kepala atau kelapa

Lily sudah berada di kelas dan ternyata hari ini mereka semua tak ada pelajaran.

berhubung jam kosong karena para guru rapat, Lily pun mengajak teman-temannya untuk ke kantin.

Uci terlihat sedih, sedang Lily ingin sekali tertawa pasalnya tadi Uci sudah dengan pedenya ke ruang kepala sekolah tapi tak menemukan Aryan di ruangannya.

"kenapa sih Uci kok sedih begitu, nanti cantiknya hilang loh,"tanya Riya.

"aku tuh kesel, udah capek-capek buat kue, eh pak Aryan malah gak ada di tempat, belum lagi gadis itu menyebalkan, dia memakan kue milikku, dan di bagi pula dengan anand dan teman-temannya," kata Uci sambil pura-pura menangis.

"kan gak ada bapaknya, anaknya pun boleh," kata Lily tersenyum memberikan jempolnya.

Uci pun melihat gadis itu, "memang bisa begitu?" tanya gadis itu yang kemudian nampak penasaran.

"iya dong, lihatkan tadi anand yang begitu suka kue buatan mu, jadi anggap saja aku membantumu main halus lewat anand, biar segera dapat restu," kata Lily.

"ah iya... terima kasih sayangku..." kata uci yang tak jadi sedih.

"baiklah Sekarang ayo kita makan, biar aku yang traktir," ajak Lily dengan semangat.

"aku juga mau kak," kata Linga yang datang mengajak Shafa.

"halo kak Lily," sapa gadis itu lembut.

"ah bocah sialan bikin kaget saja, baiklah minta saja,tapi kalian juga gak ada kelas?" tanya Lily heran.

"iya sama, orang papi ngajak rapat semua guru, dan kalau di kelas kasihan Shafa yang tak nyaman dengan Marwah yang terus menyudutkan gadis manis ini," kata Linga.

"benarkah,ya tuhan kalian ini padahal saudara juga, ya sudah sabar ya Shafa, pasti orang sabar di sayang pacar kok," kata Lily.

"alah gak punya pacar aja bangga." ledek Linga.

"aku memang tak menyukai pacaran kok, aku kan maunya langsung menikah," kata Lily sombong.

"memang ada yang mau?" kata Linga makin menjadi.

"argh... bocah ini bikin emosi Mulu," kata Lily kesal.

"tenang kak Lily... sabar ya, orang sabar di sayang suami loh," kata Shafa.

Lily pun merasa malu mendengar ucapan dari bocah kecil itu, tak lama bakso pesanan mereka pun datang.

"eh adek kecil, kamu kan pakai cadar nih terus makannya bagaimana, aku kok jadi penasaran sih," kata Uci.

"sudah gak usah heboh, nanti juga tau, ayo Shafa makan baksonya," kata Lily.

akhirnya mereka pun makan bersama, Uci melihat Shafa yang terlihat begitu biasa.

pasalnya gadis itu tak terlhat kuwalahan atau bagaimana. bahkan Uci juga terlihat begitu nyaman.

Uci sekarang tau bagaimana seorang wanita yang menutup auratnya makan dengan sangat sopan bahkan.

"tak usah kagum gitu, kamu belum tau ibu dari Shafa, dia bahkan lebih lembut meski abi-nya, beh... bikin orang merinding dengan tatapannya," Lily.

sekolah pun akhirnya di bubarkan setengah hari, Lily dan Anand terpaksa membawa mobil milik Arkan dan membawa sepeda milik Linga juga.

dan motor Anand akan di pakai Arkan nanti, terlebih mereka bertiga harus mengantarkan sosok Shafa.

saat mereka melewati gapura desa, mereka langsung di sambut aura yang tiba-tiba mencekam.

Lily hanya bisa menghela nafas pasalnya ini masih siang tapi aura gapura desa itu tak bisa di sembunyikan sedikitpun.

"ada apa Lily?" tanya anand melihat gadis itu yang nampak gusar

"sepertinya akan ada orang yang meninggal dunia sepertinya,karena hawa di gapura desa seperti ini," kata Lily.

"semoga saja tidak ya," kata anand.

mereka pun melanjutkan perjalanan dengan mobil, tapi tiba-tiba sebuah benda jatuh ke kaca mobil mereka dan mengelinding ke bawah.

"apa itu?"kaget semuanya.

"biar aku lihat," kata anand yang keluar mobil.

"tidak usah kak," kata Linga menarik jaket Anand.

"itu tadi apa, kelapa atau kepala kak kok hitam," kata Shafa yang sempat melihatnya sekilas.

"apa hanya itu Shafa yang kamu lihat, atau kamu melihat apa yang kak Lily lihat," kata Lily yang melihat ada kepala di atas kap mobil itu.

"iya kak..." jawab Shafa yang memang mewarisi kekuatan sang ayah.

"kalian ini lihat apa?" bingung anand yang memang tidak bisa melihat makhluk astral.

tiba-tiba sebuah potongan tangan pun jatuh dan menimbulkan suara, Lily melihat potongan tangan itu bergerak dan mengetuk kap mobil.

Linga pun membaca ayat kursi, dan kemudian kedua benda itu pun hilang.

"Alhamdulillah... kak anand ayo cepat pulang," kata Shafa panik.

mereka pun memilih mengebut menuju ke pondok Miftahul Huda, dan sesampainya di yayasan pondok pesantren.

keempatnya langsung berlari ke area rumah Shafa, bahkan Lily hampir menginjak salah satu anak ayam.

"ya Allah... siang-siang bolong begini kalian lari-larian habis lihat setan?" kata suara bariton yang mengejutkan keempatnya.

"ah... ayah besar... itu... ada kelapa sama tangan," kata Lily yang bernafas putus-putus.

"kepala maksudnya," kata Linga membenarkan ucapan sang kakak.

"bener Abi," kata Shafa.

sedang ustadz Faraz masih melihat keempatnya dengan dingin, anand pun ingat, "assalamualaikum ayah besar,"

"waalaikum salam, sudah cepat masuk kedalam rumah, umi tolong ambilkan air minum," kata Faraz yang memanggil istrinya.

"inggeh Abi," kata umi Kalila dengan suara lembut dari dalam rumah.

"assalamualaikum ibu besar," sapa ketiganya, sedang Shafa langsung memeluk sang umi.

"sudah kalian minum dan makan dulu, Abi itu kucingnya di taruh dulu dong," kata umi Kalila.

"maaf ini kucing kesayangan Abi," kata ustadz Faraz dengan cuek.

"umi... Abi lebih sayang si item di banding Shafa ya," kata gadis itu.

mendengar ucapan putrinya itu, ustadz Faraz pun menaruh kucing miliknya dan kemudian membersihkan bajunya.

kemudian mencium kening putrinya dan mendoakannya, "tidak ada yang Abi sayangi, sebesar Abi menyayangi putrinya, jadi Shafa tidak boleh ngomong seperti itu ya nak,"

"inggeh Abi, maafkan Shafa ya..." kata gadis kecil itu.

sedang ketiga keponakan dari ustadz Faraz sudah sibuk dengan kue di tangan mereka, "Lily kenapa baju mu begitu ketat, papi mu tak melarangnya?"

"ah baju ini, bukan begitu ayah besar, tapi karena baju ku yang satunya tadi saat mau aku pakai ada noda tinta jadi gak bisa di pakai sebab kotor, terlebih ini Senin,"kata Lily memberikan alasan.

"jangan di ulangi lagi, tak baik seorang wanita memakai baju yang ketat menunjukkan tubuhnya, tak baik nak," kata ustadz Faraz.

"iya ayah besar," jawab Lily pasrah.

"sudah Abi, kenapa ini malah mereka kena ceramah, ayo Shafa ganti baju ya," ajak umi Kalila.

"iya umi," jawab gadis itu.

"ayah besar, kenapa sih Shafa yang masih kecil harus pakai baju begitu, ayah besar tau dia terus di ledek saat di sekolah tau," kata Linga.

Terpopuler

Comments

ᴍ֟፝ᴀ Odette🏁

ᴍ֟፝ᴀ Odette🏁

Omo Omo 🙈🙈🙈🙈

Astaga Lily 😳😳😳😳😳

2022-08-02

1

lihat semua
Episodes
1 gadis ini
2 kepala atau kelapa
3 tak ingin terjadi
4 insiden
5 pocong aneh
6 Andi kenapa?
7 tidak bisa menyebrang.
8 kelakuan Linga
9 anarkis ye!!
10 kecewa
11 dia lemah.
12 pengorbanan Kong
13 niat buruk Lulu
14 siapa pria itu?
15 semua butuh proses
16 perubahan yang baik
17 aku salah apa?
18 bukan salah kami
19 Arkan kecewa?
20 malam rasa sakitl
21 pocong aneh
22 hari baru Adit
23 pria bertopeng.
24 pria bertopeng 2
25 bukan manusia
26 cari mati
27 Anand minta maaf ....
28 aku tak sebanding
29 maaf belum bisa
30 kamu ingin mati
31 rasa yang ada
32 Lily bertemu Adit
33 tumbal Hadikusumo
34 Aryan terlalu baik
35 lanjut....
36 pikiran Adit
37 pilihan hati Aryan
38 misi rahasia
39 ide Lily
40 Geni adalah kemarahan
41 keponakan? jangan mimpi
42 siapa dia?
43 orang baik
44 siapa gadis cantik itu?
45 gadis bersusuk
46 gadis dengan borok
47 perasaan Adit.
48 karma di bayar kontan
49 dua ular milik keluarga
50 ngambek parah
51 jangan sedih Lily.
52 gadis ceroboh
53 persiapan untuk liburan
54 cukup lihat jangan bicara
55 salah cari musuh
56 ucapan terima kasih
57 berangkat
58 perjalanan cukup heboh
59 nanjak bareng,
60 mas menyebalkan
61 jurit malam.
62 perjalanan pulang.
63 masalah apa lagi
64 semua orang panik
65 hal aneh.
66 kami tak peduli
67 keseharian di rumah.
68 kok gak takut
69 ayah yang luar biasa
70 malam sebelumnya
71 pernikahan Aryan.
72 berpisah sebentar saja
73 pocong Sardi.
74 pasangan yang terpisah.
75 teror di mulai
76 aku bukan manusia
77 gadis yang cantik.
78 menyelamatkan
79 setan gila
80 wes angel wes
81 akibat perbuatan...
82 takut aku....
83 Adit cemburu?
84 keluarga bikin pening
85 menghampiri kekasih
86 kamu bukan lawan ku.
87 terus gimana?
88 tolong mau apa?
89 jangan ganggu ya...
90 lelah diri lelah hati...
91 es kirim Lily
92 Arkan atau Adit
93 Arkan atau Adit 2
94 dua pria berbahaya
95 aku calon suaminya
96 Ki Dwisa bertindak
97 Adit selamat
98 kebersamaan keluarga besar
99 kesedihan lagi (kepergian Adri)
100 menikah Sekarang?
101 pengantin pria
102 bulan madu
103 sore yang menyenangkan
104 dua ular ini menyebalkan
105 bocah ini
106 lelucon garing
107 ngilu say
108 jalan-jalan mesra
109 menjadi lebih baik
110 rasa cinta
111 penolakan Lily
112 kesembuhan untuk Lily
113 pernikahan Husna
114 teman Linga
115 kejadian luar biasa
116 kebenaran mengejutkan
117 melepaskan kekuatan seluruhnya
118 bertamu
119 hidup normal
120 acara selamatan
121 berbalik menyerang
122 hal yang tak terduga
123 sudah berjuang
124 maafkan sayang.
125 pemakaman
Episodes

Updated 125 Episodes

1
gadis ini
2
kepala atau kelapa
3
tak ingin terjadi
4
insiden
5
pocong aneh
6
Andi kenapa?
7
tidak bisa menyebrang.
8
kelakuan Linga
9
anarkis ye!!
10
kecewa
11
dia lemah.
12
pengorbanan Kong
13
niat buruk Lulu
14
siapa pria itu?
15
semua butuh proses
16
perubahan yang baik
17
aku salah apa?
18
bukan salah kami
19
Arkan kecewa?
20
malam rasa sakitl
21
pocong aneh
22
hari baru Adit
23
pria bertopeng.
24
pria bertopeng 2
25
bukan manusia
26
cari mati
27
Anand minta maaf ....
28
aku tak sebanding
29
maaf belum bisa
30
kamu ingin mati
31
rasa yang ada
32
Lily bertemu Adit
33
tumbal Hadikusumo
34
Aryan terlalu baik
35
lanjut....
36
pikiran Adit
37
pilihan hati Aryan
38
misi rahasia
39
ide Lily
40
Geni adalah kemarahan
41
keponakan? jangan mimpi
42
siapa dia?
43
orang baik
44
siapa gadis cantik itu?
45
gadis bersusuk
46
gadis dengan borok
47
perasaan Adit.
48
karma di bayar kontan
49
dua ular milik keluarga
50
ngambek parah
51
jangan sedih Lily.
52
gadis ceroboh
53
persiapan untuk liburan
54
cukup lihat jangan bicara
55
salah cari musuh
56
ucapan terima kasih
57
berangkat
58
perjalanan cukup heboh
59
nanjak bareng,
60
mas menyebalkan
61
jurit malam.
62
perjalanan pulang.
63
masalah apa lagi
64
semua orang panik
65
hal aneh.
66
kami tak peduli
67
keseharian di rumah.
68
kok gak takut
69
ayah yang luar biasa
70
malam sebelumnya
71
pernikahan Aryan.
72
berpisah sebentar saja
73
pocong Sardi.
74
pasangan yang terpisah.
75
teror di mulai
76
aku bukan manusia
77
gadis yang cantik.
78
menyelamatkan
79
setan gila
80
wes angel wes
81
akibat perbuatan...
82
takut aku....
83
Adit cemburu?
84
keluarga bikin pening
85
menghampiri kekasih
86
kamu bukan lawan ku.
87
terus gimana?
88
tolong mau apa?
89
jangan ganggu ya...
90
lelah diri lelah hati...
91
es kirim Lily
92
Arkan atau Adit
93
Arkan atau Adit 2
94
dua pria berbahaya
95
aku calon suaminya
96
Ki Dwisa bertindak
97
Adit selamat
98
kebersamaan keluarga besar
99
kesedihan lagi (kepergian Adri)
100
menikah Sekarang?
101
pengantin pria
102
bulan madu
103
sore yang menyenangkan
104
dua ular ini menyebalkan
105
bocah ini
106
lelucon garing
107
ngilu say
108
jalan-jalan mesra
109
menjadi lebih baik
110
rasa cinta
111
penolakan Lily
112
kesembuhan untuk Lily
113
pernikahan Husna
114
teman Linga
115
kejadian luar biasa
116
kebenaran mengejutkan
117
melepaskan kekuatan seluruhnya
118
bertamu
119
hidup normal
120
acara selamatan
121
berbalik menyerang
122
hal yang tak terduga
123
sudah berjuang
124
maafkan sayang.
125
pemakaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!