"Iya benar, ini dengan siapa ya?"
"Saya Jefri, temannya Vio."
"Oh, nak Jefri. Ada apa ya nak Jefri."
"Maaf sebelumnya, jadi gini. Tadi saya tidak sengaja mendengar percakapan pak Asep dengan Vio. Bahwa pak Asep tidak bisa menjemput Vio dikarenakan mobil yang di tumpangi pak Asep mogok, apa itu benar pak?"
"Benar nak, mobil yang bapak tumpangi tadi mogok dan bapak tidak bisa menjemput nona Vio ketaman. Jadi tadi saya sarankan ke nona Vio untuk memesankan taksi online..."
Belum sempat pak Asep melanjutkan perkataannya, Jefri sudah memotong perkataan nya terlebih dahulu.
"Maaf pak, tapi bapak tidak perlu khawatir. Saya yang akan mengantarkan Vio pulang kerumahnya." Lagi² Jefri memotong perkataan pak Asep.
"Ah bapak tidak perlu risau dan cemas, saya janji saya akan mengantarkan Vio sampai ke rumah dengan selamat, dan bapak tidak perlu khawatir saya tidak akan berbuat macam² kepada nona Vio." Setelah cukup lama menunggu balasan dari pak Asep. Akhirnya pak Asep pun membiarkan Jefri untuk mengantarkan nona mudanya ke rumah.
"Hmm, baiklah kalau begitu. Saya percaya pada nak Jefri, tapi tolong jaga nona Vio dengan baik."
"Siap pak. Saya akan menjaga nona Vio dengan baik, dan saya akan mengantarkan nya ke rumah tanpa lecet sedikit pun." Jawab Jefri dengan lantang. Lalu iya pun mematikan teleponnya tanpa perintah dari sang pemilik ponsel.
"Ayo." Ajak Jefri ke Vio.
"Kemana?"
"Hmm, memang nya kamu tidak dengar tadi ! Kan aku sudah bilang akan mengantarkan kamu ke rumahmu."
"T-tapi..."
"Kau tidak perlu takut, aku akan mengantarkan mu sampai ke rumahmu dengan selamat. Bila perlu aku akan mengantarkan kamu sampai depan pintu kamarmu, bagaimana." Ucap Jefri sambil terkekeh.
"Ah, kau ini bisa saja ! Tapi apa tidak merepotkan mu?"
"Sama sekali tidak, nona cantik."
"Gombal." Jawab Vio.
Jefri dan Vio pun berjalan bersama menuju mobil Jefri yang di parkiran taman.
Setelah melakukan perjalanan tidak cukup memakan waktu lama, mereka pun tiba di rumah Vio yang begitu megah. Lantaran mereka harus memasuki gerbang utama terlebih dulu sebelum masuk ke dalam gerbang selanjutnya untuk sampai ke rumah utama, di perjalanan Jefri di buat terkejut lantaran rumah Vio bak seperti istana. Di perjalanan menuju gerbang selanjutnya terdapat tanaman dan juga danau buatan yang begitu indah. Setelah melewati beberapa tanaman, mereka pun samapai di gerbang selanjutnya dan lagi² ia di buat syok lantaran di sisi sebelah kiri terdapat sebuah paviliun dan sisi sebelah kanan terdapat bagasi mobil yang cukup besar dan megah, serta di tengah² terdapat air mancur yang mewah.
Setelah ia memakirkan mobil nya di bagasi, ia pun menuntun Vio untuk menuju ke rumah utama.
"Sudah sampai, mari akan ku bantu kau menaiki tangga."
"Memangnya di teras ini ada tangga?" Tanya Vio.
"Ada, ya walaupun cuman 2 anak tangga. Tapi aku takut kau terjatuh, dan aku tidak mau kaki kamu sampai terluka." Jawab Jefri sambil tertawa kecil.
"Cih, kenapa kau gombal sekali?! Tapi aku ber terima kasih padamu, karena kamu telah mengantarkan aku pulang."
"Santai saja, kan sudah aku bilang. Aku akan mengantarkan mu sampai kedepan pintu rumahmu, tapi aku terkejut sepertinya kamu berasal dari keluarga yang berada."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments