Akhirnya,, tibalah El dan Ilham di depan kantornya,, mereka langsung naik ke lantai atas menuju ruangan El. Tanpa mengetuk pintu,, El langsung saja mengagetkan Rey yang sedang duduk manis di atas sofa Dan benar saja,, Rey sudah menunggunya sejak sepuluh menit yang lalu,, sambil membuka majalah bisnis yang ada di atas nakas kecil di samping sofa yang Rey duduki.
Sontak Rey langsung terpernjat kaget,, dan hampir saja melempar majalah yang sedang dia pegang. "Pakai etika dong bossss...!!!! hampir saja aku melemparkan majalah ini ke hadapan mukamu" .
Bukan El namanya kalau dia meminta maaf duluan,, dan benar saja,, dia langsung duduk di hadapan Rey yang sedang menggerutu seperti emak emak yang sedang memikirkan harga sembako yang melambung tinggi,, sambil berucap "Sudah selesai demonya,,kalau memang belum, silahkan di lanjutkan" dengan gaya cool nya,,sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan mengangkat kaki kanannya bertumpu pada kaki kirinya.
Dengan wajah kesal akhirnya Rey menaruh majalah nya di nakas,, "Emangnya kamu ada keluhan apa El,, sampai aku di suruh datang kesini....???" mengalah sudah Rey,, dari pada nanti panjang urusannya dan tidak ada kejelasannya.
"Entahlah Rey,, akhir akhir ini jantungku selalu saja berlari Marathon setiap kali mengingatnya,,dan selalu tidak fokus dalam hal apa pun,, di tambah lagi dengan omongan mamah tadi pagi di telpon" Rey yang mendengarkan curhatan El langsung bisa menebak dan tersenyum devill.
Dengan menyandarkan punggungnya di kepala sofa,, Rey menghembuskan nafas dan tersenyum tipis. "Ilham...!!!! Apakah temanku yang satu ini sudah mencair yaaa...???,,Siapakah gerangan wanita yang sudah membuat es kutub Utara ini meleleh....????". Sedang Ilham yang disebutkan namanya hanya mengangkat kedua bahunya sambil melirik sekilas ke arah kedua temannya itu.
Sontak El yang tadinya santai,, langsung memicingkan mata elangnya,, dan menatap horor pada Rey. "Aku hanya bertanya Rey,, kenapa jantungku selalu berdetak seperti genderang yang mau perang dikala aku ingat,, dan kenapa kamu malah membahas yang lain." Cerocos El tanpa ingin di bantah.
"Ilham....tolong kau saja yang jelaskan padanya,,mungkin kalau dengan bahasamu dia lebih peka" Rey yang memang malas berargumen dengan El,,langsung saja menyerahkannya kepada Ilham.
"Kenapa jadi aku yang di bawa bawa,, lagipula aku sedang banyak kerjaan dan sedang mengecek email email yang masuk,," bela Ilham yang tidak mau ikut terseret lebih dalam.
"Baiklah....!!. jadi begini El,, jantung seseorang itu akan terasa berdenyut dan berlari Marathon,, kalau dia merasakan ada rasa takut,,grogi,,malu,,dan rasa yang tidak nyaman dan belum pernah dia rasakan,,seperti bersentuhan dengan lawan jenis,,hal itu wajar adanya,,dan apakah kamu sedang merasakan jatuh cinta dengan seseorang saat pada pandangan pertama,, Dan jantungmu langsung tidak karuan saat menatap matanya....????" Rey langsung menjelaskan pada intinya,,karena kalau dengan bahasa kiasan pasti El tidak akan peka dan yang ada nanti mereka adu mulut tidak jelas,,mengingat sikap El yang tidak mau mengalah.
Sesaat suasana hening,,dan akhirnya El langsung bersuara,, "Entahlah Rey,, yang aku rasakan saat ini apakah memang benar adanya," El menjeda ucapannya,,lalu dia melanjutkannya lagi. "Apalagi akhir akhir ini mamah selalu mendesak ku untuk cepat mencari istri," kemudian El diam sejenak sambil menghirup nafas dan membuangnya,,"Tapi yang aku rasakan sih,, saat melihatnya aku merasa nyaman dan selalu ingin ada di sampingnya,, rasanya aku ingin cepat cepat menghalalkannya" Panjang lebar El menjelaskan masalahnya kepada Rey.
"Ilham....jadi teman kita yang satu ini sedang falling in love,,siapakah gerangan wanita yang telah memporak porandakan hatinya FAHRURTOZI NUR EL FAJRI HUSEIN.....????" Pertanyaan yang sukses membuat Ilham mendongakkan kepalanya dari layar laptop,, dan bergabung dengan Rey duduk di sofa di depan El.
"Secepatnya akan terjawab Rey,, masih dalam masa penyelidikan dan insya Allah lusa kita akan sama sama mengetahuinya" jawaban yang sukses membuat El langsung menatap tajam ke arah Ilham,,seperti akan menerkamnya hidup hidup.
Ilham yang mendapat tatapan horor dari El,,hanya tersenyum tipis,,karena sangat tipis,,jadi hampir tidak terlihat. Dan kini malah saling mengedipkan sebelah mata dengan Rey,,seolah saling memberi kode dan Ilham pun mengankat kedua alisnya,,tanda diapun bertanya.
"Oke... semuanya sudah jelas,,dan kita tinggal menunggu saja,,kapan hari itu benar benar tiba,,dan jangan lupa untuk mengenalkannya kepadaku,,kalau sampai tidak,,maka putus sudah persahabatan di antara kita" finish Rey kali ini,,"Aku akan balik lagi ke rumah sakit sekarang,,kalau sudah tidak ada yang ingin di tanyakan,,aku pamit,,ham... El....!!!!".Rey pun bangun dari sofa dan bergegas keluar dari dalam ruangan El.
Ilham yang mendengar namanya di sebut,,sontak dia menganggukan kepala,,dan El seperti biasa,,dia hanya berdehem." Hhmm..."
Setelah kepergian Rey,, El langsung melihat arlojinya,,dan waktu sudah menunjukan jam pulang kantor. "Ham.... sebaiknya bereskan meja kerja kamu,,dan untuk email yang masuk,,kirim saja ke email ku,,biar nanti aku pelajari dirumah."El memberikan perintah kepada Ilham, dan Ilham yang mendengarnya,,hanya menganggukan kepala.
"Ini kunci mobilnya,,tolong kamu saja yang menyetir,,aku ingin mengistirahatkan otak aku dulu sebentar" Sambil melemparkan kunci mobil ke arah Ilham dan langsung di tangkap oleh Ilham. "Mobilmu,,biar nanti di antar oleh pihak kantor" lanjut El berbicara kepada Ilham,sambil meraih jas yang tersampir di kepala kursinya lalu memakainya dan mengancingkannya.
Merekapun bergegas turun ke lantai bawah menggunakan lift khusus,,dan seperti biasa,,semua karyawan tunduk dan membungkuk kan badan,,begitu melihat atasannya lewat di hadapan mereka.
sedangkan mobil El sudah terparkir cantik di depan pintu utama,, dan pintu mobil langsung terbuka,,begitu melihat tuanya keluar. "Silahkan tuan,,dan hati hati di jalan". ucap satpam yang langsung menutup pintu mobil yang El dan Ilham tumpangi.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibukota,,sesekali mobil terhenti akibat macet,,mengingat jam pulang kantor selalu padat dengan kendaraan.
Ilham yang sedang fokus di depan kemudi,,tiba tiba di kagetkan dengan suara dering ponsel yang berbunyi di dalam kantong celana yang dia pakai,,sontak El menoleh ke arah Ilham dan membuka matanya,,"Tepikan dulu mobilnya ham,,angkat ponselnya,,siapa tau itu telpon penting"
Ciiitt....!!!
Mobilpun menepi di pinggir jalan.
Kriiinngggg......kriiinnngg......!!!!
Suara ponsel Ilham berdering kembali.
Ilham pun meraih benda pipih itu dari saku celananya,,dan melihat nama yang tertera.." Mamah..." Lirih Ilham yang masih bisa di dengar oleh El yang berada di sampingnya.
Ilham : [ Assalamu'alaikum mah...]
Mamah : [ .....]
Ilham : [ baik mah....]
Mamah : [ ...,.]
Ilham : [ oke mah....]
Mamah : [ .....]
Ilham : [ Wa'alaikumussalam ]
Kemudian Ilham memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya,,dan kembali menancapkan pedal gasnya ke jalan raya.
Jiwa kepo El pun meronta ronta,,dan segera dia buka suara,,"siapa yang menelpon ham", sambil tetap memejamkan matanya. Ilham yang tetap fokus di belakang kemudi pun menjawab."Mamah El,,biasa lah minta di bawain bolu yang ada di pertigaan depan itu,,kata mamah bolu yang di jual disitu rasanya enak,,berbeda dengan bolu bolu yang di jual di tempat lain".
"Hhmmm....".Jawab El singkat.
Ilham pun menepikan kembali mobilnya,,kali ini di depan toko kue,,setelah membuka seftbel nya,,dia bergegas turun dan sedikit berlari masuk kedalam toko kue tersebut. Dan setelah mendapatkan pesanannya,,segera Ilham masuk ke dalam mobil dan kembali melajukan mobilnya.
"Ada kue nya ham...????" tanya El yang sudah membuka matanya dengan sempurna. Ilham pun mengangguk kan kepala dan berkata "Ada El,,ternyata mamah sudah memesannya terlebih dahulu,,jadi aku tidak terlalu lama menunggu" jawab Ilham sambil terus fokus dengan jalanan di depan.
Kini sampailah di depan gerbang rumah El,,dan satpam yang berjaga langsung membukakan pintu begitu mendengar klakson mobil.
Tiiinn....Tiiinnnn....!!
"Terimakasih mang Jamal" ucap ilham yang memang membuka kaca mobilnya.
"Sama sama den Ilham" Ucap mang Jamal kemudian.
El pun berpesan kepada Ilham,,agar Ilham membawa mobilnya untuk pulang,,dan besok dia juga yang menjemput El untuk ke kantor."Lebih baik kamu bawa saja ini mobil,,dan jemput aku besok." Kemudian El masuk ke dalam rumahnya. dan Ilham memutar kembali mobilnya dan melajukan kembali mobil El untuk dia bawa pulang.
TBC
jangan lupa untuk selalu dukung author..
love you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments