Kesepian

Jam pelajaran sudah selesai waktunya semua siswa untuk pulang ke rumah masing masing.

Keempat gadis itu menuju palkiran untuk mengambil motor. Di perjalanan mereka berpapasan dengan Adit cs yang digosipkan dekat dengan Misha cs Bahakan menjalin hubungan dengan mereka. Tetapi itu semua hanya gosip semata tidak ada yang benar.

Mungkin karena Misha cs sering dekat dengan mereka membuat semua siswa menyangka salah satu dari mereka ada yang berpacaran.

"Main dulu yuk ikut kita kita". Ajak Adit.

"Nggak deh mau langsung pulang". Tolak Elma mewakili semuanya.

"Kenapa?? Sebentar aja". Seru Kelvin.

"Ia gak akan lama kok". Sambung aji.

Tidak ada jawaban satu persatu dari Misha cs pergi meninggalkan mereka di palkiran.

Sampai di jalan raya mereka pisah karena beda arah pulang.

Misha dan Tina beriringan di jalan raya bersama para siswa yang memang arah pulangnya sama dengan mereka berdua.

Seperti pawai dijalan bahkan jika jam pulang bersamaan dengan yang lain jalanan akan padat dengan siswa sekolah.

Sesampainya di rumah Misha langsung pergi ke kamar dan mengganti bajunya menggunakan pakaian santai.

Dirumah hanya ada kakak perempuan dan kedua ponakannya. Orang tua Misha sedang pergi ke sawah karena Misha terlahir dari keluarga petani.

Walaupun dirumah ada ponakannya tetapi mereka tidak terlalu dekat. Misha selalu menghabiskan waktunya di dalam kamar, mengerjakan tugas dan bermain ponsel.

Misha tipikal gadis yang pendiam jarang berbicara dan jarang main keluar rumah. Jika tidak ada teman yang ngajak pergi ia tidak akan kemana mana.

Hanya sosial media teman mainnya di dalam rumah tidak ada lagi. Maka dari itu kebanyakan teman ngobrol Misha hanya di dunia Maya.

............

Di sisi lain seorang cowok sedang berbaring di tempat tidur habis pulang kuliah. Kebetulan di sana sudah malam hari.

Tiba tiba pintu kamar terbuka lebar dan masuklah cowok lain dengan muka ditekuk.

"Lo kenapa??". Tanya cowok itu kepada orang yang baru masuk kamar.

"Bro gue disuruh balik ke indo sekarang". Seru Angga yang tadi memasuki kamar sahabatnya Riyan plus bosnya.

Angga memang sudah bekerja di perusahaan rindra company semenjak sekolah menengah atas.

"Kok mendadak gue disini sendiri dong". Kaget Riyan dengan ucapan Angga.

"Ya gimana bokap Lo sendiri yang nyuruh. . Emang gak kasih tau loh??". Tanya Angga membuat Riyan menggelengkan kepala.

"Udahlah sana Lo pergi". Usir Riyan.

"Dih awas Lo kalau kangen sama gue". Pekik Angga menunjuk ke arah Riyan.

Sepeninggal Angga, Riyan langsung menelpon nyokap nya untuk menanyakan perihal Angga yang disuruh pulang duluan padahal sebentar lagi mereka akan wisuda.

"Hello mi". Sapa Riyan yang sudah tersambung panggilannya pada wanita tercintanya.

"Hello sayang. . Gimana kabar kamu??". Tanya mami Vita dengan bahagia dapat telpon dari anak satu satunya.

"Baik mi. . Kabar mami sama papi sehat kan??". Tanya balik Riyan.

"Sehat sayang. . Ada apa tumben kamu telpon??". Tanya mami Vita.

"Ian cuma mau tanya. . Angga kok disuruh pulang ada apa??". Riyan dengan segera menanyakan alasan dirinya menelpon maminya malam malam.

"Oh itu. . om Ari masuk rumah sakit jika Angga tidak diberi tahu mami takut dia akan marah". Jawab mami Vita membuat Riyan kaget.

"Apa om Ari masuk rumah sakit?? Dia kenapa mi??". Panik Riyan.

"Dia keracunan makanan saat menghadiri acara kolega papi kamu. . Jangan kasih tau Angga biar dia pulang dulu". Saran mami Vita pada anaknya.

"Semoga om Ari cepet sembuh mi. . Ian gak akan kasih tau, dia barusan berangkat ke bandara cuma habis pamit ke Ian aja sebentar". Ucap Riyan.

"Baiklah sayang sekarang kamu istirahat aja mami tutup telponnya ya disana pasti udah malam".

"Ia mi. . See you mi" . Pamit Riyan.

"See you sayang".

Panggilan dimatikan. Riyan segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan sebelum istirahat.

...🍂🍂🍂🍂🍂🍂...

Pagi hari pukul 05.00 gadis kecil menggeliat dari tidurnya karena suara alarm yang mengganggu. Ntah hari ini ada angin apa gadis kecil itu bangun dan bersiap siap memakai seragam sekolah sedari awal.

Biasanya orang tuanya akan membaringkan gadis kecil itu berkali kali sampai karena sudah bangun pagi.

"Tumben udah bangun??". Ledek Bu Nita yang ada di dapur.

Tanpa menjawab Misha masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan badan dan bersiap berangkat sekolah.

Kebetulan hari ini hari Sabtu, hari yang sangat menyenangkan karena besok hari libur sekolah.

Seperti biasa berangkat dengan motor Vario yang sudah bertengger di depan rumah tanpa sarapan pagi.

Selesai memakai sepatu Misha menjalankan motornya dan pergi ke depan gang menunggu Tina teman sekelasnya.

Karena kelamaan menunggu Misha berangkat duluan dan memberi pesan kepada tina agar tidak menunggu dirinya.

^^^Misha ✉️^^^

^^^Gue berangkat duluan^^^

✉️Tina

Ok

Sampai di sekolah, tidak ada niatan menunggu 3 temannya yang lain di depan sekolah ia langsung pergi ke kelas duluan.

Duduk sendiri di kelas belum ada siswa yang datang karena Misha hari ini berangkat sangat pagi. Tidak tahu kenapa hari ini Misha sangat murung jarang mengeluarkan suaranya berbeda seperti sebelumnya.

Sibuk dengan ponsel ditangannya menarik ulur sosial media tanpa ada yang menarik didalamnya.

"Hufh. . Bete banget gue". Gumam Misha menumpu kepalanya di kedua tangannya di meja.

"Lo tumben udah berangkat pagi pagi??". Tanya salah satu siswa memasuki kelas.

Tidak ada niatan membalas ia hanya diam.

"Sha Lo dicariin Elma di depan??". Teriak salah satu siswa di depan kelas.

"Iya". Balas Misha dengan teriakan.

Melihat ke sekeliling kelas hanya ada beberapa siswa yang sudah datang. Lalu berdiri menuju depan kelas dan duduk di bangku yang ada disana.

Tiba tiba ia dikagetkan dengan teriakan seseorang dari kejauhan.

"Misha. . . . ".

Mendengar teriakan memanggil dirinya, ia mencari ke segala arah dan terlihat Tina dan Elma melambaikan tangan.

"Dih apa apaan tu anak udah heboh aja pagi pagi". Gumam Misha.

Tidak ada jawaban dari orangnya Elma, Tina dan Sinta datang menghampiri Misha yang duduk di depan kelas sendirian.

"Lo kenapa??". Tanya Tina yang baru datang.

"Ia pagi pagi udah ditekuk aja tuh muka". Sambung sinta.

"Baik baik aja gue". Jawab Misha.

"Lo di cariin Kelvin tuh didepan". Mereka tidak akan heran lagi jika Adit cs selalu dekat mereka berempat karena mereka selalu menempel dimana pun dan kapanpun.

"Bodo amat". Acuh Misha.

"Gak ada niatan Lo terima Kelvin lagian lumayan juga dia cakep". Usul Tina yang memang mengetahui jika Kelvin sangat menyukai Misha dari masuk sekolah dulu.

"Cowok Playboy mana gue mau". Semua orang sudah tau kelakuan keempat cowok yang mendekati Misha cs, mereka terbilang sangat suka mendekati para wanita di sekolahnya maupun sekolah lain.

Dari keempat cewek ini hanya Tina dan Misha yang masih sendiri. Elma sudah memiliki pacar malahan sudah bertunangan dengan pacarnya itu waktu mau memasuki sekolah menengah atas. Sedangkan Sinta ia juga memiliki pacar tapi mereka LDR, Sinta kenal pacarnya dari sosial media kadang jika libur sekolah pacarnya selalu main ke rumah Sinta dan bahkan menginap.

"Besok jalan jalan yuk??". Ajak Elma.

"Gak mau lah kalian gak asik jalannya bawa pacar sama gebetan mana gue mau". Keluh Misha setiap jalan pasti akan jadi obat nyamuk dan pasti akan dideketin sama temen gebetan mereka dengan alasan biar ada teman.

Setelah itu Misha akan repot sendiri menanggapi setiap kenalannya. Jika pesan mereka tidak dibalas di dalam sosial media.

Tidak lama kemudian cowok sekelasnya ikut ngumpul bersama Misha cs yang kebetulan udah pada datang.

"Besok mau makan makan ikut gak??". Ajak salah satu cowok.

"Dimana??Lo yang traktir??". Ucap Tina semangat.

"Enak aja traktir iuran dong". Jawab salah satu cowok.

"Lah kirain". Seru Tina yang langsung cemberut.

"Gratisan Mulu yang ada di otak Lo". Ucap salah satu cowok dengan pukulan mendarat di kepala Tina.

"Sakit ******. . .". Keluh Tina memegang kepalanya yang sakit.

"Udah ikut aja sesekali refreshing sebelum ujian".

"Ya udah yuk ikut". Ucap Misha membuat semua orang senang.

Mereka jika tidak tau siapa aja yang akan ikut yang penting bisa jalan jalan ngilangin stres ujian kelulusan.

Tidak lama kemudian semua siswa kelas 12 diperintahkan berkumpul di salah satu kelas karena ada tamu dari salah satu universitas untuk menarik siswa kuliah disana.

Dengan cepat mereka semua kumpul bersama sama di satu ruangan.

...-------------------------...

Hai reader. . .

Maaf kalau banyak typo dalam setiap tulisan author hanya memakai handphone untuk mengaturnya . . .

Dukung terus author. .

Ingat ini hanya cerita fiksi tidak ada kaitan dengan siapapun. . .

Dilarang copas dan menjiplak hak cipta orang. . .

Happy reading semua. . . . .

Episodes
1 Pengenalan
2 Suasana sekolah
3 Kesepian
4 Jalan jalan
5 Kejutan ulang tahun
6 Ujian sekolah
7 Ujian sekolah (2)
8 Kelulusan
9 Makan makan
10 Berangkat ke Jakarta
11 Teman baru
12 Tidak mempan
13 Hari pertama kerja
14 Hari libur
15 Kesialan Misha
16 Bad mood
17 Ketemu lagi
18 Tidak pernah akur
19 Selalu datang
20 Kalung
21 Perasaan aneh
22 Menyangkal
23 Bertemu di mall
24 Rindu yang terobati
25 Membantu Riyan
26 kotak misterius
27 Dijenguk Riyan
28 Rumah sakit
29 Kotak lagi
30 Tinggal dikediaman Mahendra
31 Bertemu orang tua Riyan
32 Suasana di pagi hari
33 Siapa Stella??
34 Terungkap
35 Terungkap (2)
36 Pindah rumah
37 Kemarahan mami Vita
38 Kedekatan Misha dengan keluarga Mahendra
39 Sebuah Poto
40 Kejujuran Riyan
41 Keputusan Misha
42 Keluar dari pekerjaan
43 Menemani mami Vita
44 Liburan
45 Liburan (2)
46 Bekerja di perusahaan Riyan
47 Mood yang berantakan
48 Sendiri
49 Kedatangan mami Vita
50 Puncak
51 Mencari udara segar
52 Kekhawatiran Riyan
53 Menjadi tempat favorit
54 Pulang ke Jakarta
55 Pengalihan perusahaan
56 Big baby
57 Marah
58 Sakit
59 Merawat sang kekasih
60 Kejutan dari mami Vita
61 Kedatangan Stela
62 Menginap
63 Weekend
64 Datang tak diundang, pulang tak diantar
65 Satu lagi
66 Cuti
67 Berkumpul dengan teman lama
68 Ketahuan
69 mengklaim kepemilikan
70 Malas malasan
71 Apartemen Misha
72 Spend time with friends
73 Orang tidak dikenal
74 Mode manja
75 Pengalaman pertama
76 Seoul, Korea Selatan
77 Ikut bekerja
78 Ikut bekerja (2)
79 Tawaran menjadi model
80 Pemotretan pertama kali
81 Berita hoax
82 Riyan si keras kepala
83 Kesal
84 Penghianatan
85 Pengakuan Arthur
86 Introspeksi diri
87 Klarifikasi
88 Konsekuensi untuk Riyan
89 Makanan spesial
90 Penantian panjang
91 Merajuk
92 Menemani bekerja
93 Berkunjung
94 Will you marry me
95 Keputusan semua orang
96 Mall
97 Perkara kacamata
98 Jalan jalan pagi
99 Lamaran
100 Geng cewek
101 Touring
102 Kejadian di tempat umum
103 Japan
104 Fashion week
105 Jeoules
106 Go publik
107 Selamat tinggal
108 Kecelakaan
109 Amnesia
110 110 : Amnesia (2)
111 111 : Model
112 112 : Pulang dari rumah sakit
113 113 : Dibius
114 114 : Bayi Besar
115 115 : Drop
116 116 : Pergi
117 117 : Tidak ada perkembangan
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Pengenalan
2
Suasana sekolah
3
Kesepian
4
Jalan jalan
5
Kejutan ulang tahun
6
Ujian sekolah
7
Ujian sekolah (2)
8
Kelulusan
9
Makan makan
10
Berangkat ke Jakarta
11
Teman baru
12
Tidak mempan
13
Hari pertama kerja
14
Hari libur
15
Kesialan Misha
16
Bad mood
17
Ketemu lagi
18
Tidak pernah akur
19
Selalu datang
20
Kalung
21
Perasaan aneh
22
Menyangkal
23
Bertemu di mall
24
Rindu yang terobati
25
Membantu Riyan
26
kotak misterius
27
Dijenguk Riyan
28
Rumah sakit
29
Kotak lagi
30
Tinggal dikediaman Mahendra
31
Bertemu orang tua Riyan
32
Suasana di pagi hari
33
Siapa Stella??
34
Terungkap
35
Terungkap (2)
36
Pindah rumah
37
Kemarahan mami Vita
38
Kedekatan Misha dengan keluarga Mahendra
39
Sebuah Poto
40
Kejujuran Riyan
41
Keputusan Misha
42
Keluar dari pekerjaan
43
Menemani mami Vita
44
Liburan
45
Liburan (2)
46
Bekerja di perusahaan Riyan
47
Mood yang berantakan
48
Sendiri
49
Kedatangan mami Vita
50
Puncak
51
Mencari udara segar
52
Kekhawatiran Riyan
53
Menjadi tempat favorit
54
Pulang ke Jakarta
55
Pengalihan perusahaan
56
Big baby
57
Marah
58
Sakit
59
Merawat sang kekasih
60
Kejutan dari mami Vita
61
Kedatangan Stela
62
Menginap
63
Weekend
64
Datang tak diundang, pulang tak diantar
65
Satu lagi
66
Cuti
67
Berkumpul dengan teman lama
68
Ketahuan
69
mengklaim kepemilikan
70
Malas malasan
71
Apartemen Misha
72
Spend time with friends
73
Orang tidak dikenal
74
Mode manja
75
Pengalaman pertama
76
Seoul, Korea Selatan
77
Ikut bekerja
78
Ikut bekerja (2)
79
Tawaran menjadi model
80
Pemotretan pertama kali
81
Berita hoax
82
Riyan si keras kepala
83
Kesal
84
Penghianatan
85
Pengakuan Arthur
86
Introspeksi diri
87
Klarifikasi
88
Konsekuensi untuk Riyan
89
Makanan spesial
90
Penantian panjang
91
Merajuk
92
Menemani bekerja
93
Berkunjung
94
Will you marry me
95
Keputusan semua orang
96
Mall
97
Perkara kacamata
98
Jalan jalan pagi
99
Lamaran
100
Geng cewek
101
Touring
102
Kejadian di tempat umum
103
Japan
104
Fashion week
105
Jeoules
106
Go publik
107
Selamat tinggal
108
Kecelakaan
109
Amnesia
110
110 : Amnesia (2)
111
111 : Model
112
112 : Pulang dari rumah sakit
113
113 : Dibius
114
114 : Bayi Besar
115
115 : Drop
116
116 : Pergi
117
117 : Tidak ada perkembangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!