pocong aneh

Lily dan Linga yang menjaga rumah, merasa lapar, meski di rumah sudah di siapkan makanan, keduanya pun tak selera untuk makan.

"mau beli sesuatu gak dek," ajak Lily

"mau beli apa, mending mbak masak gih,masak perempuan gak bisa masak," ledek Linga.

"mulai tuh mulut ingin di lakban, aku sedang ingin makan ayam krispi nih," kata Lily.

"gak mau ah, ini udah jam Lima, sebentar lagi pasti magrib, daripada kita pergi mending tuh beresin muatan," jawab Linga.

"yey... muatannya sudah beras tau, sudah kalau gak mau pergi mbak bisa buat sendiri di belakang," kata Lily yang langsung menuju ke area dapur.

dia seperti melihat ada sosok pria yang sedang tersenyum kearahnya, dia pun mengejarnya tapi malah menabrak tiang rumah.

"aduh..."

"mbak kenapa?" kaget Linga mendengar suara Lily.

"tadi aku kayak lihat seorang pria berdiri di situ, terus mbak kejar eh pas lari malah nabrak tembok," kata Lily memegangi dahinya

"tuh di kerjain sama kong, sudah mau masak apa enggak, aku lapar ini," protes Linga.

"iya-iya ini bakal di masakin," kata Lily yang mulai menyalakan kompor.

terlihat Lily cukup bisa memasak meski hanya membuat ayam goreng tepung, tak hanya itu Lily juga membuat mie goreng juga.

"sudah ayo makan," ajak Lily.

baru juga ingin makan, perlahan senja sore datang, Lily dan Linga pun tak berani keluar di saat seperti ini.

pasalnya mereka pernah mengalami hal buruk saat kecil, setelah selesai giliran Linga yang cuci piring.

ly dan Linga duduk di teras sambil melihat lalu lalang orang lewat, "mbak lihat itu gak?" tanya Linga menunjuk sesuatu.

"apa sih dek,mbak gak lihat kok-" kata Lily terdiam

di depan pintu penggilingan yang sudah terkunci, berdiri sosok pocong dengan kain lusuh.

Lily dan Linga pun hanya bisa melihat dari celah angin-anginan yang terpasang di tembok.

saat Linga masih terpaku, Lily malah lari masuk kedalam rumah, "mbak!!!" teriak Linga yang ketakutan.

pocong yang mendengar pun langsung menoleh dan tersenyum menyeringai, pocong itu pun melompat ke arah rumah.

Linga pun langsung duduk di samping Lily, "mbak ih nyebelin kenapa ninggalin," protesnya.

"mbak gak ninggalin kok, habis kamu sih udah tau ada pocong malah begong begitu," kesal Lily.

tak di duga Kong melompat ke arah keduanya yang langsung membuat mereka pun menjerit.

"AAA!!! kong bikin kaget," kesal Lily.

"maaf, itu ada yang nyariin, keluar gih," kata siluman kera itu.

"gak mau ah, mungkin pocong itu lagi," kata Linga.

"sejak kapan kamu takut sama pocong, bukankah biasanya kamu paling berani," kata Lily meledek adiknya itu.

"kalau hantu lain aku tak takut, tapi kalau pocong kan suka meludah itu yang aku takutkan," kata Linga.

"dasar, ayo sama mbak yuk lihatnya," ajak Lily.

sebenarnya dia juga tak berani jika menghadapi setan satu itu, entah dia merasa jika pocong adalah hantu paling mengerikan di banding hantu yang lain.

baru juga membuka pintu, pocong itu menyeringai dengan wajah seramnya.

tapi pocong itu heran, pasalnya Lily dan Linga membuka pintu tapi menutup matanya.

"sudah tuh pocongnya gak ada," kata Lily yang sedikit ketakutan.

"aku gak lihat sih," kata Linga yang masih menutup matanya rapat-rapat.

"loh pocongnya benar-benar gak ada kok," saut Kong.

mendengar itu Lily dan Linda membuka mata, "boo..." suara pocong itu.

karena kaget reflek Lily menonjok wajah pocong itu dengan keras hingga terjungkal ke belakang berkali-kali.

"eh buset," kaget Kong melihat pocong itu mengelinding.

yang darinya takut, kini Linga malah tertawa melihat pocong itu mengelinding jatuh dari tangga.

"hais ... kan kotor begini jadinya, jijik kena darah beginian," kata Lily mengusapkan tangannya pada bulu punggung Kong.

"oh kamu kok main usap sih, Jan aku jadi tercemar seperti ini, jijik...." lirih kong.

"Halah Halah... sesama bangsa dan sejenis di larang mendahului," kata Linga tertawa.

"ha-ha-ha," tawa Kong begitu menggelegar.

tapi tak terduga, pocong itu bangkit dan melompat kearah ketiganya, dan kembali mengejutkan Lily.

dan sekarang pocong itu kena tampar pas di wajahnya, "aduh hancur itu muka Lily, kenapa sih kamu terus memukulinya," kata Kong heran.

"bukan begitu, habis itu pocong dari tadi ngagetin, kan kamu tau kalau aku kagetnya mukul!" kata Lily.

kong pun menghampiri pocong itu dan meminta pocong itu untuk mengubah wajahnya jadi normal.

"halo Semuanya," sapa pocong itu dari kejauhan.

Lily pun terkejut saat melihat wajah pocong itu, "Andi?" panggil Lily yang mengenali wajah itu.

"kakak mengenalnya?" tanya Linga yang melongokkan kepalanya.

"loh itu kan kak Andi yang pernah nembak kakak dulu," tambah Linga saat melihat sosok itu.

"bagiamana kamu jadi pocong jadi-jadian begini?" tanya Lily tak percaya.

"aku juga tak tau, tapi aku dengar jika di rumah ini ada orang yang bisa membantu arwah, tapi saat aku sampai aku malah mencium bau darah yang begitu menggiurkan, kau aku berdiri di depan pintu sana," kata pocong Andi.

"tapi bagaimana aku menolong mu, papi ku juga belum pulang ke rumah," kata Lily

"bisakah kamu diam dulu mas, biar aku menyentuh mu sebentar oke," kata Linga.

"benarkah," kata pocong Andi itu terus melompat.

Linga langsung memeluk tubuh Lily, "hei tolong berhentilah, jika tidak adikku tak akan menolong mu," kata Lily kesal.

pasalnya pocong itu terus saja melompat gak jelas, tapi tak lama dia pun berhenti.

Linga pun membaca mantra dan menyentuh kain kafan milik Andi, dan perlahan potongan-potongan ingatan terakhir dari Andi.

Arkan, Oma utami dan Anand masih di rumah sakit, operasi cukup lama karena salah satu suster bilang jika lukanya cukup dalam.

akhirnya setelah tiga jam berjuang di ruang operasi, akhirnya pak Agus pun di nyatakan selamat.

semuanya pun merasa bersyukur, Bu Agus pun sujud syukur, "Bu tidak perlu khawatir, ibu tolong jaga pak Agus dengan baik,biar kebutuhan ibu dan bapak selama disini kami tanggung, dan untuk perawatan juga itu urusan kami," kata Arkan.

"terima kasih juragan," kata Bu Agus dengan penuh haru.

pasalnya keluarga Arkan selalu baik pada seluruh anak buahnya, bahkan tak hanya pak Agus, tapi seluruhnya.

"ayah, lebih baik ayo pulang, kasihan Lily dan Linga di rumah cuma berdua " kata Anand.

"baiklah, ayo pulang, tapi sebelum itu lebih baik beli makanan dulu," kata Arkan.

mereka pun pamit pulang, Oma utami memberikan uang tujuh ratus ribu untuk pegangan, sedang akan juga sudah memberikan deposito di rumah sakit untuk perawatan pak Agus sampai sembuh.

Terpopuler

Comments

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2022-08-04

0

Ririn ismawati

Ririn ismawati

dari semua setan memang pocong paling menyeramkan ngeriiiii hiii

2022-08-04

0

ᴍ֟፝ᴀ Odette🏁

ᴍ֟፝ᴀ Odette🏁

Omo Omo Omo 🙈🙈🙈🙈

Pocong sial banget itu 🤭🤭🤭😅

Next....
Semangat buat kelanjutan ceritanya ya...
Semangat.....

2022-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 gadis ini
2 kepala atau kelapa
3 tak ingin terjadi
4 insiden
5 pocong aneh
6 Andi kenapa?
7 tidak bisa menyebrang.
8 kelakuan Linga
9 anarkis ye!!
10 kecewa
11 dia lemah.
12 pengorbanan Kong
13 niat buruk Lulu
14 siapa pria itu?
15 semua butuh proses
16 perubahan yang baik
17 aku salah apa?
18 bukan salah kami
19 Arkan kecewa?
20 malam rasa sakitl
21 pocong aneh
22 hari baru Adit
23 pria bertopeng.
24 pria bertopeng 2
25 bukan manusia
26 cari mati
27 Anand minta maaf ....
28 aku tak sebanding
29 maaf belum bisa
30 kamu ingin mati
31 rasa yang ada
32 Lily bertemu Adit
33 tumbal Hadikusumo
34 Aryan terlalu baik
35 lanjut....
36 pikiran Adit
37 pilihan hati Aryan
38 misi rahasia
39 ide Lily
40 Geni adalah kemarahan
41 keponakan? jangan mimpi
42 siapa dia?
43 orang baik
44 siapa gadis cantik itu?
45 gadis bersusuk
46 gadis dengan borok
47 perasaan Adit.
48 karma di bayar kontan
49 dua ular milik keluarga
50 ngambek parah
51 jangan sedih Lily.
52 gadis ceroboh
53 persiapan untuk liburan
54 cukup lihat jangan bicara
55 salah cari musuh
56 ucapan terima kasih
57 berangkat
58 perjalanan cukup heboh
59 nanjak bareng,
60 mas menyebalkan
61 jurit malam.
62 perjalanan pulang.
63 masalah apa lagi
64 semua orang panik
65 hal aneh.
66 kami tak peduli
67 keseharian di rumah.
68 kok gak takut
69 ayah yang luar biasa
70 malam sebelumnya
71 pernikahan Aryan.
72 berpisah sebentar saja
73 pocong Sardi.
74 pasangan yang terpisah.
75 teror di mulai
76 aku bukan manusia
77 gadis yang cantik.
78 menyelamatkan
79 setan gila
80 wes angel wes
81 akibat perbuatan...
82 takut aku....
83 Adit cemburu?
84 keluarga bikin pening
85 menghampiri kekasih
86 kamu bukan lawan ku.
87 terus gimana?
88 tolong mau apa?
89 jangan ganggu ya...
90 lelah diri lelah hati...
91 es kirim Lily
92 Arkan atau Adit
93 Arkan atau Adit 2
94 dua pria berbahaya
95 aku calon suaminya
96 Ki Dwisa bertindak
97 Adit selamat
98 kebersamaan keluarga besar
99 kesedihan lagi (kepergian Adri)
100 menikah Sekarang?
101 pengantin pria
102 bulan madu
103 sore yang menyenangkan
104 dua ular ini menyebalkan
105 bocah ini
106 lelucon garing
107 ngilu say
108 jalan-jalan mesra
109 menjadi lebih baik
110 rasa cinta
111 penolakan Lily
112 kesembuhan untuk Lily
113 pernikahan Husna
114 teman Linga
115 kejadian luar biasa
116 kebenaran mengejutkan
117 melepaskan kekuatan seluruhnya
118 bertamu
119 hidup normal
120 acara selamatan
121 berbalik menyerang
122 hal yang tak terduga
123 sudah berjuang
124 maafkan sayang.
125 pemakaman
Episodes

Updated 125 Episodes

1
gadis ini
2
kepala atau kelapa
3
tak ingin terjadi
4
insiden
5
pocong aneh
6
Andi kenapa?
7
tidak bisa menyebrang.
8
kelakuan Linga
9
anarkis ye!!
10
kecewa
11
dia lemah.
12
pengorbanan Kong
13
niat buruk Lulu
14
siapa pria itu?
15
semua butuh proses
16
perubahan yang baik
17
aku salah apa?
18
bukan salah kami
19
Arkan kecewa?
20
malam rasa sakitl
21
pocong aneh
22
hari baru Adit
23
pria bertopeng.
24
pria bertopeng 2
25
bukan manusia
26
cari mati
27
Anand minta maaf ....
28
aku tak sebanding
29
maaf belum bisa
30
kamu ingin mati
31
rasa yang ada
32
Lily bertemu Adit
33
tumbal Hadikusumo
34
Aryan terlalu baik
35
lanjut....
36
pikiran Adit
37
pilihan hati Aryan
38
misi rahasia
39
ide Lily
40
Geni adalah kemarahan
41
keponakan? jangan mimpi
42
siapa dia?
43
orang baik
44
siapa gadis cantik itu?
45
gadis bersusuk
46
gadis dengan borok
47
perasaan Adit.
48
karma di bayar kontan
49
dua ular milik keluarga
50
ngambek parah
51
jangan sedih Lily.
52
gadis ceroboh
53
persiapan untuk liburan
54
cukup lihat jangan bicara
55
salah cari musuh
56
ucapan terima kasih
57
berangkat
58
perjalanan cukup heboh
59
nanjak bareng,
60
mas menyebalkan
61
jurit malam.
62
perjalanan pulang.
63
masalah apa lagi
64
semua orang panik
65
hal aneh.
66
kami tak peduli
67
keseharian di rumah.
68
kok gak takut
69
ayah yang luar biasa
70
malam sebelumnya
71
pernikahan Aryan.
72
berpisah sebentar saja
73
pocong Sardi.
74
pasangan yang terpisah.
75
teror di mulai
76
aku bukan manusia
77
gadis yang cantik.
78
menyelamatkan
79
setan gila
80
wes angel wes
81
akibat perbuatan...
82
takut aku....
83
Adit cemburu?
84
keluarga bikin pening
85
menghampiri kekasih
86
kamu bukan lawan ku.
87
terus gimana?
88
tolong mau apa?
89
jangan ganggu ya...
90
lelah diri lelah hati...
91
es kirim Lily
92
Arkan atau Adit
93
Arkan atau Adit 2
94
dua pria berbahaya
95
aku calon suaminya
96
Ki Dwisa bertindak
97
Adit selamat
98
kebersamaan keluarga besar
99
kesedihan lagi (kepergian Adri)
100
menikah Sekarang?
101
pengantin pria
102
bulan madu
103
sore yang menyenangkan
104
dua ular ini menyebalkan
105
bocah ini
106
lelucon garing
107
ngilu say
108
jalan-jalan mesra
109
menjadi lebih baik
110
rasa cinta
111
penolakan Lily
112
kesembuhan untuk Lily
113
pernikahan Husna
114
teman Linga
115
kejadian luar biasa
116
kebenaran mengejutkan
117
melepaskan kekuatan seluruhnya
118
bertamu
119
hidup normal
120
acara selamatan
121
berbalik menyerang
122
hal yang tak terduga
123
sudah berjuang
124
maafkan sayang.
125
pemakaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!