Still With You

Still With You

Chapter I : Feeling Left In The Shadow

Tak ada yang tahu kapan ajal itu akan datang tapi itu tak berarti untuk Reyna. Beberapa bulan terakhir ia agak aneh. Wajahnya pucat, penampilannya tak semenarik yang dulu. Ia sering terlambat masuk kuliah dan sering lupa. Reyna selalu berkata ia tak akan lama lagi hidup di dunia ini. Zelfa selalu menepis hal itu. Berkali-kali ia menyanggah berkali-kali pula ia diceramahi oleh teman karibnya.

"Kamu tau kenapa aku berkata seperti ini? Aku berkata mendahului takdir Tuhan bukan?’’, tanya Reyna.

"Kamu memang terlihat bukan seperti Reyna yang aku kenal, bukan Reyna yang selalu ceria dan optimis. Cinta tak akan menghentikan hidupmu, tapi cinta memberi alasan untukmu tetap hidup’’, Zelfa perjelas.

"Kamu selalu berputar pada kata-kata itu, seolah kau tau semuanya, apa kamu tau rasanya berjuang sendiri saat tulangku rasanya remuk,hatiku hancur dan rambutku mulai rontok, tak ada orang, bahkan kamu sendiri lupa dan menghindariku, dimana lagi aku akan bercerita, tak ada orang yang benar-benar tau rasa ini’’.

"Aku tak pernah lupa atau bahkan meninggalkanmu aku hanya tau hidupmu butuh ruang,"

 

"Baiklah, sekarang aku akan jujur, kanker ganas ini akan menjadi jembatanku menuju kematian’’.

"Andaikan kamu mengatakan ini lebih awal aku akan selalu berada di dekatmu, maafkanlah diri ini, aku menyebut diriku sebagai temanmu, tapi pada kenyataannya aku tak pernah benar-benar mengerti dan menemanimu bahkan disaat seperti ini".

"Kamu tak perlu meminta maaf, mulai detik ini, temani aku menikmati detik-detik nafasku yang berhembus, hangatnya langit sore, dan dinginnya embun saat aku rindukan hujan’’.

"Aku akan melakukannya bahkan kalau bisa akan kuberikan waktuku ini untukmu’’.

Mereka bersama-sama melalui hari yang menurut Reyna semakin membuatnya sakit. Rambut Reyna yang hitam berkilau berguguran. Matanya semakin redup. Seolah waktu terus berlalu di penghujung sore senja tiba. Rasanya keredupan lampu sama dengan yang Reyna rasakan dalam hidupnya padahal ada seorang teman yang selalu menemaninya, entah dia pantas disebut sebagai teman atau malaikat pelindungnya. Dia adalah Zelfa kakak dari orang yang mungkin pernah ia sakiti hatinya.

‘’Ah, apa aku akan semakin berdosa setelah apa yang kulakukan kepada adiknya, dia malah tetap ingin bersahabat denganku, orang yang sebentar lagi akan meninggalkan dunia ini. Kenapa dari sekian banyak orang yang aku kenal harus dia ?’’, tanya Reyna dalam hatinya.

‘’Rey, makan dulu nih entar supnya dingin udah nggak enak lagi untuk dimakan’’, tawar Zelfa.

Reyna meniup sup yang asapnya masih membayang itu dan menikmatinya dengan perasaan sedikit bersalah. Kesalahan yang tak seharusnya menghantui dirinya yang sedang berjuang saat ini, bukankah lebih baik dia memikirkan kondisinya dulu saja dibanding harus mengkhawatirkan hal lain. Bagaimana mungkin dia dapat menebus kesalahannya jika ia saja tidak mampu bertahan hidup. Kesalahan seperti apa yang sebenarnya dilakukan Reyna kepada adiknya Zelfa bagi sebagian orang dapat dikatakan sepele tetapi tidak bagi Reyna.

Waktu itu, adik Zelfa, Vino adalah orang yang mengejar cintanya tapi ia selalu menepis perasaan itu berulang kali bahkan ribuan kali karena dihatinya hanya ada orang lain, orang yang ia cari selama ini dan itu bukanlah Vino.

‘’Rey, kamu mau makan apa ?’’, tanya Vino yang sedang kesulitan membawa banyak buku tugas teman-temannya.

‘’Lagipula ini belum jam istirahat makan siang kenapa kamu harus bertanya ?’’

‘’Aku hanya ingin makan bersamamu’’.

‘’Tapi aku tidak ingin makan bersamamu’’.

‘’Kamu mau makan apa ?’’

‘’Kenapa kamu terus mengusikku ?’’

‘’Aku hanya ingin makan denganmu, tapi kamu tak ingin, apa aku salah ingin membelikanmu makanan ?’’.

‘’Apa kita sedekat itu sehingga kamu ingin membelikanku makanan ?’'.

Vino terdiam.

‘’Apa kita berteman hingga kamu perlu terus menerus dekat denganku ? jangan kamu pikir aku adalah sahabat kakakmu lantas kita bisa berteman juga, dan satu lagi berhenti memanggil aku dengan namaku, aku ini lebih tua darimu.’’

‘’Mengapa aku tak pantas berteman denganmu Reyna ? semua orang bebas berteman dengan siapa saja dan mereka semua bebas menyapamu tapi kenapa tidak denganku ? dan maaf aku memanggilmu Reyna, seharusnya aku memanggilmu kakak’’.

‘’Kesalahan apa yang sudah aku lakukan Vino ?’’

‘’Hah ? kamu salah menanyakan hal itu, aku yang seharusnya menanyakannya’’.

‘’Disini aku yang merasa terusik, salahkah jika aku bertanya seperti itu ? aku tidak pernah mengganggumu tapi kenapa kamu terus mengusikku ? aku salah ? kumohon maafkan aku dan tolong jauhi aku’’.

Mendengar jawaban Reyna, Vino pun terdiam, mematung di tempat dan bertanya-tanya dengan apa yang dia lakukan selama ini, apakah itu semua adalah sebuah kesalahan sehingga Reyna tampak membencinya, bukan hanya tampak tapi amat sangat membencinya. Sementara Reyna sudah berjalan jauh memasuki ruang kelasnya. Ia menjadi orang yang sangat kejam di depan Vino, padahal ia adik dari sahabatnya sendiri, tapi tak ada hal lain yang bisa ia lakukan karena ia merasa kesal selalu diusik oleh Vino yang sebenarnya memberikan ia perhatian. Bukan menutup mata atau memekakkan telinga tapi ia tau Vino menyukainya dan hal itu menjadi sebab ia ingin menjauhi Vino karena ia tak menyukai lelaki itu.

Waktu pun berlalu, bel pulang sekolah berbunyi dan lagi ia masih harus melihat Vino yang baru saja keluar dari kelasnya, Reyna masih saja harus melihat dia, orang yang sangat tidak ingin dilihatnya. Dari kejauhan, Vino masih tetap meluruskan pandangannya kepada Reyna yang telah melewati gerbang sekolah. Rasanya ingin memanggil Reyna namun lidah Vino menjadi kaku dan kakinya mematung di tempat.

Perjalanan yang menghabiskan waktu sekitar 20 menit di bawah terik matahari membuat Reyna penuh dengan peluh. Reyna pun segera bergegas mengganti pakaiannya dan menyantap makan siang. Ia pun bersantai dengan duduk di sofa ruang tamu sambil menonton tv, ia merasakan kesejukan dari kipas angin yang berputar kencang dan matanya semakin memberat hingga ia terlelap.

Seolah waktu terus berlalu di penghujung sore senja tiba. Reyna terbangun saat matahari sudah digantikan oleh hadirnya cahaya bulan dengan keredupan lampu yang terasa sama dengan yang Reyna rasakan dalam hidupnya. Ia pun meneguk segelas air yang diambilnya dari kulkas.

‘’Ah, kenapa aku selalu terlelap hingga terbangun di malam hari ? kapan kebiasaan ini akan berhenti’’, gerutu Reyna atas dirinya sendiri.

Reyna pun pergi menuju kamar mandi dan mempersiapkan air untuk merendam tubuhnya yang terasa sangat gerah di malam itu. Ia melepas pakainnya dan mulai memasuki bathup. Sambil bersantai ia mengecek handphonenya yang dari tadi siang tak kunjung dilihat.

Pesan masuk 15...

‘’Apaaa..? sudah ada 15 pesan masuk, dari siapa saja ? dan jangan bilang Vino juga termasuk, apa aku juga harus memblokir nomornya, tapi apa aku setega itu kepada anak tampan itu, hoh ayolah kenapa aku memujinya padahal aku sangat jengkel melihat kelakuannya itu, sadarlah Reynaaa...’’, gumamnya sambil membaca pesan satu per satu sementara mukanya agak memerah mengingat wajah Vino dan seluruh perhatian yang tercurahkan kepadanya.

Dari : Zelfa

‘’Rey,...

‘’Rey,...

‘’Rey,..

‘’Bales kek, huh payah !!!

‘’Tidur yah ? gilakk udah sore masih tidur, bangun woyy

‘’Kamu harus bantui aku ngerjain tugas ini, gimana cara nyelesainnya aku nggak ngerti

‘’Tolong Reyy..ntar aku traktir bakso besok

‘’Beneran nggak ngerti nih, plisss...

Oh Zelfa ternyata “Oh Oke deh aku ntar aku bantuin yah,’’Jawab Reyna kepada temannya itu, tapi satunya lagi darii...

Dari : Vino

‘’Reyy..

‘’Upss, maaf salah,

‘’Kayaknya aku salah sambung tadi"

(‘’Apanya coba yang salah sambung, nama aja udah disebut’’, decik Reyna sambil lanjut membaca).

‘’Rey, ohya harus panggil kakak kan yah..

‘’Koq nggak dibaca sih ? nggak bales nggak apa apa deh yang penting kamu baca

‘’Aku salah, aku minta maaf, soalnya selama ini kamu merasa terusik sama aku, aku nggak maksud apa-apa, yah aku cuma pengen deket aja sama kamu’’

("Pengen deket sih nggak gitu caranya, ampun ni anak, tapi keren juga masih berani ngechat padahal tadi aku udah kasar banget,’’ Reyna pun lanjut membacanya..)

‘’Mulai besok aku bakal merubah kelakukan aku yang menurut kamu keterlaluan itu, sekali lagi maaf yah’’.

(‘’Bagus deh kalo mau berubah,’’ ungkap Reyna dalam hatinya namun ia tak membalas pesan itu. Ia pun segera menyudahi aktivitasnya dan bersiap membantu Zelfa mengerjakan tugas).

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00, meskipun matanya sudah terasa sangat berat tapi ia belum ingin tidur. Malam sepi selalu menghantui selain suara jangkrik yang memekik keras, meskipun ia tidak tinggal di desa tapi suara jangkrik terdengar jelas di perumahan ini. Ia pun menyeduh coklat panas yang biasa dibuat oleh mamanya, coklat itu memang ampuh memperbaiki perasaannya dan membantunya tidur. Reyna pun terlelap, dalam mimpi yang terlihat seperti kenyataan ia melihat ibunya..

"Ma..mama ? Apa benar itu engkau ?’’

Reyna berlari mengejar ibunya yang jauh diujung sana, sampai jantungnya sempat melemah.

"Reyna..ini mama sayang, kamu sekarang sudah tumbuh tinggi dan menjadi gadis pemberani’’.

"Aku benar-benar merindukanmu ma..’’

"Mama juga sangat merindukanmu. Kenapa kau menangis disaat matahari masih bisa kau lihat dengan jelas ?’’

"Aku lelah ma, aku juga takut, rasanya detak jam selalu terdengar sangat dekat dengan telingaku, aku ingin segera ikut bersamamu dan tak mau lagi jauh darimu ma,’’

"Apa yang kau katakan? Kenapa kau merasa takut?? Bangunlah Reyna, Dunia masihh...

"Ma..mamaaa..tapi aku takut..’’

Reyna terkejut dan terbangun dengan badan yang sudah dibasahi oleh keringat.

‘’Ah, aku mimpi mama lagi, tapi mama masih tak kembali, kenapa harus aku yang terus lelah dan kenapa seolah hanya aku yang mengejar mama ? apa mama tak merindukan aku ?"

Terpopuler

Comments

Elang Putih

Elang Putih

hai....
like and rate 5 sudah mendarat cantik
ditunggu feedback nya ke "mantan, i'm still loving you"
tinggalkan jejak disana ya, aku menunggumu 🤗

2020-05-08

0

Kim Joy

Kim Joy

semangat ya!!😉💛💛😊✌️
sudah ku like and comen ya, balas ke karya Ku juga ya, kutunggu, salam kenal 😉💛😊🌸🌼

2020-05-08

0

Mr Crabb

Mr Crabb

Thor aku sudah Like dan rate Bintang 5 loh🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰

Jika berkenan silahkan mampir di karyaku ya😇😇😇😇😇😇😇😇😇


>>Legenda 7 Bintang<<


Jangan lupa tinggal kan jejak juga di sana. Terimakasih author kesayangan.

🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰



2020-05-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!