bab 2 ~ Pria asing ~

Selvi tidak berani membalikkan tubuhnya,dia takut pria itu masih berdiri dibelakangnya,Seumur hidupnya ini pertama bagi Selvi berduaan dengan seorang pria di dalam kamar.

"A...a...aku...Ti...tidak tau tuan." Ucap Selvi dengan gugup.Hariz mengerutkan keningnya,dia kesal dengan wanita yang ada di hadapannya.

"Kenapa kamu harus membelakangi ku,begini caramu membalas Budi baik ku,apa kamu punya uang jika aku meminta uangku kembali " Ucap Hariz lantang,Selvi sangat ketakutan saat mendengar kata-kata pria yang menolong ayahnya.Dari mana dia punya uang membayar uang sebanyak itu,Dengan sangat hati-hati Selvi membalikkan badannya dan pelan-pelan mengangkat wajahnya melihat pria itu.

"Deg...Ternyata dia begitu tampan,dia bukan pria buncit dan botak seperti yang kupikirkan."Suara hati Selvi,dia sedikit merasa lega karna pria itu sudah memakai bajunya.

"Deg....Deg...Deg...Dia sangat tampan,bisa-bisanya pria setampan ini harus membayar wanita untuk tidur dengannya,bukankah banyak wanita yang mau menikah dengannya."Suara hati Selvi kembali.Jantungnya sangat bergetar hebat melihat ketampanan pria itu.

"Apa yang ada di pikiranmu hingga kamu terus berdiri disitu seperti orang bodoh,apa kamu kaget melihat ketampanan ku,pasti di pikiranmu kenapa orang se tampan aku harus membayar wanita begitu kan." Tanya Hariz langsung ke intinya,Selvi terkejut mendengar ucapannya.

"Apa dia bisa mendengar suara hatiku."Selvi terus diam tetapi di dalam hatinya begitu berkecamuk.

"Itu karna aku tidak ingin bertanggung jawab dengan wanita,aku begitu malas jika wanita membuatku repot apalagi sampai melarang ku untuk bermain dengan para wanita malam." ucap Hariz dengan gampang.

Selvi hannya bisa diam dengan ucapan Hariz,tidak heran memang jika pria banyak uang akan mudah bagi mereka untuk mendapat apa yang mereka mau,termasuk wanita.Hariz pria yang kaya,tampan pasti akan banyak wanita yang mengantri menjadi istrinya.Dan dia yang hannya orang biasa akan lebih baik sadar diri.

"Semoga saja enam bulan cepat berlalu agar aku bisa kembali bersama Ayah." Suara hati Selvi.

"Siapa namamu?"

"Selvi tuan."

"Kamu sudah menandatangani surat perjanjian kita,selama enam bulan kamu jadi pelayan ku di atas ranjang,dan pastikan kamu jangan sampai hamil,karna aku tidak menginginkan itu." Ucap Hariz.Selvi langsung menggeleng dia sudah mengantongi obat yang diberikan oleh asisten pria itu.

"Tuan apa aku masih bisa bekerja?" Tanya Selvi,dia tidak ingin meminta apa pun lagi dari pria itu,karna dia tidak ingin terlalu banyak utang,dia hannya berharap segera berakhir waktu enam bulan agar dia bisa mencari mimpi yang lain.

"Saya tidak peduli,yang aku tau kapan pun aku butuh tubuhmu kamu harus siap,dan hari ini kamu pindah ke apertemenku,karna aku tidak mau setiap menginginkan tubuhmu harus repot membawamu ke hotel ini.

"Baik tuan." Ucap Selvi dia sedikit merasa lega karna Hariz ternyata memberikan kebebasan kepadanya.

"Satu lagi,jangan pernah berhubungan dengan pria lain saat kamu masih berhubungan denganku." Ucap Hariz dengan sedikit tekanan.Selvi menyangupi permintaan Hariz,hal seperti itu bukan masalah besar baginya,karna Samapi hari ini dia sama sekali tidak pernah berpacaran.

Ayahnya selalu melarangnya berpacaran karna agama sangat melarang itu,padahal begitu banyak pria yang tergoda dengan kecantikan Selvi,bahkan gurunya dulu pernah jatuh cinta kepadanya tapi, Selvi selalu menolak dengan alasan bukan muhrim.

Selvi sedikit heran dengan Hariz seminggu sudah dia tinggal di apertemen pria itu,tapi sampai hari ini Hariz tidak pernah menemuinya lagi bahkan dia belum pernah menyentuh tubuhnya sama sekali.Selvi merasa sedikit bahagia dan dia sangat berharap Hariz tidak akan menemuinya sampai enam bulan kemudian.

Selvi sudah bekerja selama empat hari di sebuah restoran mewah,dia sangat bersyukur saat dia bisa di terima bekerja di tempat itu,Selvi akan kembali kerumah ayahnya jika dia punya waktu.

"Ayah...Ini aku bawa makanan untukmu,silahkan di makan ya,lihat tubuh ayah semakin kurus saja.aku sudah bekerja yah,ayah tidak perlu mengkhawatirkan aku.Ucap Selvi saat dia mengunjungi ayahnya sepulang kerja.

Setelah selesai membersihkan seluruh rumah dan belanja kebutuhan ayahnya Selvi meninggalkan rumah dan ayahnya,dia kembali ke apertemen Hariz.

Sesampainya di sana dia begitu heran karna di dalam rumah ada dua pasang sepatu yaitu sepatu wanita dan pria,Selvi sangat ketakutan dia takut jika maling memasuki apertemen itu.Dia langsung masuk kedalam tetapi anehnya ruang tamu terlihat kosong.Lalu dia masuk ke kamar dan dia begitu kaget saat melihat dua pasang manusia sedang melakukan hubungan suami istri di atas ranjang.

"Siapa kalian?kenapa kalian ada dikamar ku?" Tanya Selvi dengan mata ditutup dengan jari tangannya.Dia cukup malu melihat pemandangan yang ada di hadapannya.Hariz langsung mendorong tubuh Bella,tiba-tiba saja moodnya hancur saat melihat Selvi sudah berdiri di depan pintu.

"Harusnya aku yang bertanya kepadamu,kamu siapa tolol asal masuk ke kamar orang tampa mengetuk pintu terlebih dahulu." Ucap Bella,dia sangat kesal melihat kedatangan Silvi.Karna dia sudah lama tidak di ajak Hariz bermain.

"Maaf kak,aku tidak tau tuan sedang dikamar ini."Ucap Selvi,lalu dia keluar dari kamar itu dan berjalan ke arah dapur.

"Keluar,aku sudah tidak mood."Hariz langsung mengusir Bella pacarnya,wanita itu langsung memakai bajunya dengan wajah masam.Sebelum dia mencapai pintu dia kembali menoleh Hariz yang masih tiduran di ranjang.

"Apa kamu mengusirku karna wanita itu,kamu memang brengsek selalu saja mengutamakan wanita bayaran dari pada aku yang kekasihmu." Ucap Bella,Hariz mengabaikan ucapan Bella dia langsung mengusirnya dengan melambaikan tangganya.

Selvi mulai sibuk membersihkan apertemenya,tadi pagi karna dia terlambat bangun dia tidak sempat membersihkan semua ruangan itu.

"Kamu bekerja dengan pakaian seminim itu?" Tanya Hariz yang sudah berdiri di belakangnya dengan bersandar di dinding.Selvi terus melanjutkan pekerjaannya dia memang tidak sempat mengganti pakaiannya.

"Itu sudah dinas kami tuan,aku tidak bisa membantah." Ucap Selvi,Hariz memandangi tubuh Selvi yang sedang sibuk membersihkan ruangan itu.Sesuatu yang di bawah sana langsung membesar melihat tubuh seksi Selvi.Hariz langsung meraih tangan Selvi dan melempar peralatan kebersihan dari tangannya dan mendorong Selvi ke dinding.

"Kamu membuatku tiba-tiba menginginkanmu,berikan sekarang milik mu itu kepadaku."Ucap Hariz,lalu dia meraih dagu Selvi dan memandangi wajah cantik alami Selvi.

"Apa kamu sudah pernah berciuman dengan pria lain?" tanya Hariz,Jantung Selvi benar-benar bergetar dia sangat malu saat Hariz terus memandangi wajahnya.

***Bersambung****

Episodes
1 bab 1 ~ Kabar buruk ~
2 bab 2 ~ Pria asing ~
3 bab 3 ~ Bingung ~
4 bab 4 ~ Bertahan ~
5 bab 5 ~ berpura-pura ~
6 bab 6 ~ Kesal ~
7 bab 7 ~ Teman baru ~
8 bab 8 ~ Merasa aneh ~
9 bab 8 ~ apa kamu cemburu ~
10 bab 10 ~ bertemu lagi ~
11 bab 11 ~ Pria kasar ~
12 bab 12 ~ Sebuah rahasia ~
13 bab 13 ~ Mulai cuek ~
14 bab 14 ~ Kesal ~
15 bab 15 ~ tau diri ~
16 bab 16 ~ Rencana masa depan ~
17 bab 17 ~ Kehidupan baru ~
18 bab 18 ~ Meniti karier ~
19 bab 19 ~ Suasana baru ~
20 bab 20 ~ Dia ~
21 bab 21 ~ Bertemu teman lama ~
22 bab 22 ~ Alice ~
23 bab 23 ~ Siapa wanita itu? ~
24 bab 24 ~ Aku merindukan mu ~
25 bab 25 ~ Masa lalu ~
26 bab 26 ~ Semakin menjaga jarak ~
27 bab 27 ~ Tidak terima ~
28 bab 28 ~ Mengenang masa lalu ~
29 bab 29 ~ Getaran cinta ~
30 bab 30 ~ Tidak percaya ~
31 bab 31 ~ Apa aku harus mempercayainya?~
32 bab 32 ~ Tidak peduli ~
33 bab 33 ~ menggelikan ~
34 bab 34 ~ Semakin cinta ~
35 bab 35 ~ Cerita lucu ~
36 bab 36 ~ Ibuku ~
37 bab 37 ~ Belum saatnya ~
38 bab 38 ~
39 bab 39 ~ Ulang tahun ayah ~
40 bab 40 ~ Makan malam ~
41 bab 41 ~ Pertengkaran dua wanita ~
42 bab 42 ~ Ayo menikah ~
43 bab 43 ~ Dia kekasih ku ~
44 bab 44 ~ Pemaksaan ~
45 bab 45 ~ Keributan ~
46 bab 46 ~ Saling jatuh cinta ~
47 bab 47 ~ Pria brengsek ~
48 bab 48 ~ Cuek ~
49 bab 49 ~ Aku marah ~
50 bab 50 ~ Pemecatan ~
51 bab 51 ~ Tidak terima ~
52 bab 52 ~ Tidak setuju ~
53 bab 53 ~ Kemarahan Selvi ~
54 bab 54 ~ Sulit menerima ~
55 bab 55 ~ Tebusan ~
56 bab 56 ~ Kamu dimana ~
57 bab 57 ~ Tebusan seratus lima puluh juta ~
58 bab 58 ~ Keributan ~
59 bab 59 ~ Kesal denganmu ~
60 bab 60 ~ Aku mencintaimu ~
61 bab 61 ~ Membahagiakan ayahku ~
62 bab 62 ~ Menerimamu menjadi suamiku~
63 bab 62 ~ Kamu tidak pantas di sebut ibu ~
64 bab 64 ~ Terima kasih sayang ~
Episodes

Updated 64 Episodes

1
bab 1 ~ Kabar buruk ~
2
bab 2 ~ Pria asing ~
3
bab 3 ~ Bingung ~
4
bab 4 ~ Bertahan ~
5
bab 5 ~ berpura-pura ~
6
bab 6 ~ Kesal ~
7
bab 7 ~ Teman baru ~
8
bab 8 ~ Merasa aneh ~
9
bab 8 ~ apa kamu cemburu ~
10
bab 10 ~ bertemu lagi ~
11
bab 11 ~ Pria kasar ~
12
bab 12 ~ Sebuah rahasia ~
13
bab 13 ~ Mulai cuek ~
14
bab 14 ~ Kesal ~
15
bab 15 ~ tau diri ~
16
bab 16 ~ Rencana masa depan ~
17
bab 17 ~ Kehidupan baru ~
18
bab 18 ~ Meniti karier ~
19
bab 19 ~ Suasana baru ~
20
bab 20 ~ Dia ~
21
bab 21 ~ Bertemu teman lama ~
22
bab 22 ~ Alice ~
23
bab 23 ~ Siapa wanita itu? ~
24
bab 24 ~ Aku merindukan mu ~
25
bab 25 ~ Masa lalu ~
26
bab 26 ~ Semakin menjaga jarak ~
27
bab 27 ~ Tidak terima ~
28
bab 28 ~ Mengenang masa lalu ~
29
bab 29 ~ Getaran cinta ~
30
bab 30 ~ Tidak percaya ~
31
bab 31 ~ Apa aku harus mempercayainya?~
32
bab 32 ~ Tidak peduli ~
33
bab 33 ~ menggelikan ~
34
bab 34 ~ Semakin cinta ~
35
bab 35 ~ Cerita lucu ~
36
bab 36 ~ Ibuku ~
37
bab 37 ~ Belum saatnya ~
38
bab 38 ~
39
bab 39 ~ Ulang tahun ayah ~
40
bab 40 ~ Makan malam ~
41
bab 41 ~ Pertengkaran dua wanita ~
42
bab 42 ~ Ayo menikah ~
43
bab 43 ~ Dia kekasih ku ~
44
bab 44 ~ Pemaksaan ~
45
bab 45 ~ Keributan ~
46
bab 46 ~ Saling jatuh cinta ~
47
bab 47 ~ Pria brengsek ~
48
bab 48 ~ Cuek ~
49
bab 49 ~ Aku marah ~
50
bab 50 ~ Pemecatan ~
51
bab 51 ~ Tidak terima ~
52
bab 52 ~ Tidak setuju ~
53
bab 53 ~ Kemarahan Selvi ~
54
bab 54 ~ Sulit menerima ~
55
bab 55 ~ Tebusan ~
56
bab 56 ~ Kamu dimana ~
57
bab 57 ~ Tebusan seratus lima puluh juta ~
58
bab 58 ~ Keributan ~
59
bab 59 ~ Kesal denganmu ~
60
bab 60 ~ Aku mencintaimu ~
61
bab 61 ~ Membahagiakan ayahku ~
62
bab 62 ~ Menerimamu menjadi suamiku~
63
bab 62 ~ Kamu tidak pantas di sebut ibu ~
64
bab 64 ~ Terima kasih sayang ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!