Kisah Cinta Aina
Aina Saraswati adalah anak dari Edi Widodo dan Rani Salsabila. Aina mempunyai adik dari ibu sambungnya yaitu Erni Kusuma. Edi Widodo menikahi Erni Kusuma setelah istrinya terdahulu meninggal ketika Aina berumur tiga tahun. Ibu Aina meninggal karena penyakit kanker payudara yang menggerogotinya selama satu tahun,ketika Aina berumur dua tahun.
Karena merasa tidak bisa menjaga anak sambil bekerja,akhirnya Edi memutuskan untuk menikah lagi dengan Erni Kusuma. Dari pernikahannya dengan Erni,mereka di karuniai dua orang anak perempuan dan laki-laki. Yang perempuan bernama Shella Maharani dan yang laki-laki namanya Jhody Pranata.
Walaupun bukan saudara seibu,tetapi Aina sangat menyayangi kedua adiknya itu. Tak jarang,apa yang dimiliki Aina selalu dia berikan ketika kedua adiknya itu meminta. Aina perempuan yang pendiam,tapi dia juga mudah bergaul dengan siapa saja. Hanya satu yang Aina tidak miliki, yaitu seorang sahabat.
Entahlah,dia selalu kecewa dengan sahabat.Karena mempunyai masa lalu yang tidak enak dengan sahabatnya. Walaupun tidak memiliki sahabat, tetapi hidupnya nyaman.
Suatu hari,office boy di kantornya pernah bertanya.
"Mba Ai, kalau saya lihat di kantin, mba Ai selalu makan sendiri. Nggak bareng temen-temennya gitu? Apa mba Ai nggak punya temen?" tanya office boy yang bernama Juki itu,yang dari pertama masuk kantor sudah akrab dengan Aina.
"Ada kok" jawab Aina santai.
"Tapi kok kalau makan di kantin selalu sendirian aja" ucap Juki lagi.
Aina tersenyum, "Enaknya sendirian, Juk. Kalo makan rame-rame jadi ngga fokus makannya." jawab Aina beralasan.
"Tapi kan enak rame-rame, mba Ai. Bisa ngobrol, bisa juga curhat, atau bisa tukar pendapat. Kan lebih asyik mba Ai." kata Juki lagi.
"Mhm, ya udah nanti kalo jam makan siang kamu makan sama saya aja yah di kantin." ujar Aina lagi sambil tersenyum.
"Eh, ngga mba Ai.maksudnya temen mba Ai gitu yang satu kantor." ucap Juki merasa ngga enak.
"Kamu juga kan temen aku, Juki." kata Aina dengan senyumnya.
"Ya,kalo sama saya ngga levellah mba Ai. Saya kan cuma OB, nanti gimana pandangan sekantor? Mba Ai yang cantik makan bareng sama saya. Nanti di gosipin lagi." kata Juki sambil menggoyang-goyangkan sapunya.
"Gosip apa, Juk?" tanya Aina aneh.
"Ya apa aja, gosip tentang pacaran mungkin. Kan mulut orang ngga bisa di rem mba." ucap Juki.
"Hahaha, bisa aja kamu." kata Aina tertawa.
Juki hanya tersenyum malu, menundukkan wajahnya dan masih menggoyangkan sapu di tangannya. Mereka masih berjalan dengan santai di sepanjang lobi kantor. Suasana kantor juga sudah sepi.
"Mba Ai cantik, saya mah apa atuh." kata Juki lagi merendah karena memang dia merasa bukan level Aina yang pekerja kantoran.
"Kenapa memangnya? Kamu ngga mau?"
"Ngga mba Ai."
"Ya udah kalo kamu ngga mau, ngga apa-apa. Emang saya ngga punya banyak temen, Juk. Cuma beberapa di kantor. Ngga punya sahabat juga, ribet aja. Trauma juga punya sahabat, nanti di selingkuhin lagi kalo punya pacar." kata Aina dengan suara berat.
"Emang pacar mba Ai di ambil sama temennya mba Ai yah?" tanya Juki penasaran.
"Udah ah, kepo banget sih kamu, Juki." sambil berlalu meninggalkan Juki yang sedang bengong sambil garuk-garuk kepala.
****
Sahabat baginya adalah benalu yang siap menggerogoti nyawanya. Walaupun sebenarnya istilah itu tidak pas. Entahlah, Aina hanya merasa kecewa saja dengan seorang sahabat. Dari semenjak SMP, SMA dan kuliah pun sahabat jadi benalu di hidupnya.
Makanya dia memutuskan untuk tidak mau punya sahabat. Kadang ayahnya heran,kenapa dia ngga punya teman yang suka main ke rumahnya semenjak kelas tiga SMA. Tapi itu tidak di pedulikannya.
Yang terakhir di kampus malah lebih tidak enak lagi kisahnya. Hingga saat ini ia kerja di perusahaan yang bergerak di bidang properti, tak punya sahabat satu pun. Dia sudah menutup diri dari yang namanya sahabat dan selalu menjauh jika ada teman yang suka basa-basi mendekatinya.
Bukan apa-apa, jika dia punya sahabat laki-laki nanti ada yang naksir dan dia hanya di manfaatkan saja,dia akan di tinggalkan. Dan jika dia punya sahabat perempuan, dia akan selalu menjelekkan dirinya pada orang lain. Setidaknya,itulah yang di alami Aina selama punya sahabat sewaktu masih sekolah dulu.
Picik memang pemikiran tersebut,tapi dia tidak peduli apa kata orang. Baginya, sahabat sejati adalah kelak yang akan jadi suaminya. Yang tidak pernah meninggalkannya ketika dalam keadaan apapun dan selalu akan menjaga nama baik dan aibnya, tidak pernah menuntut lebih ketika punya kelemahan.
****
Flashback
"Ai, kita ke kantin yuk?" ajak Anto sahabatnya.
"Ayo." jawab Aina sambil bangkit dari duduknya.
Lalu mereka berdua keluar dari kelas menuju ke kantin. Sampai di koridor yang menuju kantin, Aina berhenti. Dia tiba-tiba ingin buang air kecil.
"To, aku ke toliet dulu yah. Kamu pesenin aja punyaku,seperti biasa." kata Aina.
"Oke, tapi kamu jangan lama-lama yah." kata Anto.
Aina hanya mengacungkan jempol dan berbelok ke arah toilet yang di sebelah gedung tempat kantin berada. Dia menunggu antrian di depan kamar kecil. Seseorang memanggil namanya.
"Aina" suara lembut yang ada di belakangnya.
Aina menoleh ke arah sumber suara. Di belakangnya cewek yang berparas cantik dan terlihat lembut itu menyapa Aina.
"Eh, Reni. Ada apa?" tanya Aina.
"Mmm, ... kamu pacaran sama Anto?" tanya Reni to the point.
"Ngga,kenapa?"
"Oh, salam yah buat Anto."
"Oke, nanti saya sampaikan." jawab Aina.
Dia langsung masuk kamar kecil begitu orang yang di dalam sudah keluar. Reni masih menunggu, beberapa menit Aina keluar dari kamar kecil. Dia masih menunggu Aina. Aina menatap Reni yang sejak tadi diam tidak segera masuk ke dalam WC.
"Kenapa belum masuk? tuh WC sebelah kosong." kata Aina.
"Saya mau ngobrol sama kamu, Ai." ucap Reni.
Aina heran, Reni mau mengajaknya ngobrol.Mau apa dia? batin Aina. Tidak biasanya Reni mengajaknya bicara berdua dengannya.
"Emm, boleh.Tapi saya sudah lapar mau ke kantin dulu." jawab Aina.
"Pulang sekolah ya Ai?" kata Reni berharap.
Aina berpikir berpikir sejenak lalu ia menganggukkan kepalanya. Kemudian dia pergi meninggalkan Reni yang masih menatapnya sampai Aina tak terlihat. Aina masih bingung dan entah apa yang ada di benaknya, tapi dia pikir mungkinkah obrolannya nanti tentang Anto yang barusan dia nitip salam?
"Ai, kamu lama banget di WC,tidur ya?" tanya Anto setelah Aina sampai di kantin dan duduk di depan Anto.
"Tadi ngantri sebentar, terus ngobrol sama Reni." jawab Aina.
"Reni yang kelas 12B IPA itu?" tanya Anto.
"Iya, yang semester kemarin dapat juara umum itu. Dia kirim salam lho buat kamu, To." kata Aina sambil menatap Anto.
Aina ingin tahu reaksi Anto yang dapat salam dari Reni. Anto diam, dia balik menatap Aina. Namun, dia acuh lagi dengan ucapan Aina.
"Terima ngga salamnya?" tanya Aina.
"Udah, yuk kita makan. Nanti lagi ngobrolnya." kata Anto mengalihkan pembicaraan.
Aina hanya menurut saja. Dia lalu memakan makanan yang tadi di pesannya pada Anto. Pikirannya masih dengan ucapan Reni tadi ditoilet.
_
_
****************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
abdan syakura
cus kesini Thor....🤝😉
2023-05-31
0
Putri Minwa
awal cerita yang menarik tor
2023-03-03
0
novel baru Thor
2022-07-29
0