Masa SMP sudah berlalu sepuluh tahun yang lalu. Kenangan masa remaja yang membuat senyum - senyum sendiri jika mengingat nya. Masa anak - anak tanggung yang baru mengenal cinta monyet. Terkadang ada rasa suka yang hanya di pendam di hati saja. Akhirnya, ketika sudah dewasa ada penyesalan yang datang.
Di hadapan nya ada Fiko yang sudah mulai berkumis tipis. Ia sudah sukses menjadi CEO sebuah perusahaan yang dirintisnya bersama keluarga. Fika menatap Fiko dengan berkaca.
Kejadian lima tahun yang lalu, yang mengharuskan ia harus memutuskan untuk berpisah dengan Fiko. Mama nya datang dengan kemarahan yang meluap-luap. Setumpuk uang kertas dilemparkan dimuka Fika pada saat itu supaya Fika mau meninggalkan Fiko yang tidak selevel dengan keluarga nya.
Fiko akhirnya menikah dengan gadis pilihan orang tuanya yang memiliki derajat yang sama dengan keluarga Fiko. Usaha bisnis yang dijalankan orang tua Fiko, mengharuskan pernikahan bisnis yang menghasilkan perusahaan mereka menjadi lebih besar dan berkembang pesat.
Fiko mulai mendekati Fika yang menatap nya penuh dengan kebencian dan dendam karena telah meninggalkannya demi pernikahan bisnis itu. Disentuhnya tangan lembut Fika yang sudah lima tahun tidak pernah ada kabarnya.
Memang Fika menghilang setelah pernikahan Fiko yang megah dan besar - besaran pada saat itu. Fika memang sudah menjadi dosen di perguruan tinggi ternama di negeri ini.
Fiko sudah memiliki keluarga kecil. Mereka sudah cukup bahagia dengan kehidupan masing-masing. Kini dipertemukan dengan situasi yang berbeda. Hati mereka penuh kerinduan. Kenangan lima tahun yang lalu sudah mulai berputar di kepala mereka seperti rol film. Fika mula larut dalam suasana haru. Tangan Fiko meraih lembut pipi Fika yang sudah basah oleh kristal bening yang jatuh di matanya.
" Aku kangen kamu Fika!" ucap Fiko perlahan.
Fika hanya tersenyum getir. Di raihnya tangan Fiko yang menyentuh pipinya. Tangan yang kekar itu di usap dan diciumi nya perlahan-lahan. Jantung Fiko mulai bergetar. Fiko tidak kuasa ingin meraih tubuh Fika karena kerinduan nya. Beberapa kali Fiko menahan dirinya. Akhir dengan nekat tubuh Fika dipeluknya erat. Se akan tidak ingin lepas seperti lima tahun yang lalu. Mereka berpisah begitu saja karena pernikahan nya.
" Aku rindu!" ucap Fiko semakin kuat memeluk tubuh Fika.
" Aku...aku juga Fiko!" sahut Fika.
Fika mulai merasakan kehangatan dalam pelukan badan kekar Fiko. Fiko pun mulai nyaman mendekap dan menguasai tubuh kekasihnya dulu yang pernah hilang.
" Aku ingin bertemu kamu, sesering mungkin!" kata Fiko.
" Aku juga!" sahut Fika sambil menuntun tangan Fiko menyentuh bibir mungil nya.
" Fika!" panggil pelan Fiko sambil menyentuh dengan lembut bibir Fika yang seksi.
Fika mulai memejamkan mata nya. Menikmati sentuhan lembut jari Fiko yang bermain-main di bibir nya.
" Bolehkah aku mengecup nya?" ucap Fiko takut - takut.
Hanya anggukan pelan sebagai jawaban Fika atas permintaan Fiko.
Fiko mulai memberanikan diri mengecup pelan bibir seksi Fika. Cukup lama Fika akhirnya tenggelam dalam suasana. Hasrat nya mulai bergejolak. Fika tidak mau berdiam. Dia adalah wanita yang sudah dewasa. Demikian juga Fiko. Fiko adalah laki - laki dewasa yang sudah berumah tangga level hubungannya dengan lawan jenis sudah selayaknya laki - laki normal.
" Apakah kamu selalu membayangkan aku, ketika Berhubungan dengan pasangan kamu?" tanya Fiko akhirnya.
" Iya! Kadang - kadang jika aku teringat kamu!" jawab Fika mulai menggeliat.
" Kamu sekarang jadi sangat nakal Fika!" sahut Fiko sambil tersenyum.
" Lakukan apa yang kamu mau! Malam ini semua akan ku serahkan ke kamu!" ujar Fika.
" Kamu tidak ingin menguasai aku?" tanya Fiko.
" Tidak!! Lain kali aku yang akan membuat kamu menderita karena tidak bisa melupakan aku." ucap Fika.
" Oh ya? Aku tunggu hari itu Fika!" sahut Fiko.
" Apakah kamu bahagia dengan istri kamu,Fiko?" tanya Fika lembut.
" Tentu saja aku bahagia dengan istri pilihan orang tua ku. Orang tua ku tidak mungkin salah dalam memilih kan jodoh untuk aku." cerita Fiko yang membuat Fika jadi cemburu dan Kalimat itu sebagai tamparan pedas bagi Fika.
" Oh! Jadi apakah kamu menyesal bertemu dengan ku dengan kondisi sekarang ini?" tanya Fika mulai mengambil selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya kembali.
" Eh??? Tidak Fika! Aku merindukan saat - saat seperti ini dengan kamu!" ucap Fiko sambil mendekati wajah Fika.
" Aku harus pergi!" kata Fika sambil menjauh dari tubuh Fiko yang mulai merapatkan badannya lagi.
" Jangan pergi! Kita belum melakukan apa-apa!" sahut Fiko sambil menahan tubuh seksi Fika yang kini sudah berbalut selimut.
" Aku tidak ingin menghancurkan kamu dan keluarga kamu. " ucap Fika.
" Kenapa? Kamu berubah pikiran?" tanya Fiko sambil mengusap lembut bibir Fika.
" Iya! Aku tidak ingin meneruskan lagi cinta yang terlarang ini! Biar saja semua menjadi kenangan. Aku dan kamu sudah sama-sama bahagia dengan keluarga kecil kita." ucap Fika mulai berkaca.
" Tapi aku menginginkan semuanya dari kamu!" sahut Fiko.
" Tidak! Kamu bisa bahagia tanpa aku. Demikian juga aku, aku bisa bahagia tanpa kamu." ucap Fika sambil berlari menjauh dan masuk ke dalam kamar mandi.
" Fika! Aku salah ngomong dengan kamu!" gumam Fiko menyesal.
Tidak berapa lama kemudian, Fika keluar dari kamar mandi itu lengkap dengan pakaian yang dikenakan dari awal.
" Fika!" panggil Fiko pelan.
" Ijinkan aku memeluk kamu sekali lagi!" kata Fiko mulai mendekati Fika yang mematung.
Fika mulai memejamkan mata nya. Membuka dengan hangat pelukan terakhir yang akan diberikan Fiko untuk nya.
" Terimakasih Fika!" ucap Fiko.
" Aku akan selalu merindukanmu!" imbuh Fiko.
" Jangan lagi merindukan aku Fiko! Aku akan pergi jauh dari kehidupan mu! Aku tidak akan lagi mengganggu kebahagiaan kamu dengan keluarga kecilmu." ucap Fika.
" Fika!" panggil Fiko sambil meraih tubuh Fika dan dipeluknya erat.
" Sebenarnya aku tidak ingin berpisah dengan kamu lagi Fika!" kata Fiko dengan suara bergetar.
" Kamu sudah bahagia dengan istri kamu! Kamu tidak perlu aku lagi Fiko!" sahut Fika ikut bergetar suaranya.
" Kamu selalu berbohong padaku, kamu tidak pernah bahagia tanpa aku Fika!" ucap Fiko.
" Siapa yang bilang?" ucap Fika mulai tersedu - sedu dengan keadaan dirinya yang sesungguhnya.
Fika memang berbohong. Fika masih single dan belum menikah. Berbeda dengan Fiko yang memang benar-benar sudah menikah. Tapi semua tidak perlu di jelaskan dengan Fiko. Karena Fika tahu, hubungan ini tidak mungkin di lanjutkan. Karena Fiko sudah bahagia menjalani kehidupan rumah tangga nya. Fika harus tahu diri. Semua tidak akan mungkin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
🦋Deldel Angel🦋
wow
2022-08-15
1