Tepat pukul 1 dini hari,, Ilham merasakan hawa dingin dari tubuhnya,,mengingat dia hanya tertidur di sofa yang ada didalam kamar El,,sedangkan El tidur di kasur king size miliknnya.
Ceklek...
Perlahan Ilham membuka pintu kamar,,dan membuka lemari es,,dia hanya melihat ada air minum kemasan dan beberapa minuman kaleng,,serta beberapa buah buahan.
Ilham pun mengambil buah apel dan mencucinya di wastafel lalu memakannya.
Saat sedang asyik menikmati buah apel,,tiba tiba El datang dan ikut duduk di sofa di samping Ilham.
Ilham yang mengerti dengan kegundahan hati El,,tidak ingin terlalu jauh ikut campur didalam nya. Ilham cukup tau diri,,karena selama ini El sudah berperan banyak dalam membantu perekonomian keluarganya.
"Ham.....apakah aku terlalu egois bila aku tidak menuruti semua yang mamah inginkan.....????,,Sementara hati dan pikiranku bertolak belakang dengan mamah....".beo El dengan mata masih tertutup.
"Ikuti apa yang menurut kamu baik dan benar El,,karena yang nanti manjalani bahtera rumah tangga itu kamu,,menurut orang baik belum tentu dia baik,,begitupun sebaliknya."
Ilham sejenak diam,,lalu ia melanjutkan lagi pendapatnya."Jadi jangan sia siakan hidupmu hanya untuk merenungi yang tidak pasti,,menikah bukanlah perkara yang sepele dan main main,, didalamnya ada hati yang harus kamu jaga setiap saat". panjang lebar Ilham memberikan pendapatnya kepada El.
"Jadi aku harus bagaimana ham.....???,,aku hanya ingin menikah sekali seumur hidup,,dan membina rumah tangga dengan orang yang aku cintai,,bukan karena terpaksa". ucap El yang memang benar benar otaknya sedang buntu.
"Perjuangkan dia,,jika kau ingin hidup bersamanya,,kau kan pandai dalam memenangkan tender besar,,masa menaklukan hati seorang gadis saja kau tak sanggup". El yang mendengar Ilham bicara sontak membuka matanya secara sempurna,.
"Ini beda ham....!!!! Masa kamu samakan dengan sebuah tender. Oke...oke....!!!! Aku memang pandai dalam hal bisnis,,tapi ini kan urusannya hati ham....hati.....!!!". balas El dengan menautkan dua jari telunjuk dan dua jari jempolnya,,seraya menaruhnya di dada sebelah kirinya.
"Buahahaha......ternyata sang penguasa bisnis sedang bucin tingkat akut". Ilham langsung saja bangun dari duduknya dan berlari ke kamar mandi,karena takut El murka.
Dan benar saja,, El langsung melempar bantal sofa ke arah Ilham dan langsung di tangkap oleh Ilham.
El memikirkan kata kata Ilham,dia harus memperjuangkan cintanya,, bagaimanapun caranya,,dia harus bisa menaklukan hati gadis pujaannya yang telah menguasai hatinya.
flashback off
~ ~ ~ ~ ~ ~
Di lain tempat
"Ibu....di villa saat ini sedang panen apa........????". Nasya bertanya pada sang ibu,,sambil memasukkan beberapa potong pakaian ke kopernya. Disana memang sudah ada beberapa pakaian ganti Nasya yang memang sengaja di tinggalkan,,untuk jaga jaga bila suatu saat Nasya ke villa.
"Yang ibu dengar dari mang Asep sih,,sedang panen wotel,,terong,,ubi,,kacang panjang,,kol,,cabai,,tomat,dan singkong. Kalau untuk buahnya,,ada jeruk,,durian,,nangka,,sawo,,alpukat,,buah pala,,dan masih banyak lagi sayang". Ibu berucap sambil menjabarkan perkebunannya yang memang cukup luas itu,sehingga panennya hampir setiap hari,,karena di kelola oleh orang yang mengerti akan pertanian dan bercocok tanam,,dan hasil dari perkebunannya itu,,tidak ibu pergunakan untuk biaya sehari hari,,karena ayah melarangnya,,dengan alasan itu adalah kebun milik ibu.
"Waaahhhh......ternyata cukup banyak ya Buu.... Nasya jadi tidak sabar ingin segera memanen semuanya". Ucapnya sambil membayangkan betapa segarnya bila kita langsung memetik dari pohonnya.
Setelah selesai membereskan kopernya,,Nasya menghampiri ibunya yang sedang berdiri di dekat jendela,,sambil melihat keluar. Dan Nasya langsung memeluk ibunya dari samping,,sambil menyenderkan kepala di lengan ibunya.
Ibu yang merasakan kedatangan Nasya, langsung membelai lembut rambut Nasya,,"Sayang ... sebentar lagi masuk waktu Dzuhur,, bagaimana kalau kita siap siap untuk sholat,, setelahnya kita turun kebawah untuk makan siang". Tawar ibu sebelum dia keluar dari kamar Nasya.
Nasya yang mendengar perintah dari ibunya,, langsung menganggukkan kepala.
Setelah menunaikan sholat Dzuhur dan makan siang,, Nasya bergabung dengan ibunya di ruang keluarga,,mereka menonton televisi bersama dan sesekali ibunya bertanya tentang teman teman Nasya selain Feby.
"Sayang.....di jurusan kamu dan Feby,,ada berapa kelas .....??". Tanya ibunya. "Ada 6 kelas Bu,,dan yang jurusan IPS juga sama,,ada 6 kelas". Jawab Nasya sambil memakan Snack yang ada di atas meja.
"Oohhhhh.......!!!!". ucap ibu singkat.
"Ibu......!! ayah pulang jam hari ini.....??". Tanya Nasya yang memang sudah tidak sabar ingin segera berangkat ke villa.
"Sabar sayangggg !! Sebentar lagi juga ayah pulang,,ayah kan sudah janji kepada kita,,pasti ayah saat ini sedang dalam perjalanan pulang,,karena siang ini ayah ada meeting dadakan,,jadi ayah tidak bisa pulang siang". jawab ibu menjelaskan dengan sedetail mungkin,,agar Nasya bisa mengerti.
"Baiklah buuuu,, Insya Allah Nasya bisa sabar kok". sambil nyengir dan menunjukkan deretan gigi putihnya di hadapan ibu.
Dan ibu menanggapi ucapan Nasya dengan tersenyum simpul. Sehingga terlihat dengan jelas lesung pipi ibunya.
Tiiiinnn...........Tiiiiiinnnnn
Terdengar suara klakson dari halaman rumah.
Dan benar saja,,ayah sudah sampai dan segera dia mengucapkan salam di depan pintu
"Assalamu'alaikum.....". Ucap ayah memberikan salam. "Wa'alaikumussalam....". sahut ibu dan Nasya secara bersamaan.
Dan di sambut oleh ibu yang mencium punggung tangan kanan ayah dan membawa tas kerja serta jas yang tersampir di pergelangan tangan kiri ayah ,, dan Nasya pun melakukan hal yang sama,,yakni mencium punggung tangan kanan ayah dan bergelayut manja di pergelangan tangan kanan ayahnya.
Ayah yang melihatnya pun hanya membiarkannya saja,,dan ayah sudah faham,,pasti ada mau nya kalau sudah berada di posisi manja seperti ini.
"Apakah semuanya sudah di siapkan,,agar kita segera berangkat dan supaya tidak terlalu malam sampai villanya". Tanya ayah yang memang sudah berganti pakaian.
"Sudah siap semuanya ayah,,,,bahkan perlengkapan untuk kita barbeque dengan para pekerja kebun pun sudah Nasya siapkan,,benarkan ibu.....??" Jawab Nasya dengan antusias.
Untuk perjalanan ke villa kali ini,,ayah tidak menyetir sendiri,,melainkan pakai supir pribadi ny,,dan kini mobil Alphard putih pun siap meluncur.
Di dalam perjalanan, Nasya tertidur. Dan bersandar pada pundak ibunya,, begitupun dengan ayah,,yang tertidur di samping sopir,
Mengingat ayah baru saja pulang dari kantor.
Hawa sejuk khas pegunungan mulai terasa,,dan di tambah dengan dinginnya AC dari pendingin yang ada di dalam mobil.
Tanpa terasa,,mobil sudah sampai di depan gerbang Villa,,dan mang Maman membunyikan klakson,,sebagai tanda bahwa gerbang harus cepat di buka.
Ayah yang mendengar suara klakson pun,,langsung terbangun,,di susul dengan ibu dan Nasya.
"Sudah sampai rupanya". Ucap ayah setelah dia melihat pagar yang di buka oleh mang Asep.
"Eeuuuummm". lenguh Nasya.
"Alhamdulillah.... akhirnya sampai juga kita di sini". puji syukur ibu yang setelah membuka kedua matanya.
Akhirnya Mereka semua keluar dari dalam mobil,,dan masuk kedalam villa,,tidak lupa mereka mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum....." Ucap ayah,,ibu dan Nasya. "Wa'alaikumussalam...." Jawab para ART yang menyambutnya di depan teras. "Selamat datang tuan,,nyonya,,dan nona muda,, dan bagaimana kabarnya tuan,,nyonya dan nona muda". tanya para ART
"Alhamdulillah bi.....kami sehat semua" . jawab ibu mewakili.
"Semua kamar sudah bersih dan rapih,,dan makanan pun sudah tersaji di meja makan. Apakah tuan,,nyonya dan nona muda membutuhkan sesuatu". tawar bi nur dengan sopan.
"Untuk saat ini kami ingin bersih bersih dulu,,dan setelahnya sholat Maghrib,, baru kami akan makan malam bi". Ucap ibu kembali mewakili,,dengan lemah lembut.
"Baiklah tuan,,nyonya,,dan nona muda. Kalau butuh sesuatu panggil saja bi nur,,bibi siap kapanpun bibi di butuhkan. Kalau begitu bi nur pamit ke belakang. Permisi tuan,,nyonya dan nona muda". Ucap bi nur dengan penuh sopan.
"Siyap bi...nanti pasti Nasya panggil,,jika memang Nasya membutuhkan sesuatu". Ucap Nasya. Dan ibu pun menganggukan ucapan Nasya,,tanda bahwa dia pun setuju dengan apa yang di ucapkan oleh anaknya itu.
Mang Maman yang sedari tadi membawa dua buah koper besar milik tuan dan nyonya nya,,serta koper berukuran kecil milik nasya,,kini bersuara, " Maaf tuan,,nyonya dan nona muda,,ini koper mau di taruh di mana".
"Oiya....taruh di dalam kamar yang nomer 2 saja mang" Ucap ibu memberikan perintah.
"Kalau punya aku,,taruh di kamar yang dekat taman saja mang". Ucap Nasya kemudian.
"Sayang....lebih baik sekarang kamu bersih bersih dulu,,sebentar lagi mau masuk waktu Maghrib dan setelahnya kita sholat Maghrib berjamaah dan makam malam yaa". Ucap ibu sambil membelai kepala anaknya yang tertutup kerudung.
Dan langsung di angguki Nasya."Baik ibu"
Ceklek
Nasya membuka pintu kamarnya, dan langsung tiduran di atas kasur dengan kaki menjuntai ke bawah,,di tatapnya langit langit kamar,,"Ternyata masih sama waktu terakhir aku meninggalkannya". Ucapnya dengan lirih.
Memang,,ini adalah kamar favorit Nasya,, karena letaknya yang dekat dengan taman bunga dan kolam renang. Di sebelah kiri dapur bersih,,dan di sebelah kanan ruang keluarga,disamping ruang keluarga ada taman bermain untuk anak anak. Biasanya anak anak para ART nya lah yang biasa bermain disana,,mengingat ibunya belum punya cucu.
Ceklek
Nasya membuka pintu penghubung kamar dan balkon,,yang berhadapan langsung dengan taman bunga,, biasanya para pekerja ibu kalau pagi hari banyak yang mengambil bunga untuk di jual di toko atau di jadikan berbagai jenis rangkaian bunga,,bila ada yang memesannya,,ada yang pesan untuk acara nikahan,,siraman,,kematian dan berbagai macam papan ucapan.
Setelah puas akhirnya Nasya bergegas ke kamar mandi untuk bersih bersih. Dan setelahnya sholat berjamaah di mushola yang di samping ruang keluarga,,bersama dengan para ART dan supir.
Rangkaian acara sholat pun selesai,,sementara menunggu ayah yang masih berdzikir,, Nasya dan ibu membantu bi nur di dapur untuk menghangatkan lauk dan di bantu Nasya menyiapkan peralatan makan dan menyusunnya di meja makan.
"Khheeeemmmm" Suara deheman ayah membuat Nasya menoleh dan sontak saja Nasya membuka suara "Ayah.....besok Nasya ingin ikut ke kebun yaa,,karena bosan kalau harus berdiam diri di sini". Sambil mengedip ngedipkan mata dan menunjukan Poppy eyes nya.
"Oke ....siapa takut...!!" Tantang ayah dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya.
Sambil mengambilkan nasi untuk pak suami,,dan lauk pauknya,,ibu hanya tersenyum manis,,bahkan semanis madu.
Mereka pun makan dengan tenang,,tidak ada suara.Yang ada hanya suara dentingan sendok dan piring yang beradu.
"Alhamdulillah..." Ucap ayah setelah menghabiskan makanannya dan minumnya. "Nanti setelah sholat Isya,,kita berkumpul di tepi kolam renang,,kita barbeque bersama". Kali ini ibu bersuara.
"Siyap bunda ratu....". Ucap Nasya sambil memberi hormat kepada ibunya.
Ibu di bantu ART dan Nasya membereskan bekas makan mereka,,sedangkan ayah langsung ke mushola untuk siap siap sholat isya.
Setelah semua rapi,,ibu dan Nasya menyusul ayah ke mushola yang ada di dalam villa,di susul para ART dan supir,,mereka siap siap hendak sholat isya berjamaah.
Setelah ayah mengumandangkan adzan dan sholat qobliyah dua raka'at. Mang Maman ber iqomah. Merekapun melaksanakan rangkaian ibadah dengan penuh khusyu.
Setelah semua bahan bahan untuk acara Barbeque sudah siap,, ayah dan para pekerja pria mulai memanggang,,dari mulai daging,,ayam,,jagung,,sosis dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sementara para wanita menyiapkan bumbu dan menata yang sudah matang di atas meja bundar di tepi kol renang. sesekali Nasya mengabadikan moment indah ini di handphone nya. Dari mulai Vidio ayah yang sedang memegang kipas,sampai ibu yang sedang menaruh hasil Bakaran di piring,,itu semua tidak luput dari handphone yang Nasya pegang.
TBC
silahkan tinggalkan jejak kalian
jangan lupa like dan komentarnya
see you next time
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments