"Ada apa dengan dia? Kenapa berlari melihatku?" Kevin heran sekali. Di saat semua wanita ingin dekat dengannya, Qiara malah berlari ketakutan dia sapa. "Aneh sekali!" dia segera pergi dari sana, takut ada yang menyadari keberadaannya, bisa runyam nanti.
Benar saja apa yang ditakuti oleh Kevin. Belum lima langkah dia meninggalkan kampus Qiara, para wanita sudah berkerumun di sampingnya. Qiara yang melihat dari kejauhan hanya geleng-geleng saja. Kevin sebisa mungkin menghindari mereka dengan menyusup diantara para gadis yang heboh itu. Akhirnya bisa lolos dengan pertolongan sang asisten. Sudah biasa bagi Arjun untuk mengatasi hal demikian , mengamankan sang boss dari para gadis yang nge fans pada boss tampan nya itu.
"Artis toh?" ujarnya lalu masuk ke ruangan kuliah.
"Kamu kenal Kevin Atmajaya?" tiba-tiba Intan sahabatnya sudah duduk di sampingnya.
"Gak, kenapa memangnya? Kamu kenal dia?" Qiara malah balik nanya. Intan menjitak kepala Qiara karena gemes dengan kepolosan sahabatnya yang cantik itu.
"Di tanya malah nanya balik, dasar! Kebiasaan sekali!" sungut Intan yang di balas cengengesan oleh Qiara.
"Aku gak kenal dia, hanya saja, tadi pagi, gak sengaja ketabrak waktu gue kerja di hotel, secara kan ya.. gue buru-buru dan dia jalan gak pakai mata," Qiara tersenyum sendiri mengingat kejadian tadi pagi.
"Nah loh. Senyum- senyum sendiri,:awas loh! Nanti kesambet setan!" Intan menepuk bahu Qiara.
"Loe setannya!" Qiara tertawa terbahak-bahak yang di balas Intan juga.
"Setan cantik kan ya?" dia juga tertawa-tawa.
Saat dosen sudah tiba, mereka akhirnya fokus dengan pelajaran hari ini. Qiara dan Intan juga bekerja di tempat yang sama, mereka juga tinggal satu kontrakan. Sama-sama anak yatim piatu jadi mereka disatukan oleh nasib yang tak berpihak padanya.
Setelah selesai kuliah, mereka kembali ke kontrakan. Qiara akan berangkat kerja di pasar swalayan sebagai kasir disana. Dia ambil shif malam sampai jam 10.
Setalah sampai Qiara segera mengambil seragamnya dan mengganti baju di ruang ganti karyawan. Qiara tidak tahu kalau ada dua pasang mata yang memperhatikan dia sejak datang ke sana. Dia adalah Kevin.
"Dia juga kerja disini?" tanya Kevin pada Arjun.
"Betul tuan, dia bekerja dari jam 19.30 sampai jam 22.00 sebagai kasir di bagian restoran!"
"Kenapa tidak kamu cantumkan di laporan tadi pagi?" protes Kevin. Arjun hanya nyengir saja mendapat teguran sang boss.
"Maaf tuan, saya juga baru tahu tadi. Barusan saya bertanya pada bagian personalia Mall kita," Kevin mentoyor kepala Arjun karena kesal.
"Ya sudah, ayo kita ke ruangan ku saja!" Kevin akhirnya pergi dari sana. Dia harus menyiapkan strategi dalam rangka mendekati Qiara.
"Pertemuan pertama biasa, pertemuan kedua luar biasa, pertemuan ke tiga namanya jodoh, pertemuan keempat namanya takdir" gumam Kevin. Dalam sehari dia sudah bertemu dengan Qiara sebanyak empat kali. Pertemuan tanpa direncanakan dan tanpa sengaja. Apa namanya kalau bukan takdir?
Kevin memperhatikan Qiara di kamera cctv yang langsung tersambung ke komputer di ruangan miliknya. Semakin di lihat, semakin Kevin merasakan ada desir aneh di hatinya saat memandangi wajah Qiara.
"Apa aku jatuh cinta pada Qiara?" sungguh heran dengan perasaannya sendiri. Padahal baru hari ini bertemu tapi gadis itu telah sukses besar dalam mencuri hatinya, yang sekian lama membeku karena patah hati di tinggalkan oleh Melisa sang mantan kekasih yang mengejar karir ke luar negeri dan bertahun-tahun tidak pernah kembali ke Indonesia, sudah lama Kevin tidak mendengar kabar Melisa.
"Apa ini memang cinta?" Kevin terus menatap gadis itu di layar komputer, saat Qiara tersenyum ramah pada pelanggan, Kevin juga tersenyum. Seakan-akan Qiara tersenyum kepadanya.
Arjun yang melihat tingkah laku sang boss hanya bisa geleng-geleng kepala dan memilih pergi saja, dari pada dia ikut gila juga. Mending kerja. Banyak kerjaan yang terbengkalai gara-gara tugas menggali informasi Qiara tadi pagi.
Setelah jam kerja selesai. Arjun diminta pulang duluan sama Kevin, karena dia ada urusan pribadi. Yaitu ingin mulai mendekati Qiara.
Saat Kevin melihat Qiara di depan gedung, dia membunyikan klakson dan berhenti di samping Qiara. Qiara terkejut karena melihat pria itu lagi.
Kevin ke luar dari mobilnya dan berjalan ke arah Qiara. Qiara tampak memasang wajah waspada, hari telah berganti malam, seorang pria mendekati tentu saja dia sudah berpikir aneh-aneh.
"Apa kabar sayang? Perkenalan nama saya Kevin Atmajaya!" Kevin mengulurkan tangannya untuk bersalaman, namun Qiara hanya mengangguk saja tidak acuh dengan dirinya. Kevin menjadi gemes dibuatnya. Baru kali ini ada gadis yang menolak berkenalan dengannya yang selalu menjadi Casanova di antara sahabat-sahabat kayanya.
"Maaf kita bukan muhrim!" ucapnya singkat dan bersiap pergi dari sana namun Kevin menghalangi jalan Qiara sehingga Qiara mendengus kesal dengan kelakuan Kevin yang gak ada akhlak menurutnya.
" Maaf, saya gak maksud buruk, hanya ingin berkenalan saja, janganlah takut pada saya. Saya bukan orang jahat" Kevin berusaha meyakinkan Qiara agar tidak takut padanya.
"Eh.. kalau penjahat ngaku penjahat, penjara penuh pak!" ketus Qiara. Mendengar ucapan Qiara , Kevin terbahak-bahak. Merasa lucu dengan ucapan Qiara yang tanpa tedeng baling-baling.
"Kamu bisa saja bercanda, masa wajah ganteng kaya gini di bilang penjahat?" Kevin tertawa lagi.
"Justru penjahat yang paling berbahaya adalah orang-orang ganteng seperti bapak ini, bisa mencuri hati para gadis dan menawarkan mereka hingga hilang arah dan jiwa karena patah hati!" ucap Qiara lagi. Kevin sungguh tidak bisa menahan lagi dirinya untuk tertawa.
"Kamu sungguh lucu sekali." Kevin bersandar di mobilnya.
"Nama kamu siapa?" tanya Kevin agak pelan karena melihat Qiara agak jengkel dengannya yang tertawa dari tadi.
"Qiara!" lalu dia langsung pergi meninggalkan Kevin yang masih bengong, Kevin sungguh heran sekali, kenapa Qiara menghindari dia sedari siang tadi. Sebenarnya dia ingin mengejar Qiara, tapi dia takut Qiara jadi Ilfell dengannya, itu bahaya besar baginya.
Dia hanya mengikuti Qiara dari kejauhan, kwatir gadis itu merasa terganggu. Kevin sungguh heran dengan dirinya, dulu saat dia berhubungan dengan Melisa, tingkahnya gak begini.
Melisa yang selalu mencarinya, Kevin hanya menuruti apa yang Melisa inginkan. Arjun biasanya yang menyiapkan segala sesuatunya. dia hanya terima beres saja.
Kevin mengikuti Qiara sampai ke kontrakan gadis itu,memastikan gadis itu sampai dengan selamat. Nanti kalau dia kangen, dia tahu harus kemana mencari gadis itu, kalau sudah tahu alamatnya.
Setelah itu Kevin pergi ke rumah pribadinya. Kevin Memiliki apartemen dekat perusahaan, tapi dia menggunakan apartemennya itu jika memang ada keperluan mendesak di perusahaan. Sekarang posisinya lebih dekat dengan rumah pribadinya, jadi Kevin memutuskan untuk pulang ke sana.
Bi Farah yang menjaga rumahnya tergopoh melihat sang tuan pulang juga, sudah hampir sebulan dia tidak pulang,segera disiapkan air hangat dan baju piama untuk sang tuan.
"Apakah tuan ingin saya siapkan makan malam?" tanya BI Farah di luar pintu kamarnya.
"Tidak usah Bi , Bibi istirahat saja! " Kevin menjawab dari kamar mandi. Dia berendam di bathtub sambil merilekskan semua otot-otot nya, seharian bekerja membuatnya sangat lelah dan letih sekali.
Setelah mandi, Kevin memutuskan untuk tidur agar besok fresh kembali dan bisa mulai usaha untuk mendapatkan Qiara, wanita yang telah berhasil mencuri hatinya sejak pandangan pertama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
@Kristin
wkwkwk
2022-09-23
0