Bab 5

Selesai makan malam, Tania dan adik nya mencuci piring yang kotor.

"Kak, kata Ibu Kakak sudah kerja" tanya Ida yang sedang membilaskan piring.

"Ia dek, tadi kakak sudah mulai bekerja, tapi sedikit capek juga ternyata kerja di Caffe" jawab Tania

"Emang kerjaannya apa aja kak? "

"Menyapu lantai, mengepel, mencuci piring kotor, merapikan meja, jika ada pengunjung memesan, Kakak juga bantu membuatkan pesanannya"

"Banyak juga ya kak kerjaannya"

"Tapi walaupun banyak kerjaannya, Kakak tetap semangat kok, gimana pun Kakak harus bisa membantu Ibu dan Ayah"

"Kalau Ida udah tamat sekolah nanti, Ida mau kerja juga aahh, biar bisa bantu Kakak, Ibu dan Ayah"

"Dek, kamu itu harus bisa sekolah yang lebih tinggi, biar bisa banggakan kedua orang tua kita"

"Tapikan, keuangan kita tidak mencukupi kak, Kakak aja tidak bisa kuliah karna uang nya tidak cukup"

"Sudah, kamu jangan pikirkan itu, Kakak sekarang sudah bekerja, jadi Kakak bisa bantu uang sekolah kamu, kamu cukup belajar yang rajin biar bisa jadi orang sukses nanti nya"

"Baik lah kak"

Setelah selesai mencuci piring kotor, Tania, Ida, Ibu dan Ayah duduk di ruang tengah, mereka saling bercerita.

"Tania, gimana kerjaan kamu, apa semua nya lancar? " tanya Ayah pada Tania

"Alhamdulillah lancar yah, Tania juga ada teman di Caffe yang baik sama Tania, orang tuanya berpisah yah, jadi Tania kasian padanya" jawab Tania

"Kenapa orang tuanya berpisah nia? " tanya Ibu

"Teman Tania juga tidak tau masalah nya apa, dan kenapa mereka sampai berpisah bu" jawab Tania

"Ya sudah, lain kali kamu bisa ajak dia ke rumah kita" kata Ibu

"Baik bu, rumahnya juga searah dengan Tania, jadi pulang kerja bisa Tania ajak dia ke rumah" ucap Tania

Mereka saling bercerita, Ayah Tania bercerita tentang di tempat kerjanya, dan begitu juga Tania, sedangkan Ida bercerita di sekolah nya. Begitu lah keluarga mereka, saling bercerita yang mereka alami di luar.

Jam sudah menunjukan pukul 21:00....

"Dek, tidur lah lagi, besok kan sekolah" ucap Tania yang sedang duduk di kursi ruangan tengah, sedangkan Ayah dan Ibu nya sudah masuk ke kamar sejak tadi, tinggal Tania dan Adik nya yang duduk di kursi tengah, mereka berdua menonton televisi.

"Ia lah kak, Ida masuk ke kamar ya"

"Ia, Kakak juga mau tidur ni".

Mereka berdua pun masuk ke kamar nya, Ida dan Tania tidur dalam satu kamar, di rumah mereka hanya ada dua kamar, karna rumah nya sederhana , tidak memungkinkan untuk memiliki 3 kamar.

"Dek, dekk..dekkk" Tania memabangunkan Ida yang masih tidur, dan menggoyangkan badan Ida agar dia segera terbangun.

Hari sudah pagi, waktu nya Tania pergi bekerja.

"Apa kaaaakk" ucap Ida dengan suara serak karna baru membuka kan matanya.

"Sudah jam setengah tujuh dek, cepat pergi mandi, nanti kamu telat ke sekolah" kata Tania

"Ia, ia kak" Ida langsung segera bangun dari tempat tidur nya.

Sedangkan Tania, karna masih jam setengah tujuh, dia pergi ke dapur dan membantu Ibu nya menyiapkan makan siang untuk Ayah yang sebentar lagi mau pergi kerja.

Sebelum Ayah nya pergi, dia sarapan terlebih dahulu di rumah, karna di tempat kerja tidak di berikan sarapan pagi.

Untuk menghemat uang, Ayah, Ida dan Tania sarapan di rumah.

"Kak, Ida tidak sempat lagi kayaknya sarapan, Ida bawa makanan aja ya, jadi di sekolah bisa Ida sarapan" ucap Ida yang baru keluar dari kamar nya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah.

"Ia, Kakak siap kan dulu" jawab Tania.

Tania langsung menyiap kan sarapan buat Adik nya di sekolah nanti.

"Ayah pergi bu" ucap Ayah Tania sambil menyalami Ibu.

"Ia yah, hati-hati di jalan ya" jawab Ibu sambil mencium tangan Ayah.

Ayah Tania pergi sambil membawa kotak makan siang nya, sedangkan Ida memakai sepatu di depan rumah.

"Ini dek makanannya" ucap Tania memberikan kotak makan pada Ida

"Ia kak, Ida berangkat ya kak, buuuu Ida berangkat" panggil Ida, karna Ibu berada di dapur. Ibunya pun berjalan keluar.

"Ia nak, hati-hati di jalan"

Ida menyalami aibu dan Kakak nya. Dia pergi sekolah berjalan kaki, karna sekolah nya tidak terlalu jauh dari rumah, dia pergi bersama teman-temannya.

Tania pun mulai bersiap-siap untuk berangkat kerja, Karna sudah jam setengah tujuh, sebelum itu dia sudah sarapan terlebih dahulu.

"Bu Tania pergi kerja ya, Ibu hati-hati di rumah" ucap Tania setelah menyalami Ibu.

"Ia nia"

Setelah itu, Tania berjalan ke jalan besar untuk menunggu angkot lewat.

Cerita sebelumnya....

Tania yang berjanji berangkat kerja bareng Meisa, sudah mengabari Meisa lewat handphone genggam nya, bahwa dia sudah ingin pergi kerja, dan masing-masing sudah menyimpan nomor telepon. Tania memiliki handphone kamera berukuran kecil, tidak sebanding dengan handphone milik orang-orang pada umumnya.

Melihat angkot berhenti di depan Tania, dan dia lihat ke dalam angkot, ternyata di dalam nya ada Meisa, Meisa lah yang menyuruh supir angkot untuk berhenti.

"Hey nia.. "sapa Meisa

" Hey" balas Tania sambil masuk ke dalam angkot dan duduk di kursi.

"Kamu biasa pergi kerja jam segini ya? " tanya Tania pada Meisa

"Ia, soal nya jika kita datang terlambat sedikit aja, sunior yang galak itu pasti memarahi kita"jawab Meisa

" Senior yang galak??? "

"Ia, kak Mona itu, rambut nya yang pendek"

"Oohh,Kakak yang itu, aku lupa namanya, hehe"

"Ya karna kamu baru hari pertama masuk kerja, wajar sih kalau kamu lupa"

"Ia sa, lagi pun aku kurang suka sama dia, kalau yang lain tidak segalak dia"

"Ia, dia itu sangat galak, aku juga tidak suka padanya, taunya hanya nyuruh-nyuruh doang"

"Jadi dia seperti itu pada semua karyawan ya? "

"Tidak juga, dia seperti itu pada karyawan yang baru masuk aja, kalau yg lebih lama dari dia, mana berani dia seperti itu"

"Pantesan, waktu aku pertama kerja, dia selalu menyuruh ku ngerjakan ini lah, ngerjakan itu lah, padahal aku baru menyelesaikan pekerjaan"

"Itu makanya, aku tidak suka padanya, aku bertahan di sana hanya karna belum mendapatakan pekerjaan lain"

"Eeemmm, apa aku bisa bertahan di sana, dengar cerita dari kamu aja sudah merasa jengkel"

"Kamu coba aja dulu, gimana pun kita sama-sama membutuhkan pekerjaan"

"Ia sa"jawab Tania

Tak lama kemudian, mereka pun tiba di depan Caffe tempat mereka bekerja.

Di sana, sudah ada karyawan laki-laki dan Mona, mereka juga baru datang. Melihat Tania dan Meisa yang baru saja datang, Mona langsung memanggil mereka berdua.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!