setelah selesai pelajaran mereka berencana pulang bersama, Ayana menghubungi papa nya jika hari ini ia akan pulang bersama teman-teman nya, ia pun memberi tahu dengan siapa saja ia akan pulang.
''Ay, naik mobil aku aja ya. ''
ucap Arga
'' emang kamu bawa mobil?''
tanya Ayana
'' ya ampun Ay, kamu ini ya, ketinggalan kereta banget sih, Arga itu kan salah satu anak terpandang di sekolah ini, sudah pasti lah dia di kasih fasilitas yang penuh sama papa nya. ''
celoteh Velly yang hanya mendapat balasan lirikan dari Ayana
sementara Arga menggaruk-garuk Kepala nya yang tidak gatal itu, merasa canggung dengan yang di ucapkan Velly, walaupun yang di katakan nya itu benar, namun Arga bukanlah tipikal anak yang sombong. Ia lebih terlihat sederhana dan biasa-biasa saja, sehingga banyak anak yang mendekat dengannya tapa ragu.
'' aku gak bawa mobil Ay, tapi nanti supir aku yang jemput, untuk sekarang ini aku belum di perbolehkan membawa kendaraan sendiri, sekalipun motor itu tetep tidak boleh, aku harus nunggu usia ku sampai 17 thn dulu baru boleh menguasai semua kendaraan, ya walaupun sedikit-sedikit aku udah bisa bawa. Tapi alangkah baiknya kita menaati peraturan negara. Ya kan Ay?''
jelas Arga panjang lebar
'' oh, baguslah, anak baik itu namanya. ''
ucap Ayana sedikit memuji Arga, membuat Arga tersenyum suka.
Adam dan Velly sedari tadi hanya bercanda saling melempar celoteh mereka, entah ada angin apa, Adam seperti sedikit berubah semenjak ia dekat dengan Velly, yang tadinya hanya diam dan tidak banyak bicara, sekarang menjadi sering bicara dan tertawa.
Ayana berjalan berjejeran dengan Arga, sementara Velly dengan Adam di belakang nya.
'' Vel, boleh minta nomer WA lo ngga?''
ucap Adam
'' emmm, boleh nggak ya ?'' jawab Velly menggantungkan ucapannya
'' kalo gak boleh juga gak papa. ''
jawab Adam sedikit lemas
Velly pun menoel pundak Adam dengan keras sehingga Adam sedikit terputar dari posisi jalan nya.
'' ya elah, gitu aja udah lemes. Letoy lo, sini mana ponsel lo. ''
pintar Velly, Adam pun memberikan nya
'' kalian bisa diem nggak sih! ''
ucap Arga memperingati Adam dan Velly yang sedari tadi berisik dengan candaannya.
'' iya, iya tuan Arga yang terhormat. ''
jawab Velly dengan cengengesan.
mereka sudah sampai parkiran, cuaca sangat terik di pukul 12 lewat ini sangat panas sekali, mereka kompak memakai kacamata hitam, yang memang sering kali mereka bawa di dalam tasnya. Ayana terlihat sangat cantik bibirnya yang merah muda dengan rambut sedikit bergelombang yang terurai, berkulit putih bersih, terlihat seperti boneka hidup.
di balik kacamata Arga tak henti-henti nya ia melirik Ayana, tanpa sepengetahuan nya ia sangat mengagumi Ayana, sejak dari kelas 7 hingga sekarang, tak berubah rasa kagum itu, ternyata jika sudah mengenal nya lebih dekat ternyata Ayana sosok yang sangat humble, ia masih sangat penasaran dengan sikap Ayana yang seperti menyimpan banyak beban di hatinya.
Adam menoel Arga dengan sikunya, mengisyaratkan jika ia tahu bahwa sedari tadi Arga memperhatikan Ayana. Arga langsung menoleh kesembarang tempat, seakan paham maksud dari Adam.
jemputan sudah datang Arga duduk paling depan sedangkan Ayana dan Velly duduk di bagian belakang, Adam duduk di paling belakang sendiri, ini adalah kali pertama Ayana keluar bersama teman laki-laki nya, sedikit perubahan dari hidupnya yang mau lagi bermain dengan teman-teman.
'' kita mampir ke mall bentar gimana, pada mau nggak?''
ajak Arga
'' ini udah jam 1, kalo mampir ke mall mau pulang jam berapa? Belum juga mau belajar, kalo kalian mau ke mall gak papa aku mau pulang aja. '' ucap Ayana
'' gini aja, kita belajar bareng aja di rumah kamu Ay, gimana Ar, Dam, kalian setuju nggak?'' ucap Velly dengan antusias nya
'' kita sih ok aja, ia nggak Dam?'' jawab Arga
'' yoi. Kira-kira Ayana gimana, setuju nggak?'' tanya Adam
'' ok deh gak papa, nanti berenti di minimarket depan aja kita beli cemilan, soalnya stok cemilan ku udah habis. '' ucap Ayana dan mereka pun mengangguk
Velly sedari tadi sibuk dengan ponsel nya, sedangkan Ayana hanya menyender di samping jendela mobil, melihat pemandangan jalan yang sangat ramai, melihat rumah-rumah warga yang ada di pinggiran jalan. Dan sekilas ia melihat seseorang wanita sekitar umur 35 tahun sedang membeli makanan di pinggir jalan, Ayana merasa sperti kenal dengan wanita itu, namun ia masih belum yakin.
'' stop pak stop. ''
ucap Ayana mendadak memberhentikan supir Arga, seketika semua yang berada di dalam mobil merasa bingung dengan sikap Ayana.
'' kenapa Ay? '' tanya Arga sedikit bingung sementara Ayana langsung turun dari mobil dan mengejar perempuan yang tadi ia lihat. Ayana berlari dengan sangat kencang karena tampat ia berhenti lumayan jauh dari tempat wanita itu membeli makanan.
Velly, Arga dan Adam langsung ikut turun menyusul Ayana. Ayana berlari sampai di tempat ia melihat sekeliling sudah tidak ada orang yang ia tuju tadi, Ayana kebingungan di tempat itu, ia menunduk karna nafas yang sedang tidak teratur.
'' neng cari siapa?'' tanya pedagang kaki lima itu melihat Ayana seperti kebingungan
'' ibu tadi liat seorang wanita yang tadi beli makanan di tempat ini, usianya sekitar 35 tahunan lah, ibu lihat tidak?'' tanya Ayana kepada pedagang itu
'' oh, yang tadi orang nya cantik kan? Sudah pergi neng, ke arah sana tadi naik mobil. '' tunjuk pedagang itu
'' iya bu, oh ya sudah terimakasih ya buk.''
jawab Ayana
Velly tergopoh-gopoh mengejar Ayana nafasnya kembang kempis, Ayana yang melihat sahabat nya itu tertawa kecil, merasa lucu dengan ekspresi Velly, sementara Arga dan Adam menunggu di pinggir mobil nya.
'' kamu kenapa sih Ay, kok lari-lari aku capek tau ngejar nya. '' ucap Velly dengan nada gemes
Ayana tertawa '' yang suruh kamu kejar aku siapa?'' jawab Ayana merasa tak bersalah
Velly pun menegak kan badannya, memasang wajah sedikit marah.
'' apa kamu bilang? Siapa yang suruh! Kamu pikir aku gak khawatir sama kamu, liat kamu tiba-tiba lari kaya gitu! '' cerocos Velly
'' emang ya aku itu selalu salah, di perhatiin salah gak di perhatiin salah, iya emang aku itu selalu salah. '' ucap Velly menyalahkan diri nya sendiri dengan menampar namparkan tangannya ke wajah nya
'' stop vel, stop. Sorry, kamu gak salah, aku cuma bercanda. Udah gak usah nyakitin diri kamu sendiri. '' ucap Ayana sambil memegang kedua tangan Velly
Adam dari kejauhan melihat mereka berdua merasa ada yang aneh dari Velly, kenapa tiba-tiba bisa sperti itu, sperti ada trauma yang berat di masa lalu, ia pun segera menghampiri mereka.
'' gue samperin mereka dulu ya Ar, kok kaya nya ada yang aneh. '' ucap Adam
'' gue ikut deh Dam,''
jawab Arga
mereka menghampiri Ayana dan Velly.
'' udah dong Vel, itu Arga sama Adam mau kesini, jangan gitu ya. Plis! '' mohon Ayana
Velly terdiam tak menjawab, ia hanya menunduk. '' kenapa Ay?'' tanya Arga
'' gak papa kok. '' jawab Ayana
'' lo gak papa Vel?''
tanya Adam
'' pusing, kepala aku pusing. ''
jawab Velly
'' kuat jalan nggak kalo nggak biar gue gendong. '' ucap Adam terlihat khawatir
Velly melotot mendengar ucapan Adam karna posisi nya sedang menunduk jadi Adam tidak bisa melihat ekspresi nya itu.
'' aku di papah sama Ayana aja deh, malu kalo harus kamu gendong, apalagi pake seragam sekolah. ''
jawab Velly
Adam pun menatap baju yang ia kenakan dan mengangguk paham ada rasa malu karna rasa khawatir nya itu, entah dari mana rasa itu datang namun begitu saja hadir di saat melihat Velly sperti kesakitan.
'' ya udah ayok, nanti keburu sore lagi, kita kan belum ngerjain PR. '' ucap Arga
mereka pun mengangguk dan berjalan mengikuti Arga dan Adam, Velly mencubit perut Ayana, karna sudah membuat ia harus berekting di hadapan Adam dan Arga. Ayana pun berbisik, ' ini balasan buat kamu yang udah bocorin makanan kesukaan aku sama Arga '
' oh, gitu! ok kita mulai dari sekarang. ' balas Velly
' gak usah macem-macem! ' jawab Ayana
'' ehem! kalian ngomongin apa si? Kok pake bisik-bisik segala '' ucap Adam
'' hehehe, gak papa kok, biasa masalah cewe. '' jawab Ayana
'' oh, yok masuk. ''
ajak Adam
mereka sudah berada di dalam mobil dan akan pergi kerumah Ayana untuk belajar bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments