"Maaf, tapi resort sudah penuh, Nona!" Ucap petugas Resort tempat Zeline akan menginap.
Gila!
Ini bahkan hampir tengah malam dan Zeline masih lontang-lantung belum mendapatkan kamar. Paket liburan dari Sakya kali ini sepertinya memang menyesatkan. Atau Sakya memang tak ikhlas membelikan tiket untuk Zeline?
Awas saja nanti jika sudah ada sinyal! Zeline akan mengomeli adiknya itu dan menyemburkan api pada Sakya kalau perlu!
"Bagaimana ceritanya bisa penuh? Jelas-jelas adikku sudah membooking kamar di resort ini!"
"Kami sudah menghubungi semua tamu, Nona! Ada acara mendadak yang membooking seluruh tempat dan kamar di resort-"
"Apa maksudnya? Kenapa resort ini tak profesional, hah?"
"Kami sudah me-refund semua uang customer secara penuh, Nona!"
"Aku tak butuh uang refund! Aku butuh kamar untuk malam ini!" Teriak Zeline berapi-api.
"Maaf, tapi tidak ada kamar, Nona!"
"Benar-benar bukan resort yang profesional! Aku juga pemilik hotel, dan hotelku tak pernah mengutamakan tamu yang datang mendadak seperti resort murahan ini!" Cerocos Zeline mengungkapkan semua kekesalan di dalam hatinya.
"Anda bisa menginap di hotel anda sendiri kalau begitu, Nona!" Saran resepsionis keterlaluan.
Dasar sialan.
"Hotelku tak ada yang berdiri di tempat terpencil seperti ini!" Sergah Zeline kembali emosi.
"Kami akan mencarikan kamar di resort lain, Nona! Apa anda bersedia?" Tawar Resepsionis itu selanjutnya.
"Lalu kenapa tidak dari tadi!!!" Geram Zeline yang mendadak ingin melahap meja di hadapannya. Andai Zeline punya kekuatan untuk mengubah meja ini menjadi coklat, sudah Zeline lakukan sejak tadi agar Zeline bisa langsung menghabiskannya.
Dan agar badan Zeline semakin lebar ke samping, lalu Papi akan mulai berceramah.
'Zeline! Kurangi makan yang manis-manis dan perbanyak makan buah!'
Baiklah!
Ini menyebalkan!
"Ada kamar kosong di resort kedua kami, tapi berada di pulau seberang, Nona!" Ujar resepsionis akhirnya setelah prnantian panjang Zeline yang sudah terkantuk-kantuk.
"Pulau seberang mana maksudnya? Kau mau menyuruhku berenang ke sana?" Tanya Zeline masih emosi.
"Ada speedboat yang akan mengantar anda, Nona!"
"Silahkan langsung ke dermaga,"seorang karyawan resort segera menghampiri Zeline dan membawakan tas gadis itu, lalu langsung mengantarnya ke dermaga milik resort. Sudah ada speedboat yang menunggu Zeline di sana.
"Malam-malam naik speedboat? Yang benar saja?" Gerutu Zeline seraya memakai baju pelampung. Meskipun sebenarnya Zeline sangat bisa berenang, tapi ini adalah bagian dari SOP yang harus Zeline lakukan. Lagipula,siapa juga yang mau berenang di laut malam-malam begini?
"Aku akan memberikan rating bintang satu pada resort kalian!" Ancam Zeline pada karyawan resort, sesaat sebelum speedboat melaju meninggalkan dermaga. Zeline hanya duduk diam seraya menahan dinginnya udara laut malam yang menerpa tubuhnya.
Zeline benar-benar sedang sial di liburan kali ini! Lain kali Zeline akan mengatur sendiri liburannya dan tak perlu minta tolong pada Sakya menyebalkan!
"Berapa lama lagi sampai?" Tanya Zeline pada pengemudi speedboat.
"Itu pulaunya, Nona!" Jawab pengemudi speedboat seraya menunjuk ke satu pulau yang sudah terlihat dari kejauhan. Ada satu bangunan resort di pulau tersebut yang sepertinya akan menjadi tempat Zeline menginap malam ini dan tiga hari ke depan.
Tapi pulau itu terlihat cantik di kegelapan malam. Kalau siang mungkin lebih cantik lagi! Baiklah, Zeline tak jadi sial kali ini!
Speedboat akhirnya bersandar ke dermaga yang juga menyatu dengan pulau. Seorang karyawan resort sudah menyambut Zeline dan langsung mengantar gadis itu ke kamarnya yang langsung menghadap ke laut.
Sempurna!
Zeline mungkin akan menaikkan rating untuk resort ini menjadi dua atau tiga bintang.
Setelah mengunci pintu kamar, Zeline segera menyalakan air hangat dan memenuhi bathtube di dalam kamar mandi dengan air hangat serta sabun. Zeline akan berendam dulu sebelum pergi tidur.
Liburan sudah dimulai, Zeline!
****
Gavin tiba di pulau saat matahari sudah bersinar terang. Pemuda itu bersiul sembari masuk ke dalam satu-satunya resort di pulau ini. Gavin sudah kenal dengan semua karyawan resort, jadi pemuda itu tak canggung lagi keluar masuk resort untuk menjemputmu wisatawan yang membutuhkan jasanya.
"Kamar nomor tiga," ujar Gavin pada resepsionis yang bertugas pagi ini.
"Kamar nomor tiga? Sepertinya kemarin pemesan membatalkan pesanan kamarnya." Resepsionis tadi melihat kembali data yang tertera.
"Batal? Aku tak jadi dapat pekerjaan begitu?" Decak Gavin yang merasa tak mendapakan kabar kalau janjinya pagi ini dibatalkan.
"Tapi ada tamu yang menginap di resort nomor tiga dan baru datang semalam,", ujar resepsionis lagi pada Gavin.
"Ah itu! Mungkin dia hanya terlambat semalam dan tak membatalkan kunjungannya," Gavin terkekeh lalu langsung menuju ke kamar nomor tiga.
Model kamar di resort ini memang saling terpisah dan lebih mirip bungaloo di tepi laut.
Gavin mengetuk kamar resort yang pintunya bertuliskan angka tiga. Tak butuh waktu lama, pintu sudah dibuka dari dalam oleh seorang gadis yang sepertinya baru bangun tidur.
"Kau siapa?" Tanya gadis itu to the point.
"Selamat pagi, Nona! Saya Gavin pemandu wisata yang akan menemani anda keliling pulau dan mengunjungi beberapa pulau juga di kepulauan ini," Gavin memperkenalkan dirinya sendiri dengan hangat.
"Pemandu wisata? Apa ini bagian dari fasilitas resort?" Tanya gadis itu bergumam seraya memindai Gavin dari ujung kaki hingga ujung kepala.
"Jadi, anda mau berangkat jam berapa, Nona?" Tanya Gavin lagi pada si gadis berperawakan tinggi dan besar yang masih sibuk memindai penampilan Gavin
"Sekarang jam berapa-"
"Hoaaam!" Gadis itu menguap di depan Gavin seraya menutup mulutnya dengan telapak tangan. Sama persis dengan Gavin yang juga kerap menguap di depan orang lain. Mungkin bedanya Gavin tak pernah menutup mulutnya dengan telapak tangan saat menguap.
"Maaf!" Ucap gadis itu setelah selesai menguap.
"Sepertinya anda masih mengantuk," tebak Gavin sok tahu.
"Zeline!" Ucap gadis itu yang langsung membuat Gavin mengernyit.
"Namaku Zeline!" Zeline mengulurkan tangan pada Gavin
"Saya Gavin." Gavin membalas uluran tangan Zeline dan dua orang itu berjabat tangan.
"Jadi, anda mau berangkat jam berapa, Nona Zeline?" Gavin mengulangi pertanyaannya.
"Zeline saja dan jangan memanggilku Nona karena Nona adalah sekretarisku," ujar Zeline seraya tertawa kecil.
"Astaga! Aku jadi rindu pada Nona," gumam Zeline lagi masih tertawa kecil.
Gavin sebenarnya mau ikut tertawa, tapi ia bingung saja bagian mana yang lucu dan kenapa ia harus ikut tertawa.
"Kau mau berangkat jam berapa, Zeline?" Gavin mengulangi pertanyaannya sekali lagi.
"Aku masih harus mandi, bersiap, dan sarapan dulu," Zeline memaparkan jadwalnya.
"Bagaimana kalau setelah jam makan siang saja," tawar Gavin akhirnya karena ini juga sudah cukup siang. Dan biasanya seorang gadis kalau mandi akan lama sekali hingga bisa ditinggal berkeliling pulau.
"Jam sepuluh saja, oke!"
"Bye!" Ucap Zeline seraya menutup pintu kamarnya.
"Gadis aneh!" Gumam Gavin seraya garuk-garuk kepala. Gavin memeriksa jam tangannya dan masih ada waktu sekita dua jam sebelum Gavin kembali menjemput gadis ini. Gavin akan turun ke pantai sebentar untuk menjajal ombak.
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
Zeline PAL Ng sepupunya Gavin
2024-07-19
0
Sulaiman Efendy
KRN ZELINE JARANG KUMPUL KLUARGA BESAR ABRAHAM, HALLEY DN RAINER, JDI GK KENAL DY ITU SAMA GAVIN, PADAHAL GAVIN ANAK AUNTY VALE SPUPU MAMI THALITA. .
KNP BELLINDA & THEO BRBEDA MARGA TPI MRKA SPUPU, KRN MASING2 IKUT MARGA DAD MREKA, YG KK BERADIK ADALAH MOM MREKA, MOM BELLE NIKAH SAMA MARGA HALLEY, SDGKN MOM THEO NIKAH SAMA MARGA RAINER . KNP ZELINE BSA NIKAH SAMA GAVIN, KRN MRK BRBEDA MARGA, ZELINE ABRAHAM, SDKN GAVIN BRMARGA DIBA..,
YG MMBINGUNGKN KASUS ALLEGRA & SASHA, ANAK SEAN & ANAK ALVIN.. CINTA MRK BRDUA RUMIT KRN DIANGGAP SATU BUYUT...
2023-05-22
0
susi 2020
😂😂🤣
2023-02-28
0