Vanessa P.O.V
Pagi ini, aku sudah sampai disekolah. Aku langsung turun dari ojek online yang mengantar ku setelah memberikan uang ongkosnya. Aku melihat ada Dipta yang sedang bersandar di gerbang. "Pagi juga lo datengnya." katanya yang hanya ku jawab dengan tatapan dinginku. Aku langsung berjalan melewatinya sampai dia menarik tanganku dan membuatku kembali didekapannya.
"Lepasin gw. Ga enak kalau diliat orang." kata ku seraya menatap sekitar. "Kalo gw ga mau, gimana?" tanyanya. Aku tersenyum kecil lalu,
Brak!!!
"****! Masa depan gw!!! Sialan lo! Awas aja nanti gw pastiin gw bakalan dapetin lo." katanya seraya berteriak. Aku hanya tertawa dan kembali berjalan menuju kelas.
***
Saat ini aku berada di kantin. Ya! Ini sudah jam istirahat guys. Aku langsung duduk ditempat yang biasa ditempati oleh aku dan ketiga temanku. Aku menunggu giliran untuk memesan makanan.
"Nih Vanes mie ayamnya!" kata bapak penjual mie ayam yang membuatku bingung. "Loh pak? Kan saya belum pesen." kata ku. "Iya neng tapi ini dipesenin sama Den Dipta." kata bapak penjual mie ayam. "Oalah yaudah pak, makasih ya." kata ku tersenyum. Aku langsung mengeluarkan uang dari saku ku lalu mau memberikannya ke bapak penjual mie ayam. "Ga usah, Nes. Udah dibayar tadi kok." katanya yang ku jawab anggukan.
Aku langsung melirik Dipta dan ketiga sahabatnya yang sedang duduk di meja yang biasa mereka tempati. Aku langsung membawa mie ayam nya lalu menghampiri mejanya.
"Nih lo yang pesen, lo juga yang makan." kata ku seraya meletakan mie ayam dihadapannya. "Eh ada cewek. Hai, Vanes!" kata Arsen. Aku hanya tersenyum dan menganggukan kepala ku. "Gw duluan." kataku seraya pergi. Tapi seperti biasa, tanganku selalu digenggam oleh Dipta dan dia menarikku untuk duduk disebelah nya.
"Lo yang harusnya makan. Gw beliin ini buat lo." kata nya. "Ga usah. Gw beli sendiri." kata ku seraya berusaha untuk berdiri. "Makan sendiri atau gw suapin?" tanyanya. "Ck! Gw juga bawa duit kali, Dip. Lo ga usah kayak gini. Udah ah gw mau pesen sendiri." kata ku. "Makan!" katanya. "Ck! Fine! Tapi gw makan sama sahabat-sahabat gw disana." kata ku ketus.
"Van, lo ajak mereka kesini gih!" kata Dipta. "Sip deh. Yuk lah, Dra! Ya kali gw jalan sendiri nanti ketauan banget jomblo nya." kata Ivan. "Weits! Lo aja. Gw mau ngeliatin mukanya Vanes dulu." kata Andra yang membuat Dipta menatapnya tajam. "Gih!" kata Dipta yang sukses membuat Andra memutar bola mata nya malas lalu menganggukan kepala nya.
"Mulai sekarang, lo makan bareng gw." kata Dipta yang membuat ku menatapnya. "Lo bukan siapa-siapa jadi lo ga berhak atur gw." kata ku ketus. "Biarin. Gw calon jodoh lo." kata Dipta yang membuat ku memijat keningku.
"Dasar cowok sinting!" kata ku ketus. "Biarin yang penting ganteng." kata Dipta. "Kata siapa?" tanya ku. "Kata gw selaku cowok yang paling most wanted di sekolah ini." kata Dipta. "Enggak bagi gw. Masih gantengan Salman Khan ." kata ku seraya memperlihatkan foto idola ku. "Gantengan gw." kata Dipta. "Ya ya ya! Terserah lo deh." kata ku. "Udah jangan debat. Makan dulu tuh mie lo." kata Dipta yang ku jawab dengan angkat bahu lalu segera memakan mie ayamnya. Ketiga sahabat ku dan ketiga sahabatnya Dipta datang. Ketiga sahabat ku duduk bersebrangan dengan ku. Sedangkan ketiga sahabat Dipta mengambil kursi dari meja lain.
"Mulai sekarang, kalian istirahat bakal bareng sama kita." kata Dipta. "Hah?" kata ketiga sahabat ku tercengang. "Iyain aja. Dia sinting." kata ku santai. "Hai!!" sapa seseorang. Aku menengok dan menganggukan kepala ku. Ternyata yang dateng cuman satu cowok guys. Kayaknya temennya Dipta. "Yo! Marvel! Kenapa nih?" tanya Dipta seraya bersalaman dengan cowok itu. "Ada yang mau gw omongin. Tapi kayaknya gw ganggu ya?" tanya cowok itu. "Santai aja. Gw cuman numpang makan doang. Silahkan ngobrol aja!" kata ku seraya memakan mie ayam.
"Wih cewek lo nih?" tanya cowok itu. "Bukan. Tapi segera." kata Dipta yang membuat ku mengacungkan jari tengah ku tepat didepan muka nya. "**** you! Gw ga mau jadi cewek lo." kata ku ketus. "Gapapa nanti lo pasti bakal bisa terima gw. Eh iya Vel, kenapa nih?" tanya Dipta. "Ikut gw. Ada yang mau gw omongin." kata cowok itu.
Dipta menganggukan kepala nya dan langsung berdiri. Dia mencium keningku lalu segera pergi.
"Itu siapa?" tanya ku ke sahabat-sahabatnya Dipta. "Dia anak genk kita juga tapi beda kelas." kata Ivan. "Genk?" tanya ku bingung. "Iya. Di sekolah ini, ada satu genk yang isinya murid yang masih sekolah disini sama alumni sini juga. Namanya Carberus." kata Arsen. "Eh bentar-bentar. Bukannya Carberus di motologi yunani itu anjing penjaga dunia arwah?" tanya ku. "Iya emang. Kita juga awalnya bingung tapi ya itu udah nama genk ini dari dulu jadi yaudah gapapa jalanin aja." kata Andra yang ku jawab anggukan.
Dipta kembali dan langsung duduk disebelah ku. "Kenapa, Ta?" tanya Ivan. "Nanti kita anter mereka balik." kata Dipta seraya menggenggam tangan ku. "Eh ga usah nanti gw di jemput sama kakak gw kok." kata ku. "Bilang aja ga usah. Lagi ga aman." kata Dipta yang hanya membuatku menaikan alis dan melanjutkan makan mie ayam yang udah tinggal sedikit.
Aku langsung membawa mangkok mie ayam yang sudah kosong lalu langsung membeli mie ayam. Aku mau beliin ini buat Dipta. "Pak, tolong mie ayam nya satu lagi ya." kata ku yang dijawab anggukan. "Vanes tuh pacaran ya sama Dipta?" tanya bapak penjual mie ayam yang ku jawab gelengan.
"Oalah saya kira. Nah nih neng udah jadi." kata bapaknya yang membuat ku bingung. "Cepet banget, pak?" tanya ku. "Iya, Nes. Ini emang tadi ada yang mesen tapi gapapa biar kamu duluan aja." kata bapaknya yang ku jawab anggukan. Aku langsung membayar mie ayamnya dan sekalian membeli dua botol air putih. Setelah itu aku langsung menghampiri Dipta.
"Lo masih laper?" tanya Dipta. Aku hanya diam seraya mengaduk mie ayamnya. Aku langsung memakaikan satu sendok sambel, sedikit kecap manis, dan sedikit saos. Setelah itu aku langsung mengaduknya. "Lo bilang harusnya kalo masih laper." kata Dipta yang tidak aku jawab. Aku langsung menyuapinya mie ayam menggunakan sumpit. Dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala nya.
"Buat lo aja." katanya yang ku jawab anggukan. "Gw udah kenyang. Lo belom makan. Makan dulu." kata ku seraya menempelkan mie ayamnya ke bibir Dipta. Dia tersenyum dan membuka mulutnya.
"Ekhem! Dunia serasa milik berdua ya bos!" kata Ivan. "Kalo mau, bilang. Kali aja Nanda peka." kata Dipta yang membuat pipi sahabat ku memerah. "Ekhem, Nes? Tumben lo bisa sweet ke Dipta. Biasanya musuhan." kata Cinta yang ku jawab anggukan. "Dia tadi udah beliin gw mie ayam. Gw bales lah yang baik juga." kata ku seraya menyuapi mie ayam ke mulut Dipta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments