CH.4 - Terpaksa Menikahi Penghulu

“Sayang!” seru Zhafira berlari kecil membuat Afkar mengernyit heran entah siapa yang dipanggil sayang olehnya.

Netra Afkar mengikuti kemana Zhafira pergi ternyata menghampiri Syara yang tadi sempat pingsan karena meninggalnya kedua orang tuanya.

Afkar berjalan mendekat pada Zhafira, tanpa mengucapkan satu kata pun.

“Kak, Syara udah benar-benar sendiri,” lirih Syara.

“Hey, trus gue siapa dong?” tanya Zhafira seraya memegang dagu Syara.

“Mama dan Papa, Kak! Gimana nasib Syara setelah ini,” balas Syara menangis di pelukan Zhafira.

“Syara, kakak yakin, pasti Mama dan Papa sedih di sana kalau melihat putri cantiknya ini menangis,” titah Zhafira mengelus punggung Syara.

“Katanya kamu mau mengalahkan cantiknya kakak, kalau nangis gini jelek tau!” lanjut Zhafira.

“Udah dong nangisnya. Ayo mandi dulu,” imbuh Zhafira menarik lengan Syara untuk diantarkannya ke kamar Syara dan membantunya bersiap sebelum jenazah kedua orang tuanya tiba.

Melihat Zhafira yang pergi meninggalkannya, Afkar melangkah mendekati kedua orang tuanya yang pamit pulang terlebih dahulu. Setelah itu, Afkar diantar oleh Papa Fadlan ke kamar Syara.

Sementara di luar rumah, semua dekorasi acara pernikahan dibongkar cepat sebelum maghrib tiba. Karena, jenazah kedua orang tua Syara akan tiba setelah maghrib.

Setelah Zhafira membantu Syara bersiap, Zhafira mengantar Syara mendekat pada Papa Fadlan dan juga Mama Latifah.

“Pa, Ma, Fira titip Syara sebentar. Fira mau mandi dan bersiap,” ucap Zhafira.

“Fira, ambil ini dan berikan untuk suami kamu. Dia berada di kamar,” kata Papa Fadlan sembari memberikan tote bag yang disiapkan oleh Mama Latifah.

“Oh, ba-baiklah, Pa.”

Zhafira berjalan menuju kamarnya, dan masuk dalam keadaan gugup karena selama ini belum pernah laki-laki masuk ke kamarnya kecuali Papa Fadlan.

“E-emm ... i-ini titipan dari Papa,” ucap Zhafira saat bertemu dengan Afkar yang tengah duduk di pinggir kasur.

“Terima kasih,” balas Afkar yang diangguki oleh Zhafira.

Zhafira hendak membuka lemari untuk mencari baju gamisnya. Namun, langkahnya dihentikan oleh suara Afkar, “Ada acara apa nanti?”

“Kedua orang tua Syara meninggal, jenazahnya akan tiba di rumah ini setelah maghrib. Akan ada tahlilan malam ini di rumah,” jawab Zhafira.

“Baiklah, setelah sholat maghrib, saya turun untuk membantu,” balas Afkar yang kembali diangguki oleh Zhafira.

Zhafira yang mau masuk ke dalam kamar mandi, tak sengaja bersamaan dengan Afkar yang ternyata mau ambil wudhu ke kamar mandi.

“Duluan aja,” ucap Afkar.

“Fira mau mandi, nanti lama,” balas Zhafira.

Afkar pun langsung masuk ke dalam kamar mandi, setelah berwudhu langsung keluar.

Zhafira segera masuk dan mandi. Tak lama, dia selesai mandi langsung keluar dengan baju gamis lengkap dengan hijabnya.

Zhafira mengambil mukena dan sholat ashar karena tadi tak sempat ikut ke masjid bersama yang lain.

Setelah itu, Zhafira keluar untuk kembali menemui Syara, tidak dengan Afkar yang masih sibuk dengan pekerjaannya di ponsel. Namun, Zhafira tak menanyakan Afkar yang tengah sibuk apa.

Adzan maghrib berkumandang, Zhafira kembali masuk ke dalam kamar. Saat Zhafira sudah lengkap memakai mukena, tiba-tiba Afkar bertanya padanya, “Mau diimamkan gak?”

Zhafira mengangguk kecil. Mereka berdua pun sholat berjama’ah. Setelah sholat, Afkar melanjutkan zikir dan do’a.

Kemudian, mereka berdua segera keluar kamar untuk membantu tahlilan malam ini.

Jenazah Tante Maya dan Om Heksa tampak masuk dibawa oleh para petugas rumah sakit.

“Papa, Mama!” seru Syara menghampiri peti jenazah.

Zhafira dan Mama Latifah menenangkan Syara, membuatnya duduk tenang selama acara tahlilan selesai.

****

Para jama’ah yang ikut tahlilan sudah pulang, Syara masih nangis tersedu-sedu.

Mama Latifah udah tak kuat menahan tangisnya kini memilih ke kamar dan menitipkan Syara pada Zhafira.

“Nak, jaga Syara, ya. Papa akan menenangkan Mama terlebih dahulu,” titah Papa Fadlan.

“Iya, Pa.”

“Afkar, sebentar, Nak,” lanjut Papa Fadlan pada Afkar.

Papa Fadlan membawa Mama Latifah ke dalam kamar. Afkar duduk di belakang Zhafira memperhatikan kasih sayang Zhafira yang begitu tulus pada Syara.

“Dek, udah dong, Dek. Lo yang nangis, kakak yang capek ngeliat air mata lo banjir gitu!” seru Zhafira kembali mengelap air mata Syara.

“Kak, Kak Fira jangan tinggalin Syara, ya,” ucap Syara memeluk Zhafira.

“Pasti kakak selalu ada sama kamu kok,” balas Zhafira mengelus punggung Syara.

“Udah, lo tidur aja yuk di kamar,” titah Zhafira.

“Kak, izinkan Syara tidur di sini bareng Mama dan Papa terkahir kalinya,” lirih Syara.

“Oke, kakak juga akan di sini.”

“Gak, Kak. Kakak tidur di kamar aja, Syara aman di sini bersama Papa dan Mama,” ucapnya yang diangguki oleh Zhafira.

Zhafira segera mempersiapkan bantal juga selimut untuk Syara yang memilih tidur ditengah-tengah peti jenazah Mama dan Papanya.

Melihat Syara udah lebih tenang, Zhafira menutup pintu dan meninggalkan Syara.

“Afkar, Fira, kalian istirahat aja. Papa juga mau tidur untuk mengurus pemakaman Maya dan Heksa,” ucap Papa Fadlan.

“Iya, Pa,” balas Zhafira.

“Baiklah, Om.”

“Panggil Papa dan Mama, sesuai panggilan istri kamu ke kami,” pinta Papa Fadlan.

“Baiklah, Pa,” balas Afkar.

Afkar menyusul langkah Zhafira yang lebih dahulu pergi meninggalkannya masuk ke dalam kamar.

Saat Afkar di kamar untuk berwudhu, Mbok Ijah mengetuk pintu.

Tok...Tok...Tok...

“Iya, Mbok. Ada apa?” tanya Zhafira.

“Tadi sewaktu semua pergi takziah, sopirnya Pak Reyhan datang mengantar baju Den Afkar, Non,” jawab mbok Ijah.

“Oh ... sini, Mbok, biar Fira kasihkan nanti. Makasih ya, Mbok.”

Mbok Ijah pun mengangguk dan pergi meninggalkan kamar Zhafira.

Zhafira pun segera menutup pintu kamar. Bertepatan dengan Afkar yang baru saja keluar dari kamar mandi.

“Ini baju-baju tadi dikirim sama sopir Om ... eh, Ayah Reyhan,” ucap Zhafira canggung.

“Iya, terima kasih,” balas Afkar.

Afkar langsung mengambil baju untuk berganti dan mengambil sarung untuk sholat isya.

Afkar menaruh baju-bajunya di pojokan karena dia gak tau di mana dia menaruh bajunya. Lalu segera melaksanakan sholat isya berjama’ah dengan Zhafira.

Setelah sholat isya’ Afkar mengaji sebentar. Zhafira yang mendengar suara merdu Afkar terpesona. Perasaannya terasa damai. Sampai-sampai gak merasa kalau Afkar udah selesai mengaji.

