Bab 5. Mulai PDKT

Sesampai di kost, Egin menikmati makan siangnya. Kemudian dia kembali membaca tulisan mamanya di buku harian mama yang dibawanya.

Di buku itu tertulis

Sore ini aku diantar mas Hendra ke rumah sakit. Beberapa hari sebelumnya aku mengeluh sakit di perutku.

Karena hari ini mas Hendra ada waktu untuk mengantarku ke dokter, sehingga akupun bersedia diperiksa.

Dokter mengatakan tidak ada yang serius mengenai penyakitku.

Hanya karena aktivitasku yang berlebihan dan pola makan yang sedikit terganggu membuatku sakit.

Dokter menyarankan aku untuk tidak terlalu lelah dan capek, dan aku wajib memperbaiki pola makanku saja.

Mas Hendra juga lega saat mendengar penjelasan dari dokter.

Aku dan mas Hendra pulang ke rumah, kami mampir apotik untuk membeli obat, aku diam saja di mobil hanya sopir yang turun waktu itu.

Sampai di rumah aku istirahat tak lupa minum obat, Egin masih ada latihan karate bersama Yoga.

Bangun tidur aku merasa enakan , seharian ini mas Hendra hanya di rumah, selalu menemaniku. Egin juga sudah pulang dia memelukku begitu aku ke luar dari kamar.

Benar-benar anak yang manis.

Egin menitikkan air mata, teringat dia begitu manja dengan mamanya.

Ma.....Egin kangen sekali dengan mama.

Memutuskan untuk pergi dari rumah supaya tidak ingat dengan mamanya dan berharap bisa lupa akan kesedihannya, ternyata tidak semudah yang dipikirnya. Di kota inipun Egin tetap sedih saat ingat akan mamanya.

Sorenya Egin ke rumah Cyntia, tante Anna sudah menungggu Egin di rumah.

Entah kenapa perhatian tante Anna pada Egin sangat besar, sama seperti perhatiannya pada Cyntia.

" Egin sini aku mau kasih lihat sesuatu sama kamu" kata Cyntia.

Egin mengikuti Cyntia dari belakang, Cyntia menarik tangannya Egin mengajaknya ke ruang tamu.

" Lho kak Orland? Kok ada disini?" tanya Egin

" Tadi pas lewat aku mampir kesini" jawab Orland

" Bilang aja terus terang kak, kak Orland sungkan kalau mau ke kostnya Egin, makanya kakak kesini" kata Cyntia

" Harus jujur ya ..i iya sih"

" Wah Egin sudah datang" kata tante Anna sambil mendekat dan memeluk Egin

" Iya te, barusan aja Egin datang"

" Kalian ngobrol-ngobrol dulu , tante mau menyelesaikan masak, nanti kita makan malam bareng ya"

" Baik te, terima kasih" sahut Egin dan Orland bersamaan

" Egin gimana kalau sabtu malam kita latihan di studio musik . Kita coba lagu baru yang kemarin sudah aku pesankan "

" Studionya dimana kak?"

" Gak jauh kok, nanti aku jemput ya"

" Cie..cie....udah mau pdkt aja kak"

" Apa an "

" Wajahnya Egin langsung merah tu"

" Cyntia!"

" Eh bentar kalian ngobrol dulu , aku bantuin mama ya"

" Cyn....kemana, sini aja lho"

" Kasihan mama nti gak kelar"

" Aku ikut bantu ya"

" Eh...kamu temani kak Orland aja oke"

Cyntia langsung berlalu begitu saja meninggalkan Egin dan Orland.

Egin dan Orland berbincang seputar band. Orland sangat bersemangat membicarakannya hingga ponselnya berdering

" Bro lo dimana?"

" Gue di Cyntia ni"

" Lo kok gak ajak-ajak gue?"

" Susul gue kesini , gue shareloc"

" Yup"

Rendra segera menyusul ke rumah Cyntia.

Akhirnya mereka ngobrol berempat.

Sorot mata Orland memandang Egin terlihat beda. Semakin diperhatikan dari dekat, Egin semakin terlihat sangat cantik.

Tidak terasa dada Orland berdetak lebih cepat.

Apa aku sudah jatuh cinta pada Egin? Batinnya

Semua itu tidak luput dari pengamatan Rendra.

Rendra hanya senyam senyum aja.

Selama ini Orland selalu dikejar-kejar cewek, tapi melihat dia sekarang terpesona dengan Egin sedikit membuat Rendra aneh.

Karena Egin yang berpenampilan seperti itu mosok bisa menggelitik hati Orland yang kepleset cinta .

Rendra cenderung memperhatikan Cyntia, dia begitu manis, apalagi saat tersenyum , aduh.....dak dik duk der ni hati.

Mereka berbincang cukup lama hingga akhirnya jam makan malampun tiba

" Wah ada tamu ya" kata pak Sandi yang barusan pulang kerja

" Papa" sambut Cyntia sambil memeluk dan mencium punggung tangan papanya.

" Papa sudah pulang, ayo pa mandi dulu trus kita makan bersama " tante Annapun mencium punggung tangan suaminya.

Setelah menunggu beberapa waktu, mereka makan bersama.

Ada kehangatan keluarga disana yang dirasakan Egin.

Kedekatan keluarga Cyntia mengobati kerinduannya pada mama dan papanya.

Orland dan Rendra yang pada awalnya sangat kikuk ada di tengah-tengah keluarga Cyntia, menjadi begitu seperti di rumah sendiri karena papa dan mama Cyntia sangat baik dan bergaya anak muda.

Obrolan mereka nyambung semua..

Egin dan Cyntia membereskan meja makan dan mencuci piring bersama tante Anna.

Sedangkan Orland, Rendra dan pak Sandi mabar.

Pak Sandi tidak mau tertinggal zaman meskipun beda generasi, diapun bisa main game online bersama Orland dan Rendra.

Keseruan mereka malam itu membuat mereka lupa waktu.

Egin, Orland dan Rendra pun pamit pulang.

Rendra pulang sendiri dengan sepeda motornya.

Sedangkan Orland dan Egin pulang dengan mobilnya Orland.

Ditengah jalan mereka dihadang oleh geng motor.

Rendra yang masih belum jauh dari mobil Orland berhenti juga.

Dengan sikap tenang Orland dan Egin turun dari mobil.

Begitu melihat itu adalah mobil Orland dan ada Egin disana.

Geng motor itu minta maaf.

" No....nona ....maaf nona kami tidak tau."

" Jadi kalian masih suka gangguin orang"

" Maaf nona. Kami mau nongkrong tapi uang kami tidak cukup ."

Egin segera memberi mereka beberapa lembar uang berwarna merah pada mereka.

Tiba-tiba Bram datang " tidak nona...maafkan kami, uang yang nona kemarin kasih masih cukup"

Bram mengembalikan uang Egin. Dia terlihat marah dengan anak buahnya.

Egin sudah sangat baik tidak melaporkan mereka ke polisi bahkan sering memberi mereka uang.

" Ambil saja asalkan jangan ganggu orang"

" Nona sangat baik. Terima kasih"

Mereka segera berlalu.

Rendra yang menyaksikan itu sangat kaget.

Dia tidak pernah mendengar cerita apapun dari Orland tentang Egin.

Sesampai di kost Egin

" Egin apa boleh lain hari aku mengunjungi kostmu?"

" Kak Orland ini kost putri jadi jika kakak mau kesini ada jamnya dan hanya bisa di teras depan.

" Oh oke, aku pulang dulu ya"

" Hati-hati kak, terima kasih "

Egin kembali menatap buku harian mama, namun dia enggan karena setelah itu dia pasti sedih.

Sudah cukup malam. Dia ingin say good night sama papa.

" Hai...Papa....apa papa sudah makan malam?"

" Putri papa ceria sekali malam ini. Papa barusan selasai makan sayang. Gimana dengan kamu ?"

" Tadi Egin makan di tempat Cyntia pa"

" Pantas kamu terlihat bahagia, apa ada teman cowok yang juga makan disana?"

" Ada pa. Cuman teman."

" Kan papa memang bilang teman cowok bukan pacar sayang"

" Ah iya idih papa ini. " Egin tampak malu.

" Jaga diri kamu baik-baik ya sayang"

" Good night Pa, I miss you"

" Good night my honey , miss you too"

