Khalisa Rayya Almaira, adalah seorang wanita cantik, smart dan energik berusia 21 tahun. Putri dari pasangan Andre mahesa dan Mayang Adista tersebut sedang berada di sebuah majelis untuk memperkenalkan dirinya di hadapan seluruh staf dan direksi perusahaan yang di bawah naungan Andre.
Setelah memperkenalkan dirinya di muka umum, dengan bangga Andre menyatakan jika Raya akan menjadi CEO dari salah satu perusahaan yang ia miliki.
Tepukan tangan meriah memenuhi ruang tersebut, mereka begitu antusias dengan salah seorang pemimpin baru, apalagi Raya yang terlihat supel di samping wajahnya yang terlihat cantik,membuat para karyawan dari perusahaan yang di pimpinanya semakin bersemangat.
Setelah selesai rapat, Andre membawa sang putri ke ruangannya.
Disana sudah ada beberapa orang-orang kepercayaan Andre yang kini menjadi pemimpin-pemimpin dari salah satu perusahaannya.
***
Tepuk tangan terdengar meriah ketika Andre membuka pintu. Seorang pria bertubuh tegap yang wajahnya mirip dengan Andre datang menghampiri Raya dengan membawa bouquet bunga, kemudian ia memeluk Raya.
" Selamat atas pelantikanmu sebagai ceo, " ucap Sean sambil mengusap punggung Raya.
" Terima kasih Uncle, " ucap Raya bahagia.
Keduanya mengurai pelukan setelah beberapa saat.
" Ayo Uncle perkenalkan dengan pemimpin dari perusahaan daddy yang lain. "
Andre, Sean dan Raya menghampiri dua orang yang sedang duduk di sofa.
Raya tersenyum, karena ia begitu kenal dengan dua orang tersebut.
" Hallo Uncle Reza, apa kabar, " sapa Raya terlebih dahulu.
" Baik-baik saja, Uncle senang akhirnya kamu bisa jadi salah satu penerus perusahaan ini, " ucap Reza sambil berjabat tangan.
" Hallo juga uncle Alex, sudah lama tak bertemu, " ucap Raya sambil menyodorkan tanganya ke arah Alex.
" Hallo juga, apa kabar Raya? "tanya Alex.
" Baik, apa kabar onty Mirna Uncle. Sudah lama tak mengunjungi Raya. "
" Ha ha, bukannya kamu yang selalu sibuk dengan kegiatan kuliah kamu, " sahut Alex.
" Ha ha, benar juga ya. "
Raya memang mengenal mereka. Namun, sudah lama sekali mereka tidak bertemu apalagi mengobrol.
Andre dan Sean duduk di hadapan mereka.
" Sepertinya Uncleku kurang satu. Dimana uncle Rey? " tanya Raya.
" Uncle Rey sedang dinas ke luar kota, " sahut Andre dari belakang.
Mereka semua pun duduk di Sofa.
" Reza, Alex, Putriku sekarang jadi pemimpin di salah satu perusahaan Angkasa Raya corporation. Aku minta kalian untuk ikut membimbingnya selama masa training. "
" Hah, Aku juga ada masa training nya daddy? "
" Tentu saja, Daddy selalu berlaku adil pada, semua karyawan daddy. Selama masa training kau akan di awasi oleh Reza dan Alex juga Reyfan nantinya. "
Tak berapa lama terdengar suara ketukan pintu.
" Masuk saja! " seru Andre.
Seorang pria tampan bergaya eksekutif muda berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke ruangan tersebut.
Raya sedikit terkesima melihat pria yang usianya terpaut dua puluh satu tahun dengannya tersebut, meski sudah berumur empat puluh tahun lebih. Namun, Rey memang masih tampan dan memiliki kharisma.
Reyfan bersalaman dengan dua bosnya, dan dua rekannya kemudian ia menghampiri Raya yang sedang tersenyum kearahnya.
" Hay nona Raya, apa kabar? "tanya Rey sambil mengulurkan tangannya.
Raya tersenyum dengan pipi yang merona, entah kenapa jantungnya tiba-tiba saja berdetak kencang ketika berjabat tangan dengan duda tampan dua anak tersebut.
Mereka pun berjabat tangan. Raya yang terlalu nervous, sampai lupa menjawab pertanyaan dari Reyfan. Ia kini tengah menahan gejolak yang ada di dadanya, entah kenapa perasaannya berbeda ketika melihat Reyfan setelah sekian lama, perasaan ini baru pertama kalinya muncul di hati Raya. Padahal sebelumnya banyak pria tampan yang bahkan seusia dengannya berusaha merebut hati Raya. Namun, tak ada satupun dari mereka yang mampu membuat hati Raya bergetar.
" Silakan duduk Reyfan! " titah Andre.
Reyfan duduk bertiga bersama kedua rekannya.
Andre dan Sean duduk bersama, sementara Raya ia duduk di sofa single.
Beberapa saat mereka saling ngobrol ringan membicarakan tentang planing kerja perusahaan besar tersebut untuk kedepannya.
Di sela-sela pembicaraan, pintu kembali di gedor. Seorang wanita dengan menggunakan pakaian formal berusia sekitar dua puluh lima tahun datang menyelonong.
" Permisi tuan-tuan. "
" Ada apa Sheila? " tanya Andre.
"Maaf tuan, Nyonya sekarang berada di sambungan telepon. "
" Oh, iya aku lupa, Aku lupa telah menonaktifkan jaringan seluler ku. " Andre segera berdiri menghampiri telpon di ruang sekertarisnya.
" Hallo, ada apa mommy, sepertinya ada hal penting hingga menelpon ke kantor? "
" Iya Daddy, Rayyan kabur dari rumah! "
" Kabur bagaimana?! "tanya Andre kaget.
" Mommy lihat pada kamera CCTV, Rayyan terlihat membawa koper keluar dari kamar daddy! " Mayang terdengar begitu panik.
" Apa?! Kemana anak itu pergi?! coba kamu tanya security yang menjaga rumah kita, apa mereka melihat keberadaan Rayyan,atau mereka mengetahui kemana Rayyan pergi. "
" Sudah daddy, tak satu pun penjaga rumah kita yang melihat keberadaan Rayyan. Mommy gak tahu ia pergi kemana.Mommy takut Rayyan nekad Daddy." Nada suara Mayang terdengar semakin panik saat itu.
" Iya mommy tenang. Daddy akan blokir kartu kredit, ATM dan sebagainya. Agar Rayyan tak dapat berpergian jauh. "
Andre segera menutup telpon tersebut.
Kemudian ia merogoh saku jasnya untuk meraih ponselnya
Andre menelpon seseorang, sambungan telpon pun tersambung.
" Hallo tuan, " sapa seseorang di sambungan telepon.
" Cari putraku, ia melarikan diri. Periksa semua bandara,mungkin saat ini ia akan melarikan dirinya ke kota New York. Ingat! jangan sampai berita Rayyan yang minggat sampai tersebar apa lagi jika sampai musuh-musuhku tahu dan menemukannya terlebih dahulu. "
" Baik tuan! "
Andre kembali ke ruangannya dan mengabarkan berita minggatnya Rayyan.
Mereka semua pun mencari keberadaan Rayyan secara diam-diam.
***
Rayyan dan Bima berada di dalam pesawat komersil kelas ekonomi, untuk mendapatkan tiket tersebut, mereka meminta seseorang untuk membeli tiket atas nama orang tersebut.
Ketika di bordingpass pun Rayyan dan Bima menyamar menjadi pria parohbaya.
Untuk mengecoh agar tak di temukan oleh orang-orang Andre, Rayyan tak langsung terbang ke Amerika Serikat. Namun, ia transit ke Bali terlebih dahulu kemudian dari Bali pesawat akan langsung menuju Singapura dan dari sanalah mereka akan terbang menuju kota New York.
Perjalanan yang harusnya memakan waktu satu hari tersebut, menjadi dua hari karena mereka beberapa kali transit.
Sudah seharian Rayyan tak di temukan, Andre semakin gencar mencari keberadaan putranya secara sembunyi-sembunyi, ia pun mengirim seseorang mata-mata dari Black Eyes yang ada di seluruh dunia untuk mencari keberadaan Rayyan secara diam-diam.
***
Setelah dua hari minggat dari rumah.
Rayyan dan Bima merasakan begitu lelah, sepanjang perjalanan di pesawat, mereka tak tidur karena mereka harus berhati-hati, terhadap mata-mata dari Black Eyes yang tentu saja akan mencari keberadaannya. Sebentar lagi pesawat akan mendarat di bandara internasional kota New York.
Untuk menjaga identitas mereka,
kedua pria muda tersebut, harus terus menyamar menjadi laki-laki paruhbaya.
Rayyan turun dari pesawat dengan hati yang puas, di hirupnya puas-puas udara kota New York sore itu.
Seraya tersenyum puas.
" Yess! Akhirnya aku sampai juga di kota New York, " ucap Rayyan sambil melihat ke sekeliling bandara.
Rayyan begitu senang, hampir saja ia melunjak kegirangan.
" Tuan muda, ingatlah. Kita, sedang menyamar jadi pria dewasa saat ini, jadi bersikaplah seperti pria dewasa, " nasehat Bima.
" Iya aku tahu, ayo, sekarang kita kemana? " tanya Rayyan.
" Pihak travel sudah menyiapkan taksi dari bandara ke hotel," ucap Bima sambil mengkutak katik handphonenya.
" Ayo, kalau begitu kita segera berangkat, sebelum orang-orang daddy menemukan kita. "
Rayyan dan Bima berjalan cepat agar bisa keluar dari bandara tersebut.
Karena tergesa-gesa, tanpa sengaja ia menabrak seorang gadis ketika hendak keluar menuju lobby bandara.
Keduanya sempat bersenggolan, Namun tak jatuh.
"Hey, Hati-hati tuan, " ucap seorang gadis cantik yang bermata kuning ke hijauan.Gadis tersebutlah yang di senggol oleh Rayyan.
Sejenak pandangan Rayyan terkunci ketika melihat gadis yang ia tabrak, karena ia belum pernah melihat bola mata yang seindah itu, meski banyak sekali softlens yang memiliki warna yang sama,Namun gadis itu benar-benar memiliki bola mata yang indah bak emerald yang berkilaun. Kedua netral indah tersebut pun bertemu dan saling bertentangan.
Deg
Deg
Deg,
Untuk pertama kalinya, jantung Rayyan berdetak kencang ketika menatap seorang gadis.
Bersambung dulu gengs, jangan lupa di favorit ya agar dapat notifikasi setiap up date bab baru. So stay tuned terus ya 😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Eva Santi Lubis
Mana kan jumpa Rayyan aku umpetin di rumah ku kok wekkk
2023-11-17
2
momy ervina
anaknya steve pastinya
2023-03-01
0
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
apa Rey Sama Raya...om2
2022-12-31
0