Pertanyaan untuk Gita

Tiara masih bersama Kevin di taman fakultasnya. Ucapan Kevin seolah menamparnya dengan keras karena dalam hatinya ia masih mengharapkan Bima untuk menjadi kekasihnya, terlebih saat ia tahu bahwa Bima juga memiliki perasaan yang sama sepertinya.

Namun sisi lain dalam dirinya menyadarkannya bahwa ia harus melepaskan Bima karena Bima telah menjadi milik kakak tirinya.

"Kau tidak akan menjalin hubungan dengan kak Bima di belakang kak Gita bukan?" tanya Kevin membuyarkan lamunan Tiara.

Tiara menggelengkan kepalanya pelan lalu berjalan meninggalkan Kevin begitu saja. Kevin yang akan mengejar Tiara mengurungkan niatnya saat melihat Bela berlari ke arahnya.

"Kenapa kau selalu meninggalkanku begitu saja? apa aku ini masih kekasihmu?" tanya Bela kesal pada Kevin.

"Menurutmu bagaimana?" balas Kevin bertanya.

"Tentu saja masih hehe....." jawab Bela sambil memeluk Kevin, namun Kevin segera melepaskan tangan Bela yang memeluknya.

"Jaga sikapmu, ini di kampus!" ucap Kevin lalu berjalan pergi diikuti oleh Bela.

"Baiklah, apa kau nanti bisa mengantarku pulang Kevin? aku tidak membawa mobil hari ini!" tanya Bela pada Kevin.

"Aku juga tidak membawa motor, jadi lebih baik kau pulang menggunakan taksi," jawab Kevin.

"Kau tidak membawa motor atau kau memang tidak ingin mengantarku pulang? kau pasti lebih memilih untuk mengantarkan Tiara bukan?"

"Hilangkan pikiran jelekmu itu Bela, motorku sedang ada di bengkel sekarang, apa kau mau pulang bersamaku dengan menaiki bus?"

"Bus umum maksudmu?" tanya Bela.

"Tentu saja bus umum, mana mungkin aku memiliki bus pribadi," jawab Kevin yang membuat Bela terkekeh.

"Lebih baik aku naik taksi daripada berdesak-desakan dengan banyak orang," ucap Bela lalu berjalan meninggalkan Kevin.

Kevin hanya menggelengkan kepalanya pelan tanpa mengatakan apapun, kekasihnya itu memang anak satu-satunya seorang konglomerat yang sudah hidup mewah sejak masih bayi jadi wajar jika dia tidak suka menaiki bus.

Waktupun berlalu, Tiara berjalan keluar dari gerbang kampusnya untuk menunggu Kevin. Tak lama kemudian Kevinpun datang dengan berjalan kaki.

"Dimana motormu?" tanya Tiara pada Kevin.

"Aku lupa belum memberitahumu, motorku masih ada di bengkel dan aku belum mengambilnya hehehe....."

"Kenapa kau tidak mengatakan dari tadi? jika tahu begitu aku pasti sudah menunggu bus di halte dari tadi," gerutu Tiara kesal.

Saat Tiara dan Kevin sedang berjalan ke arah halte, tiba-tiba seseorang memanggil Tiara.

"Tiara tunggu!" panggil Bima dengan berlari kecil ke arah Tiara.

"Ada apa kak?" tanya Tiara yang menghentikan langkahnya untuk menunggu Bima, begitu juga Kevin yang ikut menghentikan langkahnya.

"Tentang materi skripsimu, ada sedikit yang harus kau revisi," jawab Bima.

"Apa harus sekarang?" tanya Tiara.

"Tentu saja sekarang, aku sudah meminta waktu dosen pembimbingmu sekarang juga," jawab Bima.

Tiara kemudian membawa pandangannya pada Kevin, namun Kevin mengalihkan pandangannya dengan tatapan kesal.

"Aahh iya, aku juga sudah meminta waktu pada dosen pembimbingmu Kevin, dia bilang akan menghubungimu nanti siang," ucap Bima pada Kevin.

"Ayo Ra, kau tidak ingin terlambat bukan?" ucap Bima sambil menarik tangan Tiara.

"Kau duluan saja Kevin," ucap Tiara pada Kevin lalu berjalan mengikuti Bima.

Kevin hanya mendengus kesal melihat Tiara yang pergi bersama Bima.

"Menghubungiku nanti siang? memangnya dia pikir sekarang jam berapa?" gerutu Kevin sambil melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul 1 siang.

Entah kenapa Kevin menjadi hilang respect pada Bima sejak Kevin tahu apa yang terjadi antara Tiara, Bima dan Gita.

Ia berpikir setiap apa yang Bima lakukan dengan Tiara hanyalah modus untuk Bima mendekati Tiara.

Meski begitu Kevin tidak mau terlalu ikut campur masalah Tiara, ia hanya bisa memperingatkan Tiara agar tidak terlalu jauh berhubungan dengan Bima yang sudah jelas akan menjadi suami dari kakaknya.

Di sisi lain Tiara sedang berada di salah satu ruangan bersama dosen pembimbingnya, sedangkan Bima menunggunya di depan ruangan itu.

Setelah beberapa lama berkutat dengan skripsi yang harus direvisinya, Tiarapun keluar dari ruangan itu dengan wajah yang tak bersemangat.

"Kenapa Ra? apa ada masalah?" tanya Bima pada Tiara.

"Terlalu banyak yang harus direvisi kak," jawab Tiara.

"Ikut aku, aku akan membantumu," ucap Bima sambil menarik tangan Tiara namun Tiara segera menarik tangannya dari Bima.

"Kenapa Ra?" tanya Bima.

"Apa kakak sadar posisi kakak sekarang? kak Bima adalah calon suami kak Gita, tidak sepantasnya Tiara terlalu dekat dengan kak Bima seperti ini," ucap Tiara.

"Bukankah sebelumnya juga seperti ini? kenapa kau berlebihan sekali? apa karena aku mengetahui perasaanmu padaku? apa karena kau ingin menjauhiku setelah kau tahu perasaanku padamu?"

"Kak tolong jangan berbicara seperti itu disini, Tiara tidak ingin ada yang salah paham dengan ucapan kak Bima," ucap Tiara.

"Salah paham apa Ra? semuanya sudah jelas, kau menyukaiku dan aku menyukaimu, bukankah seharusnya kita menjadi pasangan kekasih sekarang?"

"Sadarlah kak, kak Bima sudah melamar kak Gita, sebentar lagi kalian akan menikah dan......"

"Dan aku akan membatalkan pernikahan itu, aku akan membicarakannya dengan mama dan papa, aku juga akan membicarakannya pada Gita dan tante Laras, kau tidak perlu takut, aku yang akan mempertanggungjawabkan semuanya!"

Tiara menghembuskan nafasnya kesal, ia tidak mengerti kenapa mudah sekali bagi Bima untuk membatalkan pernikahan yang sudah di depan mata.

"Tiara mengertilah, aku juga sudah lama menyimpan perasaanku padamu, jika bukan karena aku yang terlalu pengecut mungkin kau sudah menjadi kekasihku sekarang," ucap Bima dengan menarik tangan Tiara ke dalam genggamannya.

"Tiara tidak ingin menyakiti kak Gita kak, walaupun kita bukan saudara kandung tetapi kak Gita sangat baik pada Tiara," ucap Tiara.

"Pernikahan yang tidak dilandasi dengan cinta tidak akan berjalan dengan baik Tiara, bukan hanya aku yang tidak memiliki cinta tetapi Gitapun tidak mencintaiku Tiara!"

"Dari mana kakak tahu? bagaimana jika kak Gita mencintai kakak?"

"Aku akan melepaskanmu jika memang Gita mencintaiku, aku akan berusaha mencintainya jika memang dia mencintaiku," jawab Bima yang membuat Tiara terdiam.

Tiara menganggukkan kepalanya lalu menarik tangannya dari genggaman Bima dan berlari pergi meninggalkan Bima begitu saja.

Tiara meninggalkan kampus dengan menaiki bus. Sesampainya di rumah iapun segera mencari Gita.

Tiara mengetuk pintu kamar Gita beberapa kali sebelum akhirnya Gita menyuruhnya masuk.

"Apa kakak masih cuti dari kantor?" tanya Tiara berbasa-basi.

"Iya, besok kakak akan kembali bekerja," jawab Gita.

Tiara lalu membaringkan badannya di ranjang Gita, membawa pandangannya pada Gita yang tengah sibuk dengan laptopnya.

"Kak, sebenarnya ada yang mengganggu pikiran Tiara tentang pertunangan kakak dan kak Bima," ucap Tiara yang membuat Gita segera membawa pandangannya pada Tiara.

"Apa maksudmu Tiara?" tanya Gita.

"Selama ini Tiara tidak pernah melihat kakak dan kak Bima menghabiskan waktu berdua, tapi tiba-tiba saja kalian bertunangan, apa selama ini diam diam kakak mencintai kak Bima atau pertunangan ini karena permintaan Mama Laras?" tanya Tiara.

