bab 5 ~ berpura-pura ~

Saat mereka sedang menunggu pesanan tiba-tiba seorang pelayan menghampiri mereka dan menawarkan minuman yang disediakan oleh restoran itu.

"Mas,aku mau menawarkan minuman ini,apa mas semuanya ingin memesan ini?" Tanya Alexa seorang pelayan yang sering menggoda pria-pria kaya yang kebetulan memasuki restoran tempat dia bekerja.Dengan senyum nakal salah seorang dari mereka langsung meraba bokong Alexa.Bukan marah Alexa malah membalasnya dengan senyuman menggoda.

"Aahhh,mas jangan seperti itu." Ucap Alexa dengan senyuman menggoda membuat pria itu semakin nakal.Hatiz menatap wanita itu dengan tatapan jijik,dia jadi teringat dengan Selvi yang pernah memakai pakaiannya.

"Kasih nomor ponsel mu sayang." Ucap pria dia semakin memperdalam sentuhan nya kepada Alexa.Dan Alexa tidak merasa malu karna mereka berada di ruangan VIP.Setelah Alexa memberikan nomor ponsel dia keluar dari ruangan dengan senyuman yang mengambang di wajahnya.

"Sel lihat tu Alexa pasti dia habis menggoda para pria tadi,aku yakin maka nya dari tadi bibirnya terus melempar senyuman yang sangat menjijikan."Ucap Nindi,saat mereka berdua sedang melayani pelanggan yang baru mampir di tempat itu.

"Bodo amatlah lebih baik kita kerja biar dapat banyak uang." Ucap Selvi mengabaikan ucapan nindi sahabatnya.

Selvi adalah tipe orang yang tidak mau peduli dengan urusan orang lain,bahkan dia terlihat begitu serius dalam bekerja hingga ada beberapa orang yang kurang menyukainya.Saat Selvi sedang mengantar makanan kepada seorang wanita tiba-tiba seorang pria meremas bokongnya hingga dia begitu kaget dan semua makanan yang ada di tangannya langsung jatuh tepat mengenai seorang wanita yang berpenampilan glamor.

"plakkk....dasar sampah,kamu sudah mengotori bajuku dan ponselku juga rusak."Ucap wanita itu,dan mendaratkan tamparan di wajah Selvi hingga meninggalkan bekas merah di wajah Selvi.Semua mata langsung menatap ke arah Selvi,ada yang merasa iba dan ada juga yang mencibirnya.

"Maaf nyonya,tuan anda sangat keterlaluan,aku bisa melaporkan perbuatan mu karna sudah melecehkan ku ya."Ucap Selvi membentak pria yang meremas bokongnya tadi.

"Eeehh wanita tengik apa ada orang disini yang melihat jika aku meremas bokong mu,untuk apa aku meremas mu sementara banyak wanita yang mau melayaniku dengan gratis apa jangan-jangan kamu berharap ingin tidur denganku,hahahahah" Ucap pria itu dengan tawa yang sangat melengking membuat Selvi bergidik,dia benar-benar malu apalagi semua orang menatap nya saat itu.

"Cepat bayar ponsel dan baju yang kupakai semua sudah rusak karna ulah mu." Ucap wanita sombong itu,melihat ada yang membuat keributan menejer langsung datang dan mendamaikan mereka.Wanita itu bersedia berdamai dengan perjanjian Menganti semua kerugiannya sebesar lima belas juta.Dia sangat tidak terima karna merasa sudah di manfaatkan tapi karna wanita itu mengancam akhirnya dia bersedia membayar dipotong dari gaji.

Selvi pulang ke apertemen dengan sangat sedih dia sudah menahan tangis sepanjang di perjalanan,saat dia memasuki apertemen dia langsung menagis histeris,dia sangat sakit hati sudah di lecehkan lalu harus membayar kerugian lagi.

"Huaaaa.....Ayah....aku sudah tidak tahan lagi...hiks....hiks...Dasar manusia sampah bajingan,aku tidak memaafkan mu jika bertemu dengan mu huaaaa." Selvi terus menagis,hingga Hariz begitu kaget saat memasuki apertemen melihat Selvi menagis sedih.

"Jangan sentuh aku....aaa...." Ucap Selvi semakin histeris saat Hariz ingin memeluknya.Hariz semakin bingung dengan tingkah aneh Selvi.

"Apa yang terjadi denganmu?"

"Bajingan.....dasar brengsek pria mesum huaaaa.....hiks ...huaaa" Selvi terus menagis seperti anak-anak Hariz sangat kebingungan untuk menenangkan Selvi yang masih menagis histeris.Setelah merasa puas Selvi lalu berhenti menagis,kali ini dia merasa beban dipikirannya berkurang saat dia bisa meluapkan emosinya dengan menagis.

"Katakan padaku apa yang membuatmu menagis?"

"Apa urusanmu,bukankah kamu hannya membutuhkan tubuhku,aku harap kamu jangan mencampuri urusanku." Ucap Selvi dengan ketus membuat Hariz kehabisan kata-kata.Selvi terlihat mulai tenang lalu di berdiri hendak memasuki kamar.

"Siapa yang kamu maksud pria mesum?" Hariz sedikit penasaran dengan ucapan yang di lontarkan Selvi pada saat dia menagis tadi.

"Bukan urusanmu......" Selvi kembali menjerit lalu memasuki kamarnya dan tidur tanpa membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.Hariz sangat kesal dengan sikap Selvi karna tidak ingin menganggu Selvi akhirnya dia pulang ke rumahnya.

Seminggu setelah kejadian itu Selvi mulai melupakan semuanya walaupun dia masih sangat kesal jika mengingat jumlah hutang yang di bebankan oleh menejer nya itu kepadanya.Tapi karna dia sangat membutuhkan pekerjaan itu dia berusaha untuk bersabar dan ikhlas ikhlas untuk membayar hutang itu.

Pada saat dia akan mengantar pesanan kepada dua orang pelanggan dia begitu kaget saat melihat ternyata itu Hariz.Dia melihat Hariz bersama wanita yang sangat cantik,jika tidak salah menebak wanita itu pasti seorang model terlihat dari caranya berpakaian,Hariz juga begitu kaget saat Selvi melayaninya.

"Tuan nyonya jika ada yang masih kurang silahkan memanggilku selamat menikmati." Ucap Selvi sambil melempar senyuman kepada pasangan itu.Jauh di lubuk hatinya Selvi benar-benar sakit hati,dia selalu melihat Hariz bermain wanita-wanita lain.

"Dia memanfaatkan uang dan kekuasaannya untuk mempermainkan wanita,dasar pria brengsek." Ucap Selvi,dia sebenarnya tidak berhak untuk sakit hati karna itu sudah ada di perjanjian mereka.Selvi langsung menjauh saat dia selesai melayani mereka berdua,dia langsung memasuki kamar mandi dan mencuci matanya.

"Kenapa dengan mataku,aku tidak sakit hati untuk apa aku sakit hati melihatnya, dia bukan siapa-siapa bagiku..Iya dia bukan siapa-siapa." Selvi berusaha sekuat tenaga untuk tidak menagis tapi entah kenapa matanya terus meneteskan air mata.Karna dia tidak ingin mendapat hukuman akhirnya dia keluar dari kamar mandi,dia membilas wajahnya agar tidak terlihat jika dia sedang menagis.

"Selvi....Sini bantuin aku,kamu kenapa kok mata mu merah apa kamu sedang menagis?tanya Nindi sahabatnya,Selvi begitu kesal melihat nindi saat dia bertanya persis di hadapan Hariz.

"Apaan sih...berisik tau untuk apaan aku menagis."

"Kamu tau nga sel,tadi aku melihat pria yang meremas bokongnya Minggu kemarin,tau kamu saat aku melihatnya pengen banget aku potong-potong tu wajahnya jijik banget aku melihatnya dia melecehkan sahabat dekatku ini." Ucap Nindi sambil memeluk tubuh Selvi,Hariz mendengar dengan jelas ucapan yang di lontarkan oleh Nindi.

"Sudahlah kamu terlalu lebay,cepatlah apa kamu ingin di marahi pak menejer?"

"Mana mau bapak itu marah sama kita,kamu kan kesayangannya hahahahah." Hariz terus mempertajam pendengarannya, saat Nindi berbicara dengan nada yang tinggi.Nind adalah wanita yang tidak tau malu,makanya dia tidak malu berbicara dengan nada tinggi walaupun orang sudah menatap ke arahnya.

****bersambung****

Episodes
1 bab 1 ~ Kabar buruk ~
2 bab 2 ~ Pria asing ~
3 bab 3 ~ Bingung ~
4 bab 4 ~ Bertahan ~
5 bab 5 ~ berpura-pura ~
6 bab 6 ~ Kesal ~
7 bab 7 ~ Teman baru ~
8 bab 8 ~ Merasa aneh ~
9 bab 8 ~ apa kamu cemburu ~
10 bab 10 ~ bertemu lagi ~
11 bab 11 ~ Pria kasar ~
12 bab 12 ~ Sebuah rahasia ~
13 bab 13 ~ Mulai cuek ~
14 bab 14 ~ Kesal ~
15 bab 15 ~ tau diri ~
16 bab 16 ~ Rencana masa depan ~
17 bab 17 ~ Kehidupan baru ~
18 bab 18 ~ Meniti karier ~
19 bab 19 ~ Suasana baru ~
20 bab 20 ~ Dia ~
21 bab 21 ~ Bertemu teman lama ~
22 bab 22 ~ Alice ~
23 bab 23 ~ Siapa wanita itu? ~
24 bab 24 ~ Aku merindukan mu ~
25 bab 25 ~ Masa lalu ~
26 bab 26 ~ Semakin menjaga jarak ~
27 bab 27 ~ Tidak terima ~
28 bab 28 ~ Mengenang masa lalu ~
29 bab 29 ~ Getaran cinta ~
30 bab 30 ~ Tidak percaya ~
31 bab 31 ~ Apa aku harus mempercayainya?~
32 bab 32 ~ Tidak peduli ~
33 bab 33 ~ menggelikan ~
34 bab 34 ~ Semakin cinta ~
35 bab 35 ~ Cerita lucu ~
36 bab 36 ~ Ibuku ~
37 bab 37 ~ Belum saatnya ~
38 bab 38 ~
39 bab 39 ~ Ulang tahun ayah ~
40 bab 40 ~ Makan malam ~
41 bab 41 ~ Pertengkaran dua wanita ~
42 bab 42 ~ Ayo menikah ~
43 bab 43 ~ Dia kekasih ku ~
44 bab 44 ~ Pemaksaan ~
45 bab 45 ~ Keributan ~
46 bab 46 ~ Saling jatuh cinta ~
47 bab 47 ~ Pria brengsek ~
48 bab 48 ~ Cuek ~
49 bab 49 ~ Aku marah ~
50 bab 50 ~ Pemecatan ~
51 bab 51 ~ Tidak terima ~
52 bab 52 ~ Tidak setuju ~
53 bab 53 ~ Kemarahan Selvi ~
54 bab 54 ~ Sulit menerima ~
55 bab 55 ~ Tebusan ~
56 bab 56 ~ Kamu dimana ~
57 bab 57 ~ Tebusan seratus lima puluh juta ~
58 bab 58 ~ Keributan ~
59 bab 59 ~ Kesal denganmu ~
60 bab 60 ~ Aku mencintaimu ~
61 bab 61 ~ Membahagiakan ayahku ~
62 bab 62 ~ Menerimamu menjadi suamiku~
63 bab 62 ~ Kamu tidak pantas di sebut ibu ~
64 bab 64 ~ Terima kasih sayang ~
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 ~ Kabar buruk ~
2
bab 2 ~ Pria asing ~
3
bab 3 ~ Bingung ~
4
bab 4 ~ Bertahan ~
5
bab 5 ~ berpura-pura ~
6
bab 6 ~ Kesal ~
7
bab 7 ~ Teman baru ~
8
bab 8 ~ Merasa aneh ~
9
bab 8 ~ apa kamu cemburu ~
10
bab 10 ~ bertemu lagi ~
11
bab 11 ~ Pria kasar ~
12
bab 12 ~ Sebuah rahasia ~
13
bab 13 ~ Mulai cuek ~
14
bab 14 ~ Kesal ~
15
bab 15 ~ tau diri ~
16
bab 16 ~ Rencana masa depan ~
17
bab 17 ~ Kehidupan baru ~
18
bab 18 ~ Meniti karier ~
19
bab 19 ~ Suasana baru ~
20
bab 20 ~ Dia ~
21
bab 21 ~ Bertemu teman lama ~
22
bab 22 ~ Alice ~
23
bab 23 ~ Siapa wanita itu? ~
24
bab 24 ~ Aku merindukan mu ~
25
bab 25 ~ Masa lalu ~
26
bab 26 ~ Semakin menjaga jarak ~
27
bab 27 ~ Tidak terima ~
28
bab 28 ~ Mengenang masa lalu ~
29
bab 29 ~ Getaran cinta ~
30
bab 30 ~ Tidak percaya ~
31
bab 31 ~ Apa aku harus mempercayainya?~
32
bab 32 ~ Tidak peduli ~
33
bab 33 ~ menggelikan ~
34
bab 34 ~ Semakin cinta ~
35
bab 35 ~ Cerita lucu ~
36
bab 36 ~ Ibuku ~
37
bab 37 ~ Belum saatnya ~
38
bab 38 ~
39
bab 39 ~ Ulang tahun ayah ~
40
bab 40 ~ Makan malam ~
41
bab 41 ~ Pertengkaran dua wanita ~
42
bab 42 ~ Ayo menikah ~
43
bab 43 ~ Dia kekasih ku ~
44
bab 44 ~ Pemaksaan ~
45
bab 45 ~ Keributan ~
46
bab 46 ~ Saling jatuh cinta ~
47
bab 47 ~ Pria brengsek ~
48
bab 48 ~ Cuek ~
49
bab 49 ~ Aku marah ~
50
bab 50 ~ Pemecatan ~
51
bab 51 ~ Tidak terima ~
52
bab 52 ~ Tidak setuju ~
53
bab 53 ~ Kemarahan Selvi ~
54
bab 54 ~ Sulit menerima ~
55
bab 55 ~ Tebusan ~
56
bab 56 ~ Kamu dimana ~
57
bab 57 ~ Tebusan seratus lima puluh juta ~
58
bab 58 ~ Keributan ~
59
bab 59 ~ Kesal denganmu ~
60
bab 60 ~ Aku mencintaimu ~
61
bab 61 ~ Membahagiakan ayahku ~
62
bab 62 ~ Menerimamu menjadi suamiku~
63
bab 62 ~ Kamu tidak pantas di sebut ibu ~
64
bab 64 ~ Terima kasih sayang ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!