Episodes
1 Bab 1 Awal Keputusan Egin
2 Bab 2. Menang balap motor
3 Bab 3. Preman Suruhan Clara
4 Bab 4. Satu Band dengan Idola Sekolah
5 Bab 5. Mulai PDKT
6 Bab 6. Kemenangan di Malam Pentas Seni
7 Bab 7. Kegemparan di Sekolah
8 Bab 8. Rencana nge-date
9 Bab 9. Buku Diary Mama
10 Bab 10. Fakta yang Mulai Terungkap
11 Bab 11. Pasangan Favorit
12 Bab 12. Misteri Meninggalnya Mama
13 Bab 13. Liburan
14 Bab 14. Mencari Bukti
15 Bab 15. Rindu yang tak tertahan
16 Ban 16. Papa Berhak Tahu
17 Bab 17. Pengakuan Wati
18 Bab 18. Hendra Kusuma Murka
19 Bab 19. Pertemuan Yoga dengan Cinta Pertamanya
20 Bab 20 . Masa Remaja yang Indah
21 Bab 21. Aku Bisa itu Karenamu
22 Bab 22 Kisah Yoga
23 Bab 23 Kepulangan James
24 Bab 24. Curhatan Orland
25 Bab 25. Keputusan Mama Orland
26 Bab 26 Persiapan di Ruko
27 Bab 27. Nay Jewellery
28 Bab 28. Sidang Perceraian
29 Bab 29. Pertemuan Dua Bersaudara
30 Bab 30. Yang Terjadi Saat Kebakaran
31 Bab 31 Mendapat Pesanan
32 Bab 32. Rasa yang Terpendam di hati Bram
33 Bab 33. Menunggu Janda
34 Bab 34. Egin diantar Bram
35 Bab 35. Keputusan Pengadilan
36 Bab 36 Pertengkaran James dan Megan
37 Bab 37. Rencana Bram
38 Bab 38. Persiapan Grand Opening
39 Bab 39. Grand Opening Nay Jewellery
40 Bab 40 Terkuaknya Sebuah Rahasia
41 Bab 41. Rekaman Video yang Dikirim Egin
42 Bab 42. Kado buat Mama
43 Bab 43. Satya Mulai Mendekati Rendra
44 Bab 44. Niat Jahat Candy
45 Bab 45. Forever in Love
46 Bab 46. Mengintai ke Sekolah
47 Bab 47. Rendra Mengalami Kecelakaan
48 Bab 48. Menangkap Pelaku Tabrak Lari
49 Bab 49. Kerja Lembur
50 Bab 50. Rencana Menjenguk Rendra
51 Bab 51. Clara vs Candy
52 Bab 52. Rencana Baru Candy
53 Bab 53. Penyerangan di Rumah Rendra
54 Bab 54. Ancaman Candy
55 Bab 55. Ungkapan Hati Yoga
56 Bab 56. Cinta yang Bersambut
57 Bab 57. Hasil DNA
58 Bab 58. Tawaran Pekerjaan
59 Bab 59. Aksi Bram dan Geng Motornya
60 Bab 60. Jebakan untuk Orland
61 Bab 61. Tindakan Egin
62 Bab 62. Penangkapan Candy
63 Bab 63. Keraguan di Hati Egin
64 Bab 64. Penyesalan James
65 Bab 65. Insecure
66 Bab 66. Kesempatan untuk Orland
67 Bab 67. Hampir saja
68 Bab 68. Ancaman James
69 Bab 69. Ikuti saja Permainannya
70 Bab 70. Pertemuan Tidak Terduga
71 Bab 71. Orland dan Bram Akhirnya Tahu
72 Bab 72. Rencana Egin Menguak Misteri
73 Bab 73. Ririn adalah Airin
74 Bab 74. Provokasi James
75 Bab 75. Kepercayaan Orland pada Egin
76 Bab 76. Dilema Ririn
77 Bab 77. Tamu Tak Diundang
78 Bab 78. Perginya Semua Perusuh
79 Bab 79. Pengakuan Airin
80 Bab 80. Suasana Hotel
81 Bab 81. Pulang ke Kota S
82 Bab 82. Perkenalan Egin dengan Richard
83 Bab. 83. Cinta dan Setiaku untukmu
84 Bab 84. Kedatangan Richard di kota S
85 Bab 85. Clara kecelakaan
86 Bab 86. Clara Mengambil Kesempatan Disaat Sakit
87 Bab 87. Gangguan Kecil Tak Berarti
88 Bab 88. Mencari Gaun Pengantin
89 Bab 89. Rencana ke Singapura
90 Bab 90. Keterpurukan Bram
91 Bab 91. Pesta Salad buah
92 Bab 92. Tawaran Richard
93 Bab 93. Jay dan Nike?
94 Bab 94. Hari Pernikahan
95 Bab 95. Berpulangnya Nenek
96 Bab 96. Api Cemburu
97 Bab 97. Saat Perpisahan Makin Dekat
98 Bab 98. Ujian di sekolah
99 Bab 99 Syukuran Atas Kelulusan Egin
100 Bab 100. Hari Pertunangan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Awal Keputusan Egin
2
Bab 2. Menang balap motor
3
Bab 3. Preman Suruhan Clara
4
Bab 4. Satu Band dengan Idola Sekolah
5
Bab 5. Mulai PDKT
6
Bab 6. Kemenangan di Malam Pentas Seni
7
Bab 7. Kegemparan di Sekolah
8
Bab 8. Rencana nge-date
9
Bab 9. Buku Diary Mama
10
Bab 10. Fakta yang Mulai Terungkap
11
Bab 11. Pasangan Favorit
12
Bab 12. Misteri Meninggalnya Mama
13
Bab 13. Liburan
14
Bab 14. Mencari Bukti
15
Bab 15. Rindu yang tak tertahan
16
Ban 16. Papa Berhak Tahu
17
Bab 17. Pengakuan Wati
18
Bab 18. Hendra Kusuma Murka
19
Bab 19. Pertemuan Yoga dengan Cinta Pertamanya
20
Bab 20 . Masa Remaja yang Indah
21
Bab 21. Aku Bisa itu Karenamu
22
Bab 22 Kisah Yoga
23
Bab 23 Kepulangan James
24
Bab 24. Curhatan Orland
25
Bab 25. Keputusan Mama Orland
26
Bab 26 Persiapan di Ruko
27
Bab 27. Nay Jewellery
28
Bab 28. Sidang Perceraian
29
Bab 29. Pertemuan Dua Bersaudara
30
Bab 30. Yang Terjadi Saat Kebakaran
31
Bab 31 Mendapat Pesanan
32
Bab 32. Rasa yang Terpendam di hati Bram
33
Bab 33. Menunggu Janda
34
Bab 34. Egin diantar Bram
35
Bab 35. Keputusan Pengadilan
36
Bab 36 Pertengkaran James dan Megan
37
Bab 37. Rencana Bram
38
Bab 38. Persiapan Grand Opening
39
Bab 39. Grand Opening Nay Jewellery
40
Bab 40 Terkuaknya Sebuah Rahasia
41
Bab 41. Rekaman Video yang Dikirim Egin
42
Bab 42. Kado buat Mama
43
Bab 43. Satya Mulai Mendekati Rendra
44
Bab 44. Niat Jahat Candy
45
Bab 45. Forever in Love
46
Bab 46. Mengintai ke Sekolah
47
Bab 47. Rendra Mengalami Kecelakaan
48
Bab 48. Menangkap Pelaku Tabrak Lari
49
Bab 49. Kerja Lembur
50
Bab 50. Rencana Menjenguk Rendra
51
Bab 51. Clara vs Candy
52
Bab 52. Rencana Baru Candy
53
Bab 53. Penyerangan di Rumah Rendra
54
Bab 54. Ancaman Candy
55
Bab 55. Ungkapan Hati Yoga
56
Bab 56. Cinta yang Bersambut
57
Bab 57. Hasil DNA
58
Bab 58. Tawaran Pekerjaan
59
Bab 59. Aksi Bram dan Geng Motornya
60
Bab 60. Jebakan untuk Orland
61
Bab 61. Tindakan Egin
62
Bab 62. Penangkapan Candy
63
Bab 63. Keraguan di Hati Egin
64
Bab 64. Penyesalan James
65
Bab 65. Insecure
66
Bab 66. Kesempatan untuk Orland
67
Bab 67. Hampir saja
68
Bab 68. Ancaman James
69
Bab 69. Ikuti saja Permainannya
70
Bab 70. Pertemuan Tidak Terduga
71
Bab 71. Orland dan Bram Akhirnya Tahu
72
Bab 72. Rencana Egin Menguak Misteri
73
Bab 73. Ririn adalah Airin
74
Bab 74. Provokasi James
75
Bab 75. Kepercayaan Orland pada Egin
76
Bab 76. Dilema Ririn
77
Bab 77. Tamu Tak Diundang
78
Bab 78. Perginya Semua Perusuh
79
Bab 79. Pengakuan Airin
80
Bab 80. Suasana Hotel
81
Bab 81. Pulang ke Kota S
82
Bab 82. Perkenalan Egin dengan Richard
83
Bab. 83. Cinta dan Setiaku untukmu
84
Bab 84. Kedatangan Richard di kota S
85
Bab 85. Clara kecelakaan
86
Bab 86. Clara Mengambil Kesempatan Disaat Sakit
87
Bab 87. Gangguan Kecil Tak Berarti
88
Bab 88. Mencari Gaun Pengantin
89
Bab 89. Rencana ke Singapura
90
Bab 90. Keterpurukan Bram
91
Bab 91. Pesta Salad buah
92
Bab 92. Tawaran Richard
93
Bab 93. Jay dan Nike?
94
Bab 94. Hari Pernikahan
95
Bab 95. Berpulangnya Nenek
96
Bab 96. Api Cemburu
97
Bab 97. Saat Perpisahan Makin Dekat
98
Bab 98. Ujian di sekolah
99
Bab 99 Syukuran Atas Kelulusan Egin
100
Bab 100. Hari Pertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!