Di lorong salah satu universitas, seseorang berjalan keluar dari ruangan dosen dengan wajah berseri seri.
Riyan baru menyelesaikan skripsi terakhirnya dan dinyatakan lulus. Bahkan Angga pun sama ia mewakili menyerahkannya pada dosen karena harus pulang duluan ke Indonesia.
"Hai bro. . Selamat ya akhirnya tinggal nunggu wisuda kelulusan". Ucapan dari salah satu temannya.
"Makasih. . ".
Minggu depan adalah hari kelulusan mereka. Riyan dibilang mahasiswa paling pintar dan paling muda di universitas itu.
Diusianya 22 th ia sudah menyelesaikan S2 dengan nilai yang memuaskan. berbeda dengan Angga yang berusia 25 th tetapi seangkatan dengan Riyan. Bukan Angga yang ketuaan tetapi Riyan lah yang selalu loncat kelas dan ingin bersama Angga dari kecil. Membuat orang tua mereka tidak bisa berbuat apa apa dengan keinginan anak satu satunya.
................
Angga yang sedang di Indonesia menemani ayahnya yang baru pulang dari rumah sakit sangat senang dengan kabar bahagia dari Riyan.
Ia berencana akan kembali kesana bersama ayahnya untuk menghadiri wisuda kelulusan Minggu depan.
"Angga kamu harus terus nemenin Riyan dan selalu jagain dia". Pesan ayahnya yang sedang berbaring di tempat tidur.
"Iya ayah Angga akan jagain Riyan sebaik mungkin. . Ayah tenang aja dan ayah juga jaga kesehatan ayah". Balas Angga sambil tersenyum.
"Ia nak. . Kamu harus janji sama ayah karena banyak musuh keluarga Mahendra di luar sana yang tidak suka dengan mereka". Ujar ayah Ari yang sudah memberitahukan kejadian kemarin pada anaknya .
"Angga janji ayah". Ucap Angga sungguh sungguh.
Ari mengelus kepala anaknya dengan sayang. Ia juga sangat merindukan mendiang istrinya yang sangat ia cintai. Saat melahirkan Angga istrinya meninggal dan untungnya ada nyonya Vita yang merawat Angga dengan sayang kebetulan waktu itu majikannya belum memiliki anak. Mereka menyayangi Angga seperti anaknya sendiri sampai akhirnya nyonya Vita di karuniai seorang anak dan karena harus dilahirkan setelah kejadian kecelakaan mengakibatkan rahim Vita bermasalah dan harus diangkat.
Dari situlah kenapa Riyan dan Angga selalu dimanja oleh maminya.
......................
Tidak jauh beda dengan Misha, gadis kecil yang sedang bersiap akan pergi jalan jalan bersama teman temannya.
Dengan memakai celana jins dan kemeja yang diikat di pinggang. Tak lupa sepatu sneaker putih ia pakai dan riasan natural membuat dirinya cantik alami. Tas kecil selendang ia bawa untuk tempat ponsel dan uang.
Tidak lama terdengar suara yang ia kenali di depan rumahnya.
"Sha. . Misha". Teriak seseorang di depan rumah.
"Ada di kamar. . Masuk aja dulu". Balas diyah kakak perempuan Misha yang kebetulan ada dirumah.
"Nggak teh disini aja". Tolak Tina.
Misha keluar rumah yang sudah rapih. Mereka berangkat pisah motor dan akan pergi menjemput sinta.
Didalam grup chat semua anak yang ikut akan kumpul di depan sekolah. Itu adalah tempat yang ada di tengah antara rumah semuanya sambil mendiskusikan tempat refreshing mereka dimana.
30 menit kemudian Misha cs (-elma) sampai di depan sekolah yang sudah ada beberapa anak yang datang.
Melihat ada Kelvin disana membuat Misha malas karena dia pasti akan menempel terus saat jalan nanti.
"Mau jalan kemana nih??". Tanya Adit mewakili semuanya.
"Terserah gue mah".
"Gimana kalau ke tempat wisata baru aja". Usul Tina.
"Boleh juga.. makanannya mau apa??". Tanya salah satu cowok.
"Sate/ikan bakar". Jawab semua serentak.
"Tapi Misha tidak suka daging kambing". Ucap salah satu cowok membuat Misha menatapnya dengan tatapan banyak pertanyaan.
"Dari mana Lo tau Vin". Tanya Adit heran.
"Tau lah. . Ia kan beb??". Kelvin menatap ke arah Misha dengan menaikan turunkan alisnya.
"Jangan jangan Lo berdua udah jadian ya". Tanya Elma penasaran.
Pltak. . . .pukulan mendarat di kepala Elma dengan keras.
"Kalau ngomong dipikir dulu". Ujar Misha sebal.
"Kalau ia juga gak papa". Celetuk Tina.
Mendengar ucapan Tina membuat Misha mengepalkan tangannya ingin menonjok Tina tetapi keburu pergi dari sampingnya takut dapat pukulan dari Misha.
"Ikh". Sebal Misha.
Ia sangat tidak suka jika dijahilin kaya gitu karena takut Kelvin salah sangka yang membuat dirinya terus didekati dan berharap pada dirinya untuk dijadikan pacar.
"Udah ah yuk berangkat". Ucap Misha menaiki motornya untuk mengalihkan pembicaraan.
Semua orang pergi ke tempat wisata baru yang ada di atas gunung. Desa Misha memang berada di pegunungan membuat udara sejuk dan memiliki berbagai wisata alam .
Sebagian orang pergi untuk membeli makanan yang akan mereka makan bersama sama disana.
"El kok Lo naik sama Adit??". Heran Misha melihat Elma yang tidak naik ke motornya.
"Gue sama Adit aja. . Mending Lo sama Kelvin dari pada sediri". Balas Elma yang sudah ditebak oleh Misha rencana mereka.
"Gue sendiri aja". Ucap Misha menjalankan motornya duluan.
Beriringan bersama di setiap jalan menuju wisata yang mereka tuju.
Jalanan menuju ke wisata itu sangat jelek. Banyak jalan bebatuan yang harus dilalui karena mereka menuju desa di paling ujung.
Beberapa anak cowok membantu setiap gadis yang membawa motornya sediri agar bisa melewati jalan tanjakan yang penuh bebatuan.
"Sha biar aji aja yang bawa takut Lo jatuh". Seru Elma yang ada dibelakangnya sedangkan Tina sudah duluan pergi.
Misha turun dan memberikan alih motornya kepada aji. Ia juga diajak naik tapi tidak mau membuat nya berjalan menaiki tanjakan itu sendiri menunggu di atas.
Aji turun dari motornya dan Misha melanjutkan perjalanan duluan sendiri.
Saat di tikungan tajam tiba tiba. . .
Bug. . . .
Misha terjatuh dari motor saat melewati tikungan tajam yang banyak pasir membuat bajunya kotor.
"Akhh . . . ". Rengek Misha kesakitan karena siku tangannya berdarah.
Dengan cepat aji membantu meminggirkan motor Misha yang terjatuh sedangan Elma tertawa ngakak melihat Misha yang terjatuh dari motor.
"Ha.ha.ha. makanya kata gue juga apa". Ledek Elma masih dengan tertawa meledek.
"Sialan bukan bantuin gue malah ketawa in gue. Temen ****** Lo". Omel Misha menahan sakit di sikunya.
Tiba tiba ada dua temannya yang datang mendekati mereka.
"Bro bawain motor gue". Pinta aji pada 2 temannya yang baru datang.
"Yuk biar Lo sama gue aja". Ajak aji pada Misha.
Dengan cepat Misha naik dibonceng aji menggunakan motornya melanjutkan perjalanan.
Sesampai di desa yang sudah dekat dengan tempat wisata aji memberhentikan motornya di rombongan yang sedang menunggu mereka semua.
Dengan cepat Misha turun dari motor dan menuju warung terdekat.
"Bu beli air mineral dan ada obat merah tidak??". Tanya Misha pada pemilik warung.
"Ada neng sebentar".
Tidak lama pesanan Misha datang dan ia segera meminum airnya, lalu membersihkan luka itu dengan bersih.
"Lo jatuh sha??". Tanya Tina yang baru datang.
"Ia. ". Jawab Misha meniup lukanya yang sakit.
Tina membantu memakaikan obat merah di luka Misha dengan perlahan. Karena tidak jauh dari yang lain mereka melihat apa yang dilakukan kedua wanita itu di depan warung.
Tidak lama kedatangan sebagian rombongan yang membeli makanan akhirnya sampai. Mereka semua masuk ke tempat wisata dengan sebelumnya sudah membeli tiket oleh salah satu dari mereka. Alhasil mereka tinggal masuk saja tidak harus mengantri.
Di puncak gunung membuat suasana sangat sejuk dan pemandangan nya sangat indah. Sebelum berphoto dan berpisah mereka makan makan dulu di karpet yang disewakan disana.
Habis dengan makanan mereka barulah berpisah rombongan dengan jam yang sedang ditentukan berkumpul dimana.
Keempat gadis itu asik berphoto di tempat manapun yang mereka anggap indah. Sampai di suatu ketika Misha asik duduk di dekat jurang melihat ke arah pemandangan yang sangat indah. Tiba tiba. . . . . .
Byur. . . . . .
...---------------------------...
Hai reader. . .
Maaf kalau banyak typo dalam setiap tulisan author hanya memakai handphone untuk mengaturnya . . .
Dukung terus author. .
Ingat ini hanya cerita fiksi tidak ada kaitan dengan siapapun. . .
Dilarang copas dan menjiplak hak cipta orang. . .
Happy reading semua. . . . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments