4 . Mulai menyelidiki

Di sebuah kamar yang bernuansa warna pink dan ungu,,terlihat seorang anak gadis sedang memegangi ponsel di tangannya,,sambil sesekali tersenyum bahkan tertawa sendiri,sedang duduk bersandar di kepala dipan.

Tanpa di sadari,,ternyata ibunya masuk dan duduk di sampingnya,,"Sedang apa sh sayang,, sepertinya senang betul,,ibu perhatikan dari tadi kamu tersenyum sendiri dan bahkan kadang tertawa.. memangnya apa sih yang membuat anak gadis ibu ini bahagia...??" Tanya ibu sambil membelai rambut panjang ku yang ku gerai,,bila sedang berada di dalam rumah dan hanya ada ayah dan ibu.

"Tidak ada yang spesial ibu,,hanya sedang chatting an dengan Feby,,dan kami saling membalas pesan emoji,." Nasya menjeda ucapannya,, "Sesekali kami membahas tentang liburan akhir semester ini,,hendak kemana dan apa yang akan kami lakukan nanti."

"Oohhhh.....!!!! Ibu kira kamu sedang berbalas pesan dengan seorang pria." jawab ibu,,yang sukses membuat Nasya mengalihkan pandangannya dan menengok ke arah ibu sambil menganga,,tidak percaya dengan apa yang ibu ucapkan.

"Mana ada ibu,, Nasya kan masih kecil,,baru saja merayakan hari jadi yang ke 17 tahun dua bulan yang lalu,, Nasya juga belum lulus sekolah menengah atas ibu." Bela Nasya dengan menunjukan muka baby face nya dan mengedip ngedipkan matanya di hadapan ibu.

Ibu yang melihatnya jadi gemas,,lalu meletak kan kedua telapak tangannya di kedua pipi Nasya yang chubby dan memeluknya penuh dengan kasih sayang,,sambil membelai rambut Nasya. Tanpa terasa,,air mata ibu menetes tanpa permisi,,dan membasahi rambut Nasya,,entah ada firasat apa,,seolah ibu merasa kan bahwa Nasya akan pergi dan meninggalkan ibu seorang diri dirumah.

Nasya merasakan ada yang aneh dengan ibunya,,lalu dia panggil ibunya,,"Ibu.....ibu.....apa ibu menangisss.....??" Tanya Nasya lirih,,sambil masih memeluk ibunya.

"Tidak sayang...!! ibu tidak menangis,,hanya saja mata ibu pedih,, kemasukan rambut kamu." jawab ibu sambil mengusap kasar mukanya,,dan melerai perlahan pelukannya dengan Nasya.

"Oiyaa......bagaimana kalau weekend besok kita pergi ke villa,,sudah lama kita tidak menengok perkebunan sayur mayur disana." Tawar ibu mengalihkan perhatian Nasya,,dan teror dari anak bungsunya.

sebenarnya Nasya punya kakak laki laki,,hanya saja dia sibuk menelola usahanya sendiri di bidang kuliner,,di kota B yang dia rintis semenjak masih kuliah,,bersama dengan teman nya.

dulunya hanya punya satu cabang,,tapi sekarang sudah sampai ke luar pulau,,bahkan rencananya mau buka cabang di luar negeri juga.

"Ibuuu.... Nasya kangen dengan bang Raffa,,bagaimana yaa kabarnya sekarang,,semenjak pesta sweet seventeen nya Nasya,,Abang udah ga pernah telpon Nasya lagi.. Nasya chat saja di balasnya lima jam kemudian,,apakah Abang memang benar benar sibuk ya Buu,,sehingga Abang sudah tidak sempat pulang kerumah lagi".

pertanyaan Nasya sungguh membuat luka lama ibu kembali kambuh. ( nanti di jelaskan yaa di part selanjutnya ).

"Sudah..... sudah.....jangan terlalu memikirkan abangmu,,nanti juga kalau memang dia ingat rumah pasti dia akan pulang dengan sendirinya,,tanpa di mintapun dia akan pulang". ibu diam sejenak "Lebih baik sekarang kamu turun ke bawah,,dan bantu ibu memasak di dapur,,karena untuk menaklukan seorang laki laki itu yang pertama dari perutnya,,ketika dia memakan masakan istrinya,,walaupun sekarang banyak rumah makan cepat saji yang mengiurkan lidah dan mata" ibu menjelaskan bagaimana caranya menjadi istri yang baik,,agar suatu saat nanti Nasya bisa mengingatnya.

"Baiklah ibuu....!! Nasya juga sudah hampir dua pekan tidak berkutat di dapur,karena kesibukan Nasya menjelang ujian akhir semester dan mengerjakan tugas tugas dari guru". Curhat Nasya yang mengadukan tentang padatnya jadwal sebelum akhir semester kemarin.

Tanpa banyak bicara lagi,,Nasya langsung bergelayut manja di lengan ibunya,,dan mengikuti langkah ibu turun ke bawah menuju dapur.

Setelah sampai dapur,, Nasya menyapa ART yang biasa membantu pekerjaan ibu di dapur,,"Haaiii biii...sedang meracik apa nih,, sepertinya kita akan makan enak nih nanti malam". Sontak saja Langsung menoleh sang ART yang biasa di panggil bi nah itu. "Ehh,,ada non Nasya,,bi nah sampai tidak tau kalau non Nasya ada di dapur,,ada yang bisa bi nah lakukan non,,dan apa non Nasya menginginkan sesuatu,,biar bi nah buatkan sekarang". Tawar bi nah dengan penuh semangat.

Sementara ibu langsung mengambil alih spatula yang sedang berada di atas wajan yang berisi ayam yang sedang di ungkep,,dan membolak balikan nya sesekali.

"Bi nah akan memasak apa nih,,biar Nasya bantu". Ucap Nasya menawarkan diri.

Setelah selama satu jam berkutat di dapur,, akhirnya makanan sudah tertata rapih di atas meja makan,,dan terakhir ibu menaruh peralatan makan di sisi meja makan,,sedangkan nasi dan lauk pauknya menelilingi Sisi tengah meja makan.

"Alhamdulillah.... semuanya telah selesai,,tinggal menunggu ayah pulang dari kantor dehh..." ucap Nasya dengan penuh semangat.

~ ~ ~ ~ ~

Di lain tempat....

El sedang di sibukkan dengan tumpukan berkas di hadapannya,,dan semuanya butuh tanda tangan darinya,, sesekali dia memutar mutar bulpoin yang sedang dia pegang untuk membubuhkan tanda tangannya,,kemudian dia menaruh kedua siku tangannya di atas meja,,dan menopang dagunya dengan kedua telapak tangannya,,sejenak dia memejamkan kedua matanya,,dan memikirkan tentang info yang dia dapatkan dari Ilham sang asisten pribadinya,,beberapa hari yang lalu,,yang memang bisa dia andalkan dalam segala situasi dan kondisi.

flashback on :

Tok......tok......tok......!!!!

Ilham yang mendengar suara pintu di ketuk,,langsung bangun dan berdiri dari kursi,,karena El sedang ada pekerjaan ke Singapore selama dua hari,,maka untuk perusahaan yang di sini,,sementara di handle oleh Ilham sang asistennya.

Nampaklah orang suruhannya Ilham,,yang sudah tidak di ragukan lagi cara kerjanya,,dengan membawa satu amplop berwarna coklat,,dan menyerahkannya kepada Ilham,,"Ini bang....hasil yang saya dapatkan dari penyelidikan saya selama dua hari kemarin,,ini info sudah saya dapatkan 100 persen benar adanya,,tidak ada yang di kurangi ataupun di lebihkan" . ucapnya sambil menyodorkan amplop nya.

"Thanks yaa broo.... bonusnya nanti,,setelah bos besar melihat sendiri hasil dari penyelidikan mu ini". Tambah Ilham sambil mengambil amplop coklat tersebut.

"Santuy aja bang.....kayak sama siapa aja,,kalau begitu aku permisi pamit ya bang...!! Salam saja nanti sama si boss". Pamitnya sambil melangkah keluar ruangan dan hendak pulang.

Setelah menaruh amplop coklat tersebut di atas meja kerja El,,Ilham kembali ke mejanya dan kembali bekerja seperti biasanya,,sampai jam pulang kantor tiba,,sesekali dia mengecek email yang masuk dan membaca beberapa file yang ada di iPad nya,,untuk mengatur ulang jadwal El yang tertunda beberapa hari,,karena El sedang mengurus anak cabang perusahaan yang ada di Singapura.

Tanpa disadari ilham,,ternyata mamahnya El tiba tiba masuk ke dalam ruangannya dan berteriak teriak memanggil El.

"El...... El.....mamah datang sayang,,dan lihat,,siapa yang mamah ba....." Suara mamah El tertahan,,karena dia tidak melihat El ada di kursi kebesarannya,,kemudian dia melanjutkan ucapannya.."Ilham,,dimana El,,kemana El pergi,,kenapa dia tidak ada bilang Sama saya,,kalau dia mau pergi,,sudah berapa lama dia pergi.......?????" berbagai pertanyaan pun di lontarkan mamah El tanpa memberi jeda kepada Ilham untuk menjawabnya.

"Maaf sebelum nya nyonya....!!!

tuan muda El sedang ada di Singapura,,dia sedang mengecek perusahaan anak cabang yang ada disana,,karena sedang ada masalah dan harus tuan muda sendiri yang turun tangan,,tuan muda berangkat dua hari yang lalu nyonya..." jawab Ilham tidak kalah sengit,,dan tanpa ada jeda,,dan memberikan mamah El kesempatan untuk bertanya lebih lanjut.

Saat berbicara dengan mamah El,,Ilham pasti memanggil El dengan sebutan tuan muda,,dan memanggil mamah El dengan nyonya.

tidak bukan dan tidak lain hanyalah rasa hormatnya terhadap ibu dari bosnya atau atasannya semata.

Sedang wanita yang sedari tadi bergelayut manja di lengan mamah El,,hanya memperhatikan ruangan El yang memang sangat luas dan bernuansa hitam,,abu dan putih,,tidak ada pajangan atau foto keluarga,,hanya ada satu bingkai foto yang tergeletak di atas meja kerja El,,yaaa ...itu adalah foto El waktu masih sekolah TK,,karena dilihat dari seragam yang di kenakan dalam foto tersebut.

Dengan suara manja dan kekanak Kanakan,,wanita tersebut langsung berucap "Tante....l!! Lebih baik sekarang kita pulang saja yaa..... !!

Mungkin memang belum saatnya Ica bertemu dengan El,,kan masih ada hari esok,,atau biar Ica tunggu saja di apartemennya El,, bagaimana Tantee....." Tawar wanita yang datang bersama dengan mamah El,,yang pakaiannya tidak senonoh,,bahkan bisa di bilang seperti pe***** atau wanita ja****.

Akhirnya mamah El langsung keluar tanpa permisi lagi dengan Ilham,,sedang Ilham yang mengerti akan sopan santun, dia membungkuk kan badan sebagai rasa hormatnya.

Di saat Ilham sedang membereskan meja kerjanya dan menutup laptopnya,bergegas hendak pulang kantor,,tiba tiba Ilham dikejutkan untuk yang kedua kalinya,,namun kali ini yang masuk adalah El.

Sambil mengucap salam,, El masuk dan membuka jas serta dasi yang dia kenakan dan meletakkan nya ke sembarang tempat,,serta menggulung lengan kemejanya sampai siku,,dan membuka dua kancing atas kemejanya,,sontak saja Ilham yang melihatnya hanya menjadi penonton setia,,tanpa banyak bicara,,Ilham menyodorkan air mineral yang dia ambil dari lemari pendingin yang ada di sudut ruangan.

"Silahkan di minum El,,lalu ceritakan apa yang sebenarnya terjadi.." Akhirnya Ilham buka suara.

"Terimakasih ham,,kamu memang temanku yang paling bisa ngerti in aku,, dimanapun aku berada." ucap El sambil membuka tutup botol air minum dan meneguknya sampai tersisa setengahnya.

"Aku pusing ham,,hampir setiap hari mamah selalu memaksaku untuk menikah dan hampir setiap hari pula mamah membawa wanita jadi jadian,,entah dari mana mamah mendapatkannya,, makanya sudah hampir satu Minggu ini aku tidur di apartemen,,karena untuk menghindari para wanita ja**** yang selalu memakai pakaian kurang bahan itu." El mulai membuka suaranya,,dan mengadukan keluh kesahnya kepada Ilham.

"Di Singapura pun aku terus di telpon mamah,,dan mamah selalu mengirimkan ku foto foto wanita itu,,aku sampai pusing memikirkannya,, sebenarnya apa sih yang mamah inginkan,,sudah aku disana pusing dengan masalah yang terjadi,,tidur sehari paling lama tiga jam,, selebihnya meeting dengan para petinggi disana,,sambil mencari solusi yang terbaik,, agar aku cepat pulang dan mengurus perusahaan yang disini,,karena perusahaan yang disini sangat membutuhkan ku " El berhenti sejenak,

"Kenapa sih papah meningglkan begitu banyak perusahaan ini,,kalau memang akhirnya semua harus aku yang turun tangan,,belum lagi desakan mamah yang menyuruhku untuk segera menikah" kemudian El mengusap mukanya kasar dan menjambak rambutnya,,hingga tidak terbentuk lagi dengan rapi tatanan rambutnya..

"Andai saja papah masih hidup,,mungkin aku tidak akan se pusing ini menghadapinya,," lalu menelungkup kan wajahnya di atas meja dengan berbantlkan kedua lengannya.

Namun saat dia hendak menitihkan air mata,,dia merasa ada yang mengganjal pada kedua siku tangannya,,lantas dia mendongakkan wajahnya dan di raih lah amplop coklat yang menjadi pusat perhatiannya. tanpa banyak tanya,,dia memegang amplop tersebut dan memandang ke arah Ilham,,

Ilham yang mengerti pun,,hanya membalas dengan anggukan kepala dan mengedipkan mata,,pertanda El untuk segera membuka dan melihat isi yang ada di dalam amplop tersebut .

dengan penuh kehati harian dan waspada,,El langsung melihat isi dari amplop tersebut,,dan El sangat terkejut,,sambil memicingkan mata dan menatap tidak percaya atas apa yang dia lihat."Ham....kenapa dunia ini rasanya sempit,,kenapa harus dia ham...?? kenapaa.....??????" El tidak bisa melanjutkan untuk melihat semua isinya,, dia sudah tidak kuat dan tidak sanggup untuk menerima semua kenyataan ini secara bertubi tubi.

Dengan ditemani Ilham,, akhirnya El tidur di kantornya,,karena sudah merasakan lelah otaknya untuk berfikir lebih,,dia sengaja tidak mengaktifkan ponselnya,,semata mata untuk menghindari teror dari mamahnya.

TBC

jangan lupa like,,vote dan komentarnya..

love love sekebon

Episodes
1 1 . perkenalan
2 2. Ada yang tidak biasa
3 3 . bagai lari Marathon
4 4 . Mulai menyelidiki
5 5 . Menginap di Villa
6 6 . Menginap di Villa 2
7 7 . Jiwa kepo El
8 8 . Menyusun rencana
9 9 . Perjodohan yang tertunda
10 10 . Menerima perjodohan
11 11 . Perasaan yang sama
12 12 . Kegelisahan El dan Nasya
13 13 . Dilema
14 14 . Surprise
15 15 . Merencanakan Pernikahan
16 16 . Mulai merasa nyaman
17 17 . Pingitan
18 18 . Menjelang Hari H & Penjelasan Raffa
19 19 . SAH
20 20 . First Kiss
21 21 . Mulai Terbiasa
22 22 . Menempati Rumah Baru
23 23 . Kebersamaan
24 24 . Permintaan Mamah
25 25 . Taman Bunga
26 26 . Perjalanan Pertama
27 27 . Kekhawatiran Nasya
28 28 . Kedatangan Laura
29 29 . Pergi Ke Danau
30 30 . Aku Ingin Sendiri
31 31 . Bersiap Untuk Pulang
32 32 . Nafkah Dari ByBy
33 33 . Fitting Baju
34 34 . Putri Dongeng
35 35 . Ada Yang Tidak Biasa
36 36 . Mangga Muda
37 37 . Bau Parfum
38 38 . Tidak Ingin Kamu Lelah
39 39 . Nenek Dan Kakek
40 40 . Sudah Menjadi Kebiasaan
41 41. Tumbuh Dengan Sehat
42 42. Salad Buah
43 43. Kebahagiaan Mamah
44 44. Tidak Ingin Menyakiti
45 45. Sangat Rindu
46 46. Ingin Berenang
47 47. Indahnya Cahaya Senja
48 48. Hanyalah Tipu Daya
49 49. Jajan Di Pinggir Jalan
50 50. Maternity Shoot
51 51. Suami Yang Posesif
52 52. Saringan Tahu
53 53 . Pulang Ke Rumah
54 54 . Kekhawatiran Ilham
55 55 . Hasil Tes DNA
56 56. Menginap Di Apartemen
57 57. Beraneka Macam Makanan
58 58. Pengalaman Pertama
59 59. Yoga
60 60. Empat Sampai Lima Hari
61 61. Kekhawatiran Mamah
62 62. Kesibukan Mamah
63 63. Sepasang Baby Twins.
64 64. Sudah Terbiasa Sendiri
65 65. Jiwa Belanja Mamah
66 66. Bertemu Kawan Lama
67 67. Makan Siang Yang Tertunda
68 68. Berpisah Di Bandara
69 69. Kalian Adalah Penyemangat
70 70. Tradisi Dari Daerah Ibu
71 71. El Yang Manja
72 72. Jangan Sampai Terjatuh
73 73. Jasa Ayah Dan Ibu
74 74. Makan Bersama
75 75. Makan Bakso
76 76. Mendekati HPL
77 77. Membawa Kalian
78 78. Bisa Maju Ataupun Mundur
79 79. NEVAN dan NESSA
80 80. Memberikan Kebahagiaan
81 81. Di Perbolehkan Pulang
82 82. Masih Belum Mengerti
83 83. Berjalan Dengan Lancar
84 84. Jadi Primadona
85 85. Tidak Akan Membalasnya
86 86. Biskuit Coklat
Episodes

Updated 86 Episodes

1
1 . perkenalan
2
2. Ada yang tidak biasa
3
3 . bagai lari Marathon
4
4 . Mulai menyelidiki
5
5 . Menginap di Villa
6
6 . Menginap di Villa 2
7
7 . Jiwa kepo El
8
8 . Menyusun rencana
9
9 . Perjodohan yang tertunda
10
10 . Menerima perjodohan
11
11 . Perasaan yang sama
12
12 . Kegelisahan El dan Nasya
13
13 . Dilema
14
14 . Surprise
15
15 . Merencanakan Pernikahan
16
16 . Mulai merasa nyaman
17
17 . Pingitan
18
18 . Menjelang Hari H & Penjelasan Raffa
19
19 . SAH
20
20 . First Kiss
21
21 . Mulai Terbiasa
22
22 . Menempati Rumah Baru
23
23 . Kebersamaan
24
24 . Permintaan Mamah
25
25 . Taman Bunga
26
26 . Perjalanan Pertama
27
27 . Kekhawatiran Nasya
28
28 . Kedatangan Laura
29
29 . Pergi Ke Danau
30
30 . Aku Ingin Sendiri
31
31 . Bersiap Untuk Pulang
32
32 . Nafkah Dari ByBy
33
33 . Fitting Baju
34
34 . Putri Dongeng
35
35 . Ada Yang Tidak Biasa
36
36 . Mangga Muda
37
37 . Bau Parfum
38
38 . Tidak Ingin Kamu Lelah
39
39 . Nenek Dan Kakek
40
40 . Sudah Menjadi Kebiasaan
41
41. Tumbuh Dengan Sehat
42
42. Salad Buah
43
43. Kebahagiaan Mamah
44
44. Tidak Ingin Menyakiti
45
45. Sangat Rindu
46
46. Ingin Berenang
47
47. Indahnya Cahaya Senja
48
48. Hanyalah Tipu Daya
49
49. Jajan Di Pinggir Jalan
50
50. Maternity Shoot
51
51. Suami Yang Posesif
52
52. Saringan Tahu
53
53 . Pulang Ke Rumah
54
54 . Kekhawatiran Ilham
55
55 . Hasil Tes DNA
56
56. Menginap Di Apartemen
57
57. Beraneka Macam Makanan
58
58. Pengalaman Pertama
59
59. Yoga
60
60. Empat Sampai Lima Hari
61
61. Kekhawatiran Mamah
62
62. Kesibukan Mamah
63
63. Sepasang Baby Twins.
64
64. Sudah Terbiasa Sendiri
65
65. Jiwa Belanja Mamah
66
66. Bertemu Kawan Lama
67
67. Makan Siang Yang Tertunda
68
68. Berpisah Di Bandara
69
69. Kalian Adalah Penyemangat
70
70. Tradisi Dari Daerah Ibu
71
71. El Yang Manja
72
72. Jangan Sampai Terjatuh
73
73. Jasa Ayah Dan Ibu
74
74. Makan Bersama
75
75. Makan Bakso
76
76. Mendekati HPL
77
77. Membawa Kalian
78
78. Bisa Maju Ataupun Mundur
79
79. NEVAN dan NESSA
80
80. Memberikan Kebahagiaan
81
81. Di Perbolehkan Pulang
82
82. Masih Belum Mengerti
83
83. Berjalan Dengan Lancar
84
84. Jadi Primadona
85
85. Tidak Akan Membalasnya
86
86. Biskuit Coklat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!