Pulang ke rumah suami.

"Mau apa lagi, aku harus ikhlas. Akan aku kubur keinginanku untuk punya suami yang sepadan dan juga seorang dokter. Yang ada dihadapanku ini adalah suamiku, dan melayaninya adalah kewajiban aku." ucap dalam hati Zulaikha.

Zulaikha membiarkan Danar Aji menikmati tubuhnya, dan dia berusaha ikhlas menerima semua perlakuan dari Danar Aji.

Setelah kelelahan melakukan permainan itu, keduanya kembali terlelap dalam mimpi masing-masing.

Pukul 08.00 pagi mereka terbangun dari tidur mereka, karena merasakan perut mereka yang minta diisi.

"Apa kamu lapar?" tanya Danar Aji saat melihat Zulaikha yang sudah bangun dari tidurnya.

Zulaikha menganggukan kepalanya dan membenahi pakaiannya.

Danar Aji kemudian memesan makanan lewat telepon kamar hotel.

Setelah selesai memesan makanan, Danar Aji kemudian memakai pakaiannya yang tadi dia lepaskan saat bermain dengan Zulaikha.

Tak berapa lama terdengar seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Tok...tok...tok...!"

"Itu pasti pelayan yang membawa makanan buat kita" ucap Danar Aji yang kemudian bangkit dari tempat tidurnya dan melangkahkan kaki menuju pintu kamar hotelnya itu.

Zulaikha juga bangkit dari tempat tidur dan membereskan selimut dan sprei tempat tidur itu.

Danar membuka pintu dan benar yang datang adalah pelayan hotel yang membawa sarapan untuk mereka.

"Tolong letakkan di meja!" seru Danar dan para pelayan itu mengantarkan makanan sampai ke meja yang ditunjukkan Danar Aji.

"Makanan sudah siap, jika perlu sesuatu bisa hubungi kami tuan!" ucap elayan hotel itu seraya membungkukkan kepalanya dan melangkahkan kaki keluar dari kamar hotel itu.

"iya terima kasih" ucap Danar Aji seraya menutup pintu kamar tersebut.

Danar Aji melangkahkan kaki menuju ke tempat duduk dimana di depannya telah terhidang makanan yang tadi diletakkan oleh para pelayan hotel tadi.

"Drrtt..... drrrttt.... drrrttt....!"

Bunyi suara ponsel Danar Aji, dan dilihatnya nama istrinya yang muncul di layar ponselnya.

"Melisa!" ucap Danar Aji seraya memberi kode pada Zulaikha untuk tidak bersuara. Dan Zulaikha menurutinya.

Suami Zulaikha itu kemudian menerima telepon itu.

Danar Aji :" Hallo, assalamu'alaikum.."

Melisa :"Wa'alaikumsalam..mas Danar ini Lisa"

Danar Aji :" Iya ada apa Lis?"

Melisa :" Kamu kemana saja mas? Cepatlah pulang"

Danar Aji :" Aku sedang dirumah teman, iya sebentar lagi mas pulang kok!"

Melisa :" Cepat ya mas, kangen nih!"

Danar Aji ;" Iya-iya mas juga kangen"

Melisa ;" Jangan lupa bawa oleh-oleh ya!"

Danar Aji :" Kamu mau apa?"

Melisa ;" Apa saja yang penting enak!"

Danar Aji ;" Iya, In sya Allah nanti mas bawakan oleh-oleh"

Melisa :" Makasih, mas suami yang pengertian deh!"

Danar Aji :" Suami siapa dulu!'

Melisa :" Suami tercinta Lisa, he..he..!"

Danar Aji :" I Love you!"

Melisa :" I love you too"

Danar Aji :"Assalamu'alaikum..!"

Melisa :" Wa'alaikumsalam...!"

Danar Aji kemudian menutup ponselnya dan melihat ke arah Zulaikha yang sedang mengambilkan makanan untuk dirinya.

"Zulaikha, aku minta kamu suapin aku ya! aku mau chat Bower untuk tutup mulut!" ucap Danar Aji yang kembali menatap layar ponselnya dan mengotak-atiknya karena menghubungi Bower, sopir sekaligus tangan kanannya.

"Iya" ucap Zulaikha yang kemudian menyendokan nasi dan menyuapkannya pada Danar Aji.

Danar menerimanya dan sembari mengunyah dia menatap dan mengetik ponselnya.

Setelah selesai menyuapi Danar, Zulaikha mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

"Zulaikha!" panggil Danar seraya menatap Zulaikha yang sedang makan.

"I..iya tuan!" jawab Zulaikha yang menghentikan acara makannya.

"Kamu ikut pulang ke rumah ya!' seru Danar seraya mengusap lembut rambut Zulaikha yang tidak sedang memakai jilbab.

Karena keseharian Zulaikha memang pakai jilbab, seperti kebiasaannya selama di pondok pesantren.

"Ke rumah tuan? Ba..bagaimana dengan istri pertama tuan?" tanya Zulaikha yang penuh kecemasan.

"Kamu ke rumahku bukan sebagai istri tapi pembantu. Ya pura-puranya aku sekarang ini ke rumah teman dan kamu anak dari teman aku yang sedang mencari pekerjaan. Bagaimana kamu maukan jadi pembantu dirumahku, walaupun status kamu juga istriku?" tanya Danar yang terus menatap Zulaikha.

"I..iya, semua terserah tuan saja" jawab Zulaikha yang menurutinya.

"Bagus, anak manis!" seru Danar seraya mentowel dagu Zulaikha dan kembali ke posisinya.

"Cepat kamu habiskan makan kami dan kita berangkat pulang ke rumah!" seru Danar yang kemudian menyalakan televisi yang tersedia di kamar itu.

Beberapa menit kemudian Zulaikha selesai sarapan dan Danar memanggil pelayan untuk membereskan sisa sarapan mereka.

"Zulaikha, nanti kamu tetap memanggilku dengan tuan ya" Ucap Danar yang kemudian mematikan televisi yang tadi ditontonnya.

"Baik tuan" jawab Zulaikha seraya menganggukkan kepalanya.

"Nah seperti itu. Dan kamu juga harus siap jika sewaktu Lisa tak ada dirumah, aku meminta hak aku" ucap Danar yang memeluk Zulaikha dari belakang.

"Eh, ba..baik tuan" ucap Zulaikha yang diam saja saat Danar memeluk dari belakang dan menciumi leher bagian belakangnya.

Danar terus mencumbui Zulaikha, tanpa tahu perasaan Zulaikha saat ini.

"Ayah, ibu, Zulaikha akan pergi jauh dari kalian" ucap batin Zulaikha yang teriris, karena sebentar lagi dia akan meninggalkan kampung halamannya, meninggalkan ayahnya yang sedang sakit.

"Ah sudahlah, semua demi ayah dan ibu." ucap dalam hati Zulaikha yang saat ini terus menerus mendapat serangan dari Danar dan setelah puas, Danar menghentikan aksinya dan dia kembali tertidur.

Sedangkan Zulaikha menyalakan televisi dan mengganti Chanel yang dia sukai.

Jam dinding menunjukkan pukul 11.00 siang, Zulaikha kemudian mandi dan mengganti pakaiannya.

Kemudian Zulaikha menunaikan sholat Dhuhur, dan Danar bangun dari tidurnya.

Dan dia melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi .

Setelah ritual mandi dan mengganti pakaiannya, Danar menunaikan sholat Dhuhur.

Setelah selesai, mereka keluar dari hotel dan menuju ke tempat parkir, dimana Bower sudah menunggu di dalam mobil tersebut.

"Bower, ingat ya! jangan bilang sama nyonya kalau Zulaikha ini istri kedua ku!" seru Danar yang mengingatkan pada saat dia sudah masuk di dalam mobil dengan posisi duduk di kursi belakang bersama Zulaikha.

"Ba..baik tuan!" ucap Bower.

"Satu lagi, bilang sama nyonya kalau kita dari teman lama, dan dia meminta mencarikan pekerjaan untuk anaknya" ucap Danar yang memandang Bower namun tangannya memegang tangan Zulaikha.

"Baik tuan" jawab Bower yang kemudian menyalakan mobil dan melajukan mobil mobil sedan mewah itu keluar dari tempat parkir hotel dan melaju ke jalan raya.

"Bower, kalau ada penjual buah, berhenti sebentar ya!' seru Danar yang mengingat kalau Melisa meminta oleh-oleh.

"Iya tuan!" jawab Bower yang tak berapa lama menepikan mobilnya di depan lapak penjual buah.

Danar turun dan membeli anggur merah kesukaan istri pertamanya itu.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, Danar kembali masuk ke dalam mobil, namun kali ini dia duduk disamping Bower.

"Zulaikha, makanlah!" ucap Danar yang memberikan sebagian anggur itu pada Zulaikha.

"Terima kasih tuan" ucap Zulaikha menerimanya dengan senang hati karena selama ini dia tak pernah makan buah yang mahal harganya bagi dia.

"Makan saja neng, nanti kalau sampai di rumah kamu tak bisa makan-makanan segar, yang ada makanan sisa! he..he..!" ucap Bower seraya terkekeh.

"Hustt..! apa sampai begitunya istri pertamaku itu!" seru Danar yang penasaran.

"Ya begitulah tuan! tanya saja sama mbok Tinah, he..he..!' balas Bower yang tetap mengemudi.

Sementara itu Danar memperhatikan Zulaikha yang makan anggur merah itu satu persatu.

Beberapa jam kemudian mereka telah sampai di rumah besar nan mewah diantara para tetangganya.

Setelah mobil masuk ke dalam halaman dan berhenti tepat di depan pintu masuk rumah besar dan mewah itu.

Danar dan Zulaikha keluar dari mobil dan melangkahkan kaki menuju ke teras rumah dan ternyata pintu sudah terbuka.

Mereka disambut oleh pembantu dirumah itu yang biasa dipanggil mbok Tinah dan juga Melisa istri pertama Danar.

...~¥~...

...Mohon dukungan para Readers untuk like//favorite/rate 5/gift maupun votenya untuk novel GADIS JAMINAN HUTANG...

...Semoga sehat selalu dan dalam Lindungan Allah Subhana wa Ta'alla....

...Aamiin Ya Robbal Alaamiin....

...Terima kasih...

...BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸

teganya kamu Danar

2022-11-29

1

viernn

viernn

sgt licik sih, selingkuh

2022-08-16

3

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

❁︎⃞⃟ʂ𝕬𝖋⃟⃟⃟⃟🌺 ᴀᷟmdani🎯™

hadehh.. dibawa pulang kerumah untuk menjadi pembantu & memanggil suami sendiri tuan ck..ck..ck...

2022-08-13

3

lihat semua
Episodes
1 Mencoba Untuk Ikhlas
2 Pulang ke rumah suami.
3 Mendapat kamar yang paling sudut
4 Mulai Bekerja sebagai Pembantu
5 Suasana di rumah besar
6 Peristiwa Dini Hari
7 Mulai bekerja
8 Nasib yang sama
9 Dari Hati ke Hati
10 Danar ke Kamar Zulaikha
11 Merawat Suami yang sakit
12 Mengobati Suami
13 Tanda-tanda Kehamilan
14 Pengakuan Danar
15 Menasehati suami
16 Luluhnya Hati Danar
17 Merayu Istri pertama
18 Suasana Dini Hari
19 Sarapan Bertiga
20 Kedatangan Dokter Adam Rendra
21 Cerita Dokter Samsu
22 Rumah Peninggalan Papa Adam Rendra
23 Menuju ke Rumah Melisa
24 Pertemuan Zulaikha, Mbok Tinah dengan Adam Rendra
25 Kecurigaan Dokter Adam Rendra
26 Sumber Kekayaan Melisa
27 Kopi Susu
28 Pagi itu
29 Saling bagi Rahasia
30 Di ruang tunggu rumah sakit
31 Sebelum makan Siang
32 Akibat Dari Kemarahan Danar
33 Penyesalan Danar, Ratapan Zulaikha
34 Kamalangan Danar
35 Yang tak terduga
36 Sopir yang Nakal
37 Sopir yang Nakal ll
38 Rayuan Bower
39 Hari Pertama kerja Dokter Adam Rendra
40 Diskusi di Ruang Rawat Inap
41 Masih Berdiskusi
42 Rahasia terbongkar
43 Perjalanan Kembali ke Rumah
44 Dokter Adam Rendra Menjenguk Danar Aji
45 Masih menjenguk Danar Aji
46 Memberitahu Zulaikha dan Mbok Tinah
47 Sesosok Misterius yang masuk ke rumah
48 Bangkai pun Tercium
49 Insiden di Tangga
50 Danar menghilang dari ruang perawatan
51 Melisa, Bower mempengaruhi Danar
52 Bertemu di Rumah
53 Merobek cek 500 juta
54 Mata pisau dan Timah emas
55 Golongan Darah yang langka
56 Menebak-nebak
57 Bertemu dokter Samsu
58 Mencari Keberadaan Mbok Tinah
59 Cerita nenek Tinah
60 Makan Siang Bersama Dokter Adam Rendra
61 Makan Soto Bersama Dokter Adam Rendra
62 Berada di Rumah Melisa
63 Diskusi di Rumah Sakit
64 Ungkapan Hati Zulaikha
65 Kenangan Danar bersama Istri keduanya
66 Masih Kenangan Danar
67 Sah sekaligus Pisah
68 Adam Rendra Melamar Zulaikha
69 Hanya Berdua saja
70 Berita Bahagia
71 GADIS JAMINAN HUTANG
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Mencoba Untuk Ikhlas
2
Pulang ke rumah suami.
3
Mendapat kamar yang paling sudut
4
Mulai Bekerja sebagai Pembantu
5
Suasana di rumah besar
6
Peristiwa Dini Hari
7
Mulai bekerja
8
Nasib yang sama
9
Dari Hati ke Hati
10
Danar ke Kamar Zulaikha
11
Merawat Suami yang sakit
12
Mengobati Suami
13
Tanda-tanda Kehamilan
14
Pengakuan Danar
15
Menasehati suami
16
Luluhnya Hati Danar
17
Merayu Istri pertama
18
Suasana Dini Hari
19
Sarapan Bertiga
20
Kedatangan Dokter Adam Rendra
21
Cerita Dokter Samsu
22
Rumah Peninggalan Papa Adam Rendra
23
Menuju ke Rumah Melisa
24
Pertemuan Zulaikha, Mbok Tinah dengan Adam Rendra
25
Kecurigaan Dokter Adam Rendra
26
Sumber Kekayaan Melisa
27
Kopi Susu
28
Pagi itu
29
Saling bagi Rahasia
30
Di ruang tunggu rumah sakit
31
Sebelum makan Siang
32
Akibat Dari Kemarahan Danar
33
Penyesalan Danar, Ratapan Zulaikha
34
Kamalangan Danar
35
Yang tak terduga
36
Sopir yang Nakal
37
Sopir yang Nakal ll
38
Rayuan Bower
39
Hari Pertama kerja Dokter Adam Rendra
40
Diskusi di Ruang Rawat Inap
41
Masih Berdiskusi
42
Rahasia terbongkar
43
Perjalanan Kembali ke Rumah
44
Dokter Adam Rendra Menjenguk Danar Aji
45
Masih menjenguk Danar Aji
46
Memberitahu Zulaikha dan Mbok Tinah
47
Sesosok Misterius yang masuk ke rumah
48
Bangkai pun Tercium
49
Insiden di Tangga
50
Danar menghilang dari ruang perawatan
51
Melisa, Bower mempengaruhi Danar
52
Bertemu di Rumah
53
Merobek cek 500 juta
54
Mata pisau dan Timah emas
55
Golongan Darah yang langka
56
Menebak-nebak
57
Bertemu dokter Samsu
58
Mencari Keberadaan Mbok Tinah
59
Cerita nenek Tinah
60
Makan Siang Bersama Dokter Adam Rendra
61
Makan Soto Bersama Dokter Adam Rendra
62
Berada di Rumah Melisa
63
Diskusi di Rumah Sakit
64
Ungkapan Hati Zulaikha
65
Kenangan Danar bersama Istri keduanya
66
Masih Kenangan Danar
67
Sah sekaligus Pisah
68
Adam Rendra Melamar Zulaikha
69
Hanya Berdua saja
70
Berita Bahagia
71
GADIS JAMINAN HUTANG

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!