Sementara Vio hanya menikmati udara dan hembusan angin yang menerpa wajah cantiknya, dengan menutupkan kedua matanya.
Setelah kurang dari satu jam mereka diam, akhirnya Jefri pun mulai membuka obrolan.
"Vio."
"Hmm." Sambil menoleh ke sumber suara.
"Aku mau nanya, kita sudah berpacaran selama 1 bulan. Kan?"
"Iya, memang nya kenapa?"
"Ayo menikah."
Deg.
Satu kata "ayo menikah" dari Jefri membuat Vio terkejut, dan ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu, dan ia pun hanya bisa diam.
"Vio jawab, kenapa kamu diam saja! Kamu mau kan nikah sama aku?"
"A-ah maaf, aku hanya terkejut mendengar pertanyaanmu."
"Lalu bagaimana, mau tidak kau menikah dengan ku? Kau tidak perlu khawatir. Aku menikahi mu bukan karena kamu berasal dari keluarga kaya dan aku tidak perduli dengan kekurangan mu, aku menikahi mu karena ini." Ucap Jefri kepada Vio, sambil memegang tangan Vio dan menaruh tangan gadis itu pada 'dada' lebih tepatnya hati Vio.
"T-tapi, bagaimana dengan keluargamu? Apakah mereka bisa menerima aku yang banyak kekurangan ini." Tanya Vio dengan wajah sendu.
"Kau tidak perlu khawatir, kedua orang tua ku sudah tau. Karena aku sudah menceritakan semuanya, ya memang awalnya mereka tidak bisa menerima nya, tapi setelah ku jelaskan semuanya mereka bisa mengerti dan mulai menerimanya."
Belum sempat Vio menjawab, Jefri terlebih dulu menyela dan melanjutkan perkataannya sambil memegang kedua tangan Vio.
"Vi, aku janji sama kamu. Aku akan menemukan pendonor mata untuk mu agar kamu bisa melihat kembali."
"Ta-tapi, bagaimana jika kamu belum bisa menemukan pendonor mata untukku! Sampai kita berumah tangga."
"Lalu? Memangnya kenapa jika aku belum bisa menemukan pendonor mata untuk mu setelah kita menikah?"
Lagi² Jefri memegang kedua tangan gadis itu dengan erat, agar gadis itu tidak merasa khawatir.
"Vi, kamu gak perlu khawatir. Aku akan selalu ada untukmu dan akan menjaga mu sampai aku berhasil menemukan pendonor mata yang cocok denganmu."
"Kamu janji akan selalu ada di samping ku, walaupun aku masih belum bisa melihat?"
"Janji." Sambil menyatukan jari kelingking mereka.
"Jadi gimana! Kamu mau tidak menikah denganku?"
"Baiklah kalau begitu aku mau menikah denganmu."
Satu kata yang di ucapkan Vio, sontak membuat Jefri bahagia. Ia pun langsung membawa Vio kedalam pelukannya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Selang beberapa Minggu, dan tidak butuh waktu yang lama. Akhirnya acara lamaran Jefri dan Vio di langsung kan, di kediaman Vio. Lantaran ayahnya Vio, yakni Abimanyu atau orang² yang mengenalnya, memanggilnya dengan sebutan pak Banyu. Ingin acara lamaran putri semata wayangnya di gelar secara tertutup atau private.
Dan di sinilah mereka berada, di salah satu paviliun yang berada di halaman rumah utama keluarga Abimanyu, melangsungkan acara lamaran putri mereka. Yang hanya di hadiri keluarga inti dari kedua belah pihak. Walaupun hanya di hadiri oleh keluarga inti, tidak menutup kemungkinan acara ini tetap di selenggarakan mewah dengan dekorasi yang indah bernuansa putih dan di hiasi oleh banyaknya bunga. Dan juga di suguhkan oleh hidangan makanan kelas atas.
Dan jangan lupa dengan dua sejoli yang menjadi peran utama dalam acara ini. Vio dengan menggunakan gaun mewah dengan ekornya yang menjuntai ke lantai, dengan warna gold, yg tidak berlengan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments