Hira Dipta Bahran

Vanessa P.O.V

"Anak-anak! Kalian memiliki teman baru dikelas ini! Ayo Vanes, perkenalkan diri kamu!" kata wali kelas ku.

Saat ini, aku sudah berada dikelas yang akan aku tempati. Aku melihat ke teman sekelas ku, hmmm terlihat baik-baik. Ada satu orang gadis yang tersenyum. Akupun tersenyum. "Hallo semua! Perkenalkan nama saya Vanessa Zahirah kalian bisa panggil saya Vanessa atau Nessa juga gapapa." kata ku tersenyum.

"Kalau gw panggil sayang boleh ga nih?" tanya salah seorang cowok. Aku hanya terdiam seraya menatapnya. Kelaspun mulai gaduh. "Vanessa tinggal dimana nih? Boleh di apelin ga?" tanya salah seorang murid. Aku tetap diam seraya menatap wali kelas ku yang menatapku dengan tatapan tidak enak.

"Vanessa, silahkan kamu duduk di dekat eeuuummm ah didekat Cinta. Cinta tolong angkat tangan kamu, nak!" kata wali kelas ku. Akupun menganggukan kepala dan berjalan mengarah ke teman sebangku ku, Cinta.

"Hai, nama gw Cinta!" sapa nya. "Nama gw, Vanessa!" kata ku tersenyum.

Pelajaranpun dimulai. Aku pun mulai memperhatikan guru. Pelajaran terus berjalan sampai akhirnya bel istirahat berbunyi. "Nes! Ayo ke kantin!!" ajak Cinta. "Bareng dong, Ta!" kata seseorang.

Ternyata gadis yang tadi tersenyum pada ku. "Hai nama gw Nanda, ini sahabat gw namanya Aira. Kita boleh kan ke kantin bareng?" tanya Nanda yang ku jawab anggukan. "Ayo, nama gw Vanessa!" kata ku tersenyum. Kami berempatpun mulai berjalan menuju kantin, sebelumnya aku mengeluarkan uang dua puluh ribu dari dompet ku lalu membawanya didalam saku seragam ku.

Saat kami melewati kelas yang ternyata itu kelas IPA, ada banyak orang yang melihat kami. Aku hanya diam dan memberikan tatapan cuek sampai tiba-tiba seseorang menahan tangan ku. Aku menengok dan melihat yang memegang tanganku. Ternyata cowok. Mukanya lumayan sih tapi kayaknya sifatnya aneh nih pasti.

"Kenapa?" tanya ku. "Murid baru ya?" tanya nya yang ku jawab tatapan dinginku. "Lepas." kata ku. "Hah? Apa?" tanyanya mendekatkan kupingnya kedekat bibir ku. "Minggir bego!!" kata ku kesal. aku langsung melepas genggamannya secara paksa dan langsung menarik ketiga teman ku.

"Siapa sih itu orang? Ga tau etika banget segala narik tangan gw!" kata ku seraya mengelus tanganku yang tadi digenggam cowok tadi.

"Namanya Hira Dipta Bahran. Dia most wanted disekolah ini. Tapi ya gitu dia bisa dibilang badboy. Tapi bukan dia doang sih, satu genk nya juga badboy, most wanted pula." kata Cinta. "Oalah yaudah deh yuk lanjut aja ke kantinnya." kata ku.

Saat kami baru sampai kantin, aku langsung menduduki satu kursi dipaling pojok. "Eeuummm kayaknya kita jangan disini deh." kata Nanda. "Kenapa emangnya?" tanya ku. "Karna itu tempatnya--" kata Aira yang langsung terpotong oleh gebrakan tangan dimeja yang ku tempati.

"Ini meja gw sama bocah. Lo ga bisa disini." kata Dipta. Aku langsung menatap mata nya dan langsung berdiri. "Kita duduk ditempat lain. Males gw berantem sama kambing." kata ku. Dipta langsung menarik tanganku sampai membuat aku berada didekapannya. "Gw pastiin gw bakal ngejar lo selama lo sekolah disini." katanya. "Ga peduli. Gw laper! Bye!" kata ku seraya melepaskan dekapannya.

Aku dan ketiga temanku langsung menuju ke meja yang kosong. Setelah itu aku langsung duduk. "Dasar gila! Gw ga akan mau sama dia kali." kata ku kesal. "Hust! Udah Nes udah. Mendingan lo pesen makanan gih nanti biar gw sama Nanda yang jaga." kata Cinta yang ku jawab anggukan.

Aku dan Aira langsung berjalan mengelilingi kantin. Aku melihat ada yang menjual Bakso Mercon. "Ra, lo mau makan apa?" tanya ku. "Gw kayaknya bento aja deh. Tuh dideket tempat bakso." kata Aira. "Okay, gw mesen bakso aja deh." kata ku. Kamipun langsung menghampiri spot makanan yang ingin kami beli.

"Bu, tolong bakso merconnya satu mangkok ya. Ga pakai sayuran." kata ku yang dijawab anggukan ibu penjualnya. Si ibu itu langsung membuatkannya untuk ku. Setelah selesai dan membayar, aku langsung ke meja ku. Aku melijat disana udah ada Dipta, tiga cowok yang aku ga kenal kayaknya sih itu temennya Dipta, aku juga melihat Cinta dan Nanda yang lagi nunduk.

"Ngapain disini?" tanya ku. "Mau duduk aja. Emang ga boleh?" tanya Dipta. "Gapapa." jawabku singkat. Aku langsung duduk dekat Cinta. "Nes, gw sama Nanda nyari makanannya dulu ya. Lo kalo mau duluan, duluan aja makannya." kata Cinta yang ku jawab anggukan.

Aku mulai memakan bakso yang ku pesan secara perlahan. Walau aku ngerasa risih karna diliatin sama Dipta. "Ngapain kalian masih disini? Kursi kalian disana!" kata ku menunjuk meja yang sebelumnya sudah dia tempati. "Tenang cantik. Kita mau kenalan doang kok." kata salah satu temannya Dipta.

"Gw Dipta!" sapa Dipta yang ku jawab anggukan. "Gw, Ivander Adnan Kama. Panggil aja Ivan." kata salah satu cowok dengan senyumnya yang manis. Aku menganggukan kepala ku. "Kenalin, Nes. Gw, Kivandra Galaxy Dharmendra. Gw dipanggil Andre." kata cowok yang berdiri disebelah Ivan. Aku hanya membalasnya dengan anggukan. "Kenalin, gw Noshad Arsenio Bastian. Panggil aja Arsen. Gw paling ganteng diantara mereka." kata Arsen yang ku jawab senyuman seraya tertawa.

***

Aku baru saja sampai dirumah, Mang Suryo langsung tersenyum. "Wah si eneng udah pulang. Gimana neng hari pertama nya?" tanyanya. "Aman kok, mang. Oh iya Bi Darti udah masak belum ya? Vanes laper hehehe." kata ku seraya tertawa. "Oh udah kok neng. Silahkan atuh neng masuk aja ke dalam." kata Mang Suryo yang ku jawab anggukan.

Aku langsung masuk kedalam dan mencium aroma masakan yang sangat lezat. "Wah non Vanes udah pulang! Mangga neng, makan dulu. Biar saya siapin air hangatnya." kata Ka Layla. "Eh ga usah kak! Vanes nanti sendiri aja. Lagian Vanes ga suka mandi air hangat." kata ku tersenyum. "Yaudah kalau gitu kakak siapin air dingin aja atuh ya." kata Ka Layla yang ku jawab anggukan.

"Eh ada Neng Vanes! Pas banget bibi udah masak loh!" kata Bi Darti. "Iya, bi. Tadi Mang Suryo udah bilang. Pas banget lagi Vanes lagi laper hehehe." kata ku ttersenyum. "Hayuk atuh neng, makan dulu. Mangga atuh mangga." kata Bi Darti. Akupun tersenyum dan langsung duduk dikursi. Aku langsung mengambil piring dan langsung menyendokan nasi ke piring. Aku melihat lauk sore ini. Ada ayam bakar, sambal terasi, dan lalapan. Hmmmm ini enak sih!

"Bi, makasih ya tadi bekal makan siangnya. Enak banget." kata ku tersenyum. "Sama-sama atuh neng. Besok pagi mau dimasakin apa? Sebelum bibi pulang biar besok bibi bisa persiapin bahannya." kata Bi Darti. "Kayaknya besok pakai bahan yang ada didapur aja, bi." kata ku tersenyum. "Oh okay kalau gitu. Oh iya non, ini kan udah sore ya jadinya bibi sama Mang Suryo bakalan pulang." kata Bi Darti. "Oh iya, bi. Makasih ya, bi." kata ku tersenyum.

Tok!

Tok!

Tok!

Aku langsung berdiri dan segera membuka pintu rumah. Aku melihat seorang laki-laki berdiri. Kayaknya sih kurir. "Iya, ada apa ya?" tanya ku. "Dengan mbak Vanes?" tanya laki-laki itu. "Ya, saya sendiri. Ada apa ya?" tanya ku. "Ini mbak ada titipan dari mbak Jihane. Kayaknya sih kartu." Kata laki-laki itu. "Okay, makasih ya." kata ku tersenyum.

Aku langsung menutup pintu secara perlahan dan mulai membawa paket yang diberikan laki-laki itu ke meja makan. Saat aku buka, ternyata ada satu amplop. Aku langsung melihat isi dari amplop itu. Ternyata ada suratnya juga!

-start

...Kepada Yth,...

...Nona Vanessa Zahirah Bramantyo...

...Dengan ini saya, Jihane Cristina, S.H meminta anda:...

...Nama: Vanessa Zahirah Bramantyo...

...Jabatan: Direktur Utama...

...Nama Perusahaan: Bramantyo Property Bussiness...

...Untuk hadir pada acara yang akan diadakan pada:...

...Hari: Rabu Tanggal: 22 Desember 2021...

...Lokasi: Ball Room The Ritz-Carlton Hotel...

...Pukul: 15:00 s/d Selesai...

...Pertemuan ini dalam rangka kerja sama antar perusahaan sekaligus perkenalan diri anda selaku direktur utama dan ahli waris tunggal dari keluarga Bramantyo....

...Dengan ini, saya rasa sudah cukup informasi yang bisa saya sampaikan. Terima kaish atas waktunya....

...Sekian dan terima kasih....

...Jakarta, 20 Desember 2021...

...Jihane Cristina, S.H....

-end

Begitulah isi suratnya. Hmmm, berarti acara formal. Aku langsung menyelesaikan makan ku, lalu segera membawa piring bekas ku ke dapur untuk aku cuci. Aku mendengar ponselku berdering. Pasti ada yang nelfon! Saat aku lihat, ternyata Mbak Jihane.

"Hallo, mbak!" sapa ku. "Hallo, Nes. Lusa kamu mbak jemput ya. Nanti abis kamu pulang sekolah langsung ke salon. Nanti setengah hari aja sekolah nya." Kata Mbak Jihane. "Yah, yaudah deh mbak. Vanes juga berarti bakalan pelajarin dokumennya papa nih ya." kata ku. "Ga perlu juga, Nes. Kan kamu nanti dibantuin sama Pak Ahmad." kata Mbak Jihane. "Om aku?" tanya ku. "Iya. Dia dikasih tanggung jawab untuk ngejalanin perusahaan sampai kamu siap." kata Mbak Jihane. "Oh gitu. Okay deh kalo gitu mah." kata ku. "Besok kita belanja ya. Kita beli gaun formal biar kamu bisa pakai kalau ke kantor juga." Kata Mbak Jihane. "Siap. Besok aku ke sekolah naik sepeda, mbak. Tadi udah tau rute nya kok. Ga terlalu jauh." kata ku. "Yaudah deh. Jangan lupa bawa baju salin!" Kata Mbak Jihane. "Siap." jawabku.

Aku langsung masuk ke kamar dan menyiapkan buku-buku untuk aku sekolah besok. Aku juga membawa handuk kecil dan sabun muka. Selain itu aku memasukan rok seragam ku. Aku juga ga lupa bawa jas hujan kecil jadinya hemat tempat deh. Setelah siap, aku langsung meletakan tas sekolah ku didekat meja rias.

Saat aku mengecek WA, aku melihat ada nomor yang tidak aku kenal. Hmmmm yang tau nomor aku kan cuman anak-anak kelas dan Hiza. Ga lama kemudian, nomor ini nelfon. Aku langsung mengangkatnya.

"Hallo? Vanessa disini. Dengan siapa saya bicara?" tanya ku. "Ini gw, Dipta." kata pemilik nomor itu. "Damn! Lo ngapain ngechat gw? Lo dapet dari mana?" tanya ku. "Ga penting dari mananya. Yang penting, gw suka sama lo." Kata nya yang membuatku terbahak. "Lo baru ketemu sama gw sehari. Kok bisa bilang suka? Aneh deh!" kata ku tertawa. "Gw serius. Gw bakal kejar lo kalo lo ga percaya." kata nya yang membuatku menggelengkan kepala ku. "Gila lo." kata ku tertawa. "Iya gw gila gara-gara lo." katanya.

"Ha Ha Ha! Buaya dasar. Udah jangan ganggu gw. Banyak cewek di sekolah yang bisa lo dapetin. Tapi itu bukan gw. Sorry." kata ku. "Lo pernah insecure?" tanya Dipta. "Insecure dalam hal?" tanya ku. "Semuanya. Fisik, otak, mental. Pokoknya semuanya." kata Dipta. "Gak." jawabku. "Sombong juga ya lo." Katanya seraya tertawa. "Terserah mau nilai gw sombong atau apapun itu. Yang pasti gw ga insecure karna gw ngerasa kalo apa yang gw mau udah ada. Lagian pemberian tuhan kenapa kita harus ngeraguinnya? Udah kan omongannya? Gw mau tidur. Bye!" kata ku seraya mematikan sambungan telfonnya.

Aku langsung menyimpan nomornya dengan nama 'Cowok Sinting' setelah itu aku langsung mengisi daya ponselku dan mulai tertidur.

Terpopuler

Comments

Not Your Fav Gurl

Not Your Fav Gurl

Jangan lupa mampir ya guys di cerita terbaru ku..

2022-11-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!