02. Radit

"Kan ada Radit Mama. Dia lebih cocok di jadikan CEO. Pintar, tangguh, gagah dan tampan. Itu keren sekali!" aku sangat bahagia membayangkannya.

Mama menatap wajahku penuh selidik. "Kau mengagumi adikmu yang bandel itu." ucapnya dingin.

"Tentu saja. Dia selalu menjagaku, walaupun terkadang sangat keterlaluan." aku berbalik memeluk Mama, sambil memejamkan mata. Dipangkuan Mama aku selalu tertidur dengan pulas. Sementara Mama tampak tertegun masih memikirkan jawabanku tentang Radit. Aku memang mengaguminya, ketampanannya memang di atas rata-rata.

*

Hari ke tiga ku di rumah, pagi ini Papa dan Mama sudah bersiap untuk sarapan. Aku turun dengan hijab sederhana seperti yang Mama minta, aku harus selalu mengenakan hijabku.

"Hay sayang, duduklah kita sarapan." seperti biasa Papa selalu memperhatikanku, sikapnya selalu penuh kasih sayang.

"Zahira sayang, hari ini kau ikut Papa ke kantor untuk belajar bisnis." Mama berucap sambil tangannya mengisi makanan ke dalam piringku.

"Tapi bukankah aku harus belajar untuk bersiap masuk kampus Mama?" aku mencoba mencari alasan untuk tidak ikut kekantor jika harus belajar bisnis, sungguh aku tidak suka.

"Tidak Zahira, kau akan ke kampus Minggu depan itu juga baru mendaftar." membuatku tak bisa berkutik.

"Hari ini Papa akan ke kantor kontraktor milikmu. Kau harus belajar di sana!" Papa juga tidak membelaku kali ini. Oh tuhan, entahlah apa yang akan terjadi hari ini.

"Aku bersiap dulu Papa." aku menyudahi sarapanku dan segera mengganti baju.

"Tapi sarapanmu belum habis sayang." Mama melihat piringku lalu padaku.

"Tak apa, nanti Papa belikan makanan yang kau suka jika sudah di kantor." Papa merayuku dengan tulus.

Tiba di kantor Kontraktor yang di sebut Papa adalah milikku, aku menyukainya. Sebagian pegawai menyambutku dengan hangat dan tatapan rindu. Ah seperti mereka sangat merindukanku, apa Papa sudah memberitahu tentang kedatanganku?.

"Selamat datang nona?" begitu mereka bergantian menyapa.

"Sayang kau ikut Papa rapat." Papa memintaku untuk mengikutinya. Langkahku ini sangat malas untuk masuk kedalam sana.

"Selamat datang nona!" Para pria dan wanita berjas itu menyambutku dengan senyum manis dan hormat.

"Terimakasih" jawabku sedikit kaku.

Papa memulai rapat dan memperkenalkanku sebagai pemilik yang baru, dia mengatakan aku akan memimpin setelah aku belajar untuk beberapa waktu dan tentunya aku harus kekantor sesering mungkin.

Mataku berhenti ketika menatap seorang yang sedang memandangiku dengan kagum. Pria itu lagi, Kenapa dia ada di kantor ini bukankah ini milikku?" begitu aku berfikir dan rasanya aku mulai lelah. Baru berapa menit aku masuk di kantor ini aku sudah harus berpikir, itu sangat tidak menyenangkan.

"Aku yang akan membimbingmu nona Zahira." Ucap pria tua itu dengan senyum manis di wajahnya. Sesaat setelah rapat di bubarkan dan yang tersisa hanyalah beberapa orang saja.

"Papa, aku tidak mau belajar bisnis dengannya. Bukankah Radit akan kembali dan dia akan memimpin di sini." aku mencoba merayu Papa.

"Sayang, Radit akan memimpin perusahaan yang di pegang Mamamu." Papa meyakinkan aku.

"Tapi Papa, aku tidak suka." jawabku lagi.

"Zahira sayang. Papa mohon cobalah." Papa menatapku dengan lembut.

"Kalau begitu aku akan menikah dengan seseorang yang bisa memimpin perusahaan ini dengan benar, jadi aku tidak perlu bekerja." Aku mencoba menggertak Papa.

"Baiklah, Papa akan menjodohkan mu dengan salah satu orang kepercayaan Papa. Dia pintar, hebat dan handal untuk memimpin perusahaanmu ini."

