03. Putus Persahabatan

Setelah bel tanda pelajaran terakhir telah usai, Anto menghampiri Aina dengan wajah dingin. Aina yang sedang merapikan bukunya menatap Anto dengan heran. Ada apa dengan sahabatnya itu?

"Kenapa kamu, To?" tanya Aina.

"Maksud kamu apa Ai, kamu ngejelekin Reni di depan teman-temannya?" tanya Anto masih dengan tatapan dingin.

"Apa maksud kamu, To?" tanya Aina heran campur bingung dengan pertanyaan Anto.

"Kamu fitnah Reni kan, di depan teman-temannya? Kamu bilang Reni hanya jadiin aku taruhan aja di depan teman-temannya juga. Bahkan kamu terus aja memojokkan Reni, hingga dia menangis tapi kamu terus aja menjelekkan dia. Maksud kamu apa Aina?!" kali ini nada bicara Anto meninggi setelah semua teman satu kelas tidak ada.

"Aku ngga ngomong begitu, To. Justru aku mau ngomong sama kamu kalau Reni itu ngga baik sama kamu. Dia punya rencana jahat sama kamu, To." kata Aina menjelaskan agar Anto tahu rencana licik Reni.

"Halah, jangan munafik Aina. Bahkan kamu sendiri kan yang mendekatkan aku sama Reni, kenapa kamu juga yang mau memisahkan aku sama dia. Kamu cemburu Ai?" tanya Anto dengan marah.

Aina kaget dengan ucapan sahabatnya itu, dia tidak menyangka kalau Reni telah memutar balikkan fakta. Kenyataannya tidak seperti itu, Reni yang justru menjauhkan dirinya dan Anto. Sudah pasti Anto terhasut oleh pacar brengseknya dan licik itu.

"Bukan seperti itu To, aku hanya ingin kamu tahu, bahwa Reni tidak sebaik yang kamu kira. Oke, aku memang salah mendekatkan kamu dengan dia, tadi pagi aku dengar Reni mau..." ucapan Aina terpotong dengan ucapan Anto yang masih marah padanya.

"Cukup Ai, gue ngga mau dengar lo menjelek-jelekkan lagi pacar gue. Persahabatan kita putus Ai." ucap Anto sambil berlalu pergi meninggalkan Aina yang masih bingung dengan sikap sahabatnya itu.

Aina terkejut dan hanya diam tak percaya apa yang di ucapkan oleh Anto. Hatinya sedih, kenapa sahabatnya lebih percaya pacarnya yang baru dia kenal dari pada dirinya. Aina menatap kepergian Anto dengan menghela nafas panjang. Dia kembali merapikan buku-bukunya yang sempat terhenti karena Anto bicara padanya.

****

Semenjak itu, Aina dan Anto tak pernah bertegur sapa. Jika berpapasan pun, Anto lebih memilih membuang muka dari pada menyapa ataupun mengajaknya ke kantin seperti biasanya. Hati Aina tambah sedih, semakin hari Anto semakin jauh darinya.

Bahkan Reni dan Anto semakin dekat saja. Aina hanya bisa berharap dia bisa menjelaskan kebenaran yang dia dengar di belakang sekolah itu tentang Reni dan Susi. Tapi justru Aina malah kehilangan sahabat yang selama ini dia jalin cukup lama. Sampai sekolah lulus Aina dan Anto tidak juga berbaikan.

Flash back off

Kenangan tentang masa sekolah dulu itu memang sangat menyakitkan bagi Aina. Dia sekarang tidak memikirkan dirinya yang hanya sendiri dan tidak pernah punya banyak teman, bahkan sahabat.

Banyak sekali yang dia alami tentang seorang teman yang menyakitkan, jadi lebih baik sendiri dari pada banyak teman. Begitulah kira-kira pemikiran Aina sekarang.

_

Hari ini, Aina sibuk menyalin copyan daftar pemasukan dan pengeluaran yang ada di kantornya bekerja. Sampai dia lupa jam makan siang terlewatkan setengah jam yang lalu. Matanya terus menatap angka-angka yang berbaris rapi di layar monitor komputernya.

Sesekali dia menghela napas panjang, pikirannya mumet dengan jumlah angka-angka yang begitu banyak. Tidak biasanya kepala cabang memberinya tugas menyalin begitu banyak dan mendadak, karena sore ini harus di setorkan ke manajer bagian keuangan.

Aina melirik jam yang melingkar manis di tangan kirinya. Dia terkejut melihat jarum jam menunjukkan pukul satu siang. Masih ada waktu setengah jam lagi untuk makan siang. Kalau untuk pergi ke kantin akan makan waktu sepuluh menit, belum untuk sholat Dzuhur. Akan habis di jalan dan tidak bisa makan dengan tenang.

Dia mengambil handphone miliknya dalam tas, kemudian memencet nomor yang dia kenal. Mencoba menghubungi seseorang yang dekat dengannya, untuk di belikan makanan.

"Halo mba Ai,ada apa?" tanya seseorang di ujung telepon sana.

"Juki, bisa beliin makan siang ngga buat saya?" tanya Aina sambil melihat jam di tangannya.

"Bisa mba. Mau di belikan apa mba Ai?" tanya Juki di seberang sana.

"Mhm ... Apa yah yang simpel?" tanya Aina bingung sendiri memilih makanan yang akan dia pesan.

"Mau nasi uduk ngga?" Juki mengusulkan.

"Ngga deh, nanti belepotan makannya. Yang simpel aja, jangan nasi." ucap Aina lagi masih bingung.

"Mm ... ya udah roti aja yah. Mau?"

"Boleh deh."

"Minumnya?"

"Jus alpukat aja."

"Oke mba Ai, di tunggu yah"

"Jangan pake lama ya Juki. Soalnya lagi deadline kerjaannya." kata Aina berpesan.

"Siap, mba!"

Aina menutup sambungan teleponnya sama Juki. Lalu dia segera bersiap-siap pergi ke mushola untuk sholat Dzuhur. Tiba-tiba dia merogoh ponselnya lagi yang tadi sudah di masukkan ke dalam tas, dia mengetik pesan pada Juki.

'Juki, nanti pesenan saya simpan aja yah di meja saya kalau saya belum datang. Saya sholat dulu, nanti uangnya saya selipkan di map warna biru. Kalo kurang uangnya, nanti bilang yah.'

Begitu pesan Aina pada layanan pesan singkat pada Juki. Kemudian Aina menyimpan ponselnya lagi ke dalam tas, dia pun bergegas pergi ke mushola untuk sholat dzuhur. Untuk mempersingkat waktu, jadi dia meninggalkan meja kerjanya.

_

_

************

Terpopuler

Comments

Samsung J1

Samsung J1

lnjutt

2023-11-11

0

Putri Minwa

Putri Minwa

👍👍👍

2023-03-03

0

lanjut thor

2022-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 01. Tentang Aina Saraswati
2 02. Permintaan Reni
3 03. Putus Persahabatan
4 04. Rencana Pindah Kerja
5 05. Cuci Mata Di Mall
6 06. Meminta Izin
7 07. Aina Meminta Izin
8 08. Benih Cinta Aina
9 09. Mengajak Jalan Pagi
10 10. Salah Sangka
11 11. Mengantar Ibu Belanja
12 12. Bertemu Aldo
13 13. Persiapan Pertunangan
14 14. Malam Pertunangan
15 15. Berangkat Ke Jakarta
16 16. Meeting Dengan CEO
17 17. Mulai Bekerja
18 18. Makan Bersama Di Kantin
19 19. Pekerjaan Rangkap Dua
20 20. Tugas Pertama Jadi Sekretaris
21 21. Meeting Di Undur
22 22. Gosip Di Pantry
23 23. Seperti Masa Lalunya
24 24. Menggantikan Wisnu
25 25. Riyan Yudhistira
26 26. Cerita Riyan
27 27. Gagal Kencan
28 28. Sarapan Pagi
29 29. Pagi Hari Di Kantor
30 30. Ingkar Janji lagi
31 31. Cerita Wisnu
32 32. Godaan Viola
33 33. Riyan Kesal
34 34. Bonus
35 35. Pernikahan Arya Dan Shella
36 36. Panitia Pernikahan
37 37. Kecemburuan Riyan
38 38. Janjian Dengan Aldo
39 39. Kegelisahan Riyan
40 40. Sepenggal Kisah Lalu
41 41. Bertemu Anto
42 42. Kekesalan Riyan
43 43. Bertemu Anto Lagi
44 44. Makan Sepesial
45 45. Janji Riyan
46 46. Berdebat Kecil
47 47. Pulang Kampung
48 48. Jalan-Jalan
49 49. Kedatangan Anto Ke Rumah
50 50. Mendadak Melamar
51 51. Makan Pecel Lele
52 52. Bersiap Pergi Kencan
53 53. Kencan Pertama
54 54. Rencana Pernikahan
55 55. Nikah Juga Akhirnya
56 56. Gangguan Malam Pertama
57 57. Ungkapan Perasaan
58 58. Kembali Ke Jakarta
59 59. Di Kantor
60 60. Akhirnya Riyan Mendapatkannya
61 61. Rencana Resign
62 62. Resepsi Pernikahan
63 63. Hamil?
64 64. Kebahagiaan Riyan
65 65. Di Hianati Viola
66 66. Menenangkan Diri
67 67. Riyan Sakit.
68 68. Tujuh Bulanan
69 69. Hari bahagia ( Tamat )
Episodes

Updated 69 Episodes

1
01. Tentang Aina Saraswati
2
02. Permintaan Reni
3
03. Putus Persahabatan
4
04. Rencana Pindah Kerja
5
05. Cuci Mata Di Mall
6
06. Meminta Izin
7
07. Aina Meminta Izin
8
08. Benih Cinta Aina
9
09. Mengajak Jalan Pagi
10
10. Salah Sangka
11
11. Mengantar Ibu Belanja
12
12. Bertemu Aldo
13
13. Persiapan Pertunangan
14
14. Malam Pertunangan
15
15. Berangkat Ke Jakarta
16
16. Meeting Dengan CEO
17
17. Mulai Bekerja
18
18. Makan Bersama Di Kantin
19
19. Pekerjaan Rangkap Dua
20
20. Tugas Pertama Jadi Sekretaris
21
21. Meeting Di Undur
22
22. Gosip Di Pantry
23
23. Seperti Masa Lalunya
24
24. Menggantikan Wisnu
25
25. Riyan Yudhistira
26
26. Cerita Riyan
27
27. Gagal Kencan
28
28. Sarapan Pagi
29
29. Pagi Hari Di Kantor
30
30. Ingkar Janji lagi
31
31. Cerita Wisnu
32
32. Godaan Viola
33
33. Riyan Kesal
34
34. Bonus
35
35. Pernikahan Arya Dan Shella
36
36. Panitia Pernikahan
37
37. Kecemburuan Riyan
38
38. Janjian Dengan Aldo
39
39. Kegelisahan Riyan
40
40. Sepenggal Kisah Lalu
41
41. Bertemu Anto
42
42. Kekesalan Riyan
43
43. Bertemu Anto Lagi
44
44. Makan Sepesial
45
45. Janji Riyan
46
46. Berdebat Kecil
47
47. Pulang Kampung
48
48. Jalan-Jalan
49
49. Kedatangan Anto Ke Rumah
50
50. Mendadak Melamar
51
51. Makan Pecel Lele
52
52. Bersiap Pergi Kencan
53
53. Kencan Pertama
54
54. Rencana Pernikahan
55
55. Nikah Juga Akhirnya
56
56. Gangguan Malam Pertama
57
57. Ungkapan Perasaan
58
58. Kembali Ke Jakarta
59
59. Di Kantor
60
60. Akhirnya Riyan Mendapatkannya
61
61. Rencana Resign
62
62. Resepsi Pernikahan
63
63. Hamil?
64
64. Kebahagiaan Riyan
65
65. Di Hianati Viola
66
66. Menenangkan Diri
67
67. Riyan Sakit.
68
68. Tujuh Bulanan
69
69. Hari bahagia ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!