Penjara Cinta Dua Anak Mafia

Penjara Cinta Dua Anak Mafia

Nekad

Steven Smithson harus menerima pil pahit akibat penyerangan yang dilakukan oleh musuh mereka Black Eyes, tak hanya memporak porandakan markas Red Eyes.Namun, Red Eyes juga harus takluk terhadap Black Eyes. Karena sebuah konspirasi, Red Eyes pun dibuat tamat oleh pesaingnya.

Dampak dari kejadian tersebut membuat Steve mengalami kebangkrutan, kehilangan jabatan dan kedudukannya, Bahkan ia dan keluarganya sempat jadi gelandang. Selain itu, Steve harus kehilangan calon anak mereka akibat sebuah insiden yang diduga aksi balas dendam terhadap Steven oleh musuh-musuhnya.

Dendam Steve, tak hanya pada anggota Black Eyes, Ia juga memiliki dendam personal tersendiri terhadap Andre Williams Adam. Karena dendam tersebut, Steve bersumpah untuk menghancurkan Andre dan seluruh keturunannya.

Steve dan Donald Harisson coba mendirikan organisasi baru Bernama Iron Eyes, mereka menggabungkan beberapa geng mafia kecil untuk bersatu melawan Black Eyes, salah satu gengs mafia terkuat saat ini.

***

Rayyan Aqila Dirgantara, anak seorang dari pengusaha sukses bernama Andre Mahesa.

Kakek Rayyan bernama Adam Williams, adalah seorang pria tangguh pendiri organisasi mafia terbesar di dunia, yang bernama Black Eyes. Sampai saat ini, meski telah tiada, nama sang kakek tetap memiliki pengaruh besar, begitu pun dengan ayahnya. Anggota Black Eyes, tetap tunduk perintah Andre Mahesa, atau lebih di kenal dengan Andre Williams Adam.

Setelah enam tahun sekolah di pesantren milik kakek buyutnya dan tiga tahun menyelesaikan program S1 jurusan manajemen bisnis.

Saat ini Rayyan bermaksud untuk melanjutkan S-2nya di kota New York.

***

Rayyan, menghampiri kedua orang tuanya yang tengah berbincang bersama saudara kembarnya yang biasa di panggil dengan Raya. Rayyan mendaratkan bokongnya di samping Raya untuk ikut ngobrol bersama mereka.

"Kalian berdua, akan daddy amanahkan satu perusahaan. Daddy ingin lihat kompetensi kalian berdua dalam memimpin perusahaan . "

"Siap daddy! Aku akan yakin di bawah kepemimpinan ku, perusahaan daddy akan semakin berkembang dengan pesat, " cetus Raya dengan penuh keyakinan.

" Yakin banget kamu. "

Rayyan mencebirkan bibirnya pada Raya, walaupun sebenarnya ia yakin jika saudara perempuannya tersebut memang memiliki kemampuan.

" Yakin lah. Harus itu. Iya kan daddy? "

Andre tersenyum raya mengacungkan jempolnya.

" Harus itu, baiklah. Raya sudah setuju, sekarang bagaimana dengan kamu Rayyan? "tanya Andre sambil mengalihkan pandangannya ke arah Rayyan.

" Aku mau melanjutkan kuliah saja. "

"Oke gak masalah, kamu bisa kuliah sekaligus mengurusi perusahaan Daddy. "

" Tapi aku ingin kuliah di Amerika Serikat, tepatnya di kota New York. " Rayyan menatap Andre yang terlihat kaget karena ucapannya.

" Kenapa harus di kota New York, Rayyan?  Kau bisa kuliah di mana saja, asal jangan negara bagian Amerika."

Rayyan menatap kearah Andre semakin lekat

" Apa salahnya aku melanjutkan kuliahku di New York. Aku sudah berada di pesantren selama enam tahun, aku juga sudah mengikuti program S1 jurusan management bisnis, persis seperti yang daddy inginkan. Sekarang aku ingin melanjutkan kuliah di sana, kenapa tidak boleh? "

Rayyan sebenarnya tahu apa yang menyebabkan Andre melarangnya melanjutkan kuliahnya di negri paman Sam tersebut.

Jangankan untuk menimba ilmu, Andre meminta keluarganya untuk menghindari destinasi di daerah tersebut. Hanya dirinya yang boleh berpergian kenegara yang kini di kuasai Iron Eyes tersebut.

"Tidak Rayyan! Kau tahu sendiri alasan daddy kenapa. Negara itu di kuasai kelompok baru. Jika mereka tahu kau berada dan tinggal di sana, kau pasti akan celaka! Daddy tak mau terjadi sesuatu padamu. "

" Tapi Daddy! aku akan menyembunyikan identitas ku.Selama ini kita telah berkeliling dunia, tapi kenapa kita semua tak boleh menyentuh benua Amerika? "Rayyan memprotes.

" Sekali tidak, ya tidak Rayyan! daddy tak akan setuju! apa kau tak ingat peristiwa penembakan yang terjadi pada mommy?! Daddy tak ingin peristiwa itu menimpa mu! "

Andre sedikit meninggikan nada suaranya.

" Daddy peristiwa itu sudah lama terjadi, aku bukan pengecut Daddy! Aku ingin berkuliah di sana! Jika Daddy tak menginginkan, maka aku tetap akan nekat pergi! " Rayyan langsung berdiri.

Raya dan Mayang hanya menyimak perdebatan sengit dua generasi tersebut.

"Rayyan! ini bukan soal pengecut atau tidak! Disana markasnya para musuh daddy! Bagaimana jika mereka tahu jika kau putra daddy! mereka tak akan memberi mu peluang untuk hidup! "

" Aku sudah dewasa daddy! aku bisa menjaga diriku sendiri. "Rayyan segera pergi meninggalkan Andre.

"Rayyan! Rayyan! Daddy belum selesai bicara! " teriak Andre tapi Rayyan tak perduli.

" Dasar keras kepala kamu Rayyan! "

Melihat perdebatan sengit tersebut,Mayang mendekat ke arah Andre.

" Tenangkan dirimu daddy. Kita bicarakan baik-baik pada Rayyan . Kamu tahu sendirikan Rayyan itu keras kepala. Selama ini kita sudah memaksanya untuk sekolah di pesantren. Mungkin Rayyan punya alasan tersendiri, kenapa ia begitu ingin kuliah di negri paman Sam tersebut. "

" Benar Daddy. Aku rasa jika Rayyan menyembunyikan identitasnya, ia akan baik-baik saja. " Raya menimpali.

" Tetap tidak bisa, Daddy mencintai kalian semua. Karena itu daddy lakukan ini! Kalian harus tetap bersama daddy, Daddy tak berani ambil resiko sekecil apapun dalam menyangkut keselamatan anggota keluarga kita. "

"Iya Daddy, tenangkan dirimu. Biar mommy yang bicara pada Rayyan. Beri kesempatan untuk Rayyan berpikir. " Mayang coba untuk menenangkan suaminya.

" Iya Mommy, bicarakan pada putramu itu baik-baik, karena daddy pasti emosi kalau bicara dengan anak yang keras kepala seperti dia. "

Mayang tersenyum mendengar celotehan Andre.' Padahal kau dan Rayyan, Sama-sama keras kepala.' batin Mayang, ia pun tersenyum.

" Iya, daddy! Kalau begitu, bagaimana jika kita makan malam dulu, "bujuk Mayang.

" Baiklah. "

Mayang, Raya dan Andre menuju meja makan. Sementara Rayyan ada di kamarnya ia tengah membereskan barang-barangnya.

Beberapa pakaian ia masukan kedalam koper.Setelah semuanya beres, ia meraih ponselnya yang berada di atas nakas guna menelpon seseorang.

" Bagaimana tiketnya sudah siap?! " tanya Rayyan dengan suara sedikit berbisik.

