Pertarungan di Bawah Tanah

Setelah beristirahat aku kembali menyusuri gua ini. Menjelajahi bagian pinggir danau yang luas ini dan mencari jalan yang bisa kulalui. Aku tak ingin memeriksa danau ini lebih lanjut karena aku tak bisa menyelam. Setelah mengitari setengah dari danau yang luas ini akhirnya aku menemukan jalan lagi yang membawaku ke tempat yang tak pernah kupercaya akan ada di dalam tanah.

Aku menemukan hutan yang ditumbuhi pohon. Di aliri sungai yang lebih kecil dan tidak terlalu deras. Hutan ini lumayan luas dan benar-benar ditumbuhi dedaunan. Di atap gua ini terdapat Kristal-kristal yang bersinar terang. Mungkin karena itu tumbuhan bisa berfotosintesis disini. Walaupun aku tak tahu darimana Kristal itu bisa memantulkan cahaya. Aku menyusuri hutan ini dan tak menemukan hal yang berbahaya. Ditumbuhi pepohonan yang lebat dan hanya dihuni banyak salamander kecil disungainya.

Aku terus berjalan dan saat berada di ujung hutan, aku melihat seperti ada bayangan yang bergerak. Kini aku mulai waspada dan mengeluarkan pedang di kedua punggung tanganku. Tidak akan heran di tempat seperti ini bila ada monster yang menghuninya. Bayangan yang bergerak dan suara terdengar dari berbagai arah. Lagi-lagi aku harus bertarung di dalam hutan. Aku segera memanjat salah satu pohon untuk melihat situasi. Tak ada satupun pergerakan. Aku tak menemui apapun selain lubang-lubang berbentuk lingkaran di dinding gua. Aku yang merasa penasaran akhirnya kembali turun dan mendekati lubang itu.

“hm... Lubangnya cukup besar. Bahkan aku pun bisa masuk dengan mudah.”

Aku pun tak mau mengambil resiko untuk masuk kedalam lubang itu, karena sepertinya aku tahu monster apa yang bisa membuat lubang seperti itu dalam jumlah banyak. Tiba-tiba ada suara pergerakan dari arah kanan dan disusul dengan serangan. Akupun menangkisnya dengan pedangku dan mundur ke belakang.

Ternyata benar dugaanku. Monster yang membuat lubang ini adalah tikus tanah berkaki 6. Monster ini berukuran lebih besar dari manusia, memiliki 6 kaki dengan kaki depan memiliki 3 cakar di masing-masing kakinya yang sangat tajam seperti pisau. Kekurangan monster ini adalah tak memiliki mata. Namun memiliki indra penciuman yang luar biasa, dengan hidung yang memiliki tentakel. Walau ukurannya besar, monster ini adalah salah satu monster yang paling mudah dihadapi. Aku segera mengambil kaleng gas yang ada di tas pinggangku, dan mengirisnya hingga kaleng itu bocor, lalu melemparkan kalengnya di dekat tikus tanah itu. Dengan mengacaukan indra penciumannya, moster ini sangat mudah dihadapi. Aku segera berlari ke arahnya dan menusuk kepala tikus itu. Aku segera berlari ke ujung hutan dan meninggalkan area itu karena aku tahu ada banyak tikus berkaki 6 yang tinggal di daerah hutan itu. Terlihat dari banyaknya lubang di dinding gua.

Aku tak memiliki cara untuk mengalahkan tikus tanah berkaki 6 bila mereka muncul dalam jumlah banyak, karena kaleng gas yang tadi adalah satu-satunya yang kupunya. Setelah menyusuri lorong, dan tiba di area selanjutnya, justru bayangan kematian yang menghampiriku.

“ Basilisk, sial!”

Moster ini bisa dibilang raja para reptile. Memiliki ukuran yang besar dan kecepatan yang sulit ditandingi. Namun ada yang aneh dengan basilisk ini. Biasanya basilisk berwarna hitam dengan ekor yang berbentuk seperti pisau dan ukuran kepala yang tidak jauh lebih besar dari tubuhnya. Namun basilisk yang kulihat ini memiliki warna biru dan ekor seperti gumpalan yang mengkilap. Kepalanya juga lebar dan sedikit gepeng.

Walaupun sedikit aneh, monster ini tetap basilisk. Mimpi buruk semua hunter penjelajah. Bahkan untuk hunter yang sudah berpengalaman sekali pun, sangat sedikit yang bisa selamat bila menghadapi monster ini. Monsteri itu langsung dengan cepat datang ke arahku dan ingin langsung menelanku. Aku pun langsung menghindar ke arah kiri depan dan tiba-tiba aku terpental membentur dinding gua. Kini aku tahu kenapa ekornya berbentuk bulat. Kepalaku terasa sangat sakit dan kupingku berdengung seperti di pukul palu yang besar. Aku langsung bangun dan mencoba melarikan diri sambil melihat ke arah monster itu. Sepertinya kepalanya sedikit tersangkut di lorong tempat aku datang tadi.

Aku berusaha lari dari monster ini namun terjatuh. Kepalaku benar-benar terasa sakit. Tanpa sadar darah mengucur menutupi mata kiriku. Kulihat monster itu sudah melepaskan kepalanya yang tersangkut dan mulai datang ke arahku. Aku mengambil suar yang ada di tas pinggangku dan menembakan ke matanya dan langsung berlari walaupun masih sempoyongan. Basilisk itu menjadi semakin liar setelah matanya terkena suar yang aku tembakan tadi, dan sekali lagi mengibaskan ekornya ke arahku. Lagi-lagi aku terkena dan terpental ke arah kiri. Mungkin matanya terluka, dan dia menabrakan kepalanya ke arah batuan sekitar. Aku yang terkena kibasan ekornya terpental dan mulai kesulitan bernafas. Kali ini tulang rusukku patah, dan tangan kananku tak bisa digerakkan. Beruntung ada lorong di tepi gua yang jaraknya dekat denganku.

Aku segera bangun dan berjalan ke lorong itu. Baru selangkah memasuki lorong itu, basilisk kembali mengejarku. Kini dengan mulut terbuka. Aku langsung mengambil granat yang ada di tasku dan melemparnya ke dalam mulut basilisk.

“ Makan ini dasar monster!”

granat langsung meledak dan membuatku terpental. Suara dari ledakan membuat gendang telinga kananku hampir pecah dan berdengung hebat. Aku pun berusaha bangun dan melanjutkan perjalanan. Kondisiku akan semakin parah jika tetap berada dalam gua ini. Aku harus keluar dan meminta pertolongan dari yang lain! Sakit kepalaku semakin parah dan semakin kesulitan bernafas. Aku kehilangan terlalu banyak darah dan cideraku terlalu banyak.beruntung lorong kali ini menanjak. Itu berarti adalah jalan keluar ke permukaan.

Aku terus berjalan dan berusaha tetap sadar. Aku pasti akan tewas ditempat ini bila berhenti dan kehilangan kesadaran. Entah sudah berapa lama aku berjalan, yang aku tau sakit di tubuhku tak berkurang dan justru semakin parah. Aku mulai melihat cahaya di depanku. Semoga itu adalah jalan keluar, karena semakin sulit untukku mempertahankan kesadaran ini. Yang ada dipikiranku saat ini hanya ingin cepat keluar dari sini dan bisa bertemu professor Cage. Hanya sekali saja. Hanya sekali saja aku ingin bertemu lagi dan memanggilnya dengan sebutan Ibu. Dia adalah penyelamatku, orang yang mengadopsiku dari tumpukan sampah, memberikanku tempat tinggal, memberiku pendidikan, dan segalanya untukku. Namun aku terlalu angkuh dan malu untuk memanggilnya Ibu.

Tanpa sadar aku pun menangis dan merindukannya. Aku tak ingin menyesali kematianku di tempat ini. Aku harus bertahan dan pulang untuk menemui ibuku. Sedikit lagi! Sedikit lagi aku bisa keluar.

Setelah keluar aku terduduk disamping mulut gua, dan menyalakan suar. Aku yakin kapten dan Noel pasti melihat suar ini. Aku berusaha keras untuk tetap sadar sampai mereka datang. Sesaat sebelum kesadaranku hilang, kulihat Noel muncul dari kejauhan, yang disusul kapten di belakangnya, dan aku pun pingsan.

Terpopuler

Comments

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Jooosssssss...!! 👍👍💪💪

2022-10-03

0

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Laannjjuutt..

2022-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Memecah Kelompok
2 Gua Misterius
3 Pertarungan di Bawah Tanah
4 Melanjutkan Misi
5 Salamander dan Air Panas
6 Monster Delapan Kaki
7 Semut Lava
8 Erupsi
9 Ujung Perjalanan
10 Ancient Sword
11 Ancient Lizard: Raja Reptile Bersayap
12 Serangan Terakhir
13 Penyelamatan Livy
14 Livy yang Selamat Dari Kematian
15 Liburan Livy part1
16 Liburan Livy part2
17 Terkuat di Eden Shelter
18 Bertarung Dengan Profesor
19 Berlatih Menutup Kekurangan
20 Hari Keberangkatan
21 Menuju Bukit Duri
22 Obrolan dan Tekad
23 Kota Tersembunyi
24 Menuruni Gunung Salju
25 Monster Kecil Tak Dikenal
26 Kota dan Monster Berbulu Coklat
27 Pria Misterius
28 Berlatih Dengan Ahli
29 Shadow Step
30 Secepatnya
31 Menyusul yang Lain
32 Kekuatan Pinjaman
33 Sihir
34 Bersiap Melanjutkan Penjelajahan
35 White Dragon
36 Chronicle Of Noel
37 Chronicle Of Noel Part2
38 Chronicle Of Noel part3
39 Penyesalan Livy
40 Amarah Livy
41 Noel yang Kembali
42 Awal kericuhan di Eden
43 Pencarian di Dalam Eden
44 Penyelamatan
45 Iblis Merah
46 Anggota dan Misi Baru
47 Area Baru
48 Tanah Terlupakan
49 Kawanan Anjing Pemburu
50 Pintu Masuk Hutan Raksasa
51 Formasi yang Terpecah
52 Monster di Hutan Raksasa
53 Penjelajah yang Gugur di Alam Liar
54 Area Aneh dan Serangan Misterius
55 Monster Seperti Manusia
56 Pergi Bersama Dragonoid
57 Pertemuan Dengan Loreley
58 Desa Dragonoid
59 Keinginan Suku Dragonoid
60 Menyelidiki Loreley
61 Masuk ke Sarang Loreley
62 Menunggu Tim Bantuan
63 Tim Bantuan Tiba
64 Pembasmian Loreley
65 Ratu
66 Terkepung di Ruangan Ratu
67 Akhir Dari Loreley
68 Dilema Setelah Pertempuran
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Memecah Kelompok
2
Gua Misterius
3
Pertarungan di Bawah Tanah
4
Melanjutkan Misi
5
Salamander dan Air Panas
6
Monster Delapan Kaki
7
Semut Lava
8
Erupsi
9
Ujung Perjalanan
10
Ancient Sword
11
Ancient Lizard: Raja Reptile Bersayap
12
Serangan Terakhir
13
Penyelamatan Livy
14
Livy yang Selamat Dari Kematian
15
Liburan Livy part1
16
Liburan Livy part2
17
Terkuat di Eden Shelter
18
Bertarung Dengan Profesor
19
Berlatih Menutup Kekurangan
20
Hari Keberangkatan
21
Menuju Bukit Duri
22
Obrolan dan Tekad
23
Kota Tersembunyi
24
Menuruni Gunung Salju
25
Monster Kecil Tak Dikenal
26
Kota dan Monster Berbulu Coklat
27
Pria Misterius
28
Berlatih Dengan Ahli
29
Shadow Step
30
Secepatnya
31
Menyusul yang Lain
32
Kekuatan Pinjaman
33
Sihir
34
Bersiap Melanjutkan Penjelajahan
35
White Dragon
36
Chronicle Of Noel
37
Chronicle Of Noel Part2
38
Chronicle Of Noel part3
39
Penyesalan Livy
40
Amarah Livy
41
Noel yang Kembali
42
Awal kericuhan di Eden
43
Pencarian di Dalam Eden
44
Penyelamatan
45
Iblis Merah
46
Anggota dan Misi Baru
47
Area Baru
48
Tanah Terlupakan
49
Kawanan Anjing Pemburu
50
Pintu Masuk Hutan Raksasa
51
Formasi yang Terpecah
52
Monster di Hutan Raksasa
53
Penjelajah yang Gugur di Alam Liar
54
Area Aneh dan Serangan Misterius
55
Monster Seperti Manusia
56
Pergi Bersama Dragonoid
57
Pertemuan Dengan Loreley
58
Desa Dragonoid
59
Keinginan Suku Dragonoid
60
Menyelidiki Loreley
61
Masuk ke Sarang Loreley
62
Menunggu Tim Bantuan
63
Tim Bantuan Tiba
64
Pembasmian Loreley
65
Ratu
66
Terkepung di Ruangan Ratu
67
Akhir Dari Loreley
68
Dilema Setelah Pertempuran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!