Arandita berpisah dengan sahabatnya di parkiran kampus.
"Beneran nih nggak mau di anterin?"
"Iya beneran," ucap Arandita meyakinkan sahabatnya.
"Yasudah aku pulang duluan ya." Pamit Marissa yang langsung di angguki oleh Arandita. Setelah melihat mobil yang di tumpangi Marissa meninggalkan kampusnya, Kini Arandita pun pergi berjalan kaki menuju tempat kemarin untuk mencari kartu mahasiswanya miliknya yang hilang.
Namun saat Arandita sampai di tempat tujuan, ia melihat ketiga preman yang sama, sedang duduk di tempat mereka berduel kemarin.
Arandita menghela nafasnya saat melihat keberadaan ketiga preman tersebut. ''Mereka lagi.''
"Bos datang" Ucap dari salah satu preman itu.
Arandita melihat kebelakang nya namun tidak melihat siapapun.
"Bos kami sudah mengerjakan apa yang kau perintahkan bos." Ucap salah satu dari mereka dengan menyodorkan buku pada Arandita.
Arandita menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu ia melihat isi buku yang penuh dengan kata maaf, saat ini Arandita ingin sekali tertawa karena asal bicara para preman itu menuruti perintah nya begitu saja tanpa protes.
"Bagus, tapi aku bukan bos kalian jadi jangan panggil aku bos sekarang kalian pergilah aku sedang tidak mood." Usir Arandita pada tiga preman jalanan itu.
"Baik bos eh nona" Mereka bertiga pun pergi meninggalkan Arandita sendirian disana.
Setelah tiga preman itu pergi Arandita langsung mencari kartu mahasiswa nya yang kemungkinan jatuh dari sana.
"Harusnya kartu itu ada di sini, mudah mudahan tidak sampai hilang atau rusak bisa berabe kalau sampai itu terjadi, belum lagi nanti di omelin ibu" Arandita langsung memeriksa semua tempat itu, jalanan yang sepi memudahkan Arandita untuk mencarinyam
"Huuhhhhh capek banget muterin ini tempat nyari barang satu aja nggak ketemu"
"hmmm.. Apa kau sedang mencari ini?
Ucap seorang pria yang tiba-tiba muncul entah dari mana menunjukkan sesuatu di tangannya.
Arandita berbalik dan melihat yang pria itu katakan.
"Itu kartu mahasiswa ku, kembalikan aku sedang mencari nya ternyata kau yang menemukan nya terimakasih," ucap Arandita yang berjalan mendekati pria itu dan akan mengambil kartunya.
Namun saat arandita hampir mendapatkan kartu nya pria itu langsung menjauhkan tangannya dari arandita.
"Eiitts... tidak semudah itu nona Zivanya Arandita"
"Apa maksudmu, aku mohon kembalikan sebelum aku.." Belum sempat Arandita meneruskan ucapannya langsung di potong oleh pria itu.
"Jika kau inginkan kartu mahasiswa ini kembali kau harus memenuhi persyaratan yang aku berikan kepada mu"
"Apa itu?"
"Besok kau datang ke cafe Xx jam tiga sore, jika terlambat maka kartu ini akan aku musnahkan"
Arandita tersenyum sinis mendengar ucapan pria itu dan langsung melakukan serangan, namun dengan mudahnya pria itu mengelak dari serangan-serangan yang berikan Arandita.
"Dengar Nona aku tidak akan membalas serangan mu, karena aku tidak suka menyakiti seseorang wanita"
pria itu langsung menaiki mobil nya dan pergi begitu saja meninggalkan Arandita dengan raut wajah kesalnya.
"Hey kembalikan kartu ku, Menyebalkan sekali"
Arandita merasa kesal mendang kaleng bekas minuman yang berada di hadapannya.
...----------------...
Di perusahaan RA-Group, seorang pria sedang berkutat dengan pekerjaan nya,
tokk..tokk..
"Masuk"
"Tuan,saya sudah menemukan seseorang yang tepat untuk posisi itu tuan"
"Bagus, Kau atur saja semuanya, aku harap pilihanmu tepat"
"Ini adalah biodata lengkap gadis itu" pria itu memberikan amplop coklat kepada atasannya.
"Hmmm...'' Lalu pria itu membuka isi amplop yang di berikan asisten pribadinya.
Tanpa berkomentar apapun pria itu, langsung menyimpan kembali amplop tersebut, dan melanjutkan pekerjaannya nya.
"Kau boleh pergi, dan lanjutkan kembali pekerjaan mu" Ucap pria itu dengan nada dinginnya.
"Baik tuan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments