Menikah Dengan Pria M*esum (Suami Takut Istri)
Hi, mampir juga ya ke cerita aku yang satunya, "Kesalahpahaman Yang Berujung Cinta". Di mana cerita itu terdapat kesalahpahaman yang malah membuat CEO (Cewek) mendekati sekretarisnya sendiri. Pokoknya aku sebagai perempuan ikut malu, apalagi kalau sampai ceweknya tau kalau itu hanya kesalahpahaman, kalau aku udah pasti gantung diri aja sih saking malunya.
Happy Reading ....
Di sebuah ruangan, terlihat seorang wanita dewasa yang sedang marah. Dia menatap nyalang laki-laki yang ada di hadapannya. Tidak menyangka akan serumit ini hanya untuk mendapatkan kerja sama.
Baru saja dirinya dibuat terkejut saat mengetahui siapa partner-nya, dan sekarang dia semakin dibuat terkejut mendapati sifat laki-laki itu yang kini sangat berbeda.
Brukk
"Apa Anda tidak waras!" teriak Aldara menggelegar, bahkan kedua sekretaris yang duduk di samping mereka sempat terlonjak mendengar teriakkan Aldara tersebut.
"Ya itu terserah Anda," balas Nathan santai. Laki-laki itu bahkan memainkan kukunya, tidak peduli dengan teriakkan Aldara. Mengetahui jika yang menjadi partner-nya adalah Aldara, Nathan menjadi dangat senang.
"B\*\*\*\*\*\*n!" umpat Aldara.
"Terima kasih atas pujiannya burung Dara." Nathan bahkan tidak marah mendengar umpatan wanita yang ada di depannya. Laki-laki itu justru berterima kasih pada Aldara atau yang sering dipanggil Dara.
Dara hanya mampu mengelus dadanya, ia harus bersabar menghadapi manusia yang menurutnya paling menyebalkan di dunia ini. Bagaimana pun dia harus mendapatkan kerja sama yang sangat menguntungkan ini. Setelah itu keluar dari ruangan terkutuk tersebut.
Aldara Stephanie Anderson. Seorang wanita yang sukses di usia muda. Di usianya yang baru menginjak 26 tahun, ia sudah memiliki perusahaan yang cukup besar. Dara memiliki sifat keras kepala, tidak suka diatur, dan memiliki mulut yang sangat pedas, di mana dia akan mengeluarkan apa saja yang terlintas di pikirannya tanpa memikirkan perasaan orang lain. Tapi di balik sifat Dara yang seperti itu, sebenarnya ia adalah wanita yang baik, penyayang dan suka menolong orang yang kesusuhan, tapi ia tidak pernah menunjukkan sisi baiknya pada orang lain, karena wanita itu memiliki prinsip "**Membantu dengan maksud agar dipuji oleh orang lain sama saja seperti toples kongguan. Penampilan baik, tapi isinya kerupuk! Memberi dengan senyuman, tapi tidak ikhlas**!"
Nathan Geovanni Adijaya, seorang laki-laki tampan yang berusia 27 tahun. Satu-satunya putra keluarga Prasetya. Nathan memang memilih untuk mengganti marganya setelah ia berhasil membangun sebuah perusahaan atas jerih payahnya sendiri. Nathan sendiri adalah laki-laki yang sedikit pelit. Tapi menurutnya ia tidak pelit, hanya berhemat. Nathan memiliki sifat sedikit pecicilan, bahkan tidak ada coolnya sebagai seorang CEO. Menurut Dara, laki-laki itu lebih cocoknya menjadi OB saja.
Dara dan Nathan sebenarnya adalah sepasang kekasih saat SMA. Tapi, hubungan mereka putus karena Nathan yang mengira Dara selingkuh. Dara sendiri tidak peduli, wanita itu memiliki prinsip "**Untuk apa menjalin hubungan jika tidak tidak ada rasa percaya di kedua belah pihak? Lebih baik mengakhiri, 'kan**?"
Meski dirinya mencintai Nathan, tapi ia bukanlah gadis bodoh, yang rela mengemis cinta seseorang yang statusnya belum resmi menjadi jodohnya!
"Baiklah, bagaimana jika 35 persen?" tawar Dara lagi, berusaha untuk sabar menghadapi laki-laki resek di depannya.
"35 persen? Sepertinya itu terlalu sedikit." Nathan kembali menolak dengan santai.
"Terus Anda mau berapa Tuan Nathan?" Dara benar-benar geram dengan laki-laki di depannya.
"70 persen! Bagaimana?" Nathan bertanya tanpa rasa bersalah sedikit pun. Sepertinya dia sangat suka sekali melihat perempuan di depannya marah, atau justru dia malah ingin melihat wanita itu keluar tanduk dan kepulan asap dari telingganya.
"Apa Anda masih waras? Jika sebanyak itu, bukannya saya untung, malah buntung!" ketus Dara dengan mata yang melotot. Jika 70 persen, maka dia lebih memilih untuk membatalkan kerja sama tersebut, karena dia justru dibuat rugi.
"Ya nggak apa-apa. Kalo itu anak saya, saya ikhlas kok," sahut Nathan asal.
"Saya bilang buntung bukan bunting! Sepertinya Anda memang sudah tidak waras!" Sudah habis kesabaran Dara, laki-laki di depannya memang perlu diberi pelajaraan.
"Kayaknya kamu ngarep banget bisa bunting anak saya. Jangan harap! Penampilan kamu yang seperti ini ...." Sambil melihat penampilan Dara dari atas sampai bawah. "Eum ... cocoknya jadi istri ke sepuluh saya," lanjut Nathan dengan santai.
'*Muka kayak \*\*\*\*\*\* ayam aja bangga*!'
"Cih ... jangankan jadi istri, jadi pembantu pun saya tidak sudi!" Dara tidak habis pikir dengan Nathan. Apakah laki-laki itu menjadi gila setelah ia tinggalkan dulu? Padahal laki-laki itu sendiri yang memutuskan ia dulu, bahkan tanpa mendengar penjelasannya terlebih dahulu.
"Jangan bicara seperti itu sama calon jodoh!" Nathan terus berbicara tidak jelas, merasa senang melihat wanita di depannya marah.
"Cukup! Jadi bagaimana?" Dara lebih memilih mengalah dibandingkan harus berurusan dengan rekan tidak jelasnya itu. Ia harus segara mendapatkan kerjasama tersebut, setelah itu keluar dari kantor terkutuk ini.
"Jadi apanya? Jadi bagaimana bikin kamu bunting? Itu simple aja sih, kamu cukup buka pakaian, terus baring di atas kasur, terus saya naik ke atas tubuh kamu, menyentuh setiap inci tubuh kamu tanpa tersisa sedikit pun, setelah itu saya masukkan kejantanan saya yang gedenya minta ampun, terus nyut punya saya ketelan dalam goa kamu. Itu sakitnya minta ampun, tapi setelah saya goyang dengan hebat, kamu malah bilang Eh main lagi dong Mas! Eh jangan dong, janda sebelah nggak kebagian tuh," jawab Nathan yang semakin ngelantur, ia bahkan menirukan iklan yang ada di Televisi.
"Setelah kita main, kita ulang aja setiap hari, seharinya 100 kali aja, nggak usah banyak-banyak. Habis itu tunggu selama sembilan tahun, dan akhirnya kita punya baby yang cantik dan sholehah seperti Nathan." Nathan mengangkat dua jarinya seperti orang yang sedang berfoto. Laki-laki itu bahkan mengatakan cantik seperti dirinya.
"Oh iya, kamu hamilnya sembilan tahun aja, biar pas lahir udah langsung gede, jadi nggak perlu tuh beli popok bayi, dia langsung pakai ce\*\*na da\*\*m kamu aja. Gantian pakainya biar hemat." Nathan semakin berbicara tidak jelas. Laki-laki itu bahkan mengabaikan Dara yang napasnya sudah naik turun, siap menerkam dirinya.
"Anda ...." Sudah habis kesabaran Dara menghadapi rekan kerja gilanya itu. Bagaimana mungkin mereka berempat di ruangan tersebut sudah menghabiskan waktu dua jam hanya untuk mendapatkan persetujuan Nathan. Tapi laki-laki itu sepertinya sudah benar-benar tidak waras. Sedari tadi dia terus memutar pembicaraan.
Tanpa basa-basi Dara segera beranjak dari tempat duduknya, berjalan mendekati Nathan. Nathan yang mengira Dara ingin duduk di pangkuannya sontak mengembangkan senyumnya, meresa sangat pede, karena merasa memang tidak ada satu pun yang bisa menolak pesona seorang Nathan, laki-laki tampan sejagat raya menurutnya.
Setelah tepat berada di depan Nathan yang sedang memanyunkan bibirnya, seolah minta dicium. Tiba-tiba ....
Buggh
TBC
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Dara Muhtar
100 kali ngapain Nathan 🤣🤣🤣
2022-09-20
3
Hulapao
100 kaliii??? apanya tuh 😳
2022-09-14
0
Silvie 123
bru baca udh di bikin ngakak mlm"... 🤣🤣🤣🤣🤣semngttt thor
2022-09-03
0