Terpopuler

Comments

Cinta Nta

Cinta Nta

plis Tiara jgn jadi pelakor

2022-08-20

1

Ari Ana

Ari Ana

mngkn Gita udh suka Bima dr dlu

2022-08-19

1

Cika Cikcik

Cika Cikcik

aku lnjut bca smuanya ya thor mumpung episodenya belum bnyak 😁

2022-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pertunangan
2 Buku Catatan
3 Buku Catatan (2)
4 Memberi Tahu Kevin
5 Pertanyaan untuk Gita
6 Memulai
7 Fakta Menyakitkan
8 Ragu
9 Satu Bulan Lagi
10 Kecurigaan Mama Laras
11 Satu Minggu Lagi
12 Pernikahan Gita
13 Sikap Bima
14 Sikap Bima (2)
15 Keluar dari Rumah
16 Keluar dari Rumah (2)
17 Pingsan
18 Dosen Pembimbing Baru
19 Kembali ke Kafe
20 Teman Baru
21 Sebuah Video
22 Menangis
23 Gita Hamil?
24 Mengantar Pulang
25 Kehamilan Gita
26 Alasan Bima
27 Salah Paham?
28 Di Villa
29 Meninggalkan Villa
30 Bertemu Rafa
31 Di Kafe bersama Rafa
32 Fakta Gita
33 Tinggal di Rumah Kevin
34 Keputusan Rektor
35 Melamar Pekerjaan
36 Mendapatkan Semuanya
37 Mulai Bekerja
38 Mengerjakan Skripsi
39 Di Toko Buku
40 Tentang Rafa
41 Alasan Kemarahan Orang Tua Bima
42 Dosen Pembimbing Baru
43 Dosen Pembimbing Baru (2)
44 Meminta Tolong Rafa
45 Tangis di Bawah Hujan
46 Diikuti Bima
47 Tersesat
48 Bermalam di Tepi Danau
49 Panggilan Tak Terjawab
50 Resepsi Gita dan Bima
51 Candu
52 Saling Menatap
53 Ulang Tahun Tiara
54 Hadiah untuk Tiara
55 Salah Paham
56 Laki-laki Beristri
57 Sidang Skripsi
58 Debaran Tanpa Harapan
59 Hari Wisuda
60 Tiara dan Maya
61 Bercerita pada Rafa
62 Terluka
63 Tamu Tak Diundang
64 Rencana Maya
65 Ancaman
66 Ancaman (2)
67 Pergi ke Villa
68 Trauma
69 Meninggalkan Villa
70 Meninggalkan Villa (2)
71 Keputusan Tiara
72 Keputusan Tiara (2)
73 Mama Rafa
74 Keyakinan yang Runtuh
75 Seminar
76 Dua Kali Pingsan
77 Apakah Cinta?
78 Olahraga
79 Sikap Bima pada Gita
80 Menunggu Kevin
81 Mencari Tiara
82 Keributan
83 Bertemu dengan Bima
84 Canggung
85 Tes Pertama
86 Hasil Tes
87 Tes Terakhir
88 Meminta Tolong
89 Kesempatan Kedua untuk Tiara
90 Lolos
91 Meninggalkan Kafe
92 Hari Pertama
93 Rindu
94 Marah
95 Sikap Dita
96 Saling Memaafkan
97 Keputusan Akhir
98 Bertemu Mama Rafa
99 Pindah
100 Ulang Tahun Mama Rafa
101 Gosip yang Beredar
102 Menjauh?
103 Yang Rafa Pikirkan
104 Bergabung di Perusahaan
105 Sudut Pandang yang Berbeda
106 Syuting Iklan
107 Terjatuh
108 Emosi
109 Rintik Hujan Malam
110 Menceritakan pada Putra
111 Keterkejutan Putra
112 Materi Presentasi
113 Bekal Makan Siang
114 Kebohongan Maya
115 Perempuanmu
116 Hari Terakhir di Tokyo
117 My First Kiss
118 Makan Malam Tak Terduga
119 Kenyataan Pahit
120 Menyerah?
121 Tamparan untuk Rafa
122 Sebuah Penawaran
123 Keputusan Tiara
124 Merahasiakan Tempat Tinggal
125 Sebuah Foto
126 Keberhasilan Tiara
127 Keputusan Papa Rafa
128 Kepergian Tiara
129 Bertemu Bella
130 Bekerja di Kafe
131 Bertemu Putra
132 Bertemu Putra (2)
133 Di Basement
134 Video yang Tersebar
135 Rumah Tangga Rafa Maya
136 Rumah Tangga Rafa Maya (2)
137 Pertemuan Dua Keluarga
138 Perceraian
139 Setelah Perceraian
140 Bertemu Mama Rafa
141 Kembali Bersahabat
142 Cemburu?
143 Waktu Berlalu
144 Putra dan Keluarga Rafa
145 Karma
146 Sebuah Pertemuan
147 Memaafkan
148 Memaafkan (2)
149 Berdamai
150 Usaha Rafa
151 Keluarga Baru Tiara
152 Kecelakaan
153 Bertemu Maya
154 Kebekuan yang Mencair
155 Perjalanan Berdua
