Mulai Bekerja sebagai Pembantu

Danar membalas pelukan isterinya sambil mencium kepala bagian atas istrinya itu dengan mesranya.

Pada awalnya sebenarnya Danar tidak menyukai istri pertamanya, namun berkali-kali Danar melihat Melisa yang sering ikut dengan ayahnya ke pasar itu sejak suaminya meninggal dunia karena kecelakaan pada saat membantu usaha ayahnya berjualan kelapa dan tidak dikaruniai anak.

Sedangkan ibu dari Melisa sudah meninggal sejak Melisa masih berusia dua tahun karena sakit dan ayah Melisa menikah lagi dengan wanita yang jadi langganan ayahnya, dan di karuniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Adam Rendra .

Adam Rendra sekarang ini sekolah di Jerman dengan mengambil jurusan sebagai Dokter.

Pemuda itu telah menyelesaikan kuliahnya dengan nilai yang terbaik Dan saat ini dia sedang magang di rumah sakit internasional di luar kota dimana kakaknya tinggal.

Danar menikahi Melisa karena mengincar harta dari orang tua Melisa, yang bisa dibilang orang terkaya di kota tersebut.

Dan Melisa yang janda ditinggal meninggal suaminya itu, suka pada Danar Aji pada pandangan pertama.

Dia mewarisi setengah harta orang tuanya itu memanfaatkannya untuk menjerat Danar.

Selain usaha kelapa, juga ada satu hektar sawah yang dia sewakan pada para petani disekitarnya.

Sedangkan Adam rendra, hanya mempunyai sepuluh tempat kos yang dia miliki dari harta orang tuanya karena sebagian hartanya untuk biaya pendidikannya menjadi dokter yang paling muda karena kecerdasannya.

Karena masa depan yang menjanjikan jika bersama Melisa itulah, Danar berusaha untuk mencintai Melisa dan menikahinya.

"Sayang, aku rindu sekali" ucap Melisa yang menciumi Danar dari kedua pipi dan mulut suaminya.

Danar yang tahu bahwa istrinya sedang meminta dia untuk melayani permainan istrinya merasakan serangan-serangan istrinya dan terkadang dia juga membalas menyerang istrinya dengan cumbuannya.

Danar perlahan membawa isterinya ke tempat tidur dan dia melepaskan satu persatu pakaian isterinya dan juga pakaiannya.

Pergumulan suami dan isteri itu berlangsung satu jam lamanya, dan mereka tidur dengan saling berpelukan dan masih dalam keadaan polos.

Tak berapa lama pintu kamar mereka ada yang mengetuk.

"Tokk..tokk...tokk...!"

Danar membuka kedua matanya dan kemudian bersuara.

"Siapa?" tanya Danar.

"Saya mbok Tinah tuan, makan siang sudah saya siapkan!" jawab suara dari pintu luar kamar.

"Iya sebentar!" balas Danar yang kemudian mengecup kening istrinya dan mengambil celana pendeknya dan memakainya.

Setelah selesai memakai celananya Danar melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi, dan dia sebelumnya mengambil handuk dan pakaian gantinya.

Beberapa menit kemudian dia keluar dengan pakaian santainya dan rambutnya dalam keadaan basah.

Melisa terbangun karena merasakan perutnya yang keroncongan.

"Jam berapa ini yang?" tanya Melisa yang kemudian mengenakan pakaiannya.

"Jam setengah satu, mandilah dan kita makan siang. Mbok Tinah sudah menyiapkan makanan buat kita!" seru Danar yang menyisir rambutnya dan kemudian dia mengambil sajadah berikut dengan sarungnya.

Melisa bangkit dari tempat tidurnya dan melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi, namun sebelumnya dia melihat keanehan pada suaminya.

Istri pertama Danar itu melihat suaminya sedang sholat Dhuhur.

"Aneh, tumben dia sholat? seingat aku selama menikah dengan dia dalam seminggu hanya sholat Jum'at saja yang dia lakukan?" gumam dalam hati Melisa yang menatap ada keanehan pada diri suaminya itu.

"Ah sudahlah!" seru dalam hati Melisa yang kemudian melangkahkan kakinya masuk ke kamar mandi dan menutupnya.

Danar memegang ponselnya dan membuka semua chat yang mampir di ponselnya, dan kemudian dia membalas beberapa chat yang masuk itu.

Tiba-tiba saja muncul bayangan saat dirinya sedang bercinta dengan Zulaikha, Danar mengusap kepalanya dengan kasar.

"Gadis itu! kenapa aku seperti kecanduan ya sama gadis itu?" gumam dalam hati Danar Aji yang kemudian memejamkan kedua matanya.

"Kenapa aku, padahal sama saja aku melakukannya dengan Melisa. Ah, seperti ada sensasi beda saat aku bercinta antara Melisa dan juga Zulaikha?" kembali tanya dalam hati Danar yang terus mengusap kepalanya dengan kasar, dan membuat tatanan rambutnya.

Tak berapa lama Melisa keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian santai dan melangkahkan kaki menuju ke meja riasnya.

Setelah selesai mereka melangkahkan kaki keluar dari kamar dan menuju ke ruang makan.

Sesampainya di ruang makan, mereka melihat mbok Tinah yang menata piring dan Zulaikha menuangkan minuman sirup ke dalam dua gelas dan meletakannya ke samping piring yang di letakkan

mbok Tinah.

"Nyonya dan tuan, makan siang sudah siap. Kalau ada apa-apa kami ada di dapur ya!" ucap mbok Tinah.

"Iya mbok, sudah pergi sana!" seru Melisa yang kemudian duduk di kursi meja makan dan demikian pula dengan Danar. Posisi mereka saat ini adalah saling berhadapan.

Mbok Tinah kemudian menarik Zulaikha dan mereka melangkahkan kaki menuju ke dapur.

"Selama tuan dan nyonya makan, kuta di dapur, bereskan wadah-wadah yang tadi buat masak makan siang dan menyimpan kembali sisa-sisa sayur yang tadi digunakan untuk memasak!" ucap mbok Tinah seraya menunjukkan cucian peralatan dapur dan juga sisa sayuran.

"I..iya mbok, saya yang cuci peralatan masaknya" ucap Zulakiha yang kemudian mengambil segala perabotan masak yang kotor dan mulai mencucinya.

Sedangkan Mbok Tinah menyimpan sisa sayuran dan bumbu.

"Ika, tugas kamu kebersihan ya. Yaitu mencakup menyapu, mengepel, menyiram tanaman. Mengepelnya pagi hari saja waktu nyonya dan tuan belum bangun dan menyiram bunganya pagi dan malam" jelas Mbok Tinah yang membagi tugas.

"Iya mbok" jawab Zulaikha seraya meletakkan piring yang habis dia cuci.

"Simbol ini bagian masak dan belanja semua kebutuhan serta khusus membersihkan kamar tuan dan nyonya, kamu paham kan maksud simbok?" tanya mbok Tinah yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"I..iya mbok Ika paham" ucap Zulaikha yang sudah menyelesaikan pekerjaannya.

"Mbok! mbok Tinah!" suara perempuan yang memanggil mbok Tinah.

"Ya nyonya!" jawab mbok Tinah.

"Ada apa mbok?" tanya Zulaikha yang penasaran.

"Mereka sudah selesai makan, ayo kita mendekat!" ajak mbok Tinah yang segera melangkahkan kakinya menuju ke ruang makan dan diikuti oleh Zulaikha.

Saat di ruang makan, hanya terdapat Melisa. Sedangkan Danar sedang berada di ruang tamu, karena sedang ada tamu yaitu pelanggan kelapa yang minta di suplai kelapa untuk usaha mereka.

"Iya Nyonya, ada apa?" tanya mbok Tinah yang sudah berada di ruang makan.

"Di luar ada tamu dua orang, buatkan tiga minuman serta makanan kecil untuk para tamu Tuan ya!" perintah Melisa sambil meminum minumannya.

"I..iya nyonya" jawab mbok Tinah.

"Oiya kamu anak baru, bereskan semuanya ini. Dan jika pekerjaan kalian sudah selesai , kalian boleh makan dan kerjakan pekerjaan kalian yang lainnya. A SD" perintah Melisa seraya menunjuk ke arah Zulaikha.

"Ba..baik nyonya" balas Zulaikha seraya menganggukkan kepalanya.

Melisa melangkahkan kaki menuju ke ruang tamu, untuk menemui para tamunya.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk like//favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel GADIS JAMINAN HUTANG...

,

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

wah jangan2 nanti berjodoh sama Rendra🤭

2022-11-29

1

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

oh Melisa janda to

2022-11-29

1

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

melisa masih belum menyadari semua nya

2022-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Mencoba Untuk Ikhlas
2 Pulang ke rumah suami.
3 Mendapat kamar yang paling sudut
4 Mulai Bekerja sebagai Pembantu
5 Suasana di rumah besar
6 Peristiwa Dini Hari
7 Mulai bekerja
8 Nasib yang sama
9 Dari Hati ke Hati
10 Danar ke Kamar Zulaikha
11 Merawat Suami yang sakit
12 Mengobati Suami
13 Tanda-tanda Kehamilan
14 Pengakuan Danar
15 Menasehati suami
16 Luluhnya Hati Danar
17 Merayu Istri pertama
18 Suasana Dini Hari
19 Sarapan Bertiga
20 Kedatangan Dokter Adam Rendra
21 Cerita Dokter Samsu
22 Rumah Peninggalan Papa Adam Rendra
23 Menuju ke Rumah Melisa
24 Pertemuan Zulaikha, Mbok Tinah dengan Adam Rendra
25 Kecurigaan Dokter Adam Rendra
26 Sumber Kekayaan Melisa
27 Kopi Susu
28 Pagi itu
29 Saling bagi Rahasia
30 Di ruang tunggu rumah sakit
31 Sebelum makan Siang
32 Akibat Dari Kemarahan Danar
33 Penyesalan Danar, Ratapan Zulaikha
34 Kamalangan Danar
35 Yang tak terduga
36 Sopir yang Nakal
37 Sopir yang Nakal ll
38 Rayuan Bower
39 Hari Pertama kerja Dokter Adam Rendra
40 Diskusi di Ruang Rawat Inap
41 Masih Berdiskusi
42 Rahasia terbongkar
43 Perjalanan Kembali ke Rumah
44 Dokter Adam Rendra Menjenguk Danar Aji
45 Masih menjenguk Danar Aji
46 Memberitahu Zulaikha dan Mbok Tinah
47 Sesosok Misterius yang masuk ke rumah
48 Bangkai pun Tercium
49 Insiden di Tangga
50 Danar menghilang dari ruang perawatan
51 Melisa, Bower mempengaruhi Danar
52 Bertemu di Rumah
53 Merobek cek 500 juta
54 Mata pisau dan Timah emas
55 Golongan Darah yang langka
56 Menebak-nebak
57 Bertemu dokter Samsu
58 Mencari Keberadaan Mbok Tinah
59 Cerita nenek Tinah
60 Makan Siang Bersama Dokter Adam Rendra
61 Makan Soto Bersama Dokter Adam Rendra
62 Berada di Rumah Melisa
63 Diskusi di Rumah Sakit
64 Ungkapan Hati Zulaikha
65 Kenangan Danar bersama Istri keduanya
66 Masih Kenangan Danar
67 Sah sekaligus Pisah
68 Adam Rendra Melamar Zulaikha
69 Hanya Berdua saja
70 Berita Bahagia
71 GADIS JAMINAN HUTANG
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Mencoba Untuk Ikhlas
2
Pulang ke rumah suami.
3
Mendapat kamar yang paling sudut
4
Mulai Bekerja sebagai Pembantu
5
Suasana di rumah besar
6
Peristiwa Dini Hari
7
Mulai bekerja
8
Nasib yang sama
9
Dari Hati ke Hati
10
Danar ke Kamar Zulaikha
11
Merawat Suami yang sakit
12
Mengobati Suami
13
Tanda-tanda Kehamilan
14
Pengakuan Danar
15
Menasehati suami
16
Luluhnya Hati Danar
17
Merayu Istri pertama
18
Suasana Dini Hari
19
Sarapan Bertiga
20
Kedatangan Dokter Adam Rendra
21
Cerita Dokter Samsu
22
Rumah Peninggalan Papa Adam Rendra
23
Menuju ke Rumah Melisa
24
Pertemuan Zulaikha, Mbok Tinah dengan Adam Rendra
25
Kecurigaan Dokter Adam Rendra
26
Sumber Kekayaan Melisa
27
Kopi Susu
28
Pagi itu
29
Saling bagi Rahasia
30
Di ruang tunggu rumah sakit
31
Sebelum makan Siang
32
Akibat Dari Kemarahan Danar
33
Penyesalan Danar, Ratapan Zulaikha
34
Kamalangan Danar
35
Yang tak terduga
36
Sopir yang Nakal
37
Sopir yang Nakal ll
38
Rayuan Bower
39
Hari Pertama kerja Dokter Adam Rendra
40
Diskusi di Ruang Rawat Inap
41
Masih Berdiskusi
42
Rahasia terbongkar
43
Perjalanan Kembali ke Rumah
44
Dokter Adam Rendra Menjenguk Danar Aji
45
Masih menjenguk Danar Aji
46
Memberitahu Zulaikha dan Mbok Tinah
47
Sesosok Misterius yang masuk ke rumah
48
Bangkai pun Tercium
49
Insiden di Tangga
50
Danar menghilang dari ruang perawatan
51
Melisa, Bower mempengaruhi Danar
52
Bertemu di Rumah
53
Merobek cek 500 juta
54
Mata pisau dan Timah emas
55
Golongan Darah yang langka
56
Menebak-nebak
57
Bertemu dokter Samsu
58
Mencari Keberadaan Mbok Tinah
59
Cerita nenek Tinah
60
Makan Siang Bersama Dokter Adam Rendra
61
Makan Soto Bersama Dokter Adam Rendra
62
Berada di Rumah Melisa
63
Diskusi di Rumah Sakit
64
Ungkapan Hati Zulaikha
65
Kenangan Danar bersama Istri keduanya
66
Masih Kenangan Danar
67
Sah sekaligus Pisah
68
Adam Rendra Melamar Zulaikha
69
Hanya Berdua saja
70
Berita Bahagia
71
GADIS JAMINAN HUTANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!