bab 3 ~ Bingung ~

Jantung selvi bergetar semakin hebat saat Hariz menekan tubuhnya ke dinding dan terus menatap wajahnya Tampa berkedip sedikit pun.Selvi yakin jika wajahnya sudah merah padam.

Hariz semakin menggoda Selvi,saat dia melihat Selvi yang salah tingkah.

"Apa kamu malu?" Aku melarang mu memakai pakaian minim seperti ini." Ucap Hariz,lalu melepaskan tubuhnya yang mengapit tubuh Selvi.

"Ini seragam kami di restoran." Ucap Selvi dia langsung membuka kulkas dan mendinginkan wajahnya yang sangat panas.

"Apa kamu harus memamerkan tubuhmu kepada semua pelanggan mu?" Tanya Hariz sedikit emosi.Selvi mengabaikan ucapan Hariz dia lalu berjalan ke kamar lalu berganti pakaian dia sedikit malas mendengar ocehan Hariz.

"Berikan aku segelas kopi." ucap Hariz,Selvi langsung mengangguk dan membuat kopi untuk pertama kalinya untuk Hariz.

Bella begitu emosi saat keluar dari apertemen Hariz,dia selalu menelan pahit karna ulah Hariz,kekasihnya.Mereka sudah pacaran hampir dua tahun tapi Hariz tidak pernah berniat untuk serius kepadanya.

"Siapa wanita itu,apa dia mainan barunya? selalu saja begitu,dia belum pernah merasakan di campakkan wanita hingga dia tidak menghargai ku sama sekali."Sungut Bella.Akhirnya Bella kembali ke apertemenya dengan membawa rasa kecewa yang selalu di gores kan Hariz untuknya.

Hariz masih saja sibuk menyelesaikan beberapa tugas yang belum sempat dia kerjakan di kantornya.Jika melihat dari cara kerjanya orang tidak akan ada yang tau jika hariz adalah seorang pria Casanova.Banyak saingan bisnis Hariz yang ingin menjebaknya dengan memberikan dia wanita tapi Hariz sangat menolak jika ada klien atau rekan yang ingin menyogoknya dengan memberikan dia wanita cantik.

Hariz memasuki kamar,dia melihat Selvi sudah tertidur pulas karna mungkin dia sudah sangat kelelahan.Karna tidak ingin menganggu nya Hariz menaiki ranjang dengan hati-hati lalu memeluk tubuh Selvi dan akhirnya dia juga tidur.

Tengah malam Hariz terbangun karna tiba-tiba dia merasa susah bernapas,saat dia terbangun dia begitu heran saat melihat Selvi sudah tidur di atas tubuhnya.Pantas saja dia begitu sesak untuk bernapas.Pelan-pelan dia mendorong tubuh Selvi ke sampingnya lalu dia turun dari ranjang karna merasa tenggorokannya sangat kering.

Hariz kembali menaiki ranjang dan tidur di samping Selvi,dia menatap wajah Manis Selvi,dia sedikit heran sudah hampir dua minggu Selvi di apartemennya tapi sampai malam ini dia belum pernah sama sekali menyentuh tubuh wanita yang ada di hadapannya.Tiba-tiba pikiran kotor Hariz bersarang di kepalanya dia mendekati wajah Selvi lalu mendaratkan ciuman di bibir mungil itu.Merasa kurang puas dengan sangat hati-hati dia membuka kancing baju Selvi hingga terlihat dada yang begitu menggairahkannya.

"Tubuhnya cukup menantang,ini sungguh membuat kepalaku pusing." Ucap Hariz pelan,dia tidak ingin menganggu Selvi akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk menyentuh Selvi malam ini.Setelah rasanya kepalanya mulai tenang akhirnya dia kembali memeluk tubuh Selvi dan tidur bersamanya.Tampa sengaja tangannya menyentuh bokong Selvi yang begitu menggoda membuatnya kembali frustasi,ingin melakukannya tapi dia sedikit kasihan kepada Selvi karna mungkin besok wanita itu akan kembali bekerja.Karna tidak ingin otaknya kembali terpancing Hariz membuka jendela lalu menenangkan pikirannya.

Selvi Bagun saat dia mendengar suara alarm Dari jam weker yang ada di sampingnya,saat dia membuka mata alangkah kagetnya dia saat Hariz memeluk erat tubuhnya.Dengan kasar dia melepaskan tangan hariz yang memeluk tubuhnya.Dia mulai sadar dan teringat semalam jika pria itu sedang berada di apertemen ini.

"Aahh,aku lupa jika aku punya utang kepadanya,dan aku juga lupa kalau aku tinggal di apertemenya,dasar bodoh sudah bagus pria itu belum menyentuhku sampai hari ini."Ucap Selvi,akhirnya dia beranjak ke kamar mandi dan mulai membersihkan diri.

Saat dia hampir berangkat Hariz langsung bangun dia kembali mengomentari pakaian yang di kenakan oleh Selvi.

"Kamu tetap memakai baju kurang bahan ini apa kamu sedang menggoda pria-pria disana?" Tanya Hariz dengan sedikit sinis.Selvi tidak suka jika pria itu terlalu ikut campur masalah pribadinya,dia sadar jika dia punya utang tapi tidak seharusnya dia ikut campur untuk semua urusan pribadinya.

"Aku memang punya utang kepadamu,tapi nga seharusnya urusan pribadiku juga kamu urusi,aku juga nga akan peduli urusan pribadinya."Jawab Selvi dengan ketus,dia begitu kesal Karan masih pagi pria itu sudah menganggu nya.

Hariz langsung emosi mendengar ucapan Selvi,dia tidak terima dengan ucapan Selvi dia langsung mencengkram dengan kasar tangan Selvi lalu membawanya ke ranjang.Lalu mendorong tubuh Selvi ke atas ranjang dan menindihnya dengan kasar.

"Ingat tubuhmu ini milikku." Ucap Hariz lalu dia langsung mendaratkan ciuman di bibir Selvi.Tidak puas sampai disitu dia membuka kancing baju Selvi lalu mulai menyentuh bagian sensitif milik Selvi.

Selvi benar-benar sangat marah saat Hariz memaksanya untuk melayaninya pagi ini,dia sadar jika itu memang tugasnya tapi dia melakukannya dengan sangat kasar dan di waktu yang tidak tepat.

"Jangan buat aku marah."Ucap Hariz lalu kembali memakai bajunya dan keluar dari kamar.Hariz berniat mengantar Selvi ke tempat kerjanya karna hari sudah semakin siang dia sedikit kasihan kepada Selvi kalau harus menunggu angkutan umum.

Melihat Selvi masih belum keluar akhirnya hariz menghampirinya ke kamar.Dia sedikit heran karna wanita itu masih terbaring lemah di atas ranjang.

"Ayolah aku akan mengantarmu." ucap Hariz,mendengar ucapan Hariz Selvi langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Keluarlah aku tidak akan bekerja hari ini,aku sudah mendapat ijin dari bos." Ucap Selvi,Hariz menghela napas panjang.Akhirnya dia meninggalkan apertemenya menuju kantor.Walaupun dia seorang pria yang suka bermain-main tetapi, jika mengenai pekerjaan dia akan selalu mengedepankan nya.

Selvi menagis histeris di kamarnya saat dia kehilangan sesuatu yang di jaganya selama ini,dia tidak menyangka Hariz akan mengambil mahkotanya di pagi hari ini.Akhirnya dia memutuskan untuk tidak masuk kerja hari ini karna dia merasakan sakit di seluruh tubuhnya lalu dia mengirimkan pesan kepada bosnya agar mereka tidak menunggunya hari ini.dia merasakan sakit yang luar biasa disekitar area sensitifnya ketika dia sedang membersihkan tubuhnya.

Dari kejauhan Selvi melihat ayahnya yang sedang duduk di teras rumahnya.Tampa sadar dia meneteskan air matanya.

"Aku sudah melakukan hal yang benar.Aku tidak masalah mengorbankan tubuhku demi orang yang begitu kucintai.Ayah semoga kamu sehat dan panjang umur maafkan aku yang sudah mengecewakanmu." Ucap Selvi lalu menghapus air matanya dan pergi menemui ayahnya.Hari ini dia sengaja ijin karna dia sangat ingin bertemu dengan ayahnya.

****bersambung****

Terpopuler

Comments

Agustina pandiangan

Agustina pandiangan

Karna selingkuh sama pria lain kak nga tahan sama suami miskin Bab selanjutnya ada dibuat kak terima kasih ya kak Uda kembali mampir 🙏😊😊

2022-08-16

0

Ristohonan Bru Tumorang Riris

Ristohonan Bru Tumorang Riris

klw blh tw ibunya meninggal atau kerna slinggukh thor tolng di flas back dong thor 😄😄

2022-08-16

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Kabar buruk ~
2 bab 2 ~ Pria asing ~
3 bab 3 ~ Bingung ~
4 bab 4 ~ Bertahan ~
5 bab 5 ~ berpura-pura ~
6 bab 6 ~ Kesal ~
7 bab 7 ~ Teman baru ~
8 bab 8 ~ Merasa aneh ~
9 bab 8 ~ apa kamu cemburu ~
10 bab 10 ~ bertemu lagi ~
11 bab 11 ~ Pria kasar ~
12 bab 12 ~ Sebuah rahasia ~
13 bab 13 ~ Mulai cuek ~
14 bab 14 ~ Kesal ~
15 bab 15 ~ tau diri ~
16 bab 16 ~ Rencana masa depan ~
17 bab 17 ~ Kehidupan baru ~
18 bab 18 ~ Meniti karier ~
19 bab 19 ~ Suasana baru ~
20 bab 20 ~ Dia ~
21 bab 21 ~ Bertemu teman lama ~
22 bab 22 ~ Alice ~
23 bab 23 ~ Siapa wanita itu? ~
24 bab 24 ~ Aku merindukan mu ~
25 bab 25 ~ Masa lalu ~
26 bab 26 ~ Semakin menjaga jarak ~
27 bab 27 ~ Tidak terima ~
28 bab 28 ~ Mengenang masa lalu ~
29 bab 29 ~ Getaran cinta ~
30 bab 30 ~ Tidak percaya ~
31 bab 31 ~ Apa aku harus mempercayainya?~
32 bab 32 ~ Tidak peduli ~
33 bab 33 ~ menggelikan ~
34 bab 34 ~ Semakin cinta ~
35 bab 35 ~ Cerita lucu ~
36 bab 36 ~ Ibuku ~
37 bab 37 ~ Belum saatnya ~
38 bab 38 ~
39 bab 39 ~ Ulang tahun ayah ~
40 bab 40 ~ Makan malam ~
41 bab 41 ~ Pertengkaran dua wanita ~
42 bab 42 ~ Ayo menikah ~
43 bab 43 ~ Dia kekasih ku ~
44 bab 44 ~ Pemaksaan ~
45 bab 45 ~ Keributan ~
46 bab 46 ~ Saling jatuh cinta ~
47 bab 47 ~ Pria brengsek ~
48 bab 48 ~ Cuek ~
49 bab 49 ~ Aku marah ~
50 bab 50 ~ Pemecatan ~
51 bab 51 ~ Tidak terima ~
52 bab 52 ~ Tidak setuju ~
53 bab 53 ~ Kemarahan Selvi ~
54 bab 54 ~ Sulit menerima ~
55 bab 55 ~ Tebusan ~
56 bab 56 ~ Kamu dimana ~
57 bab 57 ~ Tebusan seratus lima puluh juta ~
58 bab 58 ~ Keributan ~
59 bab 59 ~ Kesal denganmu ~
60 bab 60 ~ Aku mencintaimu ~
61 bab 61 ~ Membahagiakan ayahku ~
62 bab 62 ~ Menerimamu menjadi suamiku~
63 bab 62 ~ Kamu tidak pantas di sebut ibu ~
64 bab 64 ~ Terima kasih sayang ~
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 ~ Kabar buruk ~
2
bab 2 ~ Pria asing ~
3
bab 3 ~ Bingung ~
4
bab 4 ~ Bertahan ~
5
bab 5 ~ berpura-pura ~
6
bab 6 ~ Kesal ~
7
bab 7 ~ Teman baru ~
8
bab 8 ~ Merasa aneh ~
9
bab 8 ~ apa kamu cemburu ~
10
bab 10 ~ bertemu lagi ~
11
bab 11 ~ Pria kasar ~
12
bab 12 ~ Sebuah rahasia ~
13
bab 13 ~ Mulai cuek ~
14
bab 14 ~ Kesal ~
15
bab 15 ~ tau diri ~
16
bab 16 ~ Rencana masa depan ~
17
bab 17 ~ Kehidupan baru ~
18
bab 18 ~ Meniti karier ~
19
bab 19 ~ Suasana baru ~
20
bab 20 ~ Dia ~
21
bab 21 ~ Bertemu teman lama ~
22
bab 22 ~ Alice ~
23
bab 23 ~ Siapa wanita itu? ~
24
bab 24 ~ Aku merindukan mu ~
25
bab 25 ~ Masa lalu ~
26
bab 26 ~ Semakin menjaga jarak ~
27
bab 27 ~ Tidak terima ~
28
bab 28 ~ Mengenang masa lalu ~
29
bab 29 ~ Getaran cinta ~
30
bab 30 ~ Tidak percaya ~
31
bab 31 ~ Apa aku harus mempercayainya?~
32
bab 32 ~ Tidak peduli ~
33
bab 33 ~ menggelikan ~
34
bab 34 ~ Semakin cinta ~
35
bab 35 ~ Cerita lucu ~
36
bab 36 ~ Ibuku ~
37
bab 37 ~ Belum saatnya ~
38
bab 38 ~
39
bab 39 ~ Ulang tahun ayah ~
40
bab 40 ~ Makan malam ~
41
bab 41 ~ Pertengkaran dua wanita ~
42
bab 42 ~ Ayo menikah ~
43
bab 43 ~ Dia kekasih ku ~
44
bab 44 ~ Pemaksaan ~
45
bab 45 ~ Keributan ~
46
bab 46 ~ Saling jatuh cinta ~
47
bab 47 ~ Pria brengsek ~
48
bab 48 ~ Cuek ~
49
bab 49 ~ Aku marah ~
50
bab 50 ~ Pemecatan ~
51
bab 51 ~ Tidak terima ~
52
bab 52 ~ Tidak setuju ~
53
bab 53 ~ Kemarahan Selvi ~
54
bab 54 ~ Sulit menerima ~
55
bab 55 ~ Tebusan ~
56
bab 56 ~ Kamu dimana ~
57
bab 57 ~ Tebusan seratus lima puluh juta ~
58
bab 58 ~ Keributan ~
59
bab 59 ~ Kesal denganmu ~
60
bab 60 ~ Aku mencintaimu ~
61
bab 61 ~ Membahagiakan ayahku ~
62
bab 62 ~ Menerimamu menjadi suamiku~
63
bab 62 ~ Kamu tidak pantas di sebut ibu ~
64
bab 64 ~ Terima kasih sayang ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!