"Aku setuju." aku menjawab tanpa berfikir lagi. Sudah pasti Papa sangat terkejut, sampai Papa memegang dadanya. Apa Papa sakit jantung? Pikiranku mulai berguna.

"Kau akan menikah dengannya!" tiba-tiba pria yang sering menatapku itu memberikan foto seseorang yang sudah dewasa sekali dan memiliki jenggot serta bulu lain memenuhi wajahnya. Tentu saja nyaliku menciut menatap wajah yang menyeramkan. "Bagaimana pak David anda setuju jika dia menjadi menantumu?" tanyanya lagi.

"Tidak, tidak. Aku tidak jadi menikah muda." aku membatalkan ucapanku. Sepertinya pria itu sedang tersenyum penuh kemenangan. Di ikuti nafas lega dari Papa tentunya.

"Baiklah, belajarlah bekerja." Papa sudah tidak ingin berdebat denganku dia memilih keluar lebih dulu.

*

Malam hari aku merasa sangat lelah, aku benci sekali membayangkan pria berjenggot itu. Seandainya Papa menjodohkanku dengan yang lebih tampan, aku pasti tidak perlu bersusah payah bekerja. Aku mengingat sesuatu!

"Assalamualaikum Radit." aku merindukan perlindungan dari adikku yang tampan itu.

"Wa'alaikum salam Zahira." suaranya terdengar enak sekali.

"Radit, aku menyesal pulang ke sini. Papa memintaku untuk belajar bisnis dikantornya, aku tidak suka." aku mengadu padanya.

"Ikuti saja, itu untuk kebaikanmu Zahira." jawab Radit.

"Tapi aku tidak suka, bukankah ada kau yang akan memimpin nantinya, lagi pula aku tidak mau belajar dengan pria tua yang selalu memperhatikan wajahku." aku masih meminta pembelaan darinya.

"Aku akan pulang minggu depan!" jawabnya dingin. Entah apa yang membuatnya berubah pikiran. Aku masih menatap ponsel yang ku genggam dengan tak percaya, Radit sudah memutuskan sambungannya tanpa salam.

*

Satu Minggu sudah berlalu, hari-hari yang ku lalui sangat membuatku tertekan. Pria tua itu selalu menyuruhku untuk membuat ulang laporan yang di sampaikan sekretarisku, bukankah itu hanya membuang waktu?

"Aku lapar!" ungkapku padanya. Karena memang aku tak sempat sarapan.

"Aku pesankan makanan, kau mau makan apa?" Tanyanya melihat kearah ku.

"Aku ingin Ayam goreng yang memakai tepung tradisional. Tidak mau yang tepung biasa." Jawabku seenaknya, karena aku tidak menyukai pria itu.

"Dimana harus mencarinya? Permintaanmu menyulitkan anak buahku." ucapnya melirikku sedikit.

"Di Warung pinggir jalan." jawabku acuh. Pria itu menghembus nafas kasar tapi tidak membantah. Hingga beberapa saat pesananku sudah datang. Benar saja Ayam tepung bumbu kuning yang lezat.

"Terlalu lama di Malaysia membuat selera makanmu seperti Upin Ipin!" ucapnya menatapku dengan senyum sinis.

"Aku menghentikan gigitanku sejenak. Kalau kau mau bilang saja!" jawabku melanjutkan aktivitas makan yang sangat enak menurutku. Pria itu menggeleng-gelengkan kepalanya.

Akhirnya aku melewati hari-hari menyebalkan ini. Pukul 17:20 Aku sedang menatap keluar jendela kamarku. Tampak sebuah mobil berhenti di depan rumah dan seorang pria tampan turun dengan gagah.

"Radit!" seruku, walau tak mungkin di dengar olehnya. Aku berlari secepat mungkin menuruni anak tangga hingga kaki ku berhenti di dua urutan terakhir. Radit sedang memeluk Mama dan mencium tangan Papa.

Hingga ia melihatku sudah berdiri di ujung tangga, Radit melepaskan pelukan Papa dan mendekat ke arahku. Langkahnya yang pelan dan menatap tajam padaku, membuatku membeku tak bergerak atau bersuara.

Semakin dekat dan, 'tuiingg...' Dia tersenyum tepat mendongak di hadapanku. Aku langsung tertawa dan menjatuhkan diri memeluknya hingga membuat Radit mundur selangkah karena menahan tubuhku.

