Sesampai di kost, Egin menikmati makan siangnya. Kemudian dia kembali membaca tulisan mamanya di buku harian mama yang dibawanya.
Di buku itu tertulis
Sore ini aku diantar mas Hendra ke rumah sakit. Beberapa hari sebelumnya aku mengeluh sakit di perutku.
Karena hari ini mas Hendra ada waktu untuk mengantarku ke dokter, sehingga akupun bersedia diperiksa.
Dokter mengatakan tidak ada yang serius mengenai penyakitku.
Hanya karena aktivitasku yang berlebihan dan pola makan yang sedikit terganggu membuatku sakit.
Dokter menyarankan aku untuk tidak terlalu lelah dan capek, dan aku wajib memperbaiki pola makanku saja.
Mas Hendra juga lega saat mendengar penjelasan dari dokter.
Aku dan mas Hendra pulang ke rumah, kami mampir apotik untuk membeli obat, aku diam saja di mobil hanya sopir yang turun waktu itu.
Sampai di rumah aku istirahat tak lupa minum obat, Egin masih ada latihan karate bersama Yoga.
Bangun tidur aku merasa enakan , seharian ini mas Hendra hanya di rumah, selalu menemaniku. Egin juga sudah pulang dia memelukku begitu aku ke luar dari kamar.
Benar-benar anak yang manis.
Egin menitikkan air mata, teringat dia begitu manja dengan mamanya.
Ma.....Egin kangen sekali dengan mama.
Memutuskan untuk pergi dari rumah supaya tidak ingat dengan mamanya dan berharap bisa lupa akan kesedihannya, ternyata tidak semudah yang dipikirnya. Di kota inipun Egin tetap sedih saat ingat akan mamanya.
Sorenya Egin ke rumah Cyntia, tante Anna sudah menungggu Egin di rumah.
Entah kenapa perhatian tante Anna pada Egin sangat besar, sama seperti perhatiannya pada Cyntia.
" Egin sini aku mau kasih lihat sesuatu sama kamu" kata Cyntia.
Egin mengikuti Cyntia dari belakang, Cyntia menarik tangannya Egin mengajaknya ke ruang tamu.
" Lho kak Orland? Kok ada disini?" tanya Egin
" Tadi pas lewat aku mampir kesini" jawab Orland
" Bilang aja terus terang kak, kak Orland sungkan kalau mau ke kostnya Egin, makanya kakak kesini" kata Cyntia
" Harus jujur ya ..i iya sih"
" Wah Egin sudah datang" kata tante Anna sambil mendekat dan memeluk Egin
" Iya te, barusan aja Egin datang"
" Kalian ngobrol-ngobrol dulu , tante mau menyelesaikan masak, nanti kita makan malam bareng ya"
" Baik te, terima kasih" sahut Egin dan Orland bersamaan
" Egin gimana kalau sabtu malam kita latihan di studio musik . Kita coba lagu baru yang kemarin sudah aku pesankan "
" Studionya dimana kak?"
" Gak jauh kok, nanti aku jemput ya"
" Cie..cie....udah mau pdkt aja kak"
" Apa an "
" Wajahnya Egin langsung merah tu"
" Cyntia!"
" Eh bentar kalian ngobrol dulu , aku bantuin mama ya"
" Cyn....kemana, sini aja lho"
" Kasihan mama nti gak kelar"
" Aku ikut bantu ya"
" Eh...kamu temani kak Orland aja oke"
Cyntia langsung berlalu begitu saja meninggalkan Egin dan Orland.
Egin dan Orland berbincang seputar band. Orland sangat bersemangat membicarakannya hingga ponselnya berdering
" Bro lo dimana?"
" Gue di Cyntia ni"
" Lo kok gak ajak-ajak gue?"
" Susul gue kesini , gue shareloc"
" Yup"
Rendra segera menyusul ke rumah Cyntia.
Akhirnya mereka ngobrol berempat.
Sorot mata Orland memandang Egin terlihat beda. Semakin diperhatikan dari dekat, Egin semakin terlihat sangat cantik.
Tidak terasa dada Orland berdetak lebih cepat.
Apa aku sudah jatuh cinta pada Egin? Batinnya
Semua itu tidak luput dari pengamatan Rendra.