" Tapi tuan muda, apa anda yakin?! " tanya orang yang ada di seberang sambungan telepon.

" Aku tahu daddy tak akan setuju. Aku sudah bertekad untuk pergi. "

" Tapi tuan muda... "

" Sudahlah kau siapkan tiketnya. Besok pagi aku akan berangkat. "

Rayyan langsung menutup sambungan telepon tersebut.

Rayyan menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarnya. Rayyan mengatur rencana keberangkatannya.

Tak beberapa lama, dengan sendirinya matanya terpejam.

***

Keesokan pagi,

Andre dan Mayang sedang menikmati sarapan, beberapa saat kemudian Raya menghampiri mereka, saat itu ia datang dengan berbusana formal.

Mayang dan Andre saling melempar senyum.

" Wah, putri daddy cantik sekali, " puji Andre melihat penampilan berbeda dari sang putri.

" Iya dong, bukannya daddy yang minta aku untuk memimpin perusahaan daddy. "

Raya tersenyum dengan yakin.

" Hm, Daddy sampai lupa, ayo habiskan sarapan mu. " Andre meneguk minuman hangat, baru beberapa tegukan ia pun meletakkan gelasnya di atas meja makan.

" Rayyan dimana?! " tanyanya sambil melihat Raya dan Rayyan bergantian

" Masih di kamar kali daddy. Biasalah, dia kalau ngambek kan emang suka menyendiri di kamar. "

" Ya sudahlah, biarkan saja.Suatu saat dia pasti tahu jika apa yang daddy lakukan untuk kebaikannya sendiri. Kita lanjutkan sarapan, setelah itu kita ke kantor, daddy sudah tak sabar untuk memperkenalkan kamu sebagai CEO baru di perusahaan daddy."

Mayang hanya jadi penyimak obrolan ayah dan anak tersebut.

***

Selesai sarapan, Mayang mengantar suaminya dan putrinya di depan pintu.

Setelah suaminya pergi, ia berencana akan membujuk Rayyan.

Mayang berada di depan pintu kamar Rayyan.

Tok tok tok.

" Rayyan! Rayyan! kamu sudah bangun Nak! "

Setelah beberapa kali mengetuk pintu, Mayang mendengar tak ada suara sahutan dari dalam kamarnya.

Karena khawatir , Mayang coba menekan handle pintu kamar putranya.

"Rayyan! Rayyan!" panggil Mayang sambil berjalan masuk ke kamar putranya.

" Dimana Rayyan?! "

Mayang kembali mengetuk pintu kamar mandi, tapi tak juga ada sahutan.

" Rayyan! "

Mayang semakin khawatir, ia pun berjalan menghampiri lemari sang putra, Mayang kaget karena beberapa pakaian Rayyan tidak ada, ia mengecek koper milik Rayyan ternyata juga tak ada.

" Kemana Rayyan?! "

Karena tak ingin so uzon Mayang keluar dari kamar tersebut untuk mengecek kamera CCTV rumah mereka.

Betapa kagetnya melihat Rayyan yang keluar dengan membawa koper.

" Rayyan, mau kemana kamu Nak," gumannya lirih.

Mayang kembali ke kamarnya, ia coba untuk menelpon Rayyan. Namun, selalu berada di luar jangkauan.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Eva Santi Lubis

Eva Santi Lubis

Baru baca di awal udah nantang nih novel
author nya masih nantang gak ya
wkwkwkwk
love u thor tangen akoh

2023-11-17

3

Oi Min

Oi Min

apa twins R g punya adik??

2023-08-25

0

AnysMentari

AnysMentari

.........

