Buku Catatan (2)

Malam telah berlalu, Bima keluar dari rumahnya dengan membawa buku catatan milik Tiara.

Bima kemudian mengendarai mobilnya ke arah rumah Tiara, berniat untuk menemui Tiara.

Namun ia sadar, ia tidak bisa menemui Tiara tanpa alasan setelah pertunangannya dengan Gita.

Sesampainya disana, Bima bertemu Gita yang sedang menyiram bunga di halaman rumahnya.

"Mama menitipkan ini untukmu dan tante Laras," ucap Bima memberikan kue yang baru saja ia beli.

"Terima kasih Bim, masuklah!" balas Gita.

"Apa Tiara sudah berangkat ke kampus?" tanya Bima saat ia baru saja duduk.

"Belum, sepertinya sebentar lagi dia akan berangkat," jawab Gita.

Benar saja, tak lama kemudian Tiara turun dari tangga, bersiap untuk berangkat ke kampus.

"Tiara berangkat dulu kak," ucap Tiara tanpa membawa pandangannya pada Gita yang sedang duduk di ruang tamu bersama Bima.

"Tunggu Ra!" ucap Bima menahan Tiara, namun Tiara berpura pura tidak mendengarnya.

"Kenapa Bim?" tanya Gita.

"Aku.... aku ingin membahas materi skripsi milik Tiara, aku pergi dulu, sampaikan salamku pada tante Laras," jawab Bima lalu segera beranjak dari duduknya dan mengejar Tiara.

"Tiara, tunggu!" ucap Bima setelah ia berhasil menahan tangan Tiara, namun Tiara segera menarik tangannya sebelum sang mama ataupun Gita melihat hal itu.

"Ada apa kak? Tiara buru buru sekarang!"

"Kakak antar mengantarmu ke kampus," jawab Bima.

"Tidak perlu, Tiara akan berangkat bersama Kevin," ucap Tiara lalu berjalan keluar dari gerbang rumah.

Bima kemudian masuk ke dalam mobil, mengendarai mobilnya keluar dari rumah Tiara lalu menghentikannya tepat di depan Tiara.

"Ini milikmu bukan?" tanya Bima dari balik kemudi sambil menunjukkan buku catatan milik Tiara.

Tiara yang melihat buku itu begitu terkejut, iapun segera mencari buku itu di dalam tasnya dan benar saja, buku catatan miliknya sudah tidak ada di dalam tasnya.

"Masuklah jika kau menginginkan buku ini kembali padamu," ucap Bima.

Dengan terpaksa, Tiarapun masuk ke mobil Bima.

"Tolong kembalikan kak, itu milik Tiara," ucap Tiara pada Bima.

"Kita bicarakan itu nanti," balas Bima.

Tiara menghela napasnya lalu mengambil ponselnya di dalam tas untuk mengirim pesan pada Kevin.

"Aku berangkat bersama kak Bima."

Biiiiippp biiiipp biiiipppp

Tak butuh waktu lama, Kevinpun membalas pesan Tiara dengan stiker lucu yang membuat Tiara terkekeh.

"Sepertinya kau baik baik saja," ucap Bima tiba tiba.

"Tentu saja, tidak ada alasan untuk Tiara tidak baik baik saja," balas Tiara dengan tersenyum canggung.

"Sebenarnya seperti apa hubunganmu dengan Kevin Ra? sepertinya kalian sangat dekat!"

"Kita memang berteman dekat, kita menjadi teman dekat sejak Kevin pindah di dekat rumah Tiara," jawab Tiara yang berusaha untuk terlihat baik baik saja di depan Bima.

Tiara berusaha keras untuk menyembunyikan rasa sakit di hatinya akibat dari pertunangan Bima dan Gita yang tiba tiba.

Sesampainya di kampus, Tiara segera meminta buku miliknya.

"Kau tidak perlu berpura pura untuk terlihat baik baik saja Ra!" ucap Bima.

"Apa maksud kakak? Tiara memang baik baik saja kok," balas Tiara dengan gayanya yang ceria seperti biasa.

"Apa kau sedang mempermainkan cinta? apa kau tau apa arti cinta sebenarnya Tiara?" tanya Bima dengan menatap kedua mata Tiara.

"Kakak.... kakak tidak membaca buku itu kan?" tanya Tiara ragu.

"Aku sudah membacanya, aku sudah membaca semuanya," jawab Bima yang membuat Tiara begitu terkejut.

"Kakak sama sekali tidak berhak membaca buku Tiara, kakak......"

"Sampai kapan kau akan menyembunyikan perasaanmu itu Ra? sampai kapan kau akan mempermainkan hati laki laki yang dekat denganmu?"

"Apa maksud kak Bima? Tiara tidak pernah mempermainkan hati siapapun!"

"Kau dekat denganku, kau dekat dengan Kevin, tapi tidak ada satupun dari aku ataupun Kevin yang memiliki kejelasan hubungan denganmu, kau....."

"Kembalikan buku Tiara kak!" ucap Tiara memotong ucapan Bima.

"Ra, jawab dengan jujur, apa benar semua yang ada di buku ini?" tanya Bima yang masih enggan untuk mengembalikan buku milik Tiara.

Tiara hanya diam, ia tidak mampu mengatakan apapun lagi atau air matanya akan benar benar tumpah saat itu juga.

Tiarapun memilih untuk pergi, namun saat Tiara berbalik, Bima menahan tangan Tiara.

"Aku juga memiliki perasaan yang sama sepertimu Ra, aku juga mencintaimu," ucap Bima yang membuat Tiara segera membawa pandangannya pada Bima.

"Aku tidak benar benar mencintai Gita, aku menerima pertunangan ini karena permintaan mama dan papa, bukan karena aku mencintainya," lanjut Bima.

Tiara masih terdiam, lidahnya terasa kaku tak mampu bergerak sedikitpun. Bima kemudian menjatuhkan buku milik Tiara dan meraih tangan Tiara yang lain.

"Tatap aku dan katakan bahwa kau juga mencintaiku Ra," ucap Bima dengan memegang kedua tangan Tiara.

Tiara menggelengkan kepalanya pelan lalu berusaha menarik kedua tangannya.

"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau....."

"Tiara, kak Bima!" panggil Kevin sambil berlari ke arah Tiara dan Bima, membuat Bima segera melepaskan tangan Tiara darinya.

Tiarapun segera mengambil buku catatannya lalu berlari pergi sambil menarik tangan Kevin.

"Ada apa Ra? apa kau bertengkar dengan kak Bima?" tanya Kevin, namun diabaikan oleh Tiara.

"Ra, jawab aku!" ucap Kevin sambil menghentikan langkah Tiara.

"Tidak Kevin, kau hanya salah paham, ayo ke kantin, aku sangat lapar karena belum sempat sarapan," ucap Tiara sambil berjalan mendahului Kevin.

Kevinpun membawa langkahnya mengikuti Tiara ke arah kantin.

"Aaahhhh rasanya aku ingin membeli semua yang ada disini," ucap Tiara setelah menghabiskan makanan dan minumnya.

"Apa kau lupa janjimu yang ingin diet?"

"Tidak, aku akan diet mulai besok hehe...." balas Tiara yang membuat Kevin geleng geleng karena Tiara selalu mengatakan hal yang sama "diet mulai besok".

Tiara dan Kevin kemudian berjalan meninggalkan kantin setelah puas mengisi perut mereka.

"Ra, sepertinya banyak yang belum kau ceritakan padaku," ucap Kevin pada Tiara.

"Benarkah? tentang apa?"

"Kalau aku tau aku tidak akan bertanya padamu Ra!" balas Kevin kesal yang membuat Tiara terkekeh.

Tiba tiba Tiara mengentikan langkahnya saat ia melihat Bela yang berjalan tak jauh darinya.

"Aaaahhh gawat, sepertinya aku harus pergi," ucap Tiara lalu berbalik dan berlari pergi meninggalkan Kevin.

"Keeeviiiiinn!" panggil Bela yang berlari kecil ke arah Kevin.

Di sisi lain, Tiara tertawa kecil saat ia berhasil lolos dari Bela. Saat ia tengah berjalan mundur, ia menabrak seseorang di belakangnya.

"Maaf pak," ucap Tiara dengan menundukkan kepalanya tanpa berani menatap seseorang yang ia tabrak karena Tiara berpikir jika seseorang itu adalah dosen karena pakaian dan sepatunya terlihat rapi.

"Maaf Raf," ucap Bima pada laki laki yang Tiara tabrak lalu menarik tangan Tiara menjauh dari laki laki itu.

"Kak Bima!"

"Berhenti berpura pura bahagia Ra, kau harus menjelaskan semuanya padaku," ucap Bima dengan tegas.

Terpopuler

Comments

Cinta Nta

Cinta Nta

hrusnya Bima gk ush ngjar Tiara kan dia udh mau nikah sama Gita

2022-08-20

1

Ari Ana

Ari Ana

alasan perjodohan? klasik

2022-08-19

1

Cika Cikcik

Cika Cikcik

tpi aku gk stju klau mrka brhubungan Thor, tpi klau mrka gk brhubungan crtanya bukan perempuan kedua dong hehehehehe

2022-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pertunangan
2 Buku Catatan
3 Buku Catatan (2)
4 Memberi Tahu Kevin
5 Pertanyaan untuk Gita
6 Memulai
7 Fakta Menyakitkan
8 Ragu
9 Satu Bulan Lagi
10 Kecurigaan Mama Laras
11 Satu Minggu Lagi
12 Pernikahan Gita
13 Sikap Bima
14 Sikap Bima (2)
15 Keluar dari Rumah
16 Keluar dari Rumah (2)
17 Pingsan
18 Dosen Pembimbing Baru
19 Kembali ke Kafe
20 Teman Baru
21 Sebuah Video
22 Menangis
23 Gita Hamil?
24 Mengantar Pulang
25 Kehamilan Gita
26 Alasan Bima
27 Salah Paham?
28 Di Villa
29 Meninggalkan Villa
30 Bertemu Rafa
31 Di Kafe bersama Rafa
32 Fakta Gita
33 Tinggal di Rumah Kevin
34 Keputusan Rektor
35 Melamar Pekerjaan
36 Mendapatkan Semuanya
37 Mulai Bekerja
38 Mengerjakan Skripsi
39 Di Toko Buku
40 Tentang Rafa
41 Alasan Kemarahan Orang Tua Bima
42 Dosen Pembimbing Baru
43 Dosen Pembimbing Baru (2)
44 Meminta Tolong Rafa
45 Tangis di Bawah Hujan
46 Diikuti Bima
47 Tersesat
48 Bermalam di Tepi Danau
49 Panggilan Tak Terjawab
50 Resepsi Gita dan Bima
51 Candu
52 Saling Menatap
53 Ulang Tahun Tiara
54 Hadiah untuk Tiara
55 Salah Paham
56 Laki-laki Beristri
57 Sidang Skripsi
58 Debaran Tanpa Harapan
59 Hari Wisuda
60 Tiara dan Maya
61 Bercerita pada Rafa
62 Terluka
63 Tamu Tak Diundang
64 Rencana Maya
65 Ancaman
66 Ancaman (2)
67 Pergi ke Villa
68 Trauma
69 Meninggalkan Villa
70 Meninggalkan Villa (2)
71 Keputusan Tiara
72 Keputusan Tiara (2)
73 Mama Rafa
74 Keyakinan yang Runtuh
75 Seminar
76 Dua Kali Pingsan
77 Apakah Cinta?
78 Olahraga
79 Sikap Bima pada Gita
80 Menunggu Kevin
81 Mencari Tiara
82 Keributan
83 Bertemu dengan Bima
84 Canggung
85 Tes Pertama
86 Hasil Tes
87 Tes Terakhir
88 Meminta Tolong
89 Kesempatan Kedua untuk Tiara
90 Lolos
91 Meninggalkan Kafe
92 Hari Pertama
93 Rindu
94 Marah
95 Sikap Dita
96 Saling Memaafkan
97 Keputusan Akhir
98 Bertemu Mama Rafa
99 Pindah
100 Ulang Tahun Mama Rafa
101 Gosip yang Beredar
102 Menjauh?
103 Yang Rafa Pikirkan
104 Bergabung di Perusahaan
105 Sudut Pandang yang Berbeda
106 Syuting Iklan
107 Terjatuh
108 Emosi
109 Rintik Hujan Malam
110 Menceritakan pada Putra
111 Keterkejutan Putra
112 Materi Presentasi
113 Bekal Makan Siang
114 Kebohongan Maya
115 Perempuanmu
116 Hari Terakhir di Tokyo
117 My First Kiss
118 Makan Malam Tak Terduga
119 Kenyataan Pahit
120 Menyerah?
121 Tamparan untuk Rafa
122 Sebuah Penawaran
123 Keputusan Tiara
124 Merahasiakan Tempat Tinggal
125 Sebuah Foto
126 Keberhasilan Tiara
127 Keputusan Papa Rafa
128 Kepergian Tiara
129 Bertemu Bella
130 Bekerja di Kafe
131 Bertemu Putra
132 Bertemu Putra (2)
133 Di Basement
134 Video yang Tersebar
135 Rumah Tangga Rafa Maya
136 Rumah Tangga Rafa Maya (2)
137 Pertemuan Dua Keluarga
138 Perceraian
139 Setelah Perceraian
140 Bertemu Mama Rafa
141 Kembali Bersahabat
142 Cemburu?
143 Waktu Berlalu
144 Putra dan Keluarga Rafa
145 Karma
146 Sebuah Pertemuan
147 Memaafkan
148 Memaafkan (2)
149 Berdamai
150 Usaha Rafa
151 Keluarga Baru Tiara
152 Kecelakaan
153 Bertemu Maya
154 Kebekuan yang Mencair
155 Perjalanan Berdua
156 Bermalam di Penginapan
157 Yakin
158 Pernikahan
159 Kedatangan Putra
160 Kebahagiaan (Ending)
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Pertunangan
2
Buku Catatan
3
Buku Catatan (2)
4
Memberi Tahu Kevin
5
Pertanyaan untuk Gita
6
Memulai
7
Fakta Menyakitkan
8
Ragu
9
Satu Bulan Lagi
10
Kecurigaan Mama Laras
11
Satu Minggu Lagi
12
Pernikahan Gita
13
Sikap Bima
14
Sikap Bima (2)
15
Keluar dari Rumah
16
Keluar dari Rumah (2)
17
Pingsan
18
Dosen Pembimbing Baru
19
Kembali ke Kafe
20
Teman Baru
21
Sebuah Video
22
Menangis
23
Gita Hamil?
24
Mengantar Pulang
25
Kehamilan Gita
26
Alasan Bima
27
Salah Paham?
28
Di Villa
29
Meninggalkan Villa
30
Bertemu Rafa
31
Di Kafe bersama Rafa
32
Fakta Gita
33
Tinggal di Rumah Kevin
34
Keputusan Rektor
35
Melamar Pekerjaan
36
Mendapatkan Semuanya
37
Mulai Bekerja
38
Mengerjakan Skripsi
39
Di Toko Buku
40
Tentang Rafa
41
Alasan Kemarahan Orang Tua Bima
42
Dosen Pembimbing Baru
43
Dosen Pembimbing Baru (2)
44
Meminta Tolong Rafa
45
Tangis di Bawah Hujan
46
Diikuti Bima
47
Tersesat
48
Bermalam di Tepi Danau
49
Panggilan Tak Terjawab
50
Resepsi Gita dan Bima
51
Candu
52
Saling Menatap
53
Ulang Tahun Tiara
54
Hadiah untuk Tiara
55
Salah Paham
56
Laki-laki Beristri
57
Sidang Skripsi
58
Debaran Tanpa Harapan
59
Hari Wisuda
60
Tiara dan Maya
61
Bercerita pada Rafa
62
Terluka
63
Tamu Tak Diundang
64
Rencana Maya
65
Ancaman
66
Ancaman (2)
67
Pergi ke Villa
68
Trauma
69
Meninggalkan Villa
70
Meninggalkan Villa (2)
71
Keputusan Tiara
72
Keputusan Tiara (2)
73
Mama Rafa
74
Keyakinan yang Runtuh
75
Seminar
76
Dua Kali Pingsan
77
Apakah Cinta?
78
Olahraga
79
Sikap Bima pada Gita
80
Menunggu Kevin
81
Mencari Tiara
82
Keributan
83
Bertemu dengan Bima
84
Canggung
85
Tes Pertama
86
Hasil Tes
87
Tes Terakhir
88
Meminta Tolong
89
Kesempatan Kedua untuk Tiara
90
Lolos
91
Meninggalkan Kafe
92
Hari Pertama
93
Rindu
94
Marah
95
Sikap Dita
96
Saling Memaafkan
97
Keputusan Akhir
98
Bertemu Mama Rafa
99
Pindah
100
Ulang Tahun Mama Rafa
101
Gosip yang Beredar
102
Menjauh?
103
Yang Rafa Pikirkan
104
Bergabung di Perusahaan
105
Sudut Pandang yang Berbeda
106
Syuting Iklan
107
Terjatuh
108
Emosi
109
Rintik Hujan Malam
110
Menceritakan pada Putra
111
Keterkejutan Putra
112
Materi Presentasi
113
Bekal Makan Siang
114
Kebohongan Maya
115
Perempuanmu
116
Hari Terakhir di Tokyo
117
My First Kiss
118
Makan Malam Tak Terduga
119
Kenyataan Pahit
120
Menyerah?
121
Tamparan untuk Rafa
122
Sebuah Penawaran
123
Keputusan Tiara
124
Merahasiakan Tempat Tinggal
125
Sebuah Foto
126
Keberhasilan Tiara
127
Keputusan Papa Rafa
128
Kepergian Tiara
129
Bertemu Bella
130
Bekerja di Kafe
131
Bertemu Putra
132
Bertemu Putra (2)
133
Di Basement
134
Video yang Tersebar
135
Rumah Tangga Rafa Maya
136
Rumah Tangga Rafa Maya (2)
137
Pertemuan Dua Keluarga
138
Perceraian
139
Setelah Perceraian
140
Bertemu Mama Rafa
141
Kembali Bersahabat
142
Cemburu?
143
Waktu Berlalu
144
Putra dan Keluarga Rafa
145
Karma
146
Sebuah Pertemuan
147
Memaafkan
148
Memaafkan (2)
149
Berdamai
150
Usaha Rafa
151
Keluarga Baru Tiara
152
Kecelakaan
153
Bertemu Maya
154
Kebekuan yang Mencair
155
Perjalanan Berdua
156
Bermalam di Penginapan
157
Yakin
158
Pernikahan
159
Kedatangan Putra
160
Kebahagiaan (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!