Kisah Cinta Aina

Kisah Cinta Aina

01. Tentang Aina Saraswati

Aina Saraswati adalah anak dari Edi Widodo dan Rani Salsabila. Aina mempunyai adik dari ibu sambungnya yaitu Erni Kusuma. Edi Widodo menikahi Erni Kusuma setelah istrinya terdahulu meninggal ketika Aina berumur tiga tahun. Ibu Aina meninggal karena penyakit kanker payudara yang menggerogotinya selama satu tahun,ketika Aina berumur dua tahun.

Karena merasa tidak bisa menjaga anak sambil bekerja,akhirnya Edi memutuskan untuk menikah lagi dengan Erni Kusuma. Dari pernikahannya dengan Erni,mereka di karuniai dua orang anak perempuan dan laki-laki. Yang perempuan bernama Shella Maharani dan yang laki-laki namanya Jhody Pranata.

Walaupun bukan saudara seibu,tetapi Aina sangat menyayangi kedua adiknya itu. Tak jarang,apa yang dimiliki Aina selalu dia berikan ketika kedua adiknya itu meminta. Aina perempuan yang pendiam,tapi dia juga mudah bergaul dengan siapa saja. Hanya satu yang Aina tidak miliki, yaitu seorang sahabat.

Entahlah,dia selalu kecewa dengan sahabat.Karena mempunyai masa lalu yang tidak enak dengan sahabatnya. Walaupun tidak memiliki sahabat, tetapi hidupnya nyaman.

Suatu hari,office boy di kantornya pernah bertanya.

"Mba Ai, kalau saya lihat di kantin, mba Ai selalu makan sendiri. Nggak bareng temen-temennya gitu? Apa mba Ai nggak punya temen?" tanya office boy yang bernama Juki itu,yang dari pertama masuk kantor sudah akrab dengan Aina.

"Ada kok" jawab Aina santai.

"Tapi kok kalau makan di kantin selalu sendirian aja" ucap Juki lagi.

Aina tersenyum, "Enaknya sendirian, Juk. Kalo makan rame-rame jadi ngga fokus makannya." jawab Aina beralasan.

"Tapi kan enak rame-rame, mba Ai. Bisa ngobrol, bisa juga curhat, atau bisa tukar pendapat. Kan lebih asyik mba Ai." kata Juki lagi.

"Mhm, ya udah nanti kalo jam makan siang kamu makan sama saya aja yah di kantin." ujar Aina lagi sambil tersenyum.

"Eh, ngga mba Ai.maksudnya temen mba Ai gitu yang satu kantor." ucap Juki merasa ngga enak.

"Kamu juga kan temen aku, Juki." kata Aina dengan senyumnya.

"Ya,kalo sama saya ngga levellah mba Ai. Saya kan cuma OB, nanti gimana pandangan sekantor? Mba Ai yang cantik makan bareng sama saya. Nanti di gosipin lagi." kata Juki sambil menggoyang-goyangkan sapunya.

"Gosip apa, Juk?" tanya Aina aneh.

"Ya apa aja, gosip tentang pacaran mungkin. Kan mulut orang ngga bisa di rem mba." ucap Juki.

"Hahaha, bisa aja kamu." kata Aina tertawa.

Juki hanya tersenyum malu, menundukkan wajahnya dan masih menggoyangkan sapu di tangannya. Mereka masih berjalan dengan santai di sepanjang lobi kantor. Suasana kantor juga sudah sepi.

"Mba Ai cantik, saya mah apa atuh." kata Juki lagi merendah karena memang dia merasa bukan level Aina yang pekerja kantoran.

"Kenapa memangnya? Kamu ngga mau?"

"Ngga mba Ai."

"Ya udah kalo kamu ngga mau, ngga apa-apa. Emang saya ngga punya banyak temen, Juk. Cuma beberapa di kantor. Ngga punya sahabat juga, ribet aja. Trauma juga punya sahabat, nanti di selingkuhin lagi kalo punya pacar." kata Aina dengan suara berat.

"Emang pacar mba Ai di ambil sama temennya mba Ai yah?" tanya Juki penasaran.

"Udah ah, kepo banget sih kamu, Juki." sambil berlalu meninggalkan Juki yang sedang bengong sambil garuk-garuk kepala.

****

Sahabat baginya adalah benalu yang siap menggerogoti nyawanya. Walaupun sebenarnya istilah itu tidak pas. Entahlah, Aina hanya merasa kecewa saja dengan seorang sahabat. Dari semenjak SMP, SMA dan kuliah pun sahabat jadi benalu di hidupnya.

Makanya dia memutuskan untuk tidak mau punya sahabat. Kadang ayahnya heran,kenapa dia ngga punya teman yang suka main ke rumahnya semenjak kelas tiga SMA. Tapi itu tidak di pedulikannya.

Yang terakhir di kampus malah lebih tidak enak lagi kisahnya. Hingga saat ini ia kerja di perusahaan yang bergerak di bidang properti, tak punya sahabat satu pun. Dia sudah menutup diri dari yang namanya sahabat dan selalu menjauh jika ada teman yang suka basa-basi mendekatinya.

Bukan apa-apa, jika dia punya sahabat laki-laki nanti ada yang naksir dan dia hanya di manfaatkan saja,dia akan di tinggalkan. Dan jika dia punya sahabat perempuan, dia akan selalu menjelekkan dirinya pada orang lain. Setidaknya,itulah yang di alami Aina selama punya sahabat sewaktu masih sekolah dulu.

Picik memang pemikiran tersebut,tapi dia tidak peduli apa kata orang. Baginya, sahabat sejati adalah kelak yang akan jadi suaminya. Yang tidak pernah meninggalkannya ketika dalam keadaan apapun dan selalu akan menjaga nama baik dan aibnya, tidak pernah menuntut lebih ketika punya kelemahan.

****

Flashback

"Ai, kita ke kantin yuk?" ajak Anto sahabatnya.

"Ayo." jawab Aina sambil bangkit dari duduknya.

Lalu mereka berdua keluar dari kelas menuju ke kantin. Sampai di koridor yang menuju kantin, Aina berhenti. Dia tiba-tiba ingin buang air kecil.

"To, aku ke toliet dulu yah. Kamu pesenin aja punyaku,seperti biasa." kata Aina.

"Oke, tapi kamu jangan lama-lama yah." kata Anto.

Aina hanya mengacungkan jempol dan berbelok ke arah toilet yang di sebelah gedung tempat kantin berada. Dia menunggu antrian di depan kamar kecil. Seseorang memanggil namanya.

"Aina" suara lembut yang ada di belakangnya.

Aina menoleh ke arah sumber suara. Di belakangnya cewek yang berparas cantik dan terlihat lembut itu menyapa Aina.

"Eh, Reni. Ada apa?" tanya Aina.

"Mmm, ... kamu pacaran sama Anto?" tanya Reni to the point.

"Ngga,kenapa?"

"Oh, salam yah buat Anto."

"Oke, nanti saya sampaikan." jawab Aina.

Dia langsung masuk kamar kecil begitu orang yang di dalam sudah keluar. Reni masih menunggu, beberapa menit Aina keluar dari kamar kecil. Dia masih menunggu Aina. Aina menatap Reni yang sejak tadi diam tidak segera masuk ke dalam WC.

"Kenapa belum masuk? tuh WC sebelah kosong." kata Aina.

"Saya mau ngobrol sama kamu, Ai." ucap Reni.

Aina heran, Reni mau mengajaknya ngobrol.Mau apa dia? batin Aina. Tidak biasanya Reni mengajaknya bicara berdua dengannya.

"Emm, boleh.Tapi saya sudah lapar mau ke kantin dulu." jawab Aina.

"Pulang sekolah ya Ai?" kata Reni berharap.

Aina berpikir berpikir sejenak lalu ia menganggukkan kepalanya. Kemudian dia pergi meninggalkan Reni yang masih menatapnya sampai Aina tak terlihat. Aina masih bingung dan entah apa yang ada di benaknya, tapi dia pikir mungkinkah obrolannya nanti tentang Anto yang barusan dia nitip salam?

"Ai, kamu lama banget di WC,tidur ya?" tanya Anto setelah Aina sampai di kantin dan duduk di depan Anto.

"Tadi ngantri sebentar, terus ngobrol sama Reni." jawab Aina.

"Reni yang kelas 12B IPA itu?" tanya Anto.

"Iya, yang semester kemarin dapat juara umum itu. Dia kirim salam lho buat kamu, To." kata Aina sambil menatap Anto.

Aina ingin tahu reaksi Anto yang dapat salam dari Reni. Anto diam, dia balik menatap Aina. Namun, dia acuh lagi dengan ucapan Aina.

"Terima ngga salamnya?" tanya Aina.

"Udah, yuk kita makan. Nanti lagi ngobrolnya." kata Anto mengalihkan pembicaraan.

Aina hanya menurut saja. Dia lalu memakan makanan yang tadi di pesannya pada Anto. Pikirannya masih dengan ucapan Reni tadi ditoilet.

_

_

****************

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

cus kesini Thor....🤝😉

2023-05-31

0

Putri Minwa

Putri Minwa

awal cerita yang menarik tor

2023-03-03

0

novel baru Thor

2022-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 01. Tentang Aina Saraswati
2 02. Permintaan Reni
3 03. Putus Persahabatan
4 04. Rencana Pindah Kerja
5 05. Cuci Mata Di Mall
6 06. Meminta Izin
7 07. Aina Meminta Izin
8 08. Benih Cinta Aina
9 09. Mengajak Jalan Pagi
10 10. Salah Sangka
11 11. Mengantar Ibu Belanja
12 12. Bertemu Aldo
13 13. Persiapan Pertunangan
14 14. Malam Pertunangan
15 15. Berangkat Ke Jakarta
16 16. Meeting Dengan CEO
17 17. Mulai Bekerja
18 18. Makan Bersama Di Kantin
19 19. Pekerjaan Rangkap Dua
20 20. Tugas Pertama Jadi Sekretaris
21 21. Meeting Di Undur
22 22. Gosip Di Pantry
23 23. Seperti Masa Lalunya
24 24. Menggantikan Wisnu
25 25. Riyan Yudhistira
26 26. Cerita Riyan
27 27. Gagal Kencan
28 28. Sarapan Pagi
29 29. Pagi Hari Di Kantor
30 30. Ingkar Janji lagi
31 31. Cerita Wisnu
32 32. Godaan Viola
33 33. Riyan Kesal
34 34. Bonus
35 35. Pernikahan Arya Dan Shella
36 36. Panitia Pernikahan
37 37. Kecemburuan Riyan
38 38. Janjian Dengan Aldo
39 39. Kegelisahan Riyan
40 40. Sepenggal Kisah Lalu
41 41. Bertemu Anto
42 42. Kekesalan Riyan
43 43. Bertemu Anto Lagi
44 44. Makan Sepesial
45 45. Janji Riyan
46 46. Berdebat Kecil
47 47. Pulang Kampung
48 48. Jalan-Jalan
49 49. Kedatangan Anto Ke Rumah
50 50. Mendadak Melamar
51 51. Makan Pecel Lele
52 52. Bersiap Pergi Kencan
53 53. Kencan Pertama
54 54. Rencana Pernikahan
55 55. Nikah Juga Akhirnya
56 56. Gangguan Malam Pertama
57 57. Ungkapan Perasaan
58 58. Kembali Ke Jakarta
59 59. Di Kantor
60 60. Akhirnya Riyan Mendapatkannya
61 61. Rencana Resign
62 62. Resepsi Pernikahan
63 63. Hamil?
64 64. Kebahagiaan Riyan
65 65. Di Hianati Viola
66 66. Menenangkan Diri
67 67. Riyan Sakit.
68 68. Tujuh Bulanan
69 69. Hari bahagia ( Tamat )
Episodes

Updated 69 Episodes

1
01. Tentang Aina Saraswati
2
02. Permintaan Reni
3
03. Putus Persahabatan
4
04. Rencana Pindah Kerja
5
05. Cuci Mata Di Mall
6
06. Meminta Izin
7
07. Aina Meminta Izin
8
08. Benih Cinta Aina
9
09. Mengajak Jalan Pagi
10
10. Salah Sangka
11
11. Mengantar Ibu Belanja
12
12. Bertemu Aldo
13
13. Persiapan Pertunangan
14
14. Malam Pertunangan
15
15. Berangkat Ke Jakarta
16
16. Meeting Dengan CEO
17
17. Mulai Bekerja
18
18. Makan Bersama Di Kantin
19
19. Pekerjaan Rangkap Dua
20
20. Tugas Pertama Jadi Sekretaris
21
21. Meeting Di Undur
22
22. Gosip Di Pantry
23
23. Seperti Masa Lalunya
24
24. Menggantikan Wisnu
25
25. Riyan Yudhistira
26
26. Cerita Riyan
27
27. Gagal Kencan
28
28. Sarapan Pagi
29
29. Pagi Hari Di Kantor
30
30. Ingkar Janji lagi
31
31. Cerita Wisnu
32
32. Godaan Viola
33
33. Riyan Kesal
34
34. Bonus
35
35. Pernikahan Arya Dan Shella
36
36. Panitia Pernikahan
37
37. Kecemburuan Riyan
38
38. Janjian Dengan Aldo
39
39. Kegelisahan Riyan
40
40. Sepenggal Kisah Lalu
41
41. Bertemu Anto
42
42. Kekesalan Riyan
43
43. Bertemu Anto Lagi
44
44. Makan Sepesial
45
45. Janji Riyan
46
46. Berdebat Kecil
47
47. Pulang Kampung
48
48. Jalan-Jalan
49
49. Kedatangan Anto Ke Rumah
50
50. Mendadak Melamar
51
51. Makan Pecel Lele
52
52. Bersiap Pergi Kencan
53
53. Kencan Pertama
54
54. Rencana Pernikahan
55
55. Nikah Juga Akhirnya
56
56. Gangguan Malam Pertama
57
57. Ungkapan Perasaan
58
58. Kembali Ke Jakarta
59
59. Di Kantor
60
60. Akhirnya Riyan Mendapatkannya
61
61. Rencana Resign
62
62. Resepsi Pernikahan
63
63. Hamil?
64
64. Kebahagiaan Riyan
65
65. Di Hianati Viola
66
66. Menenangkan Diri
67
67. Riyan Sakit.
68
68. Tujuh Bulanan
69
69. Hari bahagia ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!