hari ini Ayana bangun sedikit kesiangan, namun sang papa masih setia menunggu nya di ruang makan, Ayana turun dengan sedikit terburu-buru karna jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 06:30, namun Ayana terkaget saat melihat papa nya masih menunggu nya di meja makan.
'' papa?''
sapa Ayana kepada Arya yang sedang duduk menikmati roti
Arya menengok dan melemparkan senyuman dan meregangkan tangannya agar Ayana memeluk nya.
'' iya, sayang, sini kita sarapan dulu. ''
ajak Arya
'' papa belum berangkat ke kantor? Ayana fikir papa sudah berangkat, karna ini sudah cukup siang. ''
tanya Ayana sambil menikmati roti yang sudah di siapkan bik ijah
'' papa nunggu kamu sayang, kita berangkat bersama, biar papa antar kamu dulu terus papa ke kantor, kamu gak keberatan kan?''
tanya Arya meyakinkan Putri nya
Ayana mengangguk dan tersenyum senang.
'' terimakasih papa, Ayana seneng sekali.''
ucap Ayana sebari berdiri dan memeluk Arya
'' iya sayang sama-sama ''
balas Arya memeluk putri nya sambil memberi kecupan hangat di keningnya
'' ayo kita berangkat, nanti kesiangan. '' ajak Arya sambil merangkul Ayana keluar kearah garasi mobilnya
setelah Arya membukakan pintu mobil untuk Ayana, Arya segera memutar badan nya untuk menempati kemudi, namun belum saja ia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba ponsel nya berbunyi Arya pun mengangkat sebentar panggilan itu, Ayana melihat dari dalam mobil, sedikit rasa penasaran di hatinya, namun Ayana mencoba tidak mau tahu.
Arya masuk kedalam mobil dan melakukannya, di tengah perjalanan Arya berfikir bagaimana cara bicarakan kepada Ayana, jika ia di mintai tolong untuk menjemput Lisa oleh Siska.
'' sayang, kita jemput Lisa dulu gak papa kan?'' tanya Arya sedikit ragu
Ayana menatap Arya sekilas lalu melihat lagi ke depan, benar perasaan nya tadi jika itu adalah panggilan dari Siska, wanita yang ia tidak sukai.
'' terserah papa, Ayana ikut saja. ''
jawab Ayana datar, tak menatap ke arah Arya, ia lebih memilih melihat kearah jalanan, karena memang Ayana tidak suka dengan Lisa.
'' mobil tante Siska rusak dan harus di bawa kebengkel, jadi tadi tante Siska minta tolong sama papa untuk jemput Lisa, dan kebetulan kan Lisa 1 sekolah dengan kamu. ''
ucap Arya menjelaskan pada Ayana, namun Ayana masih diam dan hanya berdehem.
Arya pun nampak paham jika putri kesayangan nya itu tidak suka dengan calon iparnya, mungkin Ayana punya alasan sendiri yang belum Arya ketahui, namun Arya percaya jika apa yang Ayana lakukan pasti ada alasan yang tepat.
selang berapa menit mobil mereka sudah sampai di pekarangan rumah Siska, mereka sudah menunggu di depan rumah nya, terlihat Lisa sangat arogan dengan gaya nya yang melipat tangan di dadanya dengan rambut yang terurai dan bandana merah yang ia pakai, dan juga Siska yang sekarang sedang memakai dress mini dengan belahan dada yang sangat terlihat, sperti sengaja menggoda Arya.
Arya turun dari mobil nya, sementara Ayana masih diam di dalam mobil ia enggan turun, karena menurut nya hanya buang-buang waktu saja menemui dua orang yang tidak penting baginya, terlihat dari dalam mobil Arya menyalami Lisa dan Lisa pun mencium tangan Arya, sperti menghargai yang lebih tua begitupun Siska yang mencari-cari perhatian kepada Arya, ia sengaja meraih tangan Arya dan mengajaknya cipika cipiki. Ayana melihat dari dalam mobil berdecih dan hendak muntah, namun itu hanya ekspresi nya saja.
namun tiba-tiba Siska menghampiri Ayana yang dari tadi tidak mau turun, Siska mengetok-ngetok jendela mobil itu, Ayana membukanya, namun ia tidak menatap Siska pandangannya lurus kedepan.
'' Ayana, kok gak turun, kita sarapan dulu yuk, bareng sama tante. ''
tawar Siska
'' aku udah kenyang, bentar lagi mau masuk, bisa langsung berangkat nggak?''
tanya Ayana datar
'' oh, iya tante lupa. kamu bareng Lisa untuk hari ini saja gak papa kan? Soalnya mobil tante rusak, harus di bawa ke bengkel dulu. '' ucap Siska beralasan.
Ayana sudah paham jika Siska hanya berpura-pura, karna terlihat jika mobil itu masih tertata rapi tidak terlihat jika mengalami kerusakan, terlihat jika baru saja terpakai, sayang nya Arya terlalu baik sehingga percaya begitu saja dengan Siska.
'' Ayana?''
panggil Siska yang sedari tadi menatap Ayana yang sedang bengong.
'' iya, gak papa. ''
jawab Ayana singkat
'' sayang, sini ayo cepat masuk nanti telat lo, '' panggil Siska kepada Lisa
Lisa pun menghampiri Siska begitu pun Arya yang langsung menaiki mobil itu, mereka saling berdada, tetapi tidak dengn Ayana yang masih saja terdiam tanpa suara dan senyum sedikit pun.
tiba-tiba Arya memegang tangan Ayana yang sedari tadi ia letakan di paha nya, Arya mengusap nya pelan dan penuh kasih sayang, Lisa melihat nya dari belakang, ia merasa iri dengan kehangatan anak dan papa nya itu, Lisa memutar bola mata nya seakan tidak suka dengan pemandangan yang sekarang ada si hadapan nya. Bukan tidak suka tapi Lisa belum pernah mendapatkan itu dari Ayah nya.
'' are you okay sayang?'' tanya Arya kepada Ayana yang sekarang masih terdiam, sambil memegang setir mobilnya.
'' i'am okay papa, '' jawab Ayana dengan senyuman yang lebar dan ia tunjukkan khusus untuk papa nya.
Arya tersenyum senang, melihat putri nya yang sekarang sudah tersenyum lagi, dan ternyata mereka sudah tiba di depan gerbang sekolah, Arya turun dan membukakan pintu untuk putri cantik nya itu, sementara Lisa sudah keluar lebih dulu, namun masih berdiri di samping mobil itu. Ia sengaja menunggu Ayana turun dan masuk bersama.
'' loh, Lisa kok turun duluan, padahal om baru aja mau bukain pintunya. ''
ucap Arya menatap Lisa
'' eh, iya om gak apapa, Lisa bisa sendiri kok, kan cuma buka pintu mobil he he. ''
jawab Lisa sambil nyengir kuda
Ayana menyalami papanya, mencium tangannya, papanya pun membalas mencium kening Ayana, mereka berpamitan. Setelah mobil Arya terlihat menjauh, Lisa mulai menjalankan aksinya.
'' huwek, huwek, huwek. Eh oyonot berasa tuan putri banget ya lo, baru gitu aja udah bangga heh! '' ucap Lisa dengan gayanya yang arogan itu
'' tuan putri? Memang! Memang aku tuan putri nya papa Arya, kenapa? Kamu iri?''
tanya Ayana datar dengan ekspresi yang sangat kalem
'' apa lo bilang! Iri! Ikh! gak banget ya iri sama kamu, gak level! ''
ucap Lisa sambil menggerakkan 5 jadinya di bawah dagu
'' oh, trus... ''
ucap Ayana menghentikan ucapannya
'' Velly, tunggu. ''
panggil Ayana kepada sahabat nya itu
Velly melambaikan tangannya dan menunggu Ayana datang, sementara Lisa masih tertegun berdiri menatap Ayana yang begitu saja meninggalkan nya. Tangannya mengepal seperti hendak marah karena merasa di abaikan.
' liat aja lo Ayana guwe bakal ambil apa yang lo punya sekarang termasuk papa lo'. Ucap Lisa dalam hati
tiba-tiba Susi dan Luna datang menghampiri Lisa dari belakang mereka sengaja mengageti Lisa. Lisa yang kaget pun marah-marah kepada mereka, sementara Susi dan Luna hanya bisa tertunduk diam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments