Qiara langsung pergi ketempat tugasnya dan menyiapkan sayuran yang akan digunakan hari ini, sayuran itu masih segar karena memang baru sampai pagi tadi, tugas Qiara adalah menata sayuran yang baru datang itu dan menyiapkan untuk kebutuhan restoran hari ini.
Setelah selesai semua pekerjaan dia langsung bersiap untuk pergi kuliah, karena terburu-buru Qiara tidak sadar kalau dihadapannya telah berdiri Susan, manager hotelnya.
"Kalau jalan itu pakai mata yah, jangan asal sradak sruduk kaya kebo!" sungutnya menahan amarah. Hampir saja tadi dirinya ke tabrak oleh Qiara, untung saja dia tidak lengah. Jadi bisa menghindari tertabrak Qiara yang berjalan sambil terburu-buru tadi dan tidak melihat sekitarnya.
"Maaf bu, saya tadi terburu-buru karena takut telat sampai ke kampus!" Qiara menunduk dan minta maaf.
"Oh kamu ya, yang bernama Qiara, yang mendapatkan beasiswa dari hotel ini?" tanyanya ketus sambil melihat Qiara dari atas sampai bawah dengan tatapan merendahkan.
"Iya Bu, maaf sekali lagi!" Qiara langsung berlari karena waktunya sudah mepet sekali. Tidak dihiraukan teriakan Susan yang memanggil namanya.
"Dasar karyawan kurang ajar, sudah dikasih kerjaan dan beasiswa sama pihak hotel juga, malah gak sopan kaya gitu sama atasannya sendiri!" gerutu Susan sambil pergi ke ruangannya dengan kesal dan marah.
Susan mencari data tentang Qiara dan membacanya dengan teliti. "Anak yatim piatu toh, prestasinya di sekolah bagus sekali, jadi ini alasannya kenapa dia dapat beasiswa dari hotel?" Susan lalu memanggil David, asistennya yang juga merangkap sebagai kekasih gelapnya .
"Iya Bu, ada yang bisa saya bantu?" Susan menyerahkan data Qiara kehadapan David.
"Selidik perempuan itu, kirim beberapa orang mata-mata untuk mengikuti dia kemanapun dia pergi, laporkan padaku setiap hari!" David sebenarnya bingung kenapa dia diberikan tugas seperti itu dari kekasih gelapnya itu.
Tapi untuk bertanya dia juga bimbang,melihat raut muka Susan yang tampak menahan amarah itu.
"Baik Bu, permisi!" setelah mengambil map yang tadi diberikan Susan, dia segera keluar dan menghubungi anak buahnya di luar.
David dan Susan dahulu satu kampus saat mereka sama-sama kuliah di Meksiko, mereka saling mencintai sebenarnya, tetapi tidak mendapatkan restu dari orang tua Susan yang berharap anaknya menikah dengan keturunan ningrat, orang kaya. David yang hanya anak penguasa kecil sama sekali tidak dipandang oleh orang tua Susan yang matrealistis.
Karena rasa cinta yang teramat sangat David rela menjadi kekasih gelap Susan kalau malam tiba, kemudian menjadi asisten kalau siang selama berada di kantor.
Cinta memang selalu dijadikan alasan untuk orang berbuat nekat dan diluar nalar dan akal sehat. yah,cinta bisa membawamu ke surga bahkan bisa membawamu ke neraka.
Semua bagaimana kita menyikapinya dan menanggapinya. Kalau kita bisa menjaga kesucian cinta maka kita akan menjadi mahluk beradab dan tidak keluar dari norma yang berlaku di masyarakat umum, kita orang timur, tidak menerapkan budaya pergaulan bebas dan *** sebelum menikah. Haram hukumnya.
Dalam Islam sendiri sudah dijelaskan bahwa pacaran itu haram hukumnya. karena mendekatkan kita pada fitnah dan zina. Alangkah baiknya apabila hubungan dilandasi dengan cinta tanpa dikendalikan oleh nafsu setan yang akan menjerumuskan dan menyesatkan yang akhirnya menimbulkan sesal yang berkepanjangan.
Kita hidup hanya sekali, kalau hanya berbuat dosa, sungguh sayang sekali. Kenikmatan sesaat yang harus di bayar dengan penderitaan sepanjang hidup kita, sungguh amat tidak layak. Islam memuliakan kaum wanita tetapi kadang mereka yang merendahkan diri mereka sendiri dengan berpakaian yang tidak pantas, yang menampakan Aurat dan mengundang nafsu syahwat para lelaki.
Saat sampai ke kampus, Qiara langsung masuk ke kelasnya, dia tidak tahu kalau kelasnya hari ini telah di ganti dengan seminar umum, dan tempatnya berpindah ke aula kampus. Pantas saja tadi Qiara melihat teman-teman satu angkatan dengannya pada menuju area aula.
Qiara yang memang pada dasarnya sudah terlambat, di tambah harus cari informasi masalah kelas yang berubah jadi seminar pula, jadi semakin terlambat lagi.
Saat dia memasuki aula,otomatis semua mata tertuju padanya.
"Kamu yang baru masuk. Naik ke atas panggung!" Mendengar namanya di sebut oleh Nara sumber di atas panggung. Qiara jadi terkejut. Apalagi saat melihat siapa yang berdiri di sana. " Ah... kenapa lelaki itu lagi?" bathinnya kesal dengan keadaannya.
Kevin sengaja memanggil Qiara keatas panggung, karena dia memang merindukan gadis itu. Kemunculan dia di seminar itu juga adalah salah satu strategi dia agar bisa bertemu Qiara.
Qiara sangat susah untuk ditemui, dia selalu menghindari tidak tahu kenapa. Kevin sungguh frustasi dengan kelakuan Qiara itu.
"Kamu cepat naik. Kamu tahu, kamu terlambat lebih dari 30 menit, jadi kamu harus menerima hukuman dari saya!" Kevin memasang wajah garang sehingga semua yang hadir disana ketakutan dengan nasib Qiara.
Mereka tahu alasannya kenapa Qiara selalu terlambat ke kampus, karena dia harus kerja dulu di hotel sejak pagi sampai dhuhur. Saat mereka masih bermanja-manja di bawah selimut. Qiara sudah Bermandi peluh dan berlarian kesana kemari melayani para chef yang membutuhkan sayuran. Mereka paham kesulitan yang Qiara alamai, makanya mereka tidak pernah mengeluh para dosen juga paham.
Qiara jadi salah tingkah sendiri. Dengan gugup dia naik ke panggung, mendekati Kevin yang terus menatap tajam ke arahnya.
"Maaf pak, tadi ada insiden kecil di tempat kerja, jadi saya terlambat, maaf sekali lagi!" Kevin masih memasang tampang garang. Perlahan dia mendekat ke arah Qiara lalu berbisik di telinga Qiara.
"Kalau kamu berjanji, nanti malam nemenin aku makan malam, masalah hari ini aku anggap selesai," Qiara terkejut dengan syarat yang Kevin ajukan, dia berpikir sejenak, sementara teman-temannya sudah kwatir, bahwa Qiara akan mendapatkan hukuman yang berat dari dosen tamu yang namanya sering wara-wiri di televisi di saluran bisnis karena memang dia sosok terkenal di bidang perhotelan.
"Tibang nemenin makan doang, kecil itu. Kalau dia macam-macam, tinggal jitak saja kepalanya, beres deh!" Qiara senyum-senyum dengan idenya.
Kevin yang melihat itu merasa terganggu "Kenapa kau senyum-senyum huh? mau saya suruh bersihkan toilet di seluruh gedung ini?" ancamnya dan sukses membuat telinga semua orang berdengung, "Kasihan Qiara" bathin mereka semua dalam hari.
"Jangan pak, jangan. Baiklah saya terima hukuman bapak tadi!" Qiara mendekati Kevin dan berbisik juga di telinganya.
"Tapi bapak harus mau jadi kekasih saya ya, nanti kalau di restoran ada yang nanya, bilang kalau bapak kekasih saya!" Qiara mencoba bernegosiasi dengan Kevin, Rencananya mau memanfaatkan Kevin agar lepas dari Arnold yang sudah lama mengejarnya. Kebetulan tadi malam dia mengajak Qiara untuk makan malam. Kebetulan yang sungguh menyenangkan karena Kevin mengajak dia makan malam juga, jadi bisa di manfaatkan sekaligus.
"Sekali berenang sudah dapat main ke beberapa pulau, lumayan!" Qiara terkekeh sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments