Lisa dan kawan-kawan nya beralih tempat, sekarang mereka sudah berada di dalam kelas, yang kebetulan mereka 1 kelas dengan Ayana, sementara Ayana baru saja masuk kedalam kelas dengan Velly. Ayana berjalan melewati Lisa dan kawan-kawan nya yang sedang asik bercengkrama, sperti biasa Lisa selalu saja jail kepada Ayana, Lisa menyodorkan kakinya untuk menjegal Ayana, dan Ayana pun hendak terjatuh namun langsung di tangkap oleh Arga, cowok keren yang 1 sekolah mengidolakan nya.
'' kamu gak papa?'' tanya Arga
Ayana menangguk dan membenahi bajunya yang sempat berantakan.
'' gak papa kok, trimakasih sudah membantu ku. ''
ucap Ayana masih menundukkan wajahnya karna malu, entah apa yang ia rasakan perasaan nya justru semakin tak menentu saat berada di pelukan Arga, apa mungkin karna ini pertama kali baginya di sentuh laki-laki selain papa nya atau karna ada rasa yang lain.
Lisa melongo sambil menahan amarah nya, namun ia tidak berani marah karena ada arga, cowok yang selama ini ia incar, yang ia fikir juga suka padanya.
'' Arga, kamu kok bantuin dia sih! ''
tanya Lisa kesel
'' lo yang kenapa jailin dia! ''
jawab Arga penuh penekanan
'' si--siapa, yang jailin dia? Aku gak jailin dia kok! Dia aja yang jalan nya gak liat-liat! ''
Lisa menjawab sedikit terbata, membuat Arga semakin yakin jika Lisa yang menjahili Ayana tadi.
'' kalo maling ngaku penjara penuh. ''
ucap Arga santai namun tegas.
Arga kembali kemeja belajar nya, sementara Ayana dan Velly hanya diam tak menggubris ucapan mereka berdua, seakan sudah biasa jika Lisa suka mencari sensasi agar bisa di kenal banyak orang, ya walaupun banyak kasus yang sering ia lakukan, namun Lisa tidak pernah kapok.
'' selamat pagi anak-anak. ''
ucap pak santo yang baru saja masuk kelas
'' selamat pagi pak. ''
jawab semua anak yang ada di dalam kelas
'' Lisa, kenapa kamu masih saja berdiri! Duduk atau mau saya jemur di tengah lapangan. ''
ucap pak santo menegur Lisa yang masih berdiri mematung memandangi Arga
seketika semua tertawa karna mendengar ucapan pak santo dan juga wajah Lisa yang sekarang sudah mulai pucat karna malu, sementara Ayana dan Velly hanya tersenyum sambil beradu lirikan.
'' ok, sekarang buka halaman 26, itu tugas kalian, kalian pelajari, nanti akan kita praktekan. ''
ucap pak santo sang guru sastra yang sangat kalem namun tegas.
'' sekolah kita mau ngadain drama pak?''
tanya salah satu murid laki-laki itu
'' tidak, hanya tugas khusus kelas 9 saja buat nilai tambahan. '' jawab pak santo murid yang lain pun mengangguk
semua murid membuka buku yang sudah ada di hadapan mereka termasuk Ayana dan Velly begitu pun Arga semua menghayati dan mendalami pelajaran yang di berikan pak santo, tetapi tidak dengan Lisa, ia terlihat sangat malas sehingga hanya membuka buka saja tanpa membaca dan mencatat nya.
waktu sudah hampir siang belum istirahat pun berbunyi, semua memasukkan alat tulis mereka dan berlalu keluar, begitu pun Ayana dan Velly mereka keluar bersama saling bergandengan dan bercengkrama.
'' Ay, kok tadi pagi aku lihat kamu sama Lisa, kamu berangkat bareng ya sama dia?'' tanya Velly
Ayana malas menjawab tapi yang bertanya sahabat baik nya.
'' hemm, iya sebenarnya aku malas sekali, tapi, ya sudah lah gak ada masalah sesekali aku ijinkan papa ku menghampiri wanita itu. ''
jawab Ayana sambil berjalan santai
Velly pun mengangguk paham, karna Ayana juga sering cerita Tentang kedekatan papa nya dengan mama nya Lisa, tiba-tiba saja Arga datang menghampiri mereka dari belakang, sambil mengalungkan tangan nya di leher Ayana, Ayana seketika mendelik merasakan ada yang aneh di jantung nya.
ia ingin menolak tapi tidak enak, sementara Velly tersenyum senyum melihat sahabat nya itu. Adam teman Arga pun tak kalah heran dengan sahabat nya itu yang sudah sok akrab dengan Ayana, padahal baru saja ia dekat dengan Ayana beberapa hari lalu karna Ayana sempat di kerjai oleh Lisa.
***
'' lo tunggu sini aja Sus, biar gue yang pancing oyonot suruh kesini. ''
ucap Lisa kepada Susi temanya itu yang sedikit lemot namun setia dengan nya
sementara Susi masih setia mendengarkan aba-aba dari Lisa sedangkan Luna mengecek jika ada guru yang lewat. Ayana berjalan sedikit terburu-buru karna harus kembali ke kelas, karna tiba-tiba saja perut nya terasa sakit jadi ia ke toilet, namun kembali dari toilet ternyata Lisa dan kawan-kawan nya sudah menyiapkan jebakan untuk nya.
di balik tembok penyekat kamar mandi dan gudang, Susi sudah memegang botol berisikan minyak goreng yang sudah di siapkan untuk ia semprot kan ke arah kaki Ayana. Dan tiba-tiba saja Ayana sudah datang langsung saja Susi menekan botol itu sehingga banyak minyak yang keluar.
Bugh...
Ayana jatuh ia meringis kesakitan, sementara Lisa dan kawan-kawan nya tertawa melihat Ayana yang sekarang sedang merasakan sakit di bagian kaki dan pantatnya.
'' ha ha ha, kasian nya anak papa, sakit ya? Emmm sayang papa gak ada disini, jadi gak ada yang nolongin ya. Sini aku bantu. ''
tawar Lisa dengan suara licik nya sambil mengulurkan tangannya.
namun Ayana hanya menatap Lisa dan kawan-kawan nya tanpa menerima uluran tangan itu,
'' aaiihh, sok jual mahal banget si tuan putri, ya sudah lah ayo dayang-dayang ku kita tinggal kan saja dia! ''
ucap Lisa kepada kawan-kawan nya yang sedari tadi ikut menertawai Ayana.
Ayana merasa kesal dengan perlakuan Lisa namun ia malas untuk meladeni nya, baginya hanya buang-buang waktu saja, terdengar ada suara sepatu yang semakin dekat dengan Ayana.
'' Ayana! Kamu kenapa?''
tanah Arga yang kaget saat melihat posisi Ayana sekarang ia pun segera menolong nya mengulurkan tangannya dan membantu nya berdiri.
'' aw, aghh, sakit nya! ''
rintih Ayana
Arga mendengar nya sangat kasihan terlihat rok yang sekarang Ayana pakai sudah basah karena minyak yang mengenai rok nya tadi.
'' kamu kenapa kok bisa kaya gini? Siapa yang udah ngelakuin ini?'' tanya Arga bertubi-tubi, sambil memapahnya kesalah satu bangku di ujung ruangan itu
'' Lisa, dia pelakunya. ''
jawab Ayana sambil meringis kesakitan
'' Lisa! benar-benar dia itu selalu saja buat onar, nanti akan aku laporkan ke kepala sekolah biar dia dapat hukuman. ''
ucap Arga yang sekarang mencoba mengurut kaki Ayana
'' tidak perlu, aku tidak apa-apa, biarkan saja, aku malas mencari musuh, mungkin aku yang kurang hati-hati, ''
ucap Ayana tidak mau memperpanjang masalah itu
Arga menatap wajah Ayana, terlihat jelas ketulusan yang sangat tulus Ayana bukan pendendam dia gadis baik, bahkan setelah ia menerima kelakuan yang seperti itu ia tetap baik, Ayana menatap balik wajah Arga ia merasa salah tingkah dengan tatapan itu.
'' ka--kamu kenapa liatin aku sperti itu! ''
tanya Ayana gugup lalu memalingkan tatapannya
'' oh, tidak, maaf jika kamu tidak nyaman, aku coba urut ya siapa tau sedikit mendingan. ''
ucap Arga
Ayana mengangguk dan sedikit memejamkan matanya.
kretek '' aw '' kretek '' agh ''
Ayana kesakitan namun setelah nya merasa enakan.
'' gimana? Udah enakan belum?'' tanya Arga
'' iya, sudah sedikit mendingan, trimakasih ya. '' ucap Ayana sambil menggerakkan pergelangan kakinya
'' iya, sama-sama, tapi ini gak gratis lo! ''
ucap Arga dengan senyum smirk nya
Ayana menoleh kearah Arga yang sekarang sudah duduk di samping nya,
'' maksud nya? '' tanya Ayana bingung
'' ya kamu harus bayar! ''
jawab Arga menyenderkan badanya di tembok dengan tangan ia gunakan sebagai bantal
'' ok, kamu minta berapa?''
jawab Ayana
'' aku gak mau uang! ''
jawab Arga membuat Ayana semakin bingung
'' terus! ''
ucap Ayana
Arga mengeluarkan ponsel nya dan memberikan kepada Ayana
'' masukan nomor ponsel mu! ''
ucap Arga
Ayana meraih benda pipih itu, tidak lama kemudian Ayana mengembalikan nya lagi, '' beri nama sesukamu, aku sudah memasukan nomor ku. '' ucap Ayana
Arga mengangguk Ayana pun pergi meninggalkan Arga, dengan jalan sedikit pincang namun sudah bisa berjalan tidak sperti tadi.
AYANG nama Ayana di dalam ponsel Arga, entah apa yang Arga pikir kan dia memberi nama itu di ponsel nya.
***
'' ke kantin yuk, aku yang traktir. ''
ucap Arga dengan tangan yang masih merangkul leher Ayana
'' boleh, yuk Ay, aku mau pesen banyak makanan hari ini mumpung ada gratisan hehe'' ucap velly bersemangat
'' of course buat adam juga, dan spesial buat Ayana. ''
ucap Arga dengan pede nya
'' kenapa, spesial emang aku siapa kamu?'' tanya Ayana sedikit menekan
'' ya mungkin sekarang belum, tapi 2 tahun kedepan kan tidak tahu '' ucap Arga dengan pede nya
Ayana pun membiarkan ucapan Arga tanpa menggubres nya, mereka ber 4 jalan menuju kantin sementara dari kejauhan terlihat trio wek-wek sudah memandangi mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments