Keberuntungan

Elena memilih untuk segera kembali ke rumah Rexy, dimana ia akan tinggal di sana hingga mereka menikah nanti. Senyum wanita cantik itu tak hentinya mengembang, ketika bisa bertemu kembali dengan sang pujaan hati yang sudah satu tahun ini menjadi kekasihnya.

Mata indah Elena terus mengawasi jalanan yang ia lewati. Ketika mobil melintasi sebuah cafe, tanpa sengaja ia melihat orang yang selama ini dicari tengah duduk manis dibalik dinding kaca itu.

"Clay, kita berhenti di cafe itu sebentar!" Ucap Elena tergesa-gesa.

"Nona, apa anda membutuhkan sesuatu?" Tanya Clayton mengernyit.

"Saya melihat mereka Clay! Kamu jangan jauh-jauh ya!" Ucap Elena dengan sangat tidak sabar.

"Baik, Nona!" Ucap Clayton segera menepikan mobil di halaman parkiran cafe itu.

"Nona, Mohon berhati-hatilah!" Ucap Clayton ketika melihat Elena sudah turun terlebih dahulu.

Wanita cantik itu berjalan dengan anggun memasuki cafe tersebut. Namun ketika hendak mencapai pintu, jantungnya berdegup dengan cepat dan tidak beraturan.

Elena, kamu pasti bisa! Ini bukan sesuatu yang sulit bukan!. Batin Elena mengambil nafas dalam dan kembali menghembuskannya.

Clayton segera membuka pintu untuk Elena ketika melihat wanita cantik itu masih berdiri mematung.

"Nona, Jika anda belum siap, kita bisa melakukannya lain kali!" Ucap Clayton lirih.

"Tidak, Clay. Mau sekarang ataupun nanti, semuanya tetap akan terjadi!" Ucap Elena tersenyum.

Ia berjalan menuju salah satu kursi yang berada tepat disebelah Justin dan istrinya berada. Senyum smirk mulai menghiasi wajah cantik itu.

"Clay, pesanan aku americano satu!" Ucap Elena.

"Baik, Nona!" Ucap Clayton mengawasi gerak-gerik Elena dan memesan minuman melalui waiters yang ada di dekatnya.

Elena berjalan dengan anggun menuju meja yang sudah ia targetkan. Dengan hils yang tinggi, Elena dengan sengaja menjatuhkan diri dan mengarah kepada Justin.

Beruntung laki-laki itu dengan sigap menangkap Elena sehingga wajah mereka berjarak sangat dekat sekali. Semua orang pun ikut terkejut melihat apa yang barusan terjadi.

Mata Justin menatap intes bola mata Elena, teduh dan seperti familiar, begitu fikirnya.

Elena pun tersenyum manis, dan mengecup basah pipi Justin dengan lembut. "Terima kasih, Mas!" Ucap Elena.

"Heh, minggir kau pelakor!" Ucap Reema menarik tubuh Elena dengan kasar.

Beruntung Clayton dengan sigap menangkap Elena, sehingga wanita cantik itu tidak terhempas jatuh ke lantai.

"Dasar kau pelakor, sialan! berani-beraninya kau mencium pipi suami orang dihadapan istrinya!" Pekik Reema hendak memukul Elena.

Namun Justin lebih dulu memegangi sang istri dan memeluknya agar bisa lebih tenang.

"Suami anda juga tidak menolak, kecupan saya! Kenapa Anda bisa semarah itu?" Ucap Elena polos, padahal di dalam hatinya merasa jijik sekaligus senang.

"Kau dasar jalaang, mati saja kau!" Pekik Reema kembali histeris.

"Honey, cukup!" Bentak Justin yang sudah kepalang malu di hadapan para pengunjung.

"Kau membelanya? Mas, aku ini istrimu dan kau malah membela dia, dan kau juga diam di saat dia menciummu?" Ucap Reema berapi-api.

Semua pengunjung mulai berbisik-bisik tentang Justin, Reema dan Elena. Sementara wanita cantik itu tersenyum puas dengan apa yang barusan ia lakukan.

"Dasar tidak tau diri! Sudah ada suami malah berani kau mencium laki-laki lain dengan santai! Dasar kau tidak tau malu!" Bentak seorang ibu-ibu sambil menunjuk-nunjuk Elena.

"Iya, apa kurang jatah kau dari suami, hingga kau menjadi pelakor, Syalan?" Ucap Ibu-ibu yang juga kesal melihat tingkah Elena.

"Heran, pelakor sekarang gak tanggung-tanggung. Body mulus seksi hasil operasi plastik!" Cerca pengunjung yang lain.

"Iya, pelakor sekarang makin berani!" Timpal Ibu-ibu lainya.

Vania hanya terdiam dan tidak menghiraukan perkataan semua orang asal mereka tidak menggunakan kekerasan. Ia hanya peduli dengan sepasang suami-istri yang mulai terlihat memanas itu.

"Ada apa ini?" Tanya Seorang satpam tiba-tiba saja datang menengahi keduanya.

"Dia, dia pengacau di sini pak!" Ucap Reema mengadu kepada satpam.

"Benar Nona?" Tanya Satpam itu sambil melotot.

"Tidak pak, dia yang berteriak tidak jelas, saya hanya terpeleset dan dibantu oleh suaminya. Jika Mas-mas tampan ini tidak membantu, mungkin pihak cafe harus bertanggung jawab untuk mengobati saya karena lantainya yang basah tanpa ada peringatan!" Ucap Elena ketus.

"Tetapi tidak harus mengecup pipi suami orang!" Pekik Reema kembali.

"Sudah, sudah! Jika kalian tidak bisa menjaga kenyamanan di sini, silahkan keluar!" Ucap Satpam itu dengan tegas.

Semua orang terdiam, sementara Reema sudah berjalan keluar meninggalkan Justin yang masih harus membayar makanan mereka dan uang denda keributan.

Elena melemparkan senyuman manisnya kearah Justin dan dibalas kedipan mata oleh pria tampan itu.

Cih, dasar buaya!. Batin Elena jengah.

Tak selang berapa lama, Clayton datang untuk membawa minuman yang mereka pesan dan segera pergi dari cafe itu dengan wajah bahagia penuh kemenangan.

"Kamu lihat Clayton, dia memang laki-laki badjingan! Dikedip sedikit saja sudah jelalatan!" Ucap Elena semakin jengah.

"Nona, Jangan sampai Tuan tau jika anda mengecup orang sembarangan, apa lagi dia adalah mantan suami, Nona. Saya tidak tau apa yang akan dilakukan oleh tuan nanti!" Ucap Clayton bergidik.

"Kamu benar, Clay! Ini hanya rahasia kita berdua saja! Kamu jangan beritahu kepada yang lain!" Ucap Elena yang juga ikut bergidik.

"Baik, Nona. Kecuali nanti ada orang suruhan tuan yang melaporkan!" ucap Clayton terkekeh.

"Ah, semoga saja mereka tidak melaporkannya. Kamu urus saja Clay!" Ucap Elena merasa lelah.

Mobil terus melaju menuju rumah Rexy yang berada cukup jauh dari sana. Pikiran Elena mulai menerawang memikirkan apa yang sudah terjadi kepadanya beberapa waktu belakangan ini.

Sudah lima tahun berlalu kamu masih terlihat sama seperti dulu, hanya saja terlihat sedikit kurus. Aku begitu mencintaimu, Mas. tetapi kamu malah tega membunuhku dengan cara tragis seperti itu! Sekarang aku sudah kembali, bersiaplah untuk menemui ajalmu!. Batin Elena dengan perasaan yang bercampur aduk.

Hingga mobil berhenti di halaman rumah mewah milik Rexy. Ini pertama kalinya Elena menginjakkan kakinya di sini. Karena setiap Rexy mengajaknya pulang, ia selalu menolak dengan alasan belum siap untuk bertemu dengan masa lalunya.

"Nona, kita sudah sampai!" Ucap Clayton sambil membuka pintu mobil untuk Elena.

Wanita cantik itu tersenyum dn segera turun dari mobil. Melangkah dengan anggun memasuki rumah mewah itu.

Ceklek!

Pintu tiba-tiba saja terbuka, beberapa orang pelayan menyambut kedatangannya di depan pintu.

"Selamat datang, Nona!" Ucap Mereka serentak.

Elena terdiam, ini bukan hal yang mengejutkan lagi bagi dia jika itu berhubungan dengan Rexy.

"Terima kasih!" Ucap Elena tersenyum.

Ia berjalan masuk menatap sekeliling rumah itu dengan tersenyum. Seluruh dinding hampir dipenuhi oleh foto Rexy dengan berbagai gaya.

Dasar narsis!. Batin Elena tersenyum.

"Nona, anda sudah ditunggu oleh nyonya diruang keluarga!" Ucap Kepala pelayan.

"Mari kita ke sana, Pak!" Ucap Elena ramah.

"Mari Nona!" Ucap Kepala pelayan mengantarkan Elena.

Terlihat sepasang suami istri tengah duduk berdampingan dan saling merangkul satu sama lain.

"Bunda?" Panggil Elena begitu lembut dan membuat sepasang suami istri itu menoleh.

"Kamu sudah datang?" Tanya Bunda Angelin tersenyum.

"Sudah, Bunda!" Ucap Elena meraih tangan wanita paruh baya itu dan mengecupnya.

"Ah, akhirnya kita bisa bertemu lagi!" Ucap Angelin tersenyum dan memeluk Elena.

"El kangen sama bunda!" Ucap Elena membalas pelukan hangat itu.

Mereka berbincang sebentar melepas kerinduan. Karena sebelumnya, Rexy pernah mempertemukan Elena dan orang tuanya ketika berada di Korea Selatan.

Beruntung karena Elena adalah pilihan Rexy, ditambah dengan attitudenya yang sangat baik, membuat keluarga Rexy dengan mudah menerima Elena dengan semua masa lalunya.

Tak berapa lama, Elena berpamitan untuk beristirahat, karena tubuhnya terasa sangat lelah, ditambah dengan pertemuannya dengan Justin tadi, membuat kinerja jantungnya sangat tidak stabil.

Ia merebahkan diri dan terlelap seketika. Tanpa mengganti baju dan membersihkan diri terlebih dahulu.

🌺🌺🌺

TO BE CONTINUE

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

lagian knp hrs dikecup, jijay lah... cukup dibuat meleleh saja harusnya

2024-09-09

0

@Kristin

@Kristin

😱Untung saja ada yang sudah sigap😁

2023-02-22

0

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

vania akan bahagia. haruskah dendam itu dituntaskan?

2022-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Kecelakaan.
2 Vania atau Elena
3 Keberuntungan
4 Perdebatan
5 Perkenalan
6 Saling Menggoda
7 Mengunjungi Justin
8 Aku Bukan Pembunuh!
9 Pengakuan Justin
10 Jadilah Lebih Kejam, Sayang!
11 Hanya Satu Bulan!
12 Ayo Kita Bermain Sebentar!
13 Kecurigaan Justin
14 Hamil atau Berpisah!
15 Merindukan Mereka
16 Panik!
17 Tuduhan Justin
18 Melatih Elena
19 Makan Malam Romantis?
20 Reema vs Elena
21 Kebingungan Justin
22 Sudah Tidak Sabar!
23 Pertengkaran Hebat
24 KDRT?
25 Tersadar
26 Merindukanmu!
27 Tidak Akan Bisa
28 Penguntit
29 Bersatu Padu
30 Pria Tampan Yang Merona
31 Jackpot or Double Kill?
32 Ku Kembalikan Dia!
33 Persiapan Pernikahan
34 Berdrama
35 Semakin Panas
36 Langkah Justin
37 Janji Rexy
38 Bendera Perang Telah Berkibar
39 Mulai Bergerak
40 Berhadapan
41 Memancing Justin
42 Apa aku siap?
43 Iki Mirindikinmi
44 Hukuman
45 Bocah Prik!
46 Bertemu
47 Kehebohan Elena
48 Makan Malam
49 Va kecilku!
50 Meminta Restu
51 Uring-uringan
52 Tinggal Selangkah
53 Menghibur Justin
54 Penangkapan Reema
55 Tunggu Aku, Baby!
56 Hari Bersama Justin
57 Persiapan pernikahan
58 Mulai Terkuak
59 Mengungkit Kecelakaan
60 Harus Kejam
61 Let's Star This Game
62 Terkaan Justin
63 Elena yang Kejam!
64 Penangkapan Justin
65 Kekecewaan Seorang Ibu
66 Duo Asisten
67 Keadaan Elena
68 Sidang Putusan Reema
69 Hujatan Demi Hujatan
70 Baku Hantam
71 Pentol 1 Juta
72 Mengunjungi Justin
73 Elena Hanya Milik Rexy!
74 Ada Apa?
75 Meminta Izin
76 Memaafkan
77 Memulai Misi
78 Meminta Bantuan
79 Pendatang Misterius.
80 Pelarian Justin
81 Jangan Menjadi Beban Lagi!
82 Penyelamatan
83 Tingkah Menyebalkan Bocil
84 Berdebat
85 Pikirkan Lagi
86 Sudah Tidak Sabar
87 Titik Tertinggi Mencintai
88 Akhir hidup Rendi
89 Melamarmu
90 Hanya Tersisa Satu Misi
91 Menjelang Pernikahan
92 Suami Istri
93 Kekecewaan Justin
94 Salling Menggoda
95 Mengungkap
96 Malam Pertama
97 Harta Berharga
98 Kesaksian
99 Mati!
100 Akhir Perjuangan
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Kecelakaan.
2
Vania atau Elena
3
Keberuntungan
4
Perdebatan
5
Perkenalan
6
Saling Menggoda
7
Mengunjungi Justin
8
Aku Bukan Pembunuh!
9
Pengakuan Justin
10
Jadilah Lebih Kejam, Sayang!
11
Hanya Satu Bulan!
12
Ayo Kita Bermain Sebentar!
13
Kecurigaan Justin
14
Hamil atau Berpisah!
15
Merindukan Mereka
16
Panik!
17
Tuduhan Justin
18
Melatih Elena
19
Makan Malam Romantis?
20
Reema vs Elena
21
Kebingungan Justin
22
Sudah Tidak Sabar!
23
Pertengkaran Hebat
24
KDRT?
25
Tersadar
26
Merindukanmu!
27
Tidak Akan Bisa
28
Penguntit
29
Bersatu Padu
30
Pria Tampan Yang Merona
31
Jackpot or Double Kill?
32
Ku Kembalikan Dia!
33
Persiapan Pernikahan
34
Berdrama
35
Semakin Panas
36
Langkah Justin
37
Janji Rexy
38
Bendera Perang Telah Berkibar
39
Mulai Bergerak
40
Berhadapan
41
Memancing Justin
42
Apa aku siap?
43
Iki Mirindikinmi
44
Hukuman
45
Bocah Prik!
46
Bertemu
47
Kehebohan Elena
48
Makan Malam
49
Va kecilku!
50
Meminta Restu
51
Uring-uringan
52
Tinggal Selangkah
53
Menghibur Justin
54
Penangkapan Reema
55
Tunggu Aku, Baby!
56
Hari Bersama Justin
57
Persiapan pernikahan
58
Mulai Terkuak
59
Mengungkit Kecelakaan
60
Harus Kejam
61
Let's Star This Game
62
Terkaan Justin
63
Elena yang Kejam!
64
Penangkapan Justin
65
Kekecewaan Seorang Ibu
66
Duo Asisten
67
Keadaan Elena
68
Sidang Putusan Reema
69
Hujatan Demi Hujatan
70
Baku Hantam
71
Pentol 1 Juta
72
Mengunjungi Justin
73
Elena Hanya Milik Rexy!
74
Ada Apa?
75
Meminta Izin
76
Memaafkan
77
Memulai Misi
78
Meminta Bantuan
79
Pendatang Misterius.
80
Pelarian Justin
81
Jangan Menjadi Beban Lagi!
82
Penyelamatan
83
Tingkah Menyebalkan Bocil
84
Berdebat
85
Pikirkan Lagi
86
Sudah Tidak Sabar
87
Titik Tertinggi Mencintai
88
Akhir hidup Rendi
89
Melamarmu
90
Hanya Tersisa Satu Misi
91
Menjelang Pernikahan
92
Suami Istri
93
Kekecewaan Justin
94
Salling Menggoda
95
Mengungkap
96
Malam Pertama
97
Harta Berharga
98
Kesaksian
99
Mati!
100
Akhir Perjuangan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!