156 Bermalam di Penginapan
157 Yakin
158 Pernikahan
159 Kedatangan Putra
160 Kebahagiaan (Ending)
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Pertunangan
2
Buku Catatan
3
Buku Catatan (2)
4
Memberi Tahu Kevin
5
Pertanyaan untuk Gita
6
Memulai
7
Fakta Menyakitkan
8
Ragu
9
Satu Bulan Lagi
10
Kecurigaan Mama Laras
11
Satu Minggu Lagi
12
Pernikahan Gita
13
Sikap Bima
14
Sikap Bima (2)
15
Keluar dari Rumah
16
Keluar dari Rumah (2)
17
Pingsan
18
Dosen Pembimbing Baru
19
Kembali ke Kafe
20
Teman Baru
21
Sebuah Video
22
Menangis
23
Gita Hamil?
24
Mengantar Pulang
25
Kehamilan Gita
26
Alasan Bima
27
Salah Paham?
28
Di Villa
29
Meninggalkan Villa
30
Bertemu Rafa
31
Di Kafe bersama Rafa
32
Fakta Gita
33
Tinggal di Rumah Kevin
34
Keputusan Rektor
35
Melamar Pekerjaan
36
Mendapatkan Semuanya
37
Mulai Bekerja
38
Mengerjakan Skripsi
39
Di Toko Buku
40
Tentang Rafa
41
Alasan Kemarahan Orang Tua Bima
42
Dosen Pembimbing Baru
43
Dosen Pembimbing Baru (2)
44
Meminta Tolong Rafa
45
Tangis di Bawah Hujan
46
Diikuti Bima
47
Tersesat
48
Bermalam di Tepi Danau
49
Panggilan Tak Terjawab
50
Resepsi Gita dan Bima
51
Candu
52
Saling Menatap
53
Ulang Tahun Tiara
54
Hadiah untuk Tiara
55
Salah Paham
56
Laki-laki Beristri
57
Sidang Skripsi
58
Debaran Tanpa Harapan
59
Hari Wisuda
60
Tiara dan Maya
61
Bercerita pada Rafa
62
Terluka
63
Tamu Tak Diundang
64
Rencana Maya
65
Ancaman
66
Ancaman (2)
67
Pergi ke Villa
68
Trauma
69
Meninggalkan Villa
70
Meninggalkan Villa (2)
71
Keputusan Tiara
72
Keputusan Tiara (2)
73
Mama Rafa
74
Keyakinan yang Runtuh
75
Seminar
76
Dua Kali Pingsan
77
Apakah Cinta?
78
Olahraga
79
Sikap Bima pada Gita
80
Menunggu Kevin
81
Mencari Tiara
82
Keributan
83
Bertemu dengan Bima
84
Canggung
85
Tes Pertama
86
Hasil Tes
87
Tes Terakhir
88
Meminta Tolong
89
Kesempatan Kedua untuk Tiara
90
Lolos
91
Meninggalkan Kafe
92
Hari Pertama
93
Rindu
94
Marah
95
Sikap Dita
96
Saling Memaafkan
97
Keputusan Akhir
98
Bertemu Mama Rafa
99
Pindah
100
Ulang Tahun Mama Rafa
101
Gosip yang Beredar
102
Menjauh?
103
Yang Rafa Pikirkan
104
Bergabung di Perusahaan
105
Sudut Pandang yang Berbeda
106
Syuting Iklan
107
Terjatuh
108
Emosi
109
Rintik Hujan Malam
110
Menceritakan pada Putra
111
Keterkejutan Putra
112
Materi Presentasi
113
Bekal Makan Siang
114
Kebohongan Maya
115
Perempuanmu
116
Hari Terakhir di Tokyo
117
My First Kiss
118
Makan Malam Tak Terduga
119
Kenyataan Pahit
120
Menyerah?
121
Tamparan untuk Rafa
122
Sebuah Penawaran
123
Keputusan Tiara
124
Merahasiakan Tempat Tinggal
125
Sebuah Foto
126
Keberhasilan Tiara
127
Keputusan Papa Rafa
128
Kepergian Tiara
129
Bertemu Bella
130
Bekerja di Kafe
131
Bertemu Putra
132
Bertemu Putra (2)
133
Di Basement
134
Video yang Tersebar
135
Rumah Tangga Rafa Maya
136
Rumah Tangga Rafa Maya (2)
137
Pertemuan Dua Keluarga
138
Perceraian
139
Setelah Perceraian
140
Bertemu Mama Rafa
141
Kembali Bersahabat
142
Cemburu?
143
Waktu Berlalu
144
Putra dan Keluarga Rafa
145
Karma
146
Sebuah Pertemuan
147
Memaafkan
148
Memaafkan (2)
149
Berdamai
150
Usaha Rafa
151
Keluarga Baru Tiara
152
Kecelakaan
153
Bertemu Maya
154
Kebekuan yang Mencair
155
Perjalanan Berdua
156
Bermalam di Penginapan
157
Yakin
158
Pernikahan
159
Kedatangan Putra
160
Kebahagiaan (Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!