3. Hujan Tanpa Petir

Srraaaaaahhhh

Awan hitam dilangit terbentang hadir mengiringi pemakaman, hujan yang turun deras tanpa petir dan angin menyumbangkan suara gemericik membasahi payung payung hitam para pelayat yang turut serta mengantar kepergian yonara Ankara.

Jaevan berdiri memegang erat foto mendiang kakaknya mencoba tetap untuk bertahan, menyaksikan tanah mulai membawa kakaknya pergi dari pandangannya. Bahunya bergetar menandakan betapa kerasnya di mencoba bertahan, air matanya turun bersama dengan air hujan yang membasahi wajahnya.

Semua orang disana turut merasakan kepedihan dari seorang laki-laki yang berdiri di dekat gundukan tanah itu. Regan dan Lenovan yang berdiri tepat di belakang Jaevan mengelus bahu sahabatnya mencoba memberi kekuatan. Dada mereka terasa sesak melihat jaevan sahabatnya. Air mata mereka akhirnya jatuh saat melihat Jaevan akhirnya ambruk berlutut di depan makam kakaknya.

Satu persatu pelayat mulai pergi meninggalkan pemakaman, kecuali Jaevan.

kedua orang tua Regan dan Lenovan juga turut hadir, mereka menghampiri Jaevan.

merasakan bahunya di tepuk Jaevan menoleh dan bangkit berdiri "Paman bibi terimakasih sudah membantu ku"

"Jangan sungkan nak, kita bukan orang asing bukan!" itu ibu Regan, ia tersenyum dan mengusap bahu Jaevan "Kuat lah"

Jaevan mengangguk, kemudian orang tua Lenovan meneluk Jaevan sejenak dan mengusap bahunya tidak memperdulikan baju nya yang akan ikut basah"Kakak mu tenang di sana jadi janganlah larut dalam kesedihan terlalu lama nak" nasehat ayah Lenovan.

Jaevan mengangguk.

"Ayo pulang, kami akan mengantar mu" tawar ayah Lenovan.

"Tidak apa-apa paman, aku bisa pulang sendiri aku membawa motor"

ayah Lenovan mengangguk "Baiklah kalu begitu paman pamit pulang ya"

Jaevan mengangguk, setelah orang tua Regan dan Lenovan pergi Jaevan kembali berbalik menatap nisan kakak nya.

Regan dan Lenovan mendekati Jaevan dan memayunginya.

"Regan Lenovan pulanglah, orang tua kalian menunggu di mobil"

"kami akan pulang jika kau pulang"

"aku tidak apa sendiri, aku pasti akan pulang, pulanglah kalian tidak perlu khawatir"

"kami... " Lenovan belum selesai bicara Jaevan lebih dulu memotong ucapannya.

"beri aku waktu sendiri, ku mohon"

Dengan berat hati Regan Dan Lenovan menuruti perkataan Jaevan meninggalkanya sendiri, walau sebenarnya mereka khawatir dengan kondisi sahabatnya.

"Dan tolong sampaikan kepada orang tua kalian aku benar-benar berterimakasih"

Mereka pun tersenyum, ditepuknya pelan bahu jaevan, Regan meraih tangan Jaevan menyerahkan payung nya lalu pergu meninggalkan nya sesuai dengan keingina nya.

...**********...

Srrahhhhh

Sekarang Jaevan sudah berada di rumahnya, setiap langkahnya memasuki rumah meninggalkan jejak air dilantai dari pakaiannya yang basah. Pandangannya menerawang mengenang setiap momen kebersamaannya dengan sang kakak di setiap ruangan yang dilewatinya.

Netranya berhenti ke arah foto anak kecil yang berada didinding terkena cahaya kilat senyumannya manis terkembang memamerkan kedua gigi kelincinya.

Ah dia kembali teringat akan keponakannya, segera dia pergi memasuki kamar mandi dan bersiap untuk kembali menemani keponaknnya di rumah sakit.

Tanpa membuang banyak waktu, hanya butuh 5 menit untuknya bersiap, dan tak lupa dengan cepat dia menarik beberapa pasang pakaian dari lemari dan memasukkannya dalam tas untuk pakaian gantinya selama di rumah sakit.

Setelah memastikan rumahnya terkunci, dengan langkah sedikit tergesa-gesa dia memakai jas hujan karena hujan masih turun lumayan deras, memakai helm full facenya dan menaiki moge nya melaju menuju rumah sakit.

...**********...

Sesampainya di rumah sakit, Jaevan memutuskan untuk melihat keadaan kakak iparnya terlebih dahulu di ruangan perawatan khusus, karena sejak hari kecelakaan dia belum sempat melihat keadaan kakak iparnya itu.

Dicarinya sosok itu di sekeliling ruangan dari balik kaca, namun nihil dia tidak menemukannya. Dan seorang perawat keluar dari ruangan itu.

"Permisi saya mau bertanya?"

"apa yang bisa saya bantu tuan? "

"dimana pasien bernama Jahen Roxen?"

"maaf tapi anda dengan siapanya? "

"saya adik iparnya"

"ah iya, pasien sudah dipindahkan oleh keluarga kandungnya ke rumah sakit di Amerika tuan"

"Apa" Jaevan terkejut, masalahnya dia tidak tau menahu akan kepindahan kakak iparnya, tidak ada yang memberi kabar padanya.

"Apa dia sebelunya sudah sadar? "

"pasien masih dalam keadaan koma saat keluarga nya memindahkan nya tuan"

Jaevan terdiam, dadanya kembali sesak entah kenapa.

"apa ada pesan untuk saya?"

"maaf tuan, tapi tidak ada pesan yang ditinggalkan keluarga pasien" perawat itu pun pergi meninggalka nya.

Jaevan terdiam lagi, dugaan nya sudah pasti keluarga kakak ipar nya itu sengaja melakukan hal ini. Tidak heran lagi jika ini terjadi, mengingat hubungan pernikahan kakak nya dan kakak iparnya adalah sesuatu yang ditentang keluarga Jahen kakak ipar nya. Karena status sosial yang berbeda diantara mereka, kakak nya adalah seorang anak panti asuhan yang bekerja menjadi sekretaris dikantor milik keluarga Jahen sedangkan jahen adalah CEO perusaan tersebut yang merupakan orang konglomerat terpandang. Pernikahan mereka pun adalah pernikahan yang tanpa diketahui keluarga Jahen, hanya dialah yang tau pernikahan ini. Dan sudah pasti kebaradaan anak mereka tidak di ketahui keluarga Jahen.

Dia menyesali keputusan untuk merestui hubungan kakak nya, andai saja dulu dia menentang nya ini tidak akan pernah terjadi pada nya. Langkah lebar nya segera meninggalkan tempat itu menuju ruangan tempat keponakan nya sekarang dirawat, dengan membawa rasa sakit ulu hati nya.

Sesampainya disana, dia mencoba mengontrol diri, ditariknya nafas dalam-dalam dan menghembuskannya

Cklekk

Pintu itu dibuka dan didapatinya kedua sahabat nya berada disana, duduk tersenyum menyambut nya.

"jaevan apa kau sudah makan?"

Jaevan mengerjapkan matanya beberapa kali, tidak menduga kedua sahabat nya berada disini.

"belum" jawab Jaevan apa adanya.

"cah, kalau begitu mari kita makan bersama, aku juga lapar"

Lenovan mendorong bahu Jaevan membawanya duduk di lantai, sedangkan Regan sibuk mengeluarkan dan mentata kotak-kotak berisi makanan di meja.

"Ini" Regan memberikan sumpit kepada Jaevan dan Lenovan.

Hati Jaevan menghangat, air mata keluar dari sudut mata nya, di usapnya air mata itu menggunakan punggung tangan.

Regan dan Lenovan khawatir melihat Jaevan kembali menangis, Jaevan perlahan mulai melahap makananya dalam diam, dengan air mata yang masih menggenang di pelupuk mata nya.

Regan dan Lenovan sesak melihatnya, namun ini sudah jauh lebih baik setidaknya dia sudah mau makan walaupun tidak banyak, Jaevan anak itu tidak makan apapun dari kemarin.

"selamat makan" teriak Regan dan Lenovan bersama-sama.

"Wah" Regan berseru merasakan kelezatan makanan yang ada di mulut nya.

"Makanlah yang banyak, ini benar-benar enak aku serius"

"Wah" kali ini Lenovan lah yang berseru

"Wah masakan ibumu memang terbaik Regan" Lenovan membaringkan tubuhnya, memberikan dua jempol memuji masakan ibu Regan.

"hemmm, Regan tolong sampaikan salam pada ibumu aku menikmatinya dan terimakasih jangan lupa" Jaevan ikut berbaring dilantai menyusul Lenovan yang sudah lebih dulu terkapar kekenyangan. Regan ikut bergabung menyusul mereka berdua.

"ngomong-ngomong apa kau besok akan pergi sekolah?"

Tanya Regan sambil menatap langit-langit atap rumah sakit.

"Mungkin aku tidak akan sekolah selama satu minggu kedepan" .

Ruangan itu kembali hening, mereka hanya menatap langit-langit atap itu sambil berbaring. Hingga Jaevan bangkit lalu mengambil tas nya, mengeluarkan buku dan pena, menulis sesuatu disana.

"apa yang sedang kau buat?" Regan bangkit duduk menyimak apa yang dilakukan sahabat nya.

"surat izin, tolong besok kalian berikan ke kelasku ya"

Regan dan Lenovan mengangguk bersama.

...To be Contiunue...

Terpopuler

Comments

Ayu Narahari

Ayu Narahari

Cerita yang bagus... 👍💜

2022-09-18

0

Keykey Sihab

Keykey Sihab

sedih bnget jd jae..smngt jae..aku suka ceritanya thor

2022-09-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!