Di dalam sebuah gedung perusahaan,, El sedang duduk di kursi kebesarannya,, sambil memegang pena yang bertengger indah di jarinya,,sambil membaca dengan seksama isi berkas dokemen kontrak kerja,, dan tidak lupa membubuhi tanda tangannya,,di atas berkas yang baru saja dia baca.
Tok...Tok...Tok....
Terdengar suara pintu di ketuk dari luar,,dengan mendongakkan kepala El berucap. " Masuklah "
Nampaklah asisten pribadinya yang tak lain adalah Ilham,,yaa... Ilham adalah teman dekat El serta asisten pribadi nya yang sudah hampir lima tahun ini setia menemani El kemanapun dan dimanapun El berada,, serta selalu ada saat El sedang membutuhkannya tanpa kenal waktu.
"El...nanti setelah jam makan siang,, ada meeting dengan perusahaan tuan Aditiya Hermawan dari PT.XXX" . Ucap ilham sambil duduk di sofa dan membuka laptop untuk mengecek email yang masuk.
"Hhmmm..." hanya deheman yang El berikan,,sebagai tanda dia mengerti dengan apa yang ilham ucapkan,, dan masih berkutat dengan setumpuk berkas berkas yang memang butuh tanda tangannya.
Ilham yang mendengar El berucap,, tidak mempermasalahkannya,, karena memang mereka juga punya segudang aktivitas yang menguras tenaga dan pikiran mereka masing masing. Namun setelahnya El meletakkan bulpoin dan menutup berkas berkas yang sudah dia tanda tangani dan memerintahkan Ilham untuk memanggil Rey,, yang tak lain dokter pribadinya.
"Ham....coba kamu telpon Rey,,!! suruh dia kesini setelah kita selesai meeting dengan pak Aditiya Hermawan. sepertinya jantungku bermasalah.." Ilham yang mendengar El memberinya perintah,, langsung mendongakkan kepala dan menutup laptopnya,, sambil mengerutkan dahi penuh tanda tanya,, karena yang ilham tau,, El sangat rajin berolahraga setiap weekend,, jadi tidak mungkin dia ada masalah dengan jantungnya.
Tanpa fikir pnjang,, ilham langsung meraih ponselnya dan menelpon Rey.
" Assalamu'alaikum bro...nanti sore sekitar jam 3 mampir yaa ke kantor. tolong periksa ini jomblo,, katanya sih ada masalah dengan kesehatannya.. " cericos Ilham kepada Rey.
mereka adalah tiga sahabat sedari SMA sampai kuliah,, namun saat kuliah mereka mengambil fakultas yang berbeda meski satu kampus.
El yang mendengar Ilham berbicara di sambungan telepon dengan Rey,, dia langsung berbicara. " sepertinya ada yang sudah tidak membutuhkan bonus akhir bulan ini...!!" sambil menunjukkan mata elangnya,, fokus dengan laptop di depannya.
Ilham yang mendengar bosnya berbicara,,langsung mengalihkan matanya dari iPad yang dia pegang,, sambil menunjukkan sederet gigi putihnya, dia berucap. " hee....hee....maaf boss..!! hanya bercanda..." sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya ke arah El.
" jam berapa meeting dengan dewan direksi ham...??? " El kembali berucap sambil melihat arloji di pergelangan tangannya. Ilham langsung menghampiri El dan berucap " sekitar 15 menit lagi boss...!! " El langsung mengambil jas yang dia taruh di kepala kursi dan memakainya,,tidak lupa dia mengancingkan jas nya dan bersiap untuk meeting.
Ilham yang memang selalu standby di samping El,, langsung bergegas mengikuti langkah El dan sesekali melihat iPad yang selalu dia bawa kemanapun dia pergi, guna mengecek jadwal meeting dan email yang masuk.
Begitu Ilham keluar dari ruangannya,, disambut sekretaris Ilham berdiri dan membungkukkan badan tanda memberi hormat. Dan segera dia menyusul bos dan asistennya ke ruang meeting.
Setelah tiga jam meeting dengan dewan direksi,, akhirnya El kembali ke ruangannya disusul Ilham. dan membuka ponsel yang sejak tadi pagi tidak dia sentuh. disitu tertera ada panggilan masuk dari mamahnya,, dan langsung saja El menelpon balik mamah nya ,, setelah menunggu beberapa saat,, akhirnya mamahnya mengangkat telpon juga.
El : [ Assalamu'alaikum mamah...]
Mamah : [ wa'alaikumussalam sayang...]
El : [ maaf mah...tadi
El lagi ada meeting,, jadi tidak sempat mengangkat telpon dari mamah ]
Mamah : [ iya sayang....!!! tidak mengapa,,lagi pula mamah juga bisa maklum akan hal itu,, mamah hanya ingin memastikan saja,, bahwa kamu benar ingin membawa calon mantu mamah dalam waktu dekat ini,, mengingat mamah sudah tidak muda lagi,, dan ingin segera menimang cucu,,supaya mamah tidak merasa kesepian lagi dirumah,, jadi ada temannya..] ucap mamah panjang lebar.
El yang mendengarkan mamah nya berbicara di telpon,, langsung terdiam dan mencerna setiap ucapan mamahnya,, bagaimana mungkin dalam waktu sedekat ini dia bisa membawa calon istri ke hadapan orangtuanya,, pacar saja dia tidak punya.
Mamahnya yang diseberang sana tidak mendengar ada suara anaknya menyahutinya,, langsung memanggil nama El beberapa kali,, sampai bosan,, karena El tidak mendengarnya.
" El....... El......!!" tapi entah mengapa El masih asyik dengan lamunannya,, sampai mamahnya berteriak kencang. " El..... El.....are you oke.....!! " El yang mendengar mamahnya berteriak langsung tersadar bahwa dia sedang berbincang dengan mamahnya di telpon.
" ii....iyy....yaaa.....mahhhh....!!! El masih disini mah...mamah tenang saja,, El pasti akan membawa calon mantu secepatnya untuk mamah...." ucap El yang memang kaget mendengar mamahnya berteriak di telpon,, sambil menggosok gosokkan telinganya yang memang terasa berdenyut sampai ke jantung.
" ya sudah....mamah tutup dulu teleponnya ya sayang,, Assalamu'alaikum..." ucap mamah El yang langsung mematikan sambungan telponnya.
" wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarokatuh...." ucap El dengan suara lirih namun masih bisa di dengar oleh Ilham yang sedang asyik di depan meja kerjanya sambil memandang laptopnya.
Tuuuuutt....Tuuuutt...!!! Sambungan telpon pun langsung terpitus. El langsung menaruh ponselnya di atas meja kerjanya.
" Hhuuuuffffhhhhh..." El menghembuskan nafasnya dengan kasar.
Otaknya langsung tertuju pada sosok gadis yang beberapa hari ini mengganggu fikirannya. tanpa fikir panjang,, El langsung menyuruh Ilham mencari data tentang sosok gadis anak SMA yang di bawah naungan yayasannya.
" Ham.....!!!! Coba kamu cari tau tentang gadis yang bernama Nasya,,dia bersekolah di SMA di bawah naungan yayasan kita.
sekarang dia duduk di bangku kelas 2,, dan secepatnya kamu kasih laporannya ke saya,, paling lambat tiga hari dari sekarang ".
Ilham yang mendapat tugas dadakan dari bosnya itu,,langsung mengotak Atik layar laptopnya,, dan mengingatkan bahwa sekarang sudah waktunya makan siang,, mengingat setelahnya akan ada meeting dengan klien di luar.
" El....lebih baik kita makan siang dahulu,, setelah ini kita langsung meeting,, karena sekarang sudah waktunya jam makan siang." sambil menunjukan arloji di pergelangan tangannya kepada El.
tanpa banyak tanya,, akhirnya El pergi ke dalam ruangan pribadinya,,guna melaksanakan sholat Dzuhur,,memang di ruangan pribadinya El,, ada kasur berukuran king size dan lemari untuk menaruh beberapa pakaian,, disaat ada lembur dadakan dan meeting dadakan,, juga ada kamar mandi. setelahnya baru dia akan makan siang.
Ilham yang mengerti dengan apa yang El rasakan,,tanpa perlu diperintah dia memesankan makanan lewat delivery online. Di saat seperti ini,, El tidak mungkin akan mau di ajak untuk makan di luar.
setelah melaksanakan sholat dan bertadarus Al Qur'an,, El keluar dari ruangan pribadinya,, dan di meja dekat sofa,, sudah tertata rapih makanan beserta minumannya.
Dia berfikir,, pasti Ilham yang sudah menyiapkannya..
Ada cumi lada hitam,,capcay seafood,,iga bakar dan dua jus jeruk.
" El.... sebaiknya kita makan siang dulu,,baru setelahnya kita berangkat meeting ke perusahaan XXX dan untuk data yang kamu minta,, paling lambat lusa sudah kita dapatkan, dan setelah pulang meeting Rey akan segera ke sini untuk mengecek kesehatanmu. " ucap ilham panjang lebar.
Dan El yang memang sudah segar,, setelah melaksanakan kewajibannya kepada Tuhan,, langsung menyahut hanya. dengan deheman,, " Hhmmm....."
Tanpa fikir panjang,, El langsung memakan,, makanan yang sudah sangat menggoda untuk di santap dan masuk ke dalam perutnya,, karena memang cacing cacing di perutnya sudah berdansa ria minta di isi.
selama makan,, tidak ada yang bersuara,, yang ada hanya suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.
setelahnya,, Ilham memanggil pihak cleaning servis untuk membersihkan bekas makan mereka. Dan bergegas pergi meeting bersama El.
El dan Ilham turun ke bawah menggunakan lift khusus Presdir. dan begitu sampai lobi,,semua karyawan nya menyapa dan menundukkan badan tanda hormatnya.
Namun sikap dingin El,, tetap tidak hilang walaupun banyak pasang mata yang mengaguminya.
Dan di sambut oleh supir pribadinya yang memang sudah standby dari tadi sambil membuka pintu mobil dan menundukkan badannya,, begitu dapat perintah dari sang asistennya El,, kalau siang ini ada meeting di luar. Dengan mengitari mobil,, sang supir duduk di balik kemudi stir,,setelah menutup kembali pintu mobil.
pelan tapi pasti,,mobil melaju dengan kecepatan sedang,, membelah jalan raya ibukota,, sambil bersandar di kepala kursi mobil,, El masih terngiang akan ucapan mamahnya di telpon. dengan menutup matanya,, El sejenak menghilangkan penat yang ada.
sesekali Ilham membuka laptop dan iPad nya,,sambil melihat email yang masuk, dan mempelajarinya.
Akhirnya sampai juga di depan gedung perusahaan XXX milik bapak Aditya Hermawan. Dan langsung di sambut oleh asistennya. Mereka langsung menuju ruang rapat,, disana sudah berkumpul para pemegang saham perusahaan tersebut.
" Selamat siang pak El,, dan selamat datang di perusahaan kami,," ucap pak Aditya dengan ramah,, sambil berjabat tangan.
" Maaf pak Aditya,, saya datang terlambat,,"
balas El dengan ramah juga .
" Tidak juga pak,, rapat para pemegang saham belum kita laksanakan kok." pak Aditya tak kalah sopan,, dengan senyum yang tak pernah luntur.
" Mari silahkan pak El,, langsung saja kita mulai rapat hari ini."
Dalam selang waktu dua jam,, akhirnya rapat selesai,, dan di akhiri dengan berjabat tangan.
" Terimakasih pak El,, karena bapak sudah banyak memberikan kontribusinya kepada perusahaan kami,, semoga kedepannya kita akan tetap selalu solid satu sama lain." ucap Aditya
" sama sama pak Aditya,, saya pun berharap,, semoga kita bisa memperpanjang tali silaturahmi ini,, tidak hanya sebatas bisnis,, tapi sebagai keluarga." balas El tidak terbantahkan,, dan Aditya hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan kliennya itu.
" Baiklah....!!! kapan kapan pak El bisa datang dan berkunjung kerumah saya untuk makan malam,, pasti istri saya akan senang mendengarnya." Aditya tidak kalah ramah dengan ucapannya.
" Oke....Oke....!!! baiklah....saya mengalah untuk hal yang satu ini,,biar nanti saya kondisikan lagi dengan asisten pribadi saya,," Mereka pun berpisah dan El segera masuk mobil dan kembali ke kantornya,, karena pasti Rey sudah menunggunya di dalam ruangannya sambil menggerutu tidak jelas seperti emak emak.
TBC
tinggalkan jejak kalian yaa
jangan lupa like dan vote nya
dan komentarnya yang membangun,,agar author lebih semangat lagi...
love you for all
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments