Setelah sama - sama membersihkan diri, Vicky segera berangkat ke kantornya sementara Vira kemudian turun ke dapur, hari ini ia ingin memasak kudapan spesial untuk suami dan mertuanya, sesampainya di dapur Vira terkejut dengan kesibukan para pelayan yang menyiapkan berbagai macam menu makanan, berbagai macam kue yang berwarna warni, olahan daging dan ikan, sayur mayur, hingga berbagai macam buah - buahan segar ditata rapi di atas piring - piring mewah menambah keindahan berbagai santapan itu.
Tampak Ibu mertuanya tengah sibuk mengarahkan para koki yang khusus dipekerjakan di rumah ini untuk menyajikan hidangan lezat, Diah serius menyimak koki yang tengah menjelaskan menu makanan yang akan dihidangkan.
...“Ada acara apa ya?” Batin Vira ...
...Vira kemudian mendekat menuju tempat Diah berdiri, Diah yang sadar akan kehadiran Vira kemudian melambai pada menantunya itu ...
...“Vir, sini sayang.. bantuin Mami dong” seru Diah pad a Vira...
...“Mami kita ada acara ya hari ini? Setau Vira bukannya kita mau ke mall ya siang ini? tanya Vira bingung melihat makanan yang menggunung di depannya...
...“Nah itu Mami itu lupa, Tante Gendis 2 hari yang lalu telepon Mami, katanya mau datang kesini sama anaknya, itu loh si Utari.. kamu masih ingat kan? Waktu pernikahan kalian memang mereka tidak datang karena Gendis dan Utari sedang diluar negeri dan tidak bisa pulang karena kerjaan Tante Gendis disana, tapi waktu kalian lamaran Tante Gendis dan Utari datang kok” ...
...Vira hanya menganggum- angguk, entah Tante yang mana yang Mami maksud, begitu banyak orang yang datang ke acara lamaran Vicky dan Vira dulu, jelas ia tak sanggup mengingatnya satu per satu, Vicky memang memiliki keluarga yang besar. Namun yang pasti Vira ingat di hari lamarannya di panti asuhan tempatnya tinggal itu adalah kebanyakan dari keluarga Vicky berbisik - bisik, atau matanya sibuk memperhatikan Vira dari ujung kaki sampai ujung kepala mereka. ...
...“Kita ga jadi shopping dulu hari ini ga apa - apa kan sayang? Maaf Mami bener - bener lupa kalau Tante Gendis mau datang, ini aja Mami baru ingat pas Tante Gendis mastiin jam kedatangannya” celoteh Diah pada Vira yang tengah berjibaku menata kudapan - kudapan di atas piring...
...“Ga apa - apa Mami masih banyak waktu kok” jawab Vira tenang dengan senyuman manis di wajah cantiknya...
...“Eh Vicky cerita ga sama kamu kalau siang ini Vicky yang mau jemput Tante Gendis dan Utari di bandara?” Tanya Diah pada Vira...
...Vira terdiam sesaat.. ia mencoba mengingat apa suaminya memberi tahu rencananya untuk menjemput ke bandara, tapi Vira yakin Vicky tidak menceritakan apa - apa soal ini padanya ...
...“Mas Vicky belum cerita sih, mungkin lupa Mam”jawab Vira...
...”Iya mungkin Vicky lupa Vir, dia kayaknya lagi banyak banget kerjaan ya, Mami perhatiin belakangan hampir setiap hari dia pulang tengah malam, kamu harus bisa memperhatikan kesehatan suamimu Vir, pastikan dia cukup istirahat dan minum suplemennya” ucap Diah, matanya masih fokus pada tatanan makanan - makanan yang tersaji, memastikan semuanya tersaji dengan baik...
...“Mami tenang aja, Vira akan mastiin Mas Vicky minum suplemennya dan cukup istirahat ” sahut Vira sambil membantu mertuanya menata makanan....
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Matahari hampir menenggelamkan diri, ketika Welas yang merupakan salah satu pelayan di rumah Diah tergopoh - gopoh menghampiri majikannya yang kini berada di ruang tengah bersama Vira
...”Permisi Nyonya besar dan Nyonya muda, Tuan muda beserta tamu sudah sampai” ujarnya sambil membungkukan sedikit badannya...
...“Oh ya? Nggeh Bi Welas, terima kasih saya dan Vira segera ke ruang utama” sahut Diah sumringah, Vira melihat betapa bahagianya Diah, senyumnya mengembang dan matanya berbinar - binar, Vira merasa senang melihat wajah bahagia mertuanya sungguh ia ingin melakukan apa saja untuk membuat mertua yang ia anggap Ibu kandungnya sendiri ini bahagia....
Diah dan Vira bergegas ke ruang utama, Bi Welas mengikuti patuh di belakang mereka, Diah menggandeng tangan Vira, bibirnya tidak berhenti tersenyum.
Sesampainya di ruang utama, seorang perempuan cantik dengan rahang yang tegas, sudah duduk nyaman di sofa besar ruang utama, tangannya menggenggam kipas yang tak henti - henti ia kibaskan, entah buat apa karena ruang utama itu dilengkapi pendingin udara.
Di samping sofa yang ditempati wanita itu duduk Vicky dengan gagahnya, seorang perempuan cantik dengan pakaian yang modis dan anggun duduk sangat dekat dengan Vicky, saat ini keduanya sibuk tertawa kecil seperti sedang membicarakan sesuatu yang lucu, entah apa itu tapi itu cukup membuat hati Vira tidak nyaman karena Vicky sampai mengacuhkannya
...”Mba Gendis sudah datang toh, aduuuhhh aku kangen banget loh mba” seloroh Diah sambil memeluk Gendis dan mendaratkan ciuman ke pipi kanan dan kiri wanita setengah baya berwajah cantik khas Jawa itu, ...
...“Aku juga kangen, dek” jawab Gendis singkat ...
...Perhatian Diah kemudian beralih ke gadis cantik disebelah Vicky...
... “Utari, apa kabar kamu sayang? Aduh makin ayu ya kamu” ujar Diah sambil mendaratkan ciuman pada pipi kiri dan kanan Utari...
...“Utari sehat Tante, Tante jangan melebih - lebihkan.. Utari malu kalau dibilang cantik di depan mba Vira” sahut Utari pada Diah sambil melirik Vira yang tengah berdiri kikuk...
...“Ah sampai lupa, sini sayang.. Mami kenalin lagi sama Tante Gendis dan Utari” ajak Diah pada ViraVira berjalan mendekat ke arah Gendis, kemudian mencium punggung tangan Gendis takzim, Gendis mengelus punggung Vira lembut, dan memeluk wanita cantik itu. ...
...“Makin cantik ya kamu Vira, syukurlah artinya Vicky benar - benar memanjakan kamu” ucapan Gendis itu membuat pipi Vira merona merah, Vicky senyam senyum saja tanpa sedikit pun menoleh pada Vira...
...“Waktu lamaran kalian kan belum sempat berkenalan ya, jadi Tante Gendis ini adalah anak dari pamannya Mami yaitu Abimanyu Adiningrat masih satu trah dengan Mbah Kakung Adimas Adiningrat kakeknya Mami, suaminya Tante Gendis adalah almarhum Raden Cahyo Notonegoro” jelas Diah panjang lebar, Vira mengangguk - ngangguk mencoba untuk mengingat silsilah keluarga suaminya yang ia rasa sangat rumit. ...
...“Dan itu Utari, anak satu - satunya Tante Gendis, dia tadinya kerja jadi editor majalah New York, sekarang karena Tante Gendis mau pindah ke kota ini, nah Utari rencananya mau kerja di kantornya Vicky, terus untuk sementara ini Tante Gendis dan Utari akan tinggal sama kita di rumah ini” terang Diah pada Vira...
...Vira sedikit terkejut dan hatinya sedikit tidak nyaman mengingat betapa dekatnya interaksi antara Vicky dan Utari, dan Vira sekilas bisa melihat tatapan damba Utari pada suaminya....
Namun Vira bisa apa, toh bagaimana pun Utari itu sepupunya Vicky, Vira menghela pelan nafasnya kemudian ia sekuat tenaga menghilangkan pikirannya, ia berharap ketidak nyamanannya karena ia khawatir perhatian Vicky terbagi untuk perempuan lain meskipun itu sepupunya sendiri.
...“Semoga Tante Gendis sama Utari bisa betah ya tinggal disini” ujar Vira sopan...
...“Pasti betah, kan ada Vicky.. Utari itu paling seneng kalau deket Vicky, dari dulu kalau mereka ketemu ya lengket banget kayak gitu” ujar Tante Gendis sambil menunjuk Vicky dan Vira yang tengah bercanda seolah mereka punya dunia sendiri, Vira yang melihat adegan itu jelas merasa sangat tidak nyaman...
Yang lebih membuat Vira tidak terima adalah terkadang Utari tanpa canggung merangkul Vicky, atau beberapa kali Vicky terlihat mengelus rambut panjang atau punggung Utari.
Pikiran Vira dipenuhi dengan berbagai macam pikiran sekarang, cemburu pun mulai menggelitik.. mengingat Vicky sampai mengacuhkannya, dan sibuk bercanda dengan Utari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sukses
2023-07-21
0
Vivi Bidadari
Sepupu dan suami yg tak bersikap baik, masa sepupu datang istri diacuhkan aneh 🙄
2022-09-18
1
mintil
sudah ada tanda2. soalnya sepupu makanya vira gak bisa negur
2022-09-05
1