3 . bagai lari Marathon

Akhirnya,, tibalah El dan Ilham di depan kantornya,, mereka langsung naik ke lantai atas menuju ruangan El. Tanpa mengetuk pintu,, El langsung saja mengagetkan Rey yang sedang duduk manis di atas sofa Dan benar saja,, Rey sudah menunggunya sejak sepuluh menit yang lalu,, sambil membuka majalah bisnis yang ada di atas nakas kecil di samping sofa yang Rey duduki.

Sontak Rey langsung terpernjat kaget,, dan hampir saja melempar majalah yang sedang dia pegang. "Pakai etika dong bossss...!!!! hampir saja aku melemparkan majalah ini ke hadapan mukamu" .

Bukan El namanya kalau dia meminta maaf duluan,, dan benar saja,, dia langsung duduk di hadapan Rey yang sedang menggerutu seperti emak emak yang sedang memikirkan harga sembako yang melambung tinggi,, sambil berucap "Sudah selesai demonya,,kalau memang belum, silahkan di lanjutkan" dengan gaya cool nya,,sambil menyilangkan kedua tangannya di dada dan mengangkat kaki kanannya bertumpu pada kaki kirinya.

Dengan wajah kesal akhirnya Rey menaruh majalah nya di nakas,, "Emangnya kamu ada keluhan apa El,, sampai aku di suruh datang kesini....???" mengalah sudah Rey,, dari pada nanti panjang urusannya dan tidak ada kejelasannya.

"Entahlah Rey,, akhir akhir ini jantungku selalu saja berlari Marathon setiap kali mengingatnya,,dan selalu tidak fokus dalam hal apa pun,, di tambah lagi dengan omongan mamah tadi pagi di telpon" Rey yang mendengarkan curhatan El langsung bisa menebak dan tersenyum devill.

Dengan menyandarkan punggungnya di kepala sofa,, Rey menghembuskan nafas dan tersenyum tipis. "Ilham...!!!! Apakah temanku yang satu ini sudah mencair yaaa...???,,Siapakah gerangan wanita yang sudah membuat es kutub Utara ini meleleh....????". Sedang Ilham yang disebutkan namanya hanya mengangkat kedua bahunya sambil melirik sekilas ke arah kedua temannya itu.

Sontak El yang tadinya santai,, langsung memicingkan mata elangnya,, dan menatap horor pada Rey. "Aku hanya bertanya Rey,, kenapa jantungku selalu berdetak seperti genderang yang mau perang dikala aku ingat,, dan kenapa kamu malah membahas yang lain." Cerocos El tanpa ingin di bantah.

"Ilham....tolong kau saja yang jelaskan padanya,,mungkin kalau dengan bahasamu dia lebih peka" Rey yang memang malas berargumen dengan El,,langsung saja menyerahkannya kepada Ilham.

"Kenapa jadi aku yang di bawa bawa,, lagipula aku sedang banyak kerjaan dan sedang mengecek email email yang masuk,," bela Ilham yang tidak mau ikut terseret lebih dalam.

"Baiklah....!!. jadi begini El,, jantung seseorang itu akan terasa berdenyut dan berlari Marathon,, kalau dia merasakan ada rasa takut,,grogi,,malu,,dan rasa yang tidak nyaman dan belum pernah dia rasakan,,seperti bersentuhan dengan lawan jenis,,hal itu wajar adanya,,dan apakah kamu sedang merasakan jatuh cinta dengan seseorang saat pada pandangan pertama,, Dan jantungmu langsung tidak karuan saat menatap matanya....????" Rey langsung menjelaskan pada intinya,,karena kalau dengan bahasa kiasan pasti El tidak akan peka dan yang ada nanti mereka adu mulut tidak jelas,,mengingat sikap El yang tidak mau mengalah.

Sesaat suasana hening,,dan akhirnya El langsung bersuara,, "Entahlah Rey,, yang aku rasakan saat ini apakah memang benar adanya," El menjeda ucapannya,,lalu dia melanjutkannya lagi. "Apalagi akhir akhir ini mamah selalu mendesak ku untuk cepat mencari istri," kemudian El diam sejenak sambil menghirup nafas dan membuangnya,,"Tapi yang aku rasakan sih,, saat melihatnya aku merasa nyaman dan selalu ingin ada di sampingnya,, rasanya aku ingin cepat cepat menghalalkannya" Panjang lebar El menjelaskan masalahnya kepada Rey.

"Ilham....jadi teman kita yang satu ini sedang falling in love,,siapakah gerangan wanita yang telah memporak porandakan hatinya FAHRURTOZI NUR EL FAJRI HUSEIN.....????" Pertanyaan yang sukses membuat Ilham mendongakkan kepalanya dari layar laptop,, dan bergabung dengan Rey duduk di sofa di depan El.

"Secepatnya akan terjawab Rey,, masih dalam masa penyelidikan dan insya Allah lusa kita akan sama sama mengetahuinya" jawaban yang sukses membuat El langsung menatap tajam ke arah Ilham,,seperti akan menerkamnya hidup hidup.

Ilham yang mendapat tatapan horor dari El,,hanya tersenyum tipis,,karena sangat tipis,,jadi hampir tidak terlihat. Dan kini malah saling mengedipkan sebelah mata dengan Rey,,seolah saling memberi kode dan Ilham pun mengankat kedua alisnya,,tanda diapun bertanya.

"Oke... semuanya sudah jelas,,dan kita tinggal menunggu saja,,kapan hari itu benar benar tiba,,dan jangan lupa untuk mengenalkannya kepadaku,,kalau sampai tidak,,maka putus sudah persahabatan di antara kita" finish Rey kali ini,,"Aku akan balik lagi ke rumah sakit sekarang,,kalau sudah tidak ada yang ingin di tanyakan,,aku pamit,,ham... El....!!!!".Rey pun bangun dari sofa dan bergegas keluar dari dalam ruangan El.

Ilham yang mendengar namanya di sebut,,sontak dia menganggukan kepala,,dan El seperti biasa,,dia hanya berdehem." Hhmm..."

Setelah kepergian Rey,, El langsung melihat arlojinya,,dan waktu sudah menunjukan jam pulang kantor. "Ham.... sebaiknya bereskan meja kerja kamu,,dan untuk email yang masuk,,kirim saja ke email ku,,biar nanti aku pelajari dirumah."El memberikan perintah kepada Ilham, dan Ilham yang mendengarnya,,hanya menganggukan kepala.

"Ini kunci mobilnya,,tolong kamu saja yang menyetir,,aku ingin mengistirahatkan otak aku dulu sebentar" Sambil melemparkan kunci mobil ke arah Ilham dan langsung di tangkap oleh Ilham. "Mobilmu,,biar nanti di antar oleh pihak kantor" lanjut El berbicara kepada Ilham,sambil meraih jas yang tersampir di kepala kursinya lalu memakainya dan mengancingkannya.

Merekapun bergegas turun ke lantai bawah menggunakan lift khusus,,dan seperti biasa,,semua karyawan tunduk dan membungkuk kan badan,,begitu melihat atasannya lewat di hadapan mereka.

sedangkan mobil El sudah terparkir cantik di depan pintu utama,, dan pintu mobil langsung terbuka,,begitu melihat tuanya keluar. "Silahkan tuan,,dan hati hati di jalan". ucap satpam yang langsung menutup pintu mobil yang El dan Ilham tumpangi.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan ibukota,,sesekali mobil terhenti akibat macet,,mengingat jam pulang kantor selalu padat dengan kendaraan.

Ilham yang sedang fokus di depan kemudi,,tiba tiba di kagetkan dengan suara dering ponsel yang berbunyi di dalam kantong celana yang dia pakai,,sontak El menoleh ke arah Ilham dan membuka matanya,,"Tepikan dulu mobilnya ham,,angkat ponselnya,,siapa tau itu telpon penting"

Ciiitt....!!!

Mobilpun menepi di pinggir jalan.

Kriiinngggg......kriiinnngg......!!!!

Suara ponsel Ilham berdering kembali.

Ilham pun meraih benda pipih itu dari saku celananya,,dan melihat nama yang tertera.." Mamah..." Lirih Ilham yang masih bisa di dengar oleh El yang berada di sampingnya.

Ilham : [ Assalamu'alaikum mah...]

Mamah : [ .....]

Ilham : [ baik mah....]

Mamah : [ ...,.]

Ilham : [ oke mah....]

Mamah : [ .....]

Ilham : [ Wa'alaikumussalam ]

Kemudian Ilham memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya,,dan kembali menancapkan pedal gasnya ke jalan raya.

Jiwa kepo El pun meronta ronta,,dan segera dia buka suara,,"siapa yang menelpon ham", sambil tetap memejamkan matanya. Ilham yang tetap fokus di belakang kemudi pun menjawab."Mamah El,,biasa lah minta di bawain bolu yang ada di pertigaan depan itu,,kata mamah bolu yang di jual disitu rasanya enak,,berbeda dengan bolu bolu yang di jual di tempat lain".

"Hhmmm....".Jawab El singkat.

Ilham pun menepikan kembali mobilnya,,kali ini di depan toko kue,,setelah membuka seftbel nya,,dia bergegas turun dan sedikit berlari masuk kedalam toko kue tersebut. Dan setelah mendapatkan pesanannya,,segera Ilham masuk ke dalam mobil dan kembali melajukan mobilnya.

"Ada kue nya ham...????" tanya El yang sudah membuka matanya dengan sempurna. Ilham pun mengangguk kan kepala dan berkata "Ada El,,ternyata mamah sudah memesannya terlebih dahulu,,jadi aku tidak terlalu lama menunggu" jawab Ilham sambil terus fokus dengan jalanan di depan.

Kini sampailah di depan gerbang rumah El,,dan satpam yang berjaga langsung membukakan pintu begitu mendengar klakson mobil.

Tiiinn....Tiiinnnn....!!

"Terimakasih mang Jamal" ucap ilham yang memang membuka kaca mobilnya.

"Sama sama den Ilham" Ucap mang Jamal kemudian.

El pun berpesan kepada Ilham,,agar Ilham membawa mobilnya untuk pulang,,dan besok dia juga yang menjemput El untuk ke kantor."Lebih baik kamu bawa saja ini mobil,,dan jemput aku besok." Kemudian El masuk ke dalam rumahnya. dan Ilham memutar kembali mobilnya dan melajukan kembali mobil El untuk dia bawa pulang.

TBC

jangan lupa untuk selalu dukung author..

love you

Episodes
1 1 . perkenalan
2 2. Ada yang tidak biasa
3 3 . bagai lari Marathon
4 4 . Mulai menyelidiki
5 5 . Menginap di Villa
6 6 . Menginap di Villa 2
7 7 . Jiwa kepo El
8 8 . Menyusun rencana
9 9 . Perjodohan yang tertunda
10 10 . Menerima perjodohan
11 11 . Perasaan yang sama
12 12 . Kegelisahan El dan Nasya
13 13 . Dilema
14 14 . Surprise
15 15 . Merencanakan Pernikahan
16 16 . Mulai merasa nyaman
17 17 . Pingitan
18 18 . Menjelang Hari H & Penjelasan Raffa
19 19 . SAH
20 20 . First Kiss
21 21 . Mulai Terbiasa
22 22 . Menempati Rumah Baru
23 23 . Kebersamaan
24 24 . Permintaan Mamah
25 25 . Taman Bunga
26 26 . Perjalanan Pertama
27 27 . Kekhawatiran Nasya
28 28 . Kedatangan Laura
29 29 . Pergi Ke Danau
30 30 . Aku Ingin Sendiri
31 31 . Bersiap Untuk Pulang
32 32 . Nafkah Dari ByBy
33 33 . Fitting Baju
34 34 . Putri Dongeng
35 35 . Ada Yang Tidak Biasa
36 36 . Mangga Muda
37 37 . Bau Parfum
38 38 . Tidak Ingin Kamu Lelah
39 39 . Nenek Dan Kakek
40 40 . Sudah Menjadi Kebiasaan
41 41. Tumbuh Dengan Sehat
42 42. Salad Buah
43 43. Kebahagiaan Mamah
44 44. Tidak Ingin Menyakiti
45 45. Sangat Rindu
46 46. Ingin Berenang
47 47. Indahnya Cahaya Senja
48 48. Hanyalah Tipu Daya
49 49. Jajan Di Pinggir Jalan
50 50. Maternity Shoot
51 51. Suami Yang Posesif
52 52. Saringan Tahu
53 53 . Pulang Ke Rumah
54 54 . Kekhawatiran Ilham
55 55 . Hasil Tes DNA
56 56. Menginap Di Apartemen
57 57. Beraneka Macam Makanan
58 58. Pengalaman Pertama
59 59. Yoga
60 60. Empat Sampai Lima Hari
61 61. Kekhawatiran Mamah
62 62. Kesibukan Mamah
63 63. Sepasang Baby Twins.
64 64. Sudah Terbiasa Sendiri
65 65. Jiwa Belanja Mamah
66 66. Bertemu Kawan Lama
67 67. Makan Siang Yang Tertunda
68 68. Berpisah Di Bandara
69 69. Kalian Adalah Penyemangat
70 70. Tradisi Dari Daerah Ibu
71 71. El Yang Manja
72 72. Jangan Sampai Terjatuh
73 73. Jasa Ayah Dan Ibu
74 74. Makan Bersama
75 75. Makan Bakso
76 76. Mendekati HPL
77 77. Membawa Kalian
78 78. Bisa Maju Ataupun Mundur
79 79. NEVAN dan NESSA
80 80. Memberikan Kebahagiaan
81 81. Di Perbolehkan Pulang
82 82. Masih Belum Mengerti
83 83. Berjalan Dengan Lancar
84 84. Jadi Primadona
85 85. Tidak Akan Membalasnya
86 86. Biskuit Coklat
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1 . perkenalan
2
2. Ada yang tidak biasa
3
3 . bagai lari Marathon
4
4 . Mulai menyelidiki
5
5 . Menginap di Villa
6
6 . Menginap di Villa 2
7
7 . Jiwa kepo El
8
8 . Menyusun rencana
9
9 . Perjodohan yang tertunda
10
10 . Menerima perjodohan
11
11 . Perasaan yang sama
12
12 . Kegelisahan El dan Nasya
13
13 . Dilema
14
14 . Surprise
15
15 . Merencanakan Pernikahan
16
16 . Mulai merasa nyaman
17
17 . Pingitan
18
18 . Menjelang Hari H & Penjelasan Raffa
19
19 . SAH
20
20 . First Kiss
21
21 . Mulai Terbiasa
22
22 . Menempati Rumah Baru
23
23 . Kebersamaan
24
24 . Permintaan Mamah
25
25 . Taman Bunga
26
26 . Perjalanan Pertama
27
27 . Kekhawatiran Nasya
28
28 . Kedatangan Laura
29
29 . Pergi Ke Danau
30
30 . Aku Ingin Sendiri
31
31 . Bersiap Untuk Pulang
32
32 . Nafkah Dari ByBy
33
33 . Fitting Baju
34
34 . Putri Dongeng
35
35 . Ada Yang Tidak Biasa
36
36 . Mangga Muda
37
37 . Bau Parfum
38
38 . Tidak Ingin Kamu Lelah
39
39 . Nenek Dan Kakek
40
40 . Sudah Menjadi Kebiasaan
41
41. Tumbuh Dengan Sehat
42
42. Salad Buah
43
43. Kebahagiaan Mamah
44
44. Tidak Ingin Menyakiti
45
45. Sangat Rindu
46
46. Ingin Berenang
47
47. Indahnya Cahaya Senja
48
48. Hanyalah Tipu Daya
49
49. Jajan Di Pinggir Jalan
50
50. Maternity Shoot
51
51. Suami Yang Posesif
52
52. Saringan Tahu
53
53 . Pulang Ke Rumah
54
54 . Kekhawatiran Ilham
55
55 . Hasil Tes DNA
56
56. Menginap Di Apartemen
57
57. Beraneka Macam Makanan
58
58. Pengalaman Pertama
59
59. Yoga
60
60. Empat Sampai Lima Hari
61
61. Kekhawatiran Mamah
62
62. Kesibukan Mamah
63
63. Sepasang Baby Twins.
64
64. Sudah Terbiasa Sendiri
65
65. Jiwa Belanja Mamah
66
66. Bertemu Kawan Lama
67
67. Makan Siang Yang Tertunda
68
68. Berpisah Di Bandara
69
69. Kalian Adalah Penyemangat
70
70. Tradisi Dari Daerah Ibu
71
71. El Yang Manja
72
72. Jangan Sampai Terjatuh
73
73. Jasa Ayah Dan Ibu
74
74. Makan Bersama
75
75. Makan Bakso
76
76. Mendekati HPL
77
77. Membawa Kalian
78
78. Bisa Maju Ataupun Mundur
79
79. NEVAN dan NESSA
80
80. Memberikan Kebahagiaan
81
81. Di Perbolehkan Pulang
82
82. Masih Belum Mengerti
83
83. Berjalan Dengan Lancar
84
84. Jadi Primadona
85
85. Tidak Akan Membalasnya
86
86. Biskuit Coklat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!