"Ca, apa jadwalku setelah ini?" tanya Dara sambil berjalan keluar dari perusahaan milik Nathan.
"Nggak ada sih Ra. Hari ini nggak ada meeting lagi," jawab Lisa. Lisa adalah teman kuliah Dara, sehingga Dara meminta Lisa untuk tidak terlalu formal saat berbicara dengannya, kecuali sedang ada pertemuan formal.
"Yaudah gue pulang duluan, kebetulan orang tua gue bilang kalau gue harus pulang cepat. Lo nggak apa-apa 'kan kalau pulang sendiri?" Sebenarnya Dara sedikit tidak enak membiarkan sahabatnya pulang sendirian, tapi mau bagaimana lagi, orang tuanya sudah mendesak agar dia segera pulang hari ini.
"Enggak apa-apa. Santai aja," kekeh Lisa.
"Yaudah gue pulang duluan, ya! Bye Ca." Dara melambaikan tangannya, kemudian langsung tancap gas untuk pulang.
"Ternyata lo nggak berubah Than, masih seperti dulu. Menyebalkan!" gumam Dara di dalam mobil.
Tiba-tiba saja mobil Dara mogok di jalan yang cukup sepi. Dara lalu mengambil handphonenya, berniat menelpon pak Anto, supir yang ada di rumahnya. Tapi sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak menyertainya. Handphone Dara ternyata habis batrei, sedangkan ia tidak membawa power bank.
"Sial!" umpat Dara kesal. Wanita itu lalu keluar, berniat memperbaiki mobilnya. Tapi baru saja ia ingin keluar, tak sengaja matanya melirik jarum bensin, ternyata mobilnya tidak mogok, tapi habis bensin.
"Entah dosa apa yang udah gue perbuat sampai gue sial mulu!" teriak Dara frustasi, lalu keluar, berharap ada taksi di jalan sepi tersebut.
Sudah hampir satu jam Dara berdiri di samping mobilnya, tapi tidak ada satu pun taksi yang lewat. Karena merasa kesal, Dara memilih untuk berjalan kaki saja, berharap di dapan nanti akan taksi.
Tin ... tin
Tiba-tiba saja terdengan suara klakson dari belakang. Sontak saja Dara tersenyum, sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padanya. Saat ia berbalik, senyumnya seketika memudar saat melihat siapa yang keluar dari mobil tersebut. Nathan! Ya laki-laki menyebalkan itu.
"Ciee yang lagi jalan kaki. Kenapa? Mogok, ya?" Nathan bertanya dengan tampang mengejek.
"Lo ngapain di sini? Bukannya ini bukan arah rumah lo? Jangan-jangan lo ngikutin gue?" Dara memicingkan matanya menatap Nathan.
"Jangan kepedean kamu! Mana mungkin saya berniat ngikutin perempuan yang nggak jujur, mana nggak setia lagi," ketus Nathan. "Saya cuman jalan-jalan doang. Eh tiba-tiba nggak sengaja ngeliat ada orang yang menggerutu sepanjang jalan, saya kira sih tadi Mbak Kunti. Eh tapi ternyata cewek cantik," kekeh Nathan, lalu mengedipkan sebelah matanya.
"Stres! Kenapa di dunia ini harus ada manusia modelan lo sih?" Dara memandang jengah Nathan. Menurut Dara, Nathan itu dibilang waras, tentu tidak. Tapi, dibilang tidak waras, tentu tidak juga. Jadi, Nathan ini adalah perpaduan antara orang waras, dan orang gila.
"Enggak apa-apa kok saya stres. Tapi, yang penting saya menikah dengan kamu nanti," jawab Nathan yang sangat tidak nyambung dengan pertanyaan Dara tadi.
"Lo kenapa sih dari tadi bilangnya menikah-menikah? Emang siapa yang pengen nikah sama lo? Gue? Amit-amit tau nggak!" ketus Dara. Dia dibuat bingung dengan Nathan, kenapa laki-laki itu terus saja mengatakan akan menikah dengan dirinya? Padahal dia sendiri tidak ada mengatakan ingin menikah dengan laki-laki modelan Nathan.
"Ya nikah sama kamu lah!" jawab Nathan sedikit ngegas. "Kamu nggak tau aja, kalau saya udah nggak sabar pengen belah duren. Tiap hari saya main sendiri di kamar mandi, sambil ngebayangin tubuh kamu. Meski pun kamu tepos, tapi saya yakin jika lobang kamu tetap enak, soalnya 'kan masih perawan. Lagian kamu apa-apan coba ngomong amit-amit? Pas main sama saya nanti, awas aja kamu minta nambah, apalagi pas liat punya saya yang gedenya udah kayak galon." Nathan justru semakin berbicara tidak nyambung.
Dara hanya mampu mengangga mendengar cerocosan Nathan yang sama sekali tidak ada faedahnya. Sebenarnya apa maksud laki-laki itu? Pengen belah duren? Sampai kapan pun dia tidak akan pernah mau memberikan tubuhnya untuk dinikmati oleh Nathan.
"Kenapa kamu mengangga? Udah nggak sabar juga pengen belah duren? Ya udah kalau kamu nggak sabar, gimana kalau kita mainnya sekarang aja di dalam mobil. Kita ngikutin yang lagi trending aja, hamil dulu baru nikah," ucap Nathan menaik-turunkan alisnya, berniat menggoda wanita itu.
"Kamu pengen ngeliat punya saya? Ya udah bentar, saya buka dulu celana saya. Mumpung sepi juga, 'kan?" Nathan lalu berniat membuka celananya, tapi sebelum itu terjadi ....
Buukk
TBC
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Dara Muhtar
🤣🤣🤣 kehabisan obat kali Dara ini si Nathan 🤣🤣🤣
2022-10-03
0
Fitriyana Restu fadila
🤣🤣 kentekan obat kayaknya
2022-08-25
0
Wiwid Girll
ya Tuhan kenapa ngomongnya kek org tidak waras, udah ngk sopan bgt, plecehan itu sih
2022-08-10
1