05. Cuci Mata Di Mall

"Bang, ke mall Anggrek ya." kata Aina oada ojol yang dia pesan melalui aplikasi.

"Baik neng."

Aina pun membonceng di belakang ojol, lalu tukang ojol itu pun melajukan motornya menuju mall Anggrek di tengah kota. Aina tidak langsung ke rumah sepulang dari kantornya. Sebelum kepindahannya ke kantor pusat, dia mau jalan-jalan dan menikmati kesendirian di kota kelahirannya.

Dia ingin cuci mata ke mall lebih dulu, sebelum pulang. Dia akan mencari beberapa baju, sebelum berangkat ke kota, di tempatkan ke kantor pusat. Siapa tahu setelah bekerja di kantor pusat dia bertemu cinta sejatinya yang akhirnya menjadi jodohnya. Ups!

Aina tersenyum dengan pikirannya itu. Tapi tidak ada salahnya berharap seperti itu pada Tuhan, berharap doanya selama ini di dengar oleh Sang Pencipta.

"Sudah sampai mall Anggrek, neng." kata abang ojol.

"Oh, ya bang."

Ucap Aina membuyar lamunannya karena abang ojolnya sudah menghentikan motornya sesuai permintaan Aina. Dia turun dari motor kemudian mengambil uang dua puluh ribu dan menyerahkan pada si Abang ojol.

"Terima kasih neng." ucap ojol sambil menerima uangnya.

Aina hanya tersenyum lalu dia melangkah masuk ke dalam mall. Dia menelusuri setiap gerai toko di mall tersebut. Setiap toko yang di datangi belum ada barang yang cocok untuk dia beli. Sebenarnya dia hanya mau cuci mata saja, namun jika ada barang atau baju yang menarik dia akan sekalian membelinya.

Aina masuk ke toko pakaian, dia teringat baju kerjanya sudah pada usang. Blazernya yang warna peache kesukaannya sudah menggantung lengannya, dia pikir harus membeli lagi beberapa blazer dan kemeja atau blouse untuk di bawa supaya nanti di tempat kerja yang baru tidak kerepotan mencarinya.

Matanya tertarik pada satu blezer warna cokelat susu yang menggantung di gerai toko. Dia mengambil untuk di coba lebih dulu. Tapi satu tangan putih mulus juga ikut bersamaan mengambil blezer tersebut.

Mata Aina beralih pada pemilik tangan mulus tersebut. Secara bersamaan pula pemilik tangan tersebut melihat wajah Aina dengan tatapan tidak suka.

"Mba juga suka blezer ini?" tanya Aina sopan.

"Itu yang ngambil saya duluan yah, jangan coba-coba mengambilnya." katanya ketus.

"Tapi kan masih ada satu lagi, mba barangnya. Jadi saya ngga merebut punya mba, lagi pula kan bebas disini siapa saja yang mau beli." ucap Aina masih dengan nada sopan.

"Tapi saya ngga mau bajunya sama dengan kamu. Apa jadinya nanti teman-temanku lihat kalau bajunya sama dengan orang lain, mungkin jadi bahan ejekan. Aku ngga mau!" ucap wanita itu masih ketus.

"Tapi kan tidak satu kantor, mba. Lagian saya juga ngga kenal mba." masih sabar meladeni wanita itu.

"Udah, pokoknya kamu ngga usah ambil bajunya. Cari model lain saja. Awas kamu!" ancamnya menatap tajam pada Aina kemudian berlalu membawa blazer tadi.

Aina hanya menatapnya heran, lalu tersenyum sendiri. Merasa lucu karena ada orang yang seperti itu, lagi pula dia juga tidak kenal.

"Siapa dia, aku juga ngga tahu. Kerja di mana juga ngga tahu, lalu apa yang harus di khawatirkan?." gerutunya pelan mengambil blazer satunya.

Dia kemudian mencari lagi baju yang lain di toko sebelahnya. Siapa tahu ada yang lebih bagus lagi. Memilih apa yang dia butuhkan dan dia sukai, hingga lupa waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Setelah membeli apa yang di butuhkanya, Aina pergi ke gerai makanan.

Perutnya sudah keroncongan. Karena siang tadi hanya makan roti saja. Dia masuk ke gerai fastfood lalu duduk di pojokan sambil menunggu pesanannya. Pelayan pun datang dan menawarkan menu yang ada di gerai makanan itu.

Sambil menunggu pesanannya datang, dia mengeluarkan ponsel yang ada di tasnya. Di lihatnya ada panggilan tak terjawab dari nomor ayahnya dua kali. Kemudian dia mendail balik nomor ayahnya.

"Halo, Ai. Kamu di mana? kok belum pulang?" tanya ayahnya di sebarang sana.

Aina melihat jam di tangannya. Pukul lima tiga puluh.

"Aku lagi di mall, yah. Ada apa ayah meneleponku?" tanya Aina.

"Cuma nanyain kamu aja, kok udah sore gini belum pulang. Biasanya ayah pulang kamu sudah ada di rumah."

"Hehe..maaf, yah. Aku ingin cari baju aja di mall. Nanti habis makan aku langsung pulang kok yah."

"Ya sudah, jangan pulang malam ya."

"Iya, yah aku tahu. Ya sudah, aku tutup dulu ya. Assalamu Alaikum."

"Wa Alaikum salam."

Aina memasukkan lagi ponselnya, berbarengan pesanannya datang. Dia langsung melahapnya karena perutnya sudah berbunyi tanda minta segera di isi. Dia tidak mau berlama-lama di mall tersebut, dan butuh dua puluh menit Aina menikmati makanannya, kini saatnya dia pulang.

Dia takut ayahnya tambah khawatir jika terus berlama-lama di luar sepulang dari kerjanya. Aina langsung memesan ojek online melalui aplikasi di ponselnya. Lima menit kemudian, tukang ojek online sudah menunggu di depan mall. Aina langsung bergegas menuju tukang ojol lalu naik motornya.

"Bang, jalan melati nomor lima yah." kata Aina.

"Oke mba." jawab tukang ojek sambil mengacungkan jempolnya.

Setengah jam perjalanan dari mall Anggrek ke komplek rumah Aina, akhirnya sampai juga. Dia langsung membayar ongkos tarifnya.

"Makasih ya bang." kata Aina.

"Sama-sama mba." ucap tukang ojeknya.

Lalu Aina bergegas masuk ke rumahnya. Untung waktu sholat Maghrib baru mengumandangkan suara adzannya di masjid kompleks rumahnya.

"Kak Ai kok tumben baru pulang?" tanya Jody yang berpapasan di ruang makan.

"Tadi habis jalan-jalan dulu ke mall." jawab Aina.

"Yah, kok ngga ngajak-ngajak sih?" kata Jody.

"Mendadak tadi, jadi ngga kepikiran mau ajak kamu pergi." ujar Aina lagi.

"Lain kali,ajak dong kak. Kan pengen juga pergi ke mall." pinta Jody.

"Iya nanti, kalo kakak ada waktu senggang." Jody hanya memajukan mulutnya tanda kecewa.

"Ya udah, kakak mau mandi dulu. Eh, ayah mana?" tanya Aina.

"Ya ke masjidlah. Kemana lagi?"

"Terus ngapain kamu masih di rumah? Ngga pergi ke masjid?" tanya Aina heran.

"Hehehe..."

"Ish, malah cengengesan. Laki-laki sholatnya di masjid. Sana berangkat, nanti ketinggalan lho jamaahnya." kata Aina.

"Iya, kak."

Lalu Aina langsung pergi ke kamarnya. Dia merebahkan badannya di kasur empuknya, mengistirahatkan sejenak tubuhnya yang terasa penat. Sembari menghilangkan keringat yang sudah menempel di pakaiannya. Hanya butuh lima menit dia merebahkan tubuhnya, kemudian dia bangkit dari kasurnya dan bergegas pergi ke kamar mandi.

Untuk membersihkan diri dan menyegarkan kembali tubuhnya. Lalu bersiap sholat menjalankan kewajiban. Menghadap Sang Khalik Yang Maha Pemurah dan Pengasih.

_

_

******************

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

enak itu ya tor cuci mata aja di mall

2023-03-03

0

Zully

Zully

nanti lanjut lagi ya..

2022-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. Tentang Aina Saraswati
2 02. Permintaan Reni
3 03. Putus Persahabatan
4 04. Rencana Pindah Kerja
5 05. Cuci Mata Di Mall
6 06. Meminta Izin
7 07. Aina Meminta Izin
8 08. Benih Cinta Aina
9 09. Mengajak Jalan Pagi
10 10. Salah Sangka
11 11. Mengantar Ibu Belanja
12 12. Bertemu Aldo
13 13. Persiapan Pertunangan
14 14. Malam Pertunangan
15 15. Berangkat Ke Jakarta
16 16. Meeting Dengan CEO
17 17. Mulai Bekerja
18 18. Makan Bersama Di Kantin
19 19. Pekerjaan Rangkap Dua
20 20. Tugas Pertama Jadi Sekretaris
21 21. Meeting Di Undur
22 22. Gosip Di Pantry
23 23. Seperti Masa Lalunya
24 24. Menggantikan Wisnu
25 25. Riyan Yudhistira
26 26. Cerita Riyan
27 27. Gagal Kencan
28 28. Sarapan Pagi
29 29. Pagi Hari Di Kantor
30 30. Ingkar Janji lagi
31 31. Cerita Wisnu
32 32. Godaan Viola
33 33. Riyan Kesal
34 34. Bonus
35 35. Pernikahan Arya Dan Shella
36 36. Panitia Pernikahan
37 37. Kecemburuan Riyan
38 38. Janjian Dengan Aldo
39 39. Kegelisahan Riyan
40 40. Sepenggal Kisah Lalu
41 41. Bertemu Anto
42 42. Kekesalan Riyan
43 43. Bertemu Anto Lagi
44 44. Makan Sepesial
45 45. Janji Riyan
46 46. Berdebat Kecil
47 47. Pulang Kampung
48 48. Jalan-Jalan
49 49. Kedatangan Anto Ke Rumah
50 50. Mendadak Melamar
51 51. Makan Pecel Lele
52 52. Bersiap Pergi Kencan
53 53. Kencan Pertama
54 54. Rencana Pernikahan
55 55. Nikah Juga Akhirnya
56 56. Gangguan Malam Pertama
57 57. Ungkapan Perasaan
58 58. Kembali Ke Jakarta
59 59. Di Kantor
60 60. Akhirnya Riyan Mendapatkannya
61 61. Rencana Resign
62 62. Resepsi Pernikahan
63 63. Hamil?
64 64. Kebahagiaan Riyan
65 65. Di Hianati Viola
66 66. Menenangkan Diri
67 67. Riyan Sakit.
68 68. Tujuh Bulanan
69 69. Hari bahagia ( Tamat )
Episodes

Updated 69 Episodes

1
01. Tentang Aina Saraswati
2
02. Permintaan Reni
3
03. Putus Persahabatan
4
04. Rencana Pindah Kerja
5
05. Cuci Mata Di Mall
6
06. Meminta Izin
7
07. Aina Meminta Izin
8
08. Benih Cinta Aina
9
09. Mengajak Jalan Pagi
10
10. Salah Sangka
11
11. Mengantar Ibu Belanja
12
12. Bertemu Aldo
13
13. Persiapan Pertunangan
14
14. Malam Pertunangan
15
15. Berangkat Ke Jakarta
16
16. Meeting Dengan CEO
17
17. Mulai Bekerja
18
18. Makan Bersama Di Kantin
19
19. Pekerjaan Rangkap Dua
20
20. Tugas Pertama Jadi Sekretaris
21
21. Meeting Di Undur
22
22. Gosip Di Pantry
23
23. Seperti Masa Lalunya
24
24. Menggantikan Wisnu
25
25. Riyan Yudhistira
26
26. Cerita Riyan
27
27. Gagal Kencan
28
28. Sarapan Pagi
29
29. Pagi Hari Di Kantor
30
30. Ingkar Janji lagi
31
31. Cerita Wisnu
32
32. Godaan Viola
33
33. Riyan Kesal
34
34. Bonus
35
35. Pernikahan Arya Dan Shella
36
36. Panitia Pernikahan
37
37. Kecemburuan Riyan
38
38. Janjian Dengan Aldo
39
39. Kegelisahan Riyan
40
40. Sepenggal Kisah Lalu
41
41. Bertemu Anto
42
42. Kekesalan Riyan
43
43. Bertemu Anto Lagi
44
44. Makan Sepesial
45
45. Janji Riyan
46
46. Berdebat Kecil
47
47. Pulang Kampung
48
48. Jalan-Jalan
49
49. Kedatangan Anto Ke Rumah
50
50. Mendadak Melamar
51
51. Makan Pecel Lele
52
52. Bersiap Pergi Kencan
53
53. Kencan Pertama
54
54. Rencana Pernikahan
55
55. Nikah Juga Akhirnya
56
56. Gangguan Malam Pertama
57
57. Ungkapan Perasaan
58
58. Kembali Ke Jakarta
59
59. Di Kantor
60
60. Akhirnya Riyan Mendapatkannya
61
61. Rencana Resign
62
62. Resepsi Pernikahan
63
63. Hamil?
64
64. Kebahagiaan Riyan
65
65. Di Hianati Viola
66
66. Menenangkan Diri
67
67. Riyan Sakit.
68
68. Tujuh Bulanan
69
69. Hari bahagia ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!