Kami bangun sangat pagi dan langsung bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Sambil menikmati udara pagi yang masih dingin, kami menyempatkan waktu untuk menikmati teh herbal hangat. Pada saat matahari baru saja mengintip dan member sedikit cahaya hangatnya, kami sudah memacu kuda besi kami dengan cepat. Savana ini tidak berbahaya untuk kami para penjelajah. Di savana ini kebanyakan monsternya adalah herbivore dan mereka tidak akan menyerang bila tidak diganggu.
Aku berharap diperjalanan ini bisa menemukan reruntuhan yang menyimpan harta karun seperti senjata. Kapten kami Afhkar juga memiliki 1 senjata yang biasa kami sebut ancient sword. Senjata yang dia miliki berbentuk pedang besar berwarna biru dan mempunyai satu mata yang sangat tajam namun ringan. Dia bercerita kalau dia menemukan pedang itu tertancap di dalam sebuah danau yang dihuni monster ikan raksasa bergigi seperti manusia. Entah bagaimana dia mengalahkan ikan itu, yang kutahu kapten Afhkar memang terluka sangat parah saat misi itu.
“ Kau hari ini sepertinya sangat bersemangat Noel?”
“ Ya! Aku hanya berharap hari ini akan menakjubkan.”
Bila sesuai rencana, besok siang kami akan keluar dari savana yang seperti surga ini. Kapten memutuskan untuk terus bergerak sampai di ujung savana ini dan beristirahat sebelum masuk ke area baru. Walaupun akan melelahkan, aku rasa itu keputusan yang tepat, karena kami tidak punya banyak waktu.
Tanpa terasa sore hari tiba. Kami masih berada di dalam area savana yang megah ini. Memutuskan untuk beristirahat menikmati daging cherna tangkapan kemarin. Sungguh indah pemandangan sore hari di savana ini. Rerumputan dan semak berwarna hijau yang tertiup angin lembut diselimuti cahaya matahari yang kemerahan, aku rasa tak ada yang keberatan bila disuruh tinggal di area ini.
Setelah selesai makan, kami langsung melanjutkan perjalanan. Matahari mulai bersembunyi digantikan dengan taburan bintang yang memenuhi langit. Udara dingin savana mulai semakin terasa, dan kulihat kapten tidak berencana mengurangi kecepatan. Kami berkendara terus hingga pagi hari, dan akhirnya sampai di ujung savana. Rasanya sulit meninggalkan savana yang seperti surga ini. Sesuai rencana, kami akan beristirahat di ujung savana.
“ Kita akan beristirahat di sini selama 1 hari”
Noel langsung menanggapi perkataan kapten;
“ Kami masih sanggup terus bergerak kapten.”
“ Area ini berbeda dengan savana. Disini berbahaya dan banyak monster. Jadi kita harus menyiapkan stamina.”
Kami mengikuti perintah kapten, dan langsung beristirahat. Kulihat kapten terus mengawasi medan baru yang akan kami lewati nanti. Sebenarnya aku penasaran dan ingin memantau juga. Namun yang lebih penting sekarang adalah memulihkan stamina agar tidak menyulitkan perjalanan tim kami. Seperti sebelumnya, kami bergantian berjaga saat malam. Paginya aku dibangunkan oleh Noel. Kapten menyuruh kami berkumpul untuk menyusun strategi melewati area baru ini.
Area ini disebut bukit duri. Di area yang sangat luas ini terdapat bukit-bukit yang menjulang dan runcing menghadap ke atas seperti duri. Di area ini terdapat banyak monster yang berbahaya, baik kecil maupun besar. Kapten bilang, jalur paling cepat adalah dengan menyusuri bagian bawah bukit duri yang ada sungai di dekatnya. Namun jalannya sangat berbatu dan kita akan jadi sasaran empuk monster bila kurang waspada.
“ Kita akan berjalan beriringan dengan formasi Noel di depan, Livy di tengah, dan aku di belakang. Noel fokus mengawasi bagian depan, Livy perhatikan kanan dan kiri, sementara aku akan mengawasi bagian belakang dan daerah atas bukit! Semoga keberuntungan menyertai kita.“
Setelah mendapat arahan, kami langsung bergerak sesuai instruksi kapten. Turun ke dasar bukit dan bergerak mengikuti arus sungai. Setelah melihat dari dekat, bukit duri ini terlihat unik menurutku. Seperti di tekan dari dalam bumi hingga menjulang ke atas. Entah bencana apa yang bisa membuat struktur alam seperti ini.
Noel tiba-tiba berkata;
“ Kita sedang diawasi! Hati-hati!”
Kapten membalas perkataan Noel;
“ Serigala batu!"
Monster ini berbentuk seperti anjing yang memiliki bulu runcing dan keras seperti batu. Mereka berburu dalam kelompok dan monster yang sangat cerdas. setelah memperhatikan bukit-bukit yang ada di atas kami, aku pun sadar sedang di kepung dari sisi kanan dan kiri. Aku tak tahu persis jumlah mereka, tapi yang jelas ada lebih dari 10 ekor serigala batu yang siap menyerang kami. Kami bersiap untuk pertarungan, dan sejak tadi Noel sudah mengeluarkaan pedang di kedua punggung tangannya. Kapten pun sudah mencabut ancient sword dari punggungnya dan bersaiap. Kami semua turun dari kuda besi kami, dan bersiap untuk pertempuran.
Tiba-tiba ada 1 serigala batu yang melompat dari arah kanan, dan aku pun langsung bereaksi dengan melompat dan menusuk kepala serigala batu itu sebelum mencapai tanah. Serigala lain pun menyerang secara bersamaan! Kami dalam bahaya! Aku memfokuskan serangan pada serigala batu yang datang dari arah samping, sedangkan Noel sedang fokus membantai serigala batu yang muncul dari depan. Salah satu serigala besar yang masih berdiri di atas bukit tiba-tiba melolong dengan sangat keras.
“ Dia memangggil kawanan lainnya. Berpencar!”
Kami langsung mengikuti instruksi kapten dan berpencar. Aku pergi ke arah seberang sungai dan memasuki pepohonan yang rimbun. Aku tak sempat melihat ke arah mana kapten dan Noel pergi. Dibelakangku mengejar beberapa serigala batu yang tadi menyerang. Kawanan serigala batu kini terpecah, jadi kami lebih mudah untuk menghadapinya. Aku menggapai ranting pohon tebal yang ada di depaanku dan langsung melompat keatas salah satu serigala itu, lalu menusukkan kedua pedang ke punggungnya. Kini tersisa 4 serigala yang masih mengejar.
Aku langsung memanjat pohon dan melompat dari satu pohon ke pohon lainnya sampai akhirnya berada di atas kuda besiku, lalu melompat ke atasnya dan memacu kuda besiku dengan cepat. Dengan kecepatan ini, rasannya sedikit sulit bermanuver di dalam hutan yang berbatu ini. Kuputuskan untuk menghadapi 4 serigala batu itu secara langsung. Aku melompat dari kendaraanku, dan bersembunyi di atas pohon. Serigala ini benar-benar cerdik. Mereka berhenti mengejar kuda besiku dan mengawasi daerah sekitar begitu tahu aku menghilang.
Aku harus cepat menyelesaikan ini dan mencari anggota tim yang lain. Aku yakin kapten akan baik-baik saja. Hanya saja aku khawatir pada noel yang ahli berburu dengan menggunakan jebakan. Kemungkinan dia akan kesulitan bila bertarung secara langsung. Ada salah satu serigala batu yang mendekat dibawahku. Aku langsung melompat dan memenggal kepalanya.
“ Tersisa 3!”
Salah satu dari mereka langsung berlari kearahku dan melompat. Aku menghindari terkamannya ke arah kanan dan langsung berlari ke arah serigala lainnya. Kutusukkan pedang di tangan kiriku kearah kepalanya, dan aku langsung membalikkan badan serta mengayunkan pedang di tangan kananku, dan membelah kepala serigala batu lainnya secara horizontal.
Kini hanya tersisa 1 serigala batu yang melarikan diri. Monster ini memang tidak akan berburu kalau sendirian dan lebih memilih kabur. Mereka hanya kuat saat berkelompok. Itu sebabnya kapten memberi kami perintah untuk berpencar. Kini aku dalam perjalanan kembali ke tepi sungai. Sebelum bertemu yang lain, aku harap bisa membersihkan diriku yang berlumuran darah serigala batu di sungai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
kassuzji
memberi
2024-09-08
0
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Jooosssssss...!! 👍👍👍
2022-08-31
0