Bab 3. Preman Suruhan Clara

Di sekolah, Clara masih menyimpan dendam pada Egin. Hari ini dia sudah memiliki rencana jahat untuk membalas dendam.

Saat di kantin sekolah, Egin dan Cyntia sedang makan berdua.

Clara and the geng mendatangi mereka.

Egin mengerti maksud Clara yang memegang mangkok mienya agak tinggi, saat mendekat kaki kiri Egin diarahkan untuk menjegal Clara dan byoorr mie goreng pedas di mangkok Clara yang ingin dia tumpahkan ke Egin ternyata malah menumpahi dirinya sendiri.

Clara menjerit kepanasan, matanya juga terasa perih.

Teman-temannya segera membantu membersihkan wajah dan baju Clara.

Mereka pergi ke toilet untuk mencuci muka Clara.

" Kalian ini cepatan dikit, perih nih mataku. Dasar Culun kampungan !!" teriak Clara.

Egin segera menarik tangan Cyntia untuk segera pergi dari kantin .

" Dasar culun" ledek Nike yang masih di kantin untuk membereskan dompet dan ponsel Clara yang tertinggal disana.

Egin tidak menggubris perkataan Nike, bagi Egin lebih baik menghindari keributan di kantin daripada meladeni orang-orang seperti mereka.

Dalam hati Egin cukup puas dengan apa yang telah diperbuatnya pada Clara. Supaya dia tidak lagi semena-mena dengan orang lain.

Banyak orang di kantin hanya bisa melihat kejadian itu tanpa mau ikut campur. Mereka juga tidak mau berurusan dengan Clara, anak dari orang yang terpandang di sekolah mereka, karena orang tua Clara adalah penyandang dana terbesar di sekolah itu.

" Kurang ajar !!" teriak Clara

" Aduh Clara kamu jadi kotor gini....." kata Gadis.

" Akan aku balas kamu culun !" teriak Clara lagi

***

" Egin, aku dengar kamu ada masalah lagi dengan Clara?" tanya Orland

" Biasalah kak, orang itu selalu cari gara-gara" jawab Cyntia

" Tidak perlu kawatir kak" sahut Egin.

" Hampir satu sekolah ini kenal betul siapa Clara, papanya penyandang dana terbesar di sekolah kita. Saat kita bermasalah sama dia, dampaknya pasti kita dipanggil guru BK"

" Jadi seperti itu kak?" tanya Egin

" Ya begitulah"

Clara semakin kesal saat melihat Orland mengobrol dengan Egin. Sorot kemarahan menyala di mata Clara , cowok yang selama ini dia taksir malah mendekati gadis culun itu.

Pulang sekolah Orland berniat mau mengantar Egin. Tapi Egin menolak dengan halus, kebetulan hari ini Cyntia membawa motor, sehingga Egin memutuskan untuk pulang bareng dengan Cyntia.

Di tengah jalan mereka dihadang beberapa preman jalanan.

Cyntia terpaksa menghentikan motornya karena preman itu menghadangnya.

Cyntia terlihat pucat dan ketakutan.

Egin segera turun dari motor, preman itu segera mengepung Egin dan Cyntia.

Orland yang mengikuti mereka dari kejauhan juga menghentikan motornya.

Orland mengamati dari jauh, dia ingin tau apa yang akan dilakukan oleh preman-preman itu.

" Hei kamu gadis culun sini sama abang" teriak salah satu preman itu.

Tanpa banyak kata, Egin mendatangi preman tersebut. Egin langsung memukul ulu hati preman tersebut dengan pukulan yang sangat keras.

Spontan hal itu membuat preman yang lain terkejut .

Belum habis keterkejutanan mereka, Egin menendang dengan sangat keras bagian pelipis preman tersebut . Beruntung sekali Egin selalu memakai celana sepanjang lutut tiap ke sekolah sehingga dengan menyibak sedikit roknya, dia cukup leluasa menendang preman tersebut.

Preman itu terhuyung, Egin menendang lagi bagian dada sampai preman itu tersungkur di tanah.

Preman yang lain yang akan menyerang Egin, menerima tendangan balik badan yang dilakukan Egin, dengan lincah Egin berputar bahkan bersalto menghadapi preman yang berjumlah empat itu .

Cyntia yang ketakutan segera menjauh menghindari preman-preman itu. Cyntia melihat ada balok kayu di pinggir jalan, dia mengambil balok kayu itu untuk membantu Egin.

Meskipun dia sama sekali tidak bisa beladiri, jika dalam keadaan terpaksa seperti ini muncul keberaniannya.

Orland yang dari kejauhan melihat hal itu, dia juga berlari hendak membantu Egin dan Cyntia.

Tidak lama kemudian , preman-preman itu mampu dilumpuhkan.

" Apa maksudmu mencegat kami" tanya Egin sambil mencengkram baju salah satu preman itu

" Ampun non ...ampun non ...."

" Katakan siapa yang menyuruhmu!" bentak Orland

Mereka tetap menutup mulut tidak mau mengatakan siapa yang menyuruh mereka .

" Aku hubungi polisi untuk menangkap mereka" kata Cyntia

" Jangan non, jangan kami tidak mau ditangkap polisi."

" Kalau begitu katakan siapa yang menyuruhmu!" bentak Egin

" Eeeee......tidak ada yang menyuruh kami non, kami hanya iseng saja" katanya berbohong.

" Kalau kamu tidak mau mengaku, dalam waktu kurang dari 10 menit, polisi sudah datang kesini menangkap kalian" ancam Orland

" Ampun...ampun den.....kami disuruh oleh non Clara."

" Pergi kalian semua!" suruh Egin

" Aduh gak ada puasnya tuh Clara bikin gara-gara sama kamu Egin" kata Cyntia

" Ada masalah apa sih dia sama aku?"

" Kesel kali gara-gara kesiram air telur"

" Kan dia juga yang mulai"

" Pulang yuk sudah laper nih"

Clara semakin emosi mendapat laporan dari preman yang disuruhnya gagal, malahan

preman-preman itu yang terluka.

Clara dan teman-temannya sore itu berkumpul di rumah Clara untuk membahas masalah balas dendam pada Egin.

" Ternyata gadis culun itu tidak bisa disepelekan, kita harus bisa membuatnya tunduk pada kita" kata Clara.

" Rencana kali ini tidak boleh gagal lagi" sahut Rena.

" Yups" sahut Gadis dan Nike bersamaan.

Sementara Egin yang sudah pulang ke kost, dia membersihkan diri dan rebahan di kasur.

Dalam benaknya dia mengingat sesuatu, sudah hampir satu bulan aku hidup jauh dari papa.

Seketika dia menangis, ada rasa kangen dengan papanya meskipun sudah sering telpon. Namun rasa kangen dengan mamanya yang lebih menguasai hatinya.

Dia beranjak dari kasur, dia ingat sesuatu.

Tangannya meraih sebuah buku yang dia simpan di laci mejanya.

" Ma....ijinkan Egin membaca buku harian mama ya...Egin kangen sama mama. Maaf jika Egin lancang membacanya"

Sebelum meninggalkan rumah, Egin memang tanpa sengaja melihat sebuah buku di lemari mamanya. Kesedihannya yang mendalam membuat dia ingin membawa buku tersebut.

Di lembar-lembar pertama buku tersebut, mamanya menceritakan tentang kebanggaannya pada putrinya Egin. Waktu itu Egin mendapat juara fashion kategori busana favorit dan model terbaik.

Mamanya memang sangat menginginkan putrinya tampil anggun, dan jadi terkenal walau masih di usia belia.

Meskipun papanya juga membekali dia beladiri, tapi Egin juga sangat nurut dengan mamanya.

Dunia fashion juga dijalaninya.

Di buku itu mamanya mencurahkan isi hatinya betapa dia dan suaminya sangat bangga dengan Egin,

Sepulang dari lomba fashion mereka sekeluarga makan bersama di restoran mewah di kotanya.

Egin kembali menangis mengenang hal itu. Kebersamaan dengan keluarganya terutama dengan mamanya, akankah bisa dia rasakan lagi.

" Ma....cepat sekali mama ninggalin Egin" isaknya .

Dalam hati Egin masih tersimpan rasa penasaran yang mendalam mengenai meninggalnya mama tercinta. Ada misteri apa sebenarnya dibalik meninggalnya mama ?

Egin bertekad menguak misteri tersebut.

Terpopuler

Comments

Lina Zascia Amandia

Lina Zascia Amandia

Semangat Kak...

2022-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Awal Keputusan Egin
2 Bab 2. Menang balap motor
3 Bab 3. Preman Suruhan Clara
4 Bab 4. Satu Band dengan Idola Sekolah
5 Bab 5. Mulai PDKT
6 Bab 6. Kemenangan di Malam Pentas Seni
7 Bab 7. Kegemparan di Sekolah
8 Bab 8. Rencana nge-date
9 Bab 9. Buku Diary Mama
10 Bab 10. Fakta yang Mulai Terungkap
11 Bab 11. Pasangan Favorit
12 Bab 12. Misteri Meninggalnya Mama
13 Bab 13. Liburan
14 Bab 14. Mencari Bukti
15 Bab 15. Rindu yang tak tertahan
16 Ban 16. Papa Berhak Tahu
17 Bab 17. Pengakuan Wati
18 Bab 18. Hendra Kusuma Murka
19 Bab 19. Pertemuan Yoga dengan Cinta Pertamanya
20 Bab 20 . Masa Remaja yang Indah
21 Bab 21. Aku Bisa itu Karenamu
22 Bab 22 Kisah Yoga
23 Bab 23 Kepulangan James
24 Bab 24. Curhatan Orland
25 Bab 25. Keputusan Mama Orland
26 Bab 26 Persiapan di Ruko
27 Bab 27. Nay Jewellery
28 Bab 28. Sidang Perceraian
29 Bab 29. Pertemuan Dua Bersaudara
30 Bab 30. Yang Terjadi Saat Kebakaran
31 Bab 31 Mendapat Pesanan
32 Bab 32. Rasa yang Terpendam di hati Bram
33 Bab 33. Menunggu Janda
34 Bab 34. Egin diantar Bram
35 Bab 35. Keputusan Pengadilan
36 Bab 36 Pertengkaran James dan Megan
37 Bab 37. Rencana Bram
38 Bab 38. Persiapan Grand Opening
39 Bab 39. Grand Opening Nay Jewellery
40 Bab 40 Terkuaknya Sebuah Rahasia
41 Bab 41. Rekaman Video yang Dikirim Egin
42 Bab 42. Kado buat Mama
43 Bab 43. Satya Mulai Mendekati Rendra
44 Bab 44. Niat Jahat Candy
45 Bab 45. Forever in Love
46 Bab 46. Mengintai ke Sekolah
47 Bab 47. Rendra Mengalami Kecelakaan
48 Bab 48. Menangkap Pelaku Tabrak Lari
49 Bab 49. Kerja Lembur
50 Bab 50. Rencana Menjenguk Rendra
51 Bab 51. Clara vs Candy
52 Bab 52. Rencana Baru Candy
53 Bab 53. Penyerangan di Rumah Rendra
54 Bab 54. Ancaman Candy
55 Bab 55. Ungkapan Hati Yoga
56 Bab 56. Cinta yang Bersambut
57 Bab 57. Hasil DNA
58 Bab 58. Tawaran Pekerjaan
59 Bab 59. Aksi Bram dan Geng Motornya
60 Bab 60. Jebakan untuk Orland
61 Bab 61. Tindakan Egin
62 Bab 62. Penangkapan Candy
63 Bab 63. Keraguan di Hati Egin
64 Bab 64. Penyesalan James
65 Bab 65. Insecure
66 Bab 66. Kesempatan untuk Orland
67 Bab 67. Hampir saja
68 Bab 68. Ancaman James
69 Bab 69. Ikuti saja Permainannya
70 Bab 70. Pertemuan Tidak Terduga
71 Bab 71. Orland dan Bram Akhirnya Tahu
72 Bab 72. Rencana Egin Menguak Misteri
73 Bab 73. Ririn adalah Airin
74 Bab 74. Provokasi James
75 Bab 75. Kepercayaan Orland pada Egin
76 Bab 76. Dilema Ririn
77 Bab 77. Tamu Tak Diundang
78 Bab 78. Perginya Semua Perusuh
79 Bab 79. Pengakuan Airin
80 Bab 80. Suasana Hotel
81 Bab 81. Pulang ke Kota S
82 Bab 82. Perkenalan Egin dengan Richard
83 Bab. 83. Cinta dan Setiaku untukmu
84 Bab 84. Kedatangan Richard di kota S
85 Bab 85. Clara kecelakaan
86 Bab 86. Clara Mengambil Kesempatan Disaat Sakit
87 Bab 87. Gangguan Kecil Tak Berarti
88 Bab 88. Mencari Gaun Pengantin
89 Bab 89. Rencana ke Singapura
90 Bab 90. Keterpurukan Bram
91 Bab 91. Pesta Salad buah
92 Bab 92. Tawaran Richard
93 Bab 93. Jay dan Nike?
94 Bab 94. Hari Pernikahan
95 Bab 95. Berpulangnya Nenek
96 Bab 96. Api Cemburu
97 Bab 97. Saat Perpisahan Makin Dekat
98 Bab 98. Ujian di sekolah
99 Bab 99 Syukuran Atas Kelulusan Egin
100 Bab 100. Hari Pertunangan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1 Awal Keputusan Egin
2
Bab 2. Menang balap motor
3
Bab 3. Preman Suruhan Clara
4
Bab 4. Satu Band dengan Idola Sekolah
5
Bab 5. Mulai PDKT
6
Bab 6. Kemenangan di Malam Pentas Seni
7
Bab 7. Kegemparan di Sekolah
8
Bab 8. Rencana nge-date
9
Bab 9. Buku Diary Mama
10
Bab 10. Fakta yang Mulai Terungkap
11
Bab 11. Pasangan Favorit
12
Bab 12. Misteri Meninggalnya Mama
13
Bab 13. Liburan
14
Bab 14. Mencari Bukti
15
Bab 15. Rindu yang tak tertahan
16
Ban 16. Papa Berhak Tahu
17
Bab 17. Pengakuan Wati
18
Bab 18. Hendra Kusuma Murka
19
Bab 19. Pertemuan Yoga dengan Cinta Pertamanya
20
Bab 20 . Masa Remaja yang Indah
21
Bab 21. Aku Bisa itu Karenamu
22
Bab 22 Kisah Yoga
23
Bab 23 Kepulangan James
24
Bab 24. Curhatan Orland
25
Bab 25. Keputusan Mama Orland
26
Bab 26 Persiapan di Ruko
27
Bab 27. Nay Jewellery
28
Bab 28. Sidang Perceraian
29
Bab 29. Pertemuan Dua Bersaudara
30
Bab 30. Yang Terjadi Saat Kebakaran
31
Bab 31 Mendapat Pesanan
32
Bab 32. Rasa yang Terpendam di hati Bram
33
Bab 33. Menunggu Janda
34
Bab 34. Egin diantar Bram
35
Bab 35. Keputusan Pengadilan
36
Bab 36 Pertengkaran James dan Megan
37
Bab 37. Rencana Bram
38
Bab 38. Persiapan Grand Opening
39
Bab 39. Grand Opening Nay Jewellery
40
Bab 40 Terkuaknya Sebuah Rahasia
41
Bab 41. Rekaman Video yang Dikirim Egin
42
Bab 42. Kado buat Mama
43
Bab 43. Satya Mulai Mendekati Rendra
44
Bab 44. Niat Jahat Candy
45
Bab 45. Forever in Love
46
Bab 46. Mengintai ke Sekolah
47
Bab 47. Rendra Mengalami Kecelakaan
48
Bab 48. Menangkap Pelaku Tabrak Lari
49
Bab 49. Kerja Lembur
50
Bab 50. Rencana Menjenguk Rendra
51
Bab 51. Clara vs Candy
52
Bab 52. Rencana Baru Candy
53
Bab 53. Penyerangan di Rumah Rendra
54
Bab 54. Ancaman Candy
55
Bab 55. Ungkapan Hati Yoga
56
Bab 56. Cinta yang Bersambut
57
Bab 57. Hasil DNA
58
Bab 58. Tawaran Pekerjaan
59
Bab 59. Aksi Bram dan Geng Motornya
60
Bab 60. Jebakan untuk Orland
61
Bab 61. Tindakan Egin
62
Bab 62. Penangkapan Candy
63
Bab 63. Keraguan di Hati Egin
64
Bab 64. Penyesalan James
65
Bab 65. Insecure
66
Bab 66. Kesempatan untuk Orland
67
Bab 67. Hampir saja
68
Bab 68. Ancaman James
69
Bab 69. Ikuti saja Permainannya
70
Bab 70. Pertemuan Tidak Terduga
71
Bab 71. Orland dan Bram Akhirnya Tahu
72
Bab 72. Rencana Egin Menguak Misteri
73
Bab 73. Ririn adalah Airin
74
Bab 74. Provokasi James
75
Bab 75. Kepercayaan Orland pada Egin
76
Bab 76. Dilema Ririn
77
Bab 77. Tamu Tak Diundang
78
Bab 78. Perginya Semua Perusuh
79
Bab 79. Pengakuan Airin
80
Bab 80. Suasana Hotel
81
Bab 81. Pulang ke Kota S
82
Bab 82. Perkenalan Egin dengan Richard
83
Bab. 83. Cinta dan Setiaku untukmu
84
Bab 84. Kedatangan Richard di kota S
85
Bab 85. Clara kecelakaan
86
Bab 86. Clara Mengambil Kesempatan Disaat Sakit
87
Bab 87. Gangguan Kecil Tak Berarti
88
Bab 88. Mencari Gaun Pengantin
89
Bab 89. Rencana ke Singapura
90
Bab 90. Keterpurukan Bram
91
Bab 91. Pesta Salad buah
92
Bab 92. Tawaran Richard
93
Bab 93. Jay dan Nike?
94
Bab 94. Hari Pernikahan
95
Bab 95. Berpulangnya Nenek
96
Bab 96. Api Cemburu
97
Bab 97. Saat Perpisahan Makin Dekat
98
Bab 98. Ujian di sekolah
99
Bab 99 Syukuran Atas Kelulusan Egin
100
Bab 100. Hari Pertunangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!