"Akhirnya kau datang." ucapku penuh semangat. Itu hanya di balas senyum manis diwajahnya.

Tak kusadari Papa dan Mama memandangi kami dengan tatapan tidak percaya. Dan untuk kesekian kalinya, Papa memijat kening yang luas itu mirip seperti lapangan bola.

*

*

*

Hai. . ini Novel lanjutan dari Novel pertamaku yang berjudul "Jodoh Pilihan Untuk Reva" silahkan di baca biar komplit ceritanya.

Terpopuler

Comments

NNM

NNM

di jodohkan sm cucunya kali tp poto kakEknyayg di kasih

2022-11-17

1

lihat semua
Episodes
1 01. Zahira
2 02. Radit
3 03. Wanita berhijab
4 04. Kenyataan
5 05. Akan selalu bersamamu
6 06. Bagaimana jika aku merindukanmu
7 07. Bayi ingin menikah
8 8. Tidak ingin jauh darimu
9 09. Kau mencintainya?
10 10. Menikahlah denganku
11 11. Menyentuhmu
12 12. Sejauh apapun kau pergi
13 13. Berdua
14 14. Anak atau menantu
15 15. Bidadari surga milikku
16 16. Pencuri kesempatan
17 17. Mahkota seorang wanita
18 18. Sentuhan pertama
19 19. Penasaran
20 20. Mereka sudah dewasa
21 21. Cucu
22 22. Mendapat projek
23 23. Suami sekolah istri bekerja
24 24. Mungkin saja tergoda
25 25. Sama-sama bekerja
26 26. Satu orang Zahira
27 27. Parkiran rindu
28 28. Ingin merasakannya
29 29. Malam Jum'at
30 30. Terjebak Merry
31 31. Mengemis untuk di sentuh
32 32. Masih memikirkan
33 33. Zahira kesayangan
34 34. Dia istriku
35 35. Ada yang berbeda
36 36. Nikahi aku
37 37. Jangan melepaskan istrimu
38 38. Bujukan Merry
39 39. Beristri dua
40 40. Apakah benar anakku?
41 41. Sembunyi-sembunyi
42 42. Cemburu
43 43. Mulai luluh.
44 44. Malas selalu menunggumu
45 45. Benarkah dia selingkuh
46 46. Ingin mengetahuinya
47 47. Harus tahu kebenarannya
48 48. Aku salah apa
49 49. Tak berguna
50 50. Maafkan Aku
51 51. Beri aku kesempatan.
52 52. Putra yang bodoh
53 53. Dia menghilang
54 54. Obat lupa ingatan
55 55. Jeruk
56 56. Seperti perang
57 57. Bibit pelakor
58 58. Minta berpisah
59 59. Tetap bercerai
60 60. Pengadilan
61 61. Bertemu Papa
62 62. Pembohong besar
63 63. Ingin mati
64 64. Mencintai dalam dosa
65 65. Teman baru dan harapan baru
66 66. Yang kedua lebih pintar
67 67. Kamar jenazah
68 68. Mengapa kau pergi
69 69. Aroma Vanila
70 70. Temukan Zahira atau Raya
71 71. Mimpi masa lalu
72 72. Pertengkaran lalu
73 73. Penang Malaysia
74 74. Masih berusaha
75 75. Akhirnya aku menemukanmu
76 76. Sudah karatan
77 77. Kita akan pulang
78 78. Rumah mertua
79 79. Tidak sekarang
80 80. Bukan suami istri
81 81. Mencoba ikhlas
82 82. Sah
83 83. Indah sekali
84 84. Aku tidak lupa
85 85. Istri Anggara
86 86. Akan selalu mencintaimu
87 87. Bibit berudu
88 88. Dia hanya mencintaiku
89 89. Memotong
90 90. Kata siapa?
91 91. Suara istrinya
92 92. Zahira lagi
93 93. Kemarahan Anggara
94 94. Baik dan Sholehah
95 95. Mencintaimu
96 96. Putriku
97 97. Tidak seperti yang kau pikirkan
98 98. Sulit membayangkannya
99 99. Bisnis baru
100 100. Kita perlu menikah lagi
101 101. Mulai ingat
102 102. Itu Zahira!
103 103. Yakin dia istriku
104 104. Ingin dia tetap hidup
105 105. Menyukai semuanya
106 106. Temui aku di rumah
107 107. Ceraikan istriku
108 108. Mengandung anakku
109 109. Apa tuhan sedang membalas-ku?
110 110. Mungkin saja Rindu
111 111. Saham
112 112. Mengawasi mantan istri
113 113. Inikah rasanya
114 114. Ingin bertemu
115 115. Menghindari sedihnya
116 116. Siapa yang sakit?
117 117. Harusnya tidak bertengkar
118 118. Tanpa alasan
119 119. Sial
120 120. Bagaimana jika bertemu Radit?
121 121. Pria itu
122 122. Ke rumah Papa
123 123. Sudah menganggapnya mati
124 124. Sangat muda
125 125. Cinta buta tak punya mata
126 126. Ayah biologisnya
127 127. Jangan main-main.
128 128. Berhutang satu nyawa
129 129. Memohon
130 130. Memohon 2
131 131. Karma
132 132. Baru saja laku
133 133. Dua orang
134 134. Kabur
135 135. Kejar-kejaran
136 136. Merry kecelakaan
137 137. Dia meninggal
138 138. Seperti dirimu
139 139. Talak
140 140. Merry dan Vino
141 141. Memanfaatkan
142 142. Kekesalan Vino
143 143. Awal kecelakaan
144 144. Menyesal
145 145. Artinya aku
146 146. Buah cinta kita
147 147. Mungkin bisa damai
148 148. Tidak ingin menyakiti
149 149. Kau sempurna
150 150. Tidak bisa punya anak
151 151. Takut dengan kenyataan buruk
152 152. Sulit bukan berarti tak bisa
153 153. Berusaha tidak cemburu
154 154. Sabar tak ada batas
155 155. Kata orang
156 156. Melanjutkan hidup
157 157. Menguping
158 158. Agar cepat mati
159 159. Bersalin
160 160. Berbagi kebahagiaan
161 161. Lima Tahun Kemudian
162 162. Berbeda dari Sebelumnya
163 163. Siapa Daniel?
164 164. Artinya dia berbahaya?
165 165. Wanita itu siapa
166 166. Cemburu buta
167 167. Bertemu Radit
168 168. Keras kepala
169 169. Negosiasi licik
170 170. Mereka bermusuhan
171 171. Jangan jauh dari istriku
172 172. Pria mesum
173 173. Jelas cemburu
174 174. Kebebasan Merry
175 175. Bagaikan pengantin baru.
176 176. Tidak terkejut
177 177. Dendam lama
178 178. Bisa mati melihatnya menangis
179 179. Mencari Satria dan Sadewa
180 180. Serangan di malam hari.
181 181. Kita akan pergi
182 182. Di hadang
183 183. Jangan pernah meninggalkan
184 184. Harapan untuk hidup
185 185. Aku ikhlas
186 186. Kehilangan
187 187. Apa salahku padamu?
188 188. Suami yang terlalu mencintai
189 189. Mendekati seorang gadis
190 190. Makam suamimu masih basah
191 191. Membuat cemburu
192 192. Mantan istri
193 193. Dasar mesum
194 194. Kau membuatku pasrah
195 195. Bertemu Merry
196 196. Tidak akan bisa menebusnya
197 197. Mendapat amukan
198 198. Pasang CCTV
199 199. Mencari bukti
200 200. Masih istri Anggara
201 201. Masih mencintaimu
202 202. Perjuangkan selama masih mampu
203 203. Zahira sakit
204 204. Jodoh akan menemukan jalannya
205 Perhatian Dua pria
206 206. Bukalah sedikit saja hatimu
207 207. Aku merindukan Ayah
208 208. Dia menyukaimu
209 209. Melihat hantu
210 210. Obat kurang tidur
211 211. Pantai dan umpan
212 212. Tergoda janda cantik
213 213. Pingsan lagi
214 214. Bunga mawar dari R
215 215. Bukan aku
216 216. Merubah rencana
217 217. Silahkan berkhayal
218 218. Sasaran malam ini
219 219. Banyak saingan
220 220. Tidak akan ada yang bisa menolongmu
221 221. Balasan untuk Merry
222 222. Salahkan Jia
223 223. Mengalah untuk kali ini
224 224. Tak mudah memilih
225 225. Meninggalnya Anwar.
226 226. Kaulah pembunuhnya
227 227. Kau menyukainya?
228 228. Tak perlu ada Reza
229 229. Minta maaf
230 230. Sebaiknya pilih salah satu
231 231. Bukalah hatimu
232 232. Memikirkan keputusan
233 233. Ayah sudah di surga
234 234. Bersama Mama
235 235. Seperti khayalan
236 236. Pasrah
237 237. Panggil aku seperti suamimu
238 238. Bertemu calon ibu mertua
239 239. Semua benar
240 240. Sikap dingin
241 241. Masih sama
242 242. Bersama anak-anak
243 243. Darah tinggi
244 244. Rapat bersama
245 245. Beri aku waktu
246 246. Nenek sihir
247 247. Perlu bicara
248 248. Seperti kepada Anggara
249 249. Semoga bertemu jodoh
250 250. Makan malam Konyol
251 251. Masih bersegel atau sudah robek
252 252. Alasan
253 253. Janda beranak lima
254 254. Bukan gadis pilihan Mama
255 255. Pergi bersama Tuan Reza
256 256. Rahasia, lama-lama akan tahu
257 257. Sikap aneh
258 258. Kalau aku menikah lagi
259 259. Aku tidak peduli
260 260. Jangan egois
261 261. Belum sarapan
262 262. Kami akan menikah
263 263. Ada yang aneh?
264 264. Seperti istriku
265 265. Tebakan yang benar
266 266. Sengaja menunggumu
267 267. Bertengkar
268 268. Kita harus bertemu
269 269. Menjadi ayahku
270 270. Kembali berkelahi
271 271. Tak juga bangun
272 272. Tidak sedang bercanda
273 273. Kesayangan Papa
274 274. Wanita memanggilnya
275 275. Pesan Anggara
276 276. Menjaga diri
277 277. Di jaga ketat
278 278. Tempat paling nyaman
279 279. Tanda bahaya
280 280. Akhiri saja
281 281. Hutang di bayar lunas
282 282. Aku ingin kembali
283 283. Temui Kakakku
284 284. Kita berdamai
285 Kita harus menjadi keluarga
286 286. Serba salah
287 287. Lamaran yang sama
288 288. Kami akan kembali bersama
289 289. Masih terkenang
290 290. Apa kabar Mas?
291 291. Mulai jatuh cinta.
292 292. Menggiurkan
293 293. Saingan abadi
294 294. Terlalu bahagia
295 295. Menikah
296 296. Sekarang kau istriku
297 Ingin di peluk
298 Hamil
299 Ameera dan Ayah
300 Akhir yang sempurna
301 Primo novel baru.
Episodes

Updated 301 Episodes

1
01. Zahira
2
02. Radit
3
03. Wanita berhijab
4
04. Kenyataan
5
05. Akan selalu bersamamu
6
06. Bagaimana jika aku merindukanmu
7
07. Bayi ingin menikah
8
8. Tidak ingin jauh darimu
9
09. Kau mencintainya?
10
10. Menikahlah denganku
11
11. Menyentuhmu
12
12. Sejauh apapun kau pergi
13
13. Berdua
14
14. Anak atau menantu
15
15. Bidadari surga milikku
16
16. Pencuri kesempatan
17
17. Mahkota seorang wanita
18
18. Sentuhan pertama
19
19. Penasaran
20
20. Mereka sudah dewasa
21
21. Cucu
22
22. Mendapat projek
23
23. Suami sekolah istri bekerja
24
24. Mungkin saja tergoda
25
25. Sama-sama bekerja
26
26. Satu orang Zahira
27
27. Parkiran rindu
28
28. Ingin merasakannya
29
29. Malam Jum'at
30
30. Terjebak Merry
31
31. Mengemis untuk di sentuh
32
32. Masih memikirkan
33
33. Zahira kesayangan
34
34. Dia istriku
35
35. Ada yang berbeda
36
36. Nikahi aku
37
37. Jangan melepaskan istrimu
38
38. Bujukan Merry
39
39. Beristri dua
40
40. Apakah benar anakku?
41
41. Sembunyi-sembunyi
42
42. Cemburu
43
43. Mulai luluh.
44
44. Malas selalu menunggumu
45
45. Benarkah dia selingkuh
46
46. Ingin mengetahuinya
47
47. Harus tahu kebenarannya
48
48. Aku salah apa
49
49. Tak berguna
50
50. Maafkan Aku
51
51. Beri aku kesempatan.
52
52. Putra yang bodoh
53
53. Dia menghilang
54
54. Obat lupa ingatan
55
55. Jeruk
56
56. Seperti perang
57
57. Bibit pelakor
58
58. Minta berpisah
59
59. Tetap bercerai
60
60. Pengadilan
61
61. Bertemu Papa
62
62. Pembohong besar
63
63. Ingin mati
64
64. Mencintai dalam dosa
65
65. Teman baru dan harapan baru
66
66. Yang kedua lebih pintar
67
67. Kamar jenazah
68
68. Mengapa kau pergi
69
69. Aroma Vanila
70
70. Temukan Zahira atau Raya
71
71. Mimpi masa lalu
72
72. Pertengkaran lalu
73
73. Penang Malaysia
74
74. Masih berusaha
75
75. Akhirnya aku menemukanmu
76
76. Sudah karatan
77
77. Kita akan pulang
78
78. Rumah mertua
79
79. Tidak sekarang
80
80. Bukan suami istri
81
81. Mencoba ikhlas
82
82. Sah
83
83. Indah sekali
84
84. Aku tidak lupa
85
85. Istri Anggara
86
86. Akan selalu mencintaimu
87
87. Bibit berudu
88
88. Dia hanya mencintaiku
89
89. Memotong
90
90. Kata siapa?
91
91. Suara istrinya
92
92. Zahira lagi
93
93. Kemarahan Anggara
94
94. Baik dan Sholehah
95
95. Mencintaimu
96
96. Putriku
97
97. Tidak seperti yang kau pikirkan
98
98. Sulit membayangkannya
99
99. Bisnis baru
100
100. Kita perlu menikah lagi
101
101. Mulai ingat
102
102. Itu Zahira!
103
103. Yakin dia istriku
104
104. Ingin dia tetap hidup
105
105. Menyukai semuanya
106
106. Temui aku di rumah
107
107. Ceraikan istriku
108
108. Mengandung anakku
109
109. Apa tuhan sedang membalas-ku?
110
110. Mungkin saja Rindu
111
111. Saham
112
112. Mengawasi mantan istri
113
113. Inikah rasanya
114
114. Ingin bertemu
115
115. Menghindari sedihnya
116
116. Siapa yang sakit?
117
117. Harusnya tidak bertengkar
118
118. Tanpa alasan
119
119. Sial
120
120. Bagaimana jika bertemu Radit?
121
121. Pria itu
122
122. Ke rumah Papa
123
123. Sudah menganggapnya mati
124
124. Sangat muda
125
125. Cinta buta tak punya mata
126
126. Ayah biologisnya
127
127. Jangan main-main.
128
128. Berhutang satu nyawa
129
129. Memohon
130
130. Memohon 2
131
131. Karma
132
132. Baru saja laku
133
133. Dua orang
134
134. Kabur
135
135. Kejar-kejaran
136
136. Merry kecelakaan
137
137. Dia meninggal
138
138. Seperti dirimu
139
139. Talak
140
140. Merry dan Vino
141
141. Memanfaatkan
142
142. Kekesalan Vino
143
143. Awal kecelakaan
144
144. Menyesal
145
145. Artinya aku
146
146. Buah cinta kita
147
147. Mungkin bisa damai
148
148. Tidak ingin menyakiti
149
149. Kau sempurna
150
150. Tidak bisa punya anak
151
151. Takut dengan kenyataan buruk
152
152. Sulit bukan berarti tak bisa
153
153. Berusaha tidak cemburu
154
154. Sabar tak ada batas
155
155. Kata orang
156
156. Melanjutkan hidup
157
157. Menguping
158
158. Agar cepat mati
159
159. Bersalin
160
160. Berbagi kebahagiaan
161
161. Lima Tahun Kemudian
162
162. Berbeda dari Sebelumnya
163
163. Siapa Daniel?
164
164. Artinya dia berbahaya?
165
165. Wanita itu siapa
166
166. Cemburu buta
167
167. Bertemu Radit
168
168. Keras kepala
169
169. Negosiasi licik
170
170. Mereka bermusuhan
171
171. Jangan jauh dari istriku
172
172. Pria mesum
173
173. Jelas cemburu
174
174. Kebebasan Merry
175
175. Bagaikan pengantin baru.
176
176. Tidak terkejut
177
177. Dendam lama
178
178. Bisa mati melihatnya menangis
179
179. Mencari Satria dan Sadewa
180
180. Serangan di malam hari.
181
181. Kita akan pergi
182
182. Di hadang
183
183. Jangan pernah meninggalkan
184
184. Harapan untuk hidup
185
185. Aku ikhlas
186
186. Kehilangan
187
187. Apa salahku padamu?
188
188. Suami yang terlalu mencintai
189
189. Mendekati seorang gadis
190
190. Makam suamimu masih basah
191
191. Membuat cemburu
192
192. Mantan istri
193
193. Dasar mesum
194
194. Kau membuatku pasrah
195
195. Bertemu Merry
196
196. Tidak akan bisa menebusnya
197
197. Mendapat amukan
198
198. Pasang CCTV
199
199. Mencari bukti
200
200. Masih istri Anggara
201
201. Masih mencintaimu
202
202. Perjuangkan selama masih mampu
203
203. Zahira sakit
204
204. Jodoh akan menemukan jalannya
205
Perhatian Dua pria
206
206. Bukalah sedikit saja hatimu
207
207. Aku merindukan Ayah
208
208. Dia menyukaimu
209
209. Melihat hantu
210
210. Obat kurang tidur
211
211. Pantai dan umpan
212
212. Tergoda janda cantik
213
213. Pingsan lagi
214
214. Bunga mawar dari R
215
215. Bukan aku
216
216. Merubah rencana
217
217. Silahkan berkhayal
218
218. Sasaran malam ini
219
219. Banyak saingan
220
220. Tidak akan ada yang bisa menolongmu
221
221. Balasan untuk Merry
222
222. Salahkan Jia
223
223. Mengalah untuk kali ini
224
224. Tak mudah memilih
225
225. Meninggalnya Anwar.
226
226. Kaulah pembunuhnya
227
227. Kau menyukainya?
228
228. Tak perlu ada Reza
229
229. Minta maaf
230
230. Sebaiknya pilih salah satu
231
231. Bukalah hatimu
232
232. Memikirkan keputusan
233
233. Ayah sudah di surga
234
234. Bersama Mama
235
235. Seperti khayalan
236
236. Pasrah
237
237. Panggil aku seperti suamimu
238
238. Bertemu calon ibu mertua
239
239. Semua benar
240
240. Sikap dingin
241
241. Masih sama
242
242. Bersama anak-anak
243
243. Darah tinggi
244
244. Rapat bersama
245
245. Beri aku waktu
246
246. Nenek sihir
247
247. Perlu bicara
248
248. Seperti kepada Anggara
249
249. Semoga bertemu jodoh
250
250. Makan malam Konyol
251
251. Masih bersegel atau sudah robek
252
252. Alasan
253
253. Janda beranak lima
254
254. Bukan gadis pilihan Mama
255
255. Pergi bersama Tuan Reza
256
256. Rahasia, lama-lama akan tahu
257
257. Sikap aneh
258
258. Kalau aku menikah lagi
259
259. Aku tidak peduli
260
260. Jangan egois
261
261. Belum sarapan
262
262. Kami akan menikah
263
263. Ada yang aneh?
264
264. Seperti istriku
265
265. Tebakan yang benar
266
266. Sengaja menunggumu
267
267. Bertengkar
268
268. Kita harus bertemu
269
269. Menjadi ayahku
270
270. Kembali berkelahi
271
271. Tak juga bangun
272
272. Tidak sedang bercanda
273
273. Kesayangan Papa
274
274. Wanita memanggilnya
275
275. Pesan Anggara
276
276. Menjaga diri
277
277. Di jaga ketat
278
278. Tempat paling nyaman
279
279. Tanda bahaya
280
280. Akhiri saja
281
281. Hutang di bayar lunas
282
282. Aku ingin kembali
283
283. Temui Kakakku
284
284. Kita berdamai
285
Kita harus menjadi keluarga
286
286. Serba salah
287
287. Lamaran yang sama
288
288. Kami akan kembali bersama
289
289. Masih terkenang
290
290. Apa kabar Mas?
291
291. Mulai jatuh cinta.
292
292. Menggiurkan
293
293. Saingan abadi
294
294. Terlalu bahagia
295
295. Menikah
296
296. Sekarang kau istriku
297
Ingin di peluk
298
Hamil
299
Ameera dan Ayah
300
Akhir yang sempurna
301
Primo novel baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!