2023-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Nekad
2 Pertama kali
3 Universitas Yang Sama
4 Bertatap Mata
5 Perjodohan
6 Calon Suami
7 Apakah Jatuh Cinta?
8 Menjenguk Di Rumah Sakit
9 Saingan
10 Hari Pertama Kuliah
11 Duel
12 Memberanikan Diri
13 Taksi
14 Di Kejar Dua Orang Asing.
15 Identitas
16 Cinta dalam Permusuhan
17 Penjara Hati.
18 Melawan Perasaan
19 Ungkapan Rasa
20 Hampir Saja
21 Rencana
22 Bertemu
23 Rahasia
24 Kejutan
25 Konfrensi Pers
26 Mobil Baru
27 Tamu Tak Di Undang
28 Bertemu Secara Rahasia
29 Penyelinap
30 Brutal
31 Nasib Anna
32 Ancaman
33 Ketegangan
34 Umpan
35 Misi Pengintaian
36 Pertemuan
37 Melarikan Diri
38 Rencana Indah
39 Di Pertemukan
40 Pulang
41 Pengkhianatan
42 Bersekutu
43 Damai
44 Kabar Berita
45 Meminta Restu
46 Pamit
47 Pulang Ke Tanah Air
48 Challenge
49 persiapan Nikah
50 Akad Nikah
51 Reuni
52 Malam pertama
53 Hari Pertama
54 Episode 54
55 Undangan
56 Makan Malam
57 Tertipu
58 Jebakan
59 Jadi Tawanan
60 Menuju Medan Tempur 1
61 Menuju Medan Tempur 2
62 Markas
63 Markas 2
64 Kekuatan Untuk Melawan
65 Kemenangan
66 Kehancuran
67 Tak Ingin Mengecewakan
68 Pernyataan
69 Pernyataan Cinta
70 Visual
71 Kepergok
72 Melamar
73 Saingan
74 Mengundurkan Diri
75 Skatmat
76 Kabar Bahagia
77 Restu
78 Malam Lamaran
79 Akad Nikah
80 Malam Pertama
81 Akhir Kisah
82 ternyata tunanganku ayah biologisku.
83 pengumuman
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Nekad
2
Pertama kali
3
Universitas Yang Sama
4
Bertatap Mata
5
Perjodohan
6
Calon Suami
7
Apakah Jatuh Cinta?
8
Menjenguk Di Rumah Sakit
9
Saingan
10
Hari Pertama Kuliah
11
Duel
12
Memberanikan Diri
13
Taksi
14
Di Kejar Dua Orang Asing.
15
Identitas
16
Cinta dalam Permusuhan
17
Penjara Hati.
18
Melawan Perasaan
19
Ungkapan Rasa
20
Hampir Saja
21
Rencana
22
Bertemu
23
Rahasia
24
Kejutan
25
Konfrensi Pers
26
Mobil Baru
27
Tamu Tak Di Undang
28
Bertemu Secara Rahasia
29
Penyelinap
30
Brutal
31
Nasib Anna
32
Ancaman
33
Ketegangan
34
Umpan
35
Misi Pengintaian
36
Pertemuan
37
Melarikan Diri
38
Rencana Indah
39
Di Pertemukan
40
Pulang
41
Pengkhianatan
42
Bersekutu
43
Damai
44
Kabar Berita
45
Meminta Restu
46
Pamit
47
Pulang Ke Tanah Air
48
Challenge
49
persiapan Nikah
50
Akad Nikah
51
Reuni
52
Malam pertama
53
Hari Pertama
54
Episode 54
55
Undangan
56
Makan Malam
57
Tertipu
58
Jebakan
59
Jadi Tawanan
60
Menuju Medan Tempur 1
61
Menuju Medan Tempur 2
62
Markas
63
Markas 2
64
Kekuatan Untuk Melawan
65
Kemenangan
66
Kehancuran
67
Tak Ingin Mengecewakan
68
Pernyataan
69
Pernyataan Cinta
70
Visual
71
Kepergok
72
Melamar
73
Saingan
74
Mengundurkan Diri
75
Skatmat
76
Kabar Bahagia
77
Restu
78
Malam Lamaran
79
Akad Nikah
80
Malam Pertama
81
Akhir Kisah
82
ternyata tunanganku ayah biologisku.
83
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!