pesan.

Alfonso mengikuti anak-anaknya dari belakang.Keempat anak itu berlari menuju Opa dan Oma yang sudah menunggu di ruang keluarga.

"Nak Al. Maaf, saya yang minta anak-anak ke kamar. Untuk pamit, apa mereka membangunkan, Nak Alfonso?" tanya Felisia tidak enak hati.

"Tidak. Al nggak tidur Mommy," balas Alfonso tersenyum, dia mengusap lembut rambut pirang Alisha.

"Iya Oma, Daddy benar. Daddy nggak tidur, Daddy lagi berdiri lihat foto Mommy dan Daddy waktu nikah," timpal Alisha.

Felisia mendengar ucapan Alisha lalu menatap Alfonso.

"Nak Al?" lirihnya.

Alfonso tersenyum. Dia menunjukkan jika ia baik-baik saja. Namun, sesungguhnya dia sangat merindukan wanita itu. Wanita yang sudah memberi dia empat anak lucu dalam kehidupan dia namun pergi meninggalkan dia untuk selamanya, matanya berembun mengenang lagi masa indahnya, ia menghela napas lalu menatap Felisia.

"Mommy. Bisa tolong bawa anak-anak ke mobil dulu? Maaf tidak bermaksud memberi perintah. Tapi, Al ingin bicara berdua dengan Daddy," pinta Alfonso sopan.

"Baiklah Nak." sahut Felisia.

"Dad...Aku bawa anak-anak ke mobil," timpal Felisia. Dia menatap Mason seakan ingin bertanya.Namun, engan. Kemudahan, menggandeng tangan cucu-cucunya berjalan ke mobil yang parkir di halaman mansion.

Mason mengangguk dia mengerti maksud anggukan Felisia. Alfonso hanya tersenyum dengan kedua tangan berada didalam kantong celananya.

.

****

"Ada apa, Nak? Ada masalah dimarkas?" sorot mata Mason menatap lekat Alfonso.

"Betul, Dad. Bisa nggak? Al minta tolong jaga anak-anak dengan baik. Tiba-tiba perasaan Al nggak enak. Menurut cerita Andre mereka berada disekitar sini. Satu lagi tolong perhatikan Willy juga. Anak itu jangan biarkan dia bermain diluar dengan teman-temannya terus. Al, kwatir jika ada yang menyakiti Willy, bisa saja'kan musuhku tau itu saudaranya istriku dan mereka menyakiti dia menjadikan dia tamengnya?" ujar Alfonso. Dia tau baik trik musuh karena dulu dia juga melakukan hal yang sama, tapi anehnya waktu itu dia yang merencanakan namun dia sendiri yang terjebak didalam hati Leticia.

Mason manggut-manggut tangannya menggosok dagunya. Benar, apa yang dikatakan Alfonso, kwatir mereka menyerang tiba-tiba atau menculik anak-anak itu bisa membangkitkan amarah Alfonso.

Mason tidak mau melihat Alfonso masuk lagi ke dunia hitam, apalagi dia sudah memiliki anak. Pasti keempat anaknya akan sangat sedih.

"Baik. Saran Daddy, Nak Al, perintahkan anak buah kawal mobil Daddy dari belakang. Daddy kwatir mereka tiba-tiba menyerang diperjalanan Daddy tidak bisa berbuat banyak karena usia Daddy sudah seperti ini, ditambah lagi Daddy hanya bawa satu pistol dipinggang. Daddy tidak kwatir jika sudah tiba mansion daddy. Karena, disana banyak anak buahmu yang hebat-hebat," ujar Mason.

Ya Mason benar. Sejak dari Leticia menerima lagi kedua orang tuanya dan memaafkan perbuatan Mason terhadap dirinya dan Alfonso. Dihari itu pun Alfonso mengutus anak buahnya menjaga ketat Mansion Mason, seperti mereka menjaga Mansion miliknya dan Markas.

"Baiklah, aku akan segera menghubungi Ethan," jawab Alfonso.

"Okey. Daddy berangkat dulu. Kasihan anak-anak sudah menunggu lama dimobil," pamit Mason.

"Baiklah. Hati-hati dad. Terima kasih.Mungkin satu jam lagi aku akan segera menyusul mereka," sahut Alfonso.

Mason hanya menggeleng. Dia tidak habis pikir dengan menantunya itu, anak-anaknya belum juga berangkat Alfonso sudah mengatakan ingin menyusul.

"Ya...ya... Daddy mengerti." Ia berjalan menuju mobil. Diikuti Alfonso dari belakang.

"Ingat pesan daddy. Nggak boleh nakal! Janji sama Daddy." pesan Alfonso. Dia berdiri disamping jendela mobil seakan tidak ingin mengizinkan anak-anak berangkat.

"Okey, janji," keempatnya berjanji sembari menautkan jari kelingking mereka dengan kelingking Alfonso. Mafia itu tersenyum dia mengusap rambut keempatnya bergantian.

Mason menginjak pedal gas mobil. Dia melaju menuju Mansion Glen karena Alicia dan Alonzo ingin bermain dengan Belinda.

"Bye..." Anak-anaknya melambaikan tangannya.

Alfonso membalas lambaian tangan, ia mengenal napas. Lalu dengan menunduk Alfonso melangkah masuk kembali ke Mansion. Dia menjatuhkan tubuhnya diatas sofa ruang keluarga.

Alfonso segera menelpon Ethan, dia meminta anak buah untuk kawal mobil Mason dari belakang. Sejak dari penculikan Leticia, penembakan dirinya, kali ini Alfonso tidak ingin kecolongan lagi.

Benar saja, tidak menunggu lama ada empat mobil hitam dengan anti peluru serta didalam mobil banyak anak buah dengan senjata lengkap mereka mengawal mobil Mason dari belakang. Mason tersenyum dia akui menantunya masih memiliki pengaruh kuat didunia hitam.

Terpopuler

Comments

Alvares

Alvares

Daddy idaman😘🌷

2022-09-02

2

adrian

adrian

siap boss aku akan mengawal dari belakang

2022-09-01

4

"SAYANGKU"😘

"SAYANGKU"😘

daddy pujaan hati saya.
jangan sedih

2022-08-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!