“Hmm ... ada yang mau saya bicarakan,” ucap Afkar membalikkan tubuhnya yang masih di atas sajadah.

“A-ada apa?” tanya Zhafira.

“Jangan menyela atau memotong ucapan saya sebelum selesai bicara. Terus terang aja, sebenarnya saya udah punya calon istri. Dan maaf, kalau saya tidak bisa mencintaimu,” ucap Afkar.

“Itu gak masalah, Fira juga gak cinta, kalau pun setelah ini mau menceraikan Fira, juga gak masalah,” balas Zhafira dengan entengnya.

“Baiklah, berarti kita sepakat tidak akan mempertahankan pernikahan ini ya. Tapi, jangan dalam waktu dekat, karena itu nanti akan sulit untuk kita mencari alasan. Bagaimana kalo waktunya enam bulan saja?” usul Afkar.

“Oke deal. Baiklah, Fira mau tidur.” Fira berdiri hendak melepas mukena.

“Tunggu, saya belum selesai bicara. Karena waktu kita bersama enam bulan, bagaimana kalau kita berteman. Supaya kita tidak canggung. Boleh memanggil saya nama aja atau mas atau abang. Bebas, senyamannya aja, kita jangan ikut campur urusan masing-masing, dan ingat, di depan orang tua bersikaplah layaknya suami istri,” ujar Afkar.

“Baiklah, atur saja gimana baiknya,” balas Zhafira.

“Sekarang gimana kita tidurnya, siapa yang tidur di sofa, siapa yang di ranjang?” lanjut Zhafira bertanya pada Afkar.

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Dalam waktu enam bulan pasti akan tumbuh benih2 cinta antara fira dan afkar...

2025-03-23

0

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Smoga aja awalnya dari pertemanan timbul rasa cinta di hati masing2 sebelum waktunya tiba yaitu 6 bulan.

2022-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 CH.1 - Terpaksa Menikahi Penghulu
2 CH.2 - Terpaksa Menikahi Penghulu
3 CH. 3 - Terpaksa Menikahi Penghulu
4 CH.4 - Terpaksa Menikahi Penghulu
5 CH.5 - Terpaksa Menikahi Penghulu
6 CH.6 - Terpaksa Menikahi Penghulu
7 CH.7 - Terpaksa Menikahi Penghulu
8 CH.8 - Terpaksa Menikahi Penghulu
9 CH.9 - Terpaksa Menikahi Penghulu
10 CH.10 - Terpaksa Menikahi Penghulu
11 CH. 11 - Terpaksa Menikahi Penghulu
12 CH.12 - Terpaksa Menikahi Penghulu
13 CH.13 - Terpaksa Menikahi Penghulu
14 CH.14 - Terpaksa Menikahi Penghulu
15 CH.15 - Terpaksa Menikahi Penghulu
16 CH. 16- Terpaksa Menikahi Penghulu
17 CH. 17- Terpaksa Menikahi Penghulu
18 CH.18 - Terpaksa Menikahi Penghulu
19 CH.19 - Terpaksa Menikahi Penghulu
20 CH. 20 - Terpaksa Menikahi Penghulu
21 CH.21 - Terpaksa Menikahi Penghulu
22 CH.22 - Terpaksa Menikahi Penghulu
23 CH.23 - Terpaksa Menikahi Penghulu
24 CH.24 - Terpaksa Menikahi Penghulu
25 CH.25 - Terpaksa Menikahi Penghulu
26 CH.26 - Terpaksa Menikahi Penghulu
27 CH.27 - Terpaksa Menikahi Penghulu
28 CH.28 - Terpaksa Menikahi Penghulu
29 CH.29 - Terpaksa Menikahi Penghulu
30 CH.30 - Terpaksa Menikahi Penghulu
31 CH.31 - Terpaksa Menikahi Penghulu
32 CH.32 - Terpaksa Menikahi Penghulu
33 CH.33 - Terpaksa Menikahi Penghulu
34 CH.34 - Terpaksa Menikahi Penghulu
35 CH.35 - Terpaksa Menikahi Penghulu
36 CH.36 - Terpaksa Menikahi Penghulu
37 CH.37 - Terpaksa Menikahi Penghulu
38 CH.38 - Terpaksa Menikahi Penghulu
39 CH.39 - Terpaksa Menikahi Penghulu
40 CH.40 - Terpaksa Menikahi Penghulu
41 CH. 41 - Terpaksa Menikahi Penghulu
42 CH. 42 - Terpaksa Menikahi Penghulu
43 CH.43 - Terpaksa Menikahi Penghulu
44 CH.44 - Terpaksa Menikahi Penghulu
45 CH.45 - Terpaksa Menikahi Penghulu
46 CH.46 - Terpaksa Menikahi Penghulu
47 CH.47 - Terpaksa Menikahi Penghulu
48 CH.48 - Terpaksa Menikahi Penghulu
49 CH.49 - Terpaksa Menikahi Penghulu
50 CH.50 - Terpaksa Menikahi Penghulu
51 CH.51 - Terpaksa Menikahi Penghulu
52 CH.52 Terpaksa Menikahi Penghulu
53 CH. 53 - Terpaksa Menikahi Penghulu
54 CH.54 - Terpaksa Menikahi Penghulu
55 CH.55 - Terpaksa Menikahi Penghulu
56 CH. 56 - Terpaksa Menikahi Penghulu
57 CH.57 - Terpaksa Menikahi Penghulu
58 CH. 58 - Terpaksa Menikahi Penghulu
59 CH.59 - Terpaksa Menikahi Penghulu
60 CH.60 - Terpaksa Menikahi Penghulu
61 CH.61 - Terpaksa Menikahi Penghulu
62 CH.62 - Terpaksa Menikahi Penghulu
63 CH.63 - Terpaksa Menikahi Penghulu
64 CH.64 - Terpaksa Menikahi Penghulu
65 CH.65 - Terpaksa Menikahi Penghulu
66 CH.66 - Terpaksa Menikahi Penghulu
67 CH.67 - Terpaksa Menikahi Penghulu
68 CH.68 - Terpaksa Menikahi Penghulu
69 CH.69 - Terpaksa Menikahi Penghulu
70 CH.70 - Terpaksa Menikahi Penghulu
71 CH.71 - Terpaksa Menikahi Penghulu
72 CH.72 - Terpaksa Menikahi Penghulu
73 CH.73 - Terpaksa Menikahi Penghulu
74 CH.74 - Terpaksa Menikahi Penghulu
75 CH.75 - Terpaksa Menikahi Penghulu
76 CH.76 - Terpaksa Menikahi Penghulu
77 CH. 77 - Terpaksa Menikahi Penghulu
78 CH.78 - Terpaksa Menikahi Penghulu
79 CH.79 - Terpaksa Menikahi Penghulu
80 CH.80 - Terpaksa Menikahi Penghulu
81 CH.81 - Terpaksa Menikahi Penghulu
82 CH.82 - Terpaksa Menikahi Penghulu
83 CH.83 - Terpaksa Menikahi Penghulu
84 CH.84 - Terpaksa Menikahi Penghulu
85 CH.85 - Terpaksa Menikahi Penghulu
Episodes

Updated 85 Episodes

1
CH.1 - Terpaksa Menikahi Penghulu
2
CH.2 - Terpaksa Menikahi Penghulu
3
CH. 3 - Terpaksa Menikahi Penghulu
4
CH.4 - Terpaksa Menikahi Penghulu
5
CH.5 - Terpaksa Menikahi Penghulu
6
CH.6 - Terpaksa Menikahi Penghulu
7
CH.7 - Terpaksa Menikahi Penghulu
8
CH.8 - Terpaksa Menikahi Penghulu
9
CH.9 - Terpaksa Menikahi Penghulu
10
CH.10 - Terpaksa Menikahi Penghulu
11
CH. 11 - Terpaksa Menikahi Penghulu
12
CH.12 - Terpaksa Menikahi Penghulu
13
CH.13 - Terpaksa Menikahi Penghulu
14
CH.14 - Terpaksa Menikahi Penghulu
15
CH.15 - Terpaksa Menikahi Penghulu
16
CH. 16- Terpaksa Menikahi Penghulu
17
CH. 17- Terpaksa Menikahi Penghulu
18
CH.18 - Terpaksa Menikahi Penghulu
19
CH.19 - Terpaksa Menikahi Penghulu
20
CH. 20 - Terpaksa Menikahi Penghulu
21
CH.21 - Terpaksa Menikahi Penghulu
22
CH.22 - Terpaksa Menikahi Penghulu
23
CH.23 - Terpaksa Menikahi Penghulu
24
CH.24 - Terpaksa Menikahi Penghulu
25
CH.25 - Terpaksa Menikahi Penghulu
26
CH.26 - Terpaksa Menikahi Penghulu
27
CH.27 - Terpaksa Menikahi Penghulu
28
CH.28 - Terpaksa Menikahi Penghulu
29
CH.29 - Terpaksa Menikahi Penghulu
30
CH.30 - Terpaksa Menikahi Penghulu
31
CH.31 - Terpaksa Menikahi Penghulu
32
CH.32 - Terpaksa Menikahi Penghulu
33
CH.33 - Terpaksa Menikahi Penghulu
34
CH.34 - Terpaksa Menikahi Penghulu
35
CH.35 - Terpaksa Menikahi Penghulu
36
CH.36 - Terpaksa Menikahi Penghulu
37
CH.37 - Terpaksa Menikahi Penghulu
38
CH.38 - Terpaksa Menikahi Penghulu
39
CH.39 - Terpaksa Menikahi Penghulu
40
CH.40 - Terpaksa Menikahi Penghulu
41
CH. 41 - Terpaksa Menikahi Penghulu
42
CH. 42 - Terpaksa Menikahi Penghulu
43
CH.43 - Terpaksa Menikahi Penghulu
44
CH.44 - Terpaksa Menikahi Penghulu
45
CH.45 - Terpaksa Menikahi Penghulu
46
CH.46 - Terpaksa Menikahi Penghulu
47
CH.47 - Terpaksa Menikahi Penghulu
48
CH.48 - Terpaksa Menikahi Penghulu
49
CH.49 - Terpaksa Menikahi Penghulu
50
CH.50 - Terpaksa Menikahi Penghulu
51
CH.51 - Terpaksa Menikahi Penghulu
52
CH.52 Terpaksa Menikahi Penghulu
53
CH. 53 - Terpaksa Menikahi Penghulu
54
CH.54 - Terpaksa Menikahi Penghulu
55
CH.55 - Terpaksa Menikahi Penghulu
56
CH. 56 - Terpaksa Menikahi Penghulu
57
CH.57 - Terpaksa Menikahi Penghulu
58
CH. 58 - Terpaksa Menikahi Penghulu
59
CH.59 - Terpaksa Menikahi Penghulu
60
CH.60 - Terpaksa Menikahi Penghulu
61
CH.61 - Terpaksa Menikahi Penghulu
62
CH.62 - Terpaksa Menikahi Penghulu
63
CH.63 - Terpaksa Menikahi Penghulu
64
CH.64 - Terpaksa Menikahi Penghulu
65
CH.65 - Terpaksa Menikahi Penghulu
66
CH.66 - Terpaksa Menikahi Penghulu
67
CH.67 - Terpaksa Menikahi Penghulu
68
CH.68 - Terpaksa Menikahi Penghulu
69
CH.69 - Terpaksa Menikahi Penghulu
70
CH.70 - Terpaksa Menikahi Penghulu
71
CH.71 - Terpaksa Menikahi Penghulu
72
CH.72 - Terpaksa Menikahi Penghulu
73
CH.73 - Terpaksa Menikahi Penghulu
74
CH.74 - Terpaksa Menikahi Penghulu
75
CH.75 - Terpaksa Menikahi Penghulu
76
CH.76 - Terpaksa Menikahi Penghulu
77
CH. 77 - Terpaksa Menikahi Penghulu
78
CH.78 - Terpaksa Menikahi Penghulu
79
CH.79 - Terpaksa Menikahi Penghulu
80
CH.80 - Terpaksa Menikahi Penghulu
81
CH.81 - Terpaksa Menikahi Penghulu
82
CH.82 - Terpaksa Menikahi Penghulu
83
CH.83 - Terpaksa Menikahi Penghulu
84
CH.84 - Terpaksa Menikahi Penghulu
85
CH.85 - Terpaksa Menikahi Penghulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!