Rendra hanya senyam senyum aja.
Selama ini Orland selalu dikejar-kejar cewek, tapi melihat dia sekarang terpesona dengan Egin sedikit membuat Rendra aneh.
Karena Egin yang berpenampilan seperti itu mosok bisa menggelitik hati Orland yang kepleset cinta .
Rendra cenderung memperhatikan Cyntia, dia begitu manis, apalagi saat tersenyum , aduh.....dak dik duk der ni hati.
Mereka berbincang cukup lama hingga akhirnya jam makan malampun tiba
" Wah ada tamu ya" kata pak Sandi yang barusan pulang kerja
" Papa" sambut Cyntia sambil memeluk dan mencium punggung tangan papanya.
" Papa sudah pulang, ayo pa mandi dulu trus kita makan bersama " tante Annapun mencium punggung tangan suaminya.
Setelah menunggu beberapa waktu, mereka makan bersama.
Ada kehangatan keluarga disana yang dirasakan Egin.
Kedekatan keluarga Cyntia mengobati kerinduannya pada mama dan papanya.
Orland dan Rendra yang pada awalnya sangat kikuk ada di tengah-tengah keluarga Cyntia, menjadi begitu seperti di rumah sendiri karena papa dan mama Cyntia sangat baik dan bergaya anak muda.
Obrolan mereka nyambung semua..
Egin dan Cyntia membereskan meja makan dan mencuci piring bersama tante Anna.
Sedangkan Orland, Rendra dan pak Sandi mabar.
Pak Sandi tidak mau tertinggal zaman meskipun beda generasi, diapun bisa main game online bersama Orland dan Rendra.
Keseruan mereka malam itu membuat mereka lupa waktu.
Egin, Orland dan Rendra pun pamit pulang.
Rendra pulang sendiri dengan sepeda motornya.
Sedangkan Orland dan Egin pulang dengan mobilnya Orland.
Ditengah jalan mereka dihadang oleh geng motor.
Rendra yang masih belum jauh dari mobil Orland berhenti juga.
Dengan sikap tenang Orland dan Egin turun dari mobil.
Begitu melihat itu adalah mobil Orland dan ada Egin disana.
Geng motor itu minta maaf.
" No....nona ....maaf nona kami tidak tau."
" Jadi kalian masih suka gangguin orang"
" Maaf nona. Kami mau nongkrong tapi uang kami tidak cukup ."
Egin segera memberi mereka beberapa lembar uang berwarna merah pada mereka.
Tiba-tiba Bram datang " tidak nona...maafkan kami, uang yang nona kemarin kasih masih cukup"
Bram mengembalikan uang Egin. Dia terlihat marah dengan anak buahnya.
Egin sudah sangat baik tidak melaporkan mereka ke polisi bahkan sering memberi mereka uang.
" Ambil saja asalkan jangan ganggu orang"
" Nona sangat baik. Terima kasih"
Mereka segera berlalu.
Rendra yang menyaksikan itu sangat kaget.
Dia tidak pernah mendengar cerita apapun dari Orland tentang Egin.
Sesampai di kost Egin
" Egin apa boleh lain hari aku mengunjungi kostmu?"
" Kak Orland ini kost putri jadi jika kakak mau kesini ada jamnya dan hanya bisa di teras depan.
" Oh oke, aku pulang dulu ya"
" Hati-hati kak, terima kasih "
Egin kembali menatap buku harian mama, namun dia enggan karena setelah itu dia pasti sedih.
Sudah cukup malam. Dia ingin say good night sama papa.
" Hai...Papa....apa papa sudah makan malam?"
" Putri papa ceria sekali malam ini. Papa barusan selasai makan sayang. Gimana dengan kamu ?"
" Tadi Egin makan di tempat Cyntia pa"
" Pantas kamu terlihat bahagia, apa ada teman cowok yang juga makan disana?"
" Ada pa. Cuman teman."
" Kan papa memang bilang teman cowok bukan pacar sayang"
" Ah iya idih papa ini. " Egin tampak malu.
" Jaga diri kamu baik-baik ya sayang"
" Good night Pa, I miss you"
" Good night my honey , miss you too"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments