Binar bahagia terus terpancar di paras cantik Kinan Prayoga. Bersama Sandra juga Amel, rupanya bisa membuatnya lupa akan drama keluarga yang setiap hari selalu ia saksikan. Meskipun di tengah kesederhanaan, bersama kedua sahabat yang usianya lebih tua darinya itu. Kinan justru merasakan arti kehangatan keluarga yang sesungguhnya.
Sudah tiga hari Kinan tinggal bersama di kontrakan sederhana Sandra. Sikap lembut serta sabar Sandra, sungguh membuat Kinan nyaman berada didekatnya. Meski usia mereka hanya berjarak dua tahun, tapi Sandra selalu bisa berperan layaknya kakak juga ibu bagi Kinan. Begitu juga Amel, dengan pemikiran mereka yang dewasa membuat Kinan benar-benar dianggap layaknya manusia. Bukan sekedar barang yang akan diperebutkan jika dua hati tidak lagi sejalan.
"Hai bestie! mau coklat panas," ucap Kinan yang baru datang dengan membawa nampan berisikan tiga cangkir.
Sandra dan juga Amel yang sudah lebih dulu duduk diteras, seketika menongak.
"Boleh Kin," jawab Amel.
"Oke, ini udah gue buatin buat kita bertiga," ujar Kinan seraya menurunkan pelan nampan di tangannya.
"Enggak usah repot-repot Kin, kita bisa buat sendiri kok. Nanti kamu capek loh," sambung Sandra.
"Santuy aja kali San, seberapa capeknya sih timbang nyedu coklat sachet doang," kilah Kinan, "Bentar ya, gue balikin nampan dulu kebelakang," lanjutnya segera masuk kedalam.
"Mau sampai kapan Kinan disini San?" tanya Amel setelah kepergian Kinan.
"Gak tau Mel, aku sih nggak keberatan dia disini. Tapi," ucap Sandra ragu untuk melanjutkan kalimatnya.
"Takut nyonya Cleo salah paham lagi?" sela Amel yang seolah tahu apa yang Sandra khawatirkan.
Dan, benar saja, Sandra pun mengangguk lemah.
"Gue juga heran sama itu bule. Mau dilihat dari mana juga dia udah cantik banget loh. Perfect-lah pokoknya, mana mungkin pak Raka bakal berpaling-kan. Tapi dasarnya tuh orang emang rada-rada, masa cemburu sama elu cuma gara-gara pak Raka ngusap kepala doang. Emang sengklek tuh kepala pirang," celetuk Amel.
"Huusst .. pelankan suaramu, Mel. Nanti Kinan bisa denger loh," resah Sandra mengingatkan.
"Ups, sorry, keceplosan," ujar Amel yang langsung menutup mulutnya dengan tangan.
"Tapi, setidaknya disini dia tidak merasa tertekan," timpal Sandra pelan.
"Iya, gue tahu itu, San. Tapi menampung dia terlalu lama juga bukan solusi. Gimana dengan sekolahnya? terus, gue juga punya pemikiran yang sama kaya elu. Takut nyonya Cleo semakin salah paham dan benci sama elu, sob," jelasnya.
Sandra terlihat menimang pendapat Amel, lalu berkata, "Sekarang aku harus bagaimana?"
Amel mendesah pelan, iya tahu kegundahan yang sedang Sandra alami. Sahabatnya itu memang telalu baik, sehingga tak heran, jika Kinan begitu menyayanginya.
Namun, tanpa keduanya ketahui, rupanya Kinan sudah berdiri di ambang pintu, dan secara tidak langsung mendengar sebagian pembicaraan mereka.
"Mommy," gumam Kinan.
Sontak, Sandra dan juga Amel terkejut saat mendengar suara Kinan. Namun, mereka semakin terkejut lagi saat mengetahui sosok yang mereka khawatirkan, akhirnya datang.
Seketika, kedua gadis itu berjingkat bangun, begitu tahu Cleo udah berdiri di depan teras kamar Sandra.
"Mommy ngapain kesini!" ketus Kinan
"Pulang! mau sampai kapan kamu sini, tadi pak Anton menghubungi mommy, katanya kamu sudah empat hari tidak masuk sekolah. Mau jadi apa kamu, gembel seperti mereka!" sergah Cleo.
"Sejak kapan mommy peduli, Key mau sekolah ataupun tidak! Dan, jangan pernah menyebut mereka gembel, karena disini Key merasa dihargai dari pada tinggal di rumah mewah, tapi tak ubahnya seperti neraka," tegas gadis itu.
"Key! Jaga bicaramu, jangan buat mommy marah disini," seru Cleo, "Ayo pulang!"
"Stop mom! stop disitu! atau Key akan lari lebih jauh lagi!"
"Key!" sentak Cleo, " Okey, mommy berhenti, tapi kamu harus pulang sekarang," tegasnya.
Kinan tetap bergeming, sementara Sandra dan juga Amel saling beradu pandang melihat ketegangan di depan mereka.
"Pulang sayang, kamu anak mommy, kamu harus mengerti perasaan mommy, Key. Semua ini karena dad–"
"---cukup mom!" sela Kinan, "Jangan bicarakan apapun disini. Key capek, kalian berdua tidak pernah menganggap Key ada. Key capek mom, tolong ngertiin Key juga," ucap Kinan.
Cleo yang sebelumnya sempat melunak, kembali mengeraskan rahang, terlebih begitu melihat Kinan terisak.
"Key bukan tempat pelampiasan mom, Key juga punya rasak sakit. Hiks .. hiks .. kenapa mommy selalu kasar, bukankah Key darah daging mommy."
Kalimat pilu Kinan berhasil membuat Sandra juga Amel terenyuh. Tapi, sejurus kemudian reaksi berbeda justru gadis itu tunjukkan.
"Haha .. Tidak seharusnya Key meminta sesuatu yang tidak mungkin dari mommy, perhatian, semua itu tidak akan pernah Key dapatkan dari wanita sepetimu. Pergi dari sini, pergi! Key tidak mau pulang!"
Brak!
Kinan membanting pintu, karena tidak ingin lagi mendengar apapun dari mommynya. Namun, tanpa ia sadari jika sikapnya itu malah mematik amarah Cleo.
"Kinan!" pekik Cleo.
Sejurus kemudian, tatapan marah wanita itu beralih pada Sandra.
"Cih, jadi ini rencanamu, pelakor! merasuki anakku untuk tetap disini, dan berharap suamiku datang, begitu! sembur Cleo.
"Maksudnya mami apa, Sandra sunguh tidak mengerti," jawab gadis itu.
"Jangan belagak bodoh kamu! aku tahu maksud dan tujuanmu wanita licik."
"Nggak mam, bukan seperti itu. Sungguh Sandra tidak punya hubungan apapun dengan pak Raka. Apa yang mami lihat pagi itu tidak sesuai dengan apa yang mami pikirkan. Pak Raka hanya mengucapkan terima kasih karena Sandra selalu menyempatkan datang untuk mengantarkan sarapan Kinan," jelas Sandra dengan satu tarikan nafas.
"Ooh! jadi itu tujuanmu selama ini datang setiap pagi ke rumahku, hem? Untuk mencari perhatian suamiku, begitu!" sungut Cleo seraya berjalan mendekati Sandra. Dan tiba-tiba, wanita itu menarik kasar gulungan rambut Sandra.
"Auw! .. sakit nyonya! tolong lepaskan!" rintih Sandra berusaha melepaskan cengkraman Cleo di rambutnya.
"Nyonya Cleo, cukup! Lepaskan rambut Sandra atau saya akan berteriak agar semua penghuni kontrakan ini keluar!" geram Amel.
Gadis itu yang sebelumnya memilih diam, sontak ikut tersulut emosi melihat sikap kasar Cleo pada Sandra.
"Diam kamu! aku gak ada urusan denganmu," sentak Cleo.
"Nyonya lupa dimana anda menginjakkan sepatu mahal anda sekarang!" tekan Amel, "Jika anda tetap bersikap bar-bar aku akan segera menghubungi polisi."
Cleo langsung melepas cengkramannya begitu tahu Amel mengambil ponsel.
"Pergi! Karena aku bukan tipikal orang yang hanya mengancam tanpa bukti!" tegas Amel dengan sorot matanya yang tajam.
Sementara Sandra hanya terisak merasakan sakit di kepalanya.
"Kamu!"
"Cukup mom!" pekik Kinan menghentikan niat Cleo yang hendak menampar Amel.
"Besok Kinan pulang, tapi biarkan Kinan bermalam disini untuk malam ini saja. Please.." mendengar itu tanpa bicara lagi Cleo langsung pergi begitu saja.
"Sandra, gue minta maaf atas nama mommy ya, ini memang salah gue," ucap Kinan begitu menghampiri Sandra dan memeluk tubuh bergetar gadis itu.
"Mungkin benar, tidak seharusnya gue disini. Kehadiran gue hanya menjadikan elu imbas kemarahan mommy. Maafin gue ya San," sambung Kinan.
"Apa kamu mendengarnya?" tanya Sandra setelah melepaskan pelukan Kinan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
KEMBANG KERTAS
keren thor 😍
2022-08-20
1