Love Is Back

Love Is Back

episode 1 perkenalan

Setelah makan siang bersama Arya berniat akan memberi tahu kepada Ayana jika ia dan Siska sudah memiliki hubungan, mereka sudah merencanakan dan menata kata untuk di bicarakan bersama saat sudah sampai di rumah dan bertemu dengan Ayana.

'' mas, menurut kamu Ayana, akan menerima aku tidak? Jujur aku sangat takut jika ia akan menolak. ''

ucap Siska yang saat ini tengah khawatir, karna takut jika Ayana tidak mau menerimanya menjadi mama baru untuk nya

Arya memegang tangan Siska, dan mengusap nya pelan,

'' kamu tenang ya, kita coba aja dulu, smoga saja Ayana mau terima kamu jadi mama nya. ''

ucap Arya meyakinkan siska, Siska pun mengangguk, dan melanjutkan makan siangnya.

setelah selesai menyantap makan siangnya, Arya dan Siska keluar dari resto itu dan berjalan menuju parkiran untuk pulang kerumah Arya. mereka berniat membicarakan hubungan mereka di rumah saja, karna takut jika Ayana tidak mau jika di ajak bertemu di luar.

setelah sampai depan rumah, mereka turun, Siska sangat terpesona dengan lingkungan rumah Arya yang terlihat sangat asri, segar dan sejuk, karna mantan istrinya dulu sangat suka dengan tanaman, sehingga banyak sekali bunga di sekitar taman di rumahnya.

Ada banyak bunga mawar dan anggrek, kedua bunga yang sangat di sukai oleh Mirabella, mama dari Ayana sekaligus istri dari Arya, yang sudah meninggal berberapa waktu lalu.

'' ayo, masuk, mungkin Ayana belum pulang, soalnya mobilnya belum terlihat ada di garasi, kita tunggu di dalam saja sambil minum teh. ''

ajak Arya mengagetkan Siska yang sedang melihat taman rumah yang sangat indah.

'' eh, iya mas, ayo. ''

jawab Siska kaget dengan ajakan Arya

'' Mira sangat suka sekali dengan bunga, aku masih ingat sekali, tapi Tuhan berkata lain, semoga ia selalu bahagia di sana, ''

wajah Siska mulai sedih, mengingat persahabatan mereka, sampai ajak menjemput dan memisahkan antara persahabatan mereka.

'' kamu benar sis, Mira memang sangat suka dengan bunga, bahkan semua bunga yang ada di halaman ini, semua ia yang menanam, maka dari itu aku tidak akan membuang, ataupun memusnahkan nya, bunga-bunga ini akan selalu aku rawat, karna hanya ini yang bisa aku pandang saat aku rindu sosok Mira. ''

ucap Arya yang sekarang sudah hampir meneteskan air matanya, karna memang ia sangat menyayangi dan mencintai Mira, mama dari Ayana.

Siska mendekati Arya sambil memeluknya dari samping dan mengusap punggungnya.

'' yang sabar ya mas, pasti aku bisa buat kamu bahagia lagi, dengan hari-hati di penuhi kasih dan cinta dari aku, kamu jangan sedih lagi ya, nanti Mira ikutan sedih lo. ''

ucap Siska yang sekarang bergelayut manja di lengan Arya.

Arya menghapus air mata yang sempat menetes, dan tersenyum menatap Siska dengan tatapan yang sangat damai,

'' maaf ya, aku gak bermaksud buat kamu sakit hati, aku hanya teringat Mira saat kamu menanyakan soal bunga tadi. ''

ucap Arya.

'' ya sudah ayo masuk, gak usah lama-lama di sini, cuaca nya sudah semakin panas. '' ajak Arya

Siska pun mengangguk dan mengikuti Arya dari belakang, namun gandengan mereka tetap tak terlepas, sampai di ruang tamu mereka duduk sementara Arya memanggil bi ijah untuk membuat kan minum.

''ini tuan dan nyonya, silakan di minum''

ucap ijah yang sudah selesai membuat minum dan menyajikan nya di atas meja tamu

'' Ayana belum pulang bik ? ''

tanya Arya kepada bik ijah,

'' belum, tuan, mungkin sebentar lagi. ''

belum lama ijah bicara, akhirnya Ayana pulang dari sekolah.

'' assalamu'alaikum. ''

ucap Ayana dengan senyuman melengkung di wajahnya, namun setelah berbalik dari pintu tiba-tiba Ayana berubah menjadi cuek, namun ia mencoba biasa saja tanpa memperlihatkan apa yang sedang ia pikir kan. Ayana menyalami mereka semua yang ada di ruang tamu itu, termasuk bi ijah.

bi ijah yang sudah ia anggap sebagai nenek nya sendiri, Ayana menyayangi bi ijah sperti keluarga sendiri, setelah kepergian sang ibu Ayana lebih sering dekat dengan bik ijah, bahkan saat tidur pun ia sering minta di temani.

mereka menjawab salam dari Ayana dengan senyum yang mengembang dan menyambut jabatan tangan Ayana.

'' anak papa udah pulang, gimana sayang di sekolah, apa ada yang kurang menyenangkan?''

tanya Arya kepada putrinya, yang sekarang sudah duduk di samping nya.

Ayana menggeleng pelan, '' nggak kok pa, gak ada, semua baik-baik saja. ''

jawab Ayana dengan pandangan yang sangat datar, ntah mengapa ia sangat enggan menatap Siska.

Siska merasa jika Ayana tidak menyukai nya, terlihat dari caranya menyalami dan tidak mau melihat nya.

'' Ayana dan Lisa di sekolah berteman bukan?''

tanya Siska mencari perhatian Ayana.

Ayana melirik sekilas lalu menggeleng.

sementara Arya menatap Siska dengan tatapan bingung.

'' Ayana mau ke kamar ya pa, mau ganti baju dulu. ''

pamit Ayana ke papanya.

'' iya sayang, nanti kembali kesini lagi ya, papa mau bicara sama kamu. ''

ucap Arya

Ayana mengangguk, dan pergi ke kamarnya, yang berada di lantai 2 Ayana masuk kedalam kamar dan mengunci pintu nya, ia membaringkan badan nya di kasur, sambil menatap langit-langit kamar nya. Setelah itu ia bangun dan menuju meja belajar nya, ia buka laci meja itu, ternyata ada 1 buah kotak yang berukuran sedang ada gembok yang mengunci kotak itu, Ayana mengambil kunci yang ia simpan di bawah buku belajar nya.

Ayana membuka kotak itu, di dalam kotak itu ada buku diary dan ada foto mamanya, dan masih terlihat ada satu barang lagi, kalung liontin dengan motif hati terpisah, yang 1 Ayana pakai dan yang 1 Ayana simpan di dalam kotak itu. Kalung itu kepunyaan mama nya, yang ia temukan saat evakuasi pencarian jasad mama nya, dan kalung itu Ayana temukan.

Ayana memandangi kalung itu bergantian dengan foto mama nya, di hatinya sperti masih yakin jika sang mama masih hidup walaupun kepolisian mengatakan jika mama nya sudah tidak ada, karna bukti yang mengarah kepada jasad korban yang sudah tidak bisa di kenali karna luka bakar yang sangat serius.

tok tok tok '' non ini bik ijah, non Ayana sudah di tunggu sama papa di bawah. ''

ucap bik ijah di balik pintu kamarnya

Ayana menghembuskan nafas dengan kasar rasanya ia sangat malas menemui wanita itu, entah mengapa hatinya tidak menyukai wanita itu.

Ayana segera mengganti bajunya dan keluar kamar, Ayana menghampiri papa nya dan duduk di samping sang papa.

Arya mengusap kepala Ayana dengan lembut, '' sayang mungkin sekarang waktunya kami memberi tahu kamu tentang hubungan kami. ''

ucap Arya dengan lembut

'' iya sayang, tante dan papa mu sudah lama menjalin hubungan, dan tante dengan papa mu akan melangkah kejenjang berikut nya, tante mau menjadi mama mu sayang, Ayana mau kan menerima tante jadi mama Ayana ?''

tanya Siska dengan lembut tak kalah lembut dengan Arya

Ayana melirik sekilas, dengan tatapan tidak suka, namun tidak ia perlihatkan dengan kata-kata.

'' papa yakin ? ''

tanya Ayana dengan penuh keyakinan

'' maksud Ayana ?''

tanya Arya bingung.

'' beri Ayana waktu, Ayana akan buktikan sebuah keyakinan yang selama ini Ayana pendam. ''

ucap Ayana dengan tatapan lurus kedepan tanpa melihat keduanya.

Degh

jantung Siska seketika berdegub kencang rasanya ia ingin marah dan merobeo-robek mulut Ayana, yang baru saja berucap, yang membuat hati Siska semakin tidak karuan.

' sialan anak ingusan satu ini, apa perlu aku hantar kamu ke neraka bersama dengan mama mu yang terkutuk itu '

ucap Siska dalam hati sambil meremas tangannya sendiri yang tidak di ketahui Arya, namun wajah Siska masih terlihat biasa dengan senyum kecut yang masih ia pancar kan agar Arya tidak curiga.

'' keyakinan, keyakinan apa sayang? papa gak ngerti. ''

tanya Arya memperjelas kebingungan nya

Ayana menatap kedua mata papa nya, ia menatap dengan penuh makna, memberi tahu jika apa yang ia pikirkan itu benar tidak salah.

'' keyakinan, bahwa mama masih hidup! ''

ucap Ayana pelan namun tegas.

Degh

jantung Arya melemah saat melihat tatapan Ayana dan mendengar ucapan Ayana, putri tercintanya begitu yakin jika sang mama masih hidup, namun ia malah sibuk dengan teman istrinya itu, bahkan akan bernia menikahinya, dengan bujuk rayu Siska Arya sudah mulai buta dengan pemikiran nya yang dahulu bersih dan tenang, setelah mengenal Siska ia berubah menjadi seseorang yang gampang di pengaruhi.

'' iya sayang, papa akan tunggu sampai kamu siap, menerima tante Siska menjadi mama mu. Beri tahu papa apa pun yang membuat mu tidak nyaman, karena bahagia mu prioritas utama buat papa. ''

ucap Arya sambil mengusap kepala Ayana dan mengecup Kepala nya.

'' trimakasih pa, Ayana sayang papa. Ayana naik ke atas dulu ya, Ayana mau belajar dulu. ''

ucap Ayana dengan senyum senang penuh kemenangan, Arya pun mengngguk.

'' maaf ya sis, mungkin Ayana belum bisa melupakan sosok mama nya, jadi dia masih suka keinget sama mama nya, kita tunggu waktu lagi aja ya, semoga lambat laun Ayana bisa berubah fikiran. ''

ucap Arya sambil menggenggam tangan Siska.

Siska mengangguk dan tersenyum tipis

'' iya mas, gak papa kok, aku paham perasaan Ayana sekarang.''

Arya tersenyum senang karna Siska bisa mengerti dengan keadaan putri nya, walaupun itu hanya kepura-puraan semata

-- ketika cinta di bangun dengan rasa penuh tanggung jawab maka ia akan berfikir lebih matang untuk menerimanya.

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

mampir thor

2024-06-26

0

tari

tari

good

2023-04-16

1

tari

tari

bagusss ceritanya

2023-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1 perkenalan
2 episode 2 di sekolah
3 episode 3 di sekolah 2
4 episode 4 di kantin
5 apisod 5 pulang bersama
6 episode 6 di minimarket
7 episode 7 belajar bersama
8 episode 8 pesta ultah 1
9 episode 9 pesta ultah 2
10 episode 10 pesta dansa
11 episode 11 Sinta
12 episode 12 ziarah
13 episode 13 doa bersama
14 episode 14 masa lalu 1
15 episode 15 masa lalu 2
16 episode 16 awal yang baik
17 episode 17 sentuhan pertama
18 episode 18 hari minggu
19 episode 19 di lokasi
20 episode 20 misi 1
21 episode 21 misi 2
22 episode 22 missi berlanjut
23 episode 23 melihat mu
24 episode 24 Arya
25 episode 25 Rosi
26 episode 26 ulang tahun Arga
27 episode 27 cari kado
28 episode 28 Kevin
29 episode 29 Arya
30 episode 30 Sapri
31 episode 31 Pesta ultah
32 episode 32 Ancaman Siska
33 episode 33 Di warung Ira
34 episode 34 Bertemu Sapri
35 episode 35 Lisa
36 episode 36 Maaf dari Siska
37 episode 37 permintaan Arya
38 episode 38 bagaikan detektif
39 episode 39 makan malam
40 episode 40 pertemuan
41 episode 41 kehilangan
42 episode 42 cemburu
43 episode 43 kenyataan menyakitkan
44 episode 44 promise
45 episode 45 dekorasi
46 episode 46 Nek Lasmi
47 episode 47 silaturahmi
48 episode 48 bertemu Arga
49 episode 49 Dan ternyaman
50 Episode 50 Menuju persiapan
51 episode 51 persiapan 1
52 episode 52 persiapan 2
53 episode 53 persiapan 3
54 episode 54 hari H
55 episode 55 Velly, Velly
56 episode 56 merajuk
57 episode 57 terkejut
58 episode 58 pantai
59 episode 59 Sejarah
60 episode 60 Baikan dengan Ijah
61 episode 61 kepergian mu
62 episode 62 siapakah dia..?
63 episode 63 Laki-laki...
64 episode 64 penasaran
65 episode 65 Debat
66 episode 66 Dandi
67 episode 67 belajar
68 episode 68 Bertemu Dandi
69 episode 69 warung ayam penyet
70 episode 70 Mulai terbiasa
71 episode 71 tatap muka
72 episode 72 pertemuan
73 episode 73 kaya bocil
74 episode 74 tidak di sangka
75 episode 75 Merasa kikuk
76 episode 76 alvano
77 episode 77 curhatan Velly
78 episode 78 janjian
79 episode 79 bermain dengan Vano
80 episode 80 Kejutan untuk Arya
81 episode 81 Kamu aku
82 episode 82 Mimpi
83 episode 83 Mendengar kenyataan
84 episode 84 melihatnya
85 episode 85 Menjumpai Mama
86 episode 86 seblak
87 episode 87 ujian
88 episode 88 aku yakin
89 episode 89 keputusan
90 episode 90 rindu
91 episode 91 tak terbayang kan
92 episode 92 bolang kecebur sawah
93 episode 93 danau dan dengan Sunset nya
94 episode 94 Kekhawatiran Ayana
95 episode 95 akhirnya pulang
96 episode 96 sedikit lega
97 episode 97 kehangatan yang nyata
98 episode 98 bertemuan
99 episode 99 makan malam
100 episode 100 kelulusan
101 episode 101 serius atau nggak
102 episode 102 danau dan kenangannya
103 episode 103 Cup cup manja
104 episode 104 rencana
105 episode 105 cemburu
106 episode 106 akhirnya bertemu
107 episode 107 pertemuan tak terduga
108 episode 108 di rumah sakit
109 episode 109 Sambutan hangat
110 episode 110 Sadar juga
111 episode 111 Gelisah Lisa
112 episode 112 matanya sembab
113 episode 113 bubur ayam
114 episode 114 syarat
115 episode 115 Berbaikan
116 Episode 116 pulang kerumah
117 episode 117 Demam
118 episode 118 kembali baik.
119 episode 119 Bahagianya kebahagiaan
120 episode 120 Ngambek
121 episode 121 pinang/minang
122 episode 122 Vano yang bawel
123 episode 123 Badut
124 episode 124 Surprise..!!!
125 episode 125 tangisan
126 episode 126 Tunangan
127 episode 127 Masih cemburu
128 episode 128 Ijab kabul
129 episode 129 Salah paham
130 episode 130 first kiss
131 episode 131 Gagal mp
132 episode 132 Janur kuning
133 episode 133 Tidur di peluk
134 episode 134 kekenyangan
135 episode 135 Piyama merah muda
136 episode 136 operasi
137 episode 137 Komitmen
138 episode 138 Dih!
139 episode 139 marahnya Velly
140 episode 140 Malu.
141 episode 141 Mini dress
142 episode 142 Lumpuh
143 episode 143 Licik
144 episode 144 Mulessss
145 Episode 145 Obat perangsang
146 episode 146 Terangsang
147 episode 147 Menemui Arga
148 episode 148 Malu
149 episode 149 Vano yang sensitif
150 episode 150 Dendam
151 episode 151 Johan
152 episode 152 club
153 episode 153 Andini
154 episode 154 persiapan
155 episode 155 Tukar cincin
156 episode 156 Nasi padang
157 episode 157 Kerja sama
158 episode 158 Rujak
159 episode 159 Positif
160 episode 160 10 ronde
161 episode 161 Rindunya seorang papa
162 episode 162 rencana
163 episode 163 pergi untuk selamanya
164 episode 164 best mom
165 episode 165 kang somay
166 episode 166 rindu yang terbalas
167 episode 167 tidak nyaman
168 episode 168 panik
169 episode 169 Trauma kedua
170 episode 170 Proses hukum
171 episode 171 penyesalan Arga
172 episode 172 harapan Andini
173 episode 173 mood ibu hamil
174 Episode 174 Di percepat
175 episode 175 Cari mahar
176 episode 176 kesedihan Andini
177 episode 177 pijat spa
178 episode 178 ijab kabul
179 episode 179 belum siap
180 Episode 180 Mimpi
181 episode 181 Merinding
182 Episode 182 Main-main
183 episode 183 Pecel lele
184 episode 184 Mengandung
185 episode 185 Sedikit sakit
186 episode 186 pengakuan Arga
187 episode 187 Cari keperluan bayi
188 episode 188 Eskrim
189 episode 189 pemikiran Ayana
190 episode 190 Tangisan Olivia
191 episode 191 Velly lahiran
192 episode 192 Olivia frustasi
193 episode 193 Kelahiran baby girl
194 episode 194 Ganes Gantari
195 episode 195 Pusing dan mual
196 Episode 196 kabar duka
197 episode 197 Mira yang gak sabar
198 episode 198 positif
199 Episode 199 Sayang.
200 episode 200 kabar bahagia
201 episode 201 pulangnya Arga
202 episode 202 Arga junior
Episodes

Updated 202 Episodes

1
episode 1 perkenalan
2
episode 2 di sekolah
3
episode 3 di sekolah 2
4
episode 4 di kantin
5
apisod 5 pulang bersama
6
episode 6 di minimarket
7
episode 7 belajar bersama
8
episode 8 pesta ultah 1
9
episode 9 pesta ultah 2
10
episode 10 pesta dansa
11
episode 11 Sinta
12
episode 12 ziarah
13
episode 13 doa bersama
14
episode 14 masa lalu 1
15
episode 15 masa lalu 2
16
episode 16 awal yang baik
17
episode 17 sentuhan pertama
18
episode 18 hari minggu
19
episode 19 di lokasi
20
episode 20 misi 1
21
episode 21 misi 2
22
episode 22 missi berlanjut
23
episode 23 melihat mu
24
episode 24 Arya
25
episode 25 Rosi
26
episode 26 ulang tahun Arga
27
episode 27 cari kado
28
episode 28 Kevin
29
episode 29 Arya
30
episode 30 Sapri
31
episode 31 Pesta ultah
32
episode 32 Ancaman Siska
33
episode 33 Di warung Ira
34
episode 34 Bertemu Sapri
35
episode 35 Lisa
36
episode 36 Maaf dari Siska
37
episode 37 permintaan Arya
38
episode 38 bagaikan detektif
39
episode 39 makan malam
40
episode 40 pertemuan
41
episode 41 kehilangan
42
episode 42 cemburu
43
episode 43 kenyataan menyakitkan
44
episode 44 promise
45
episode 45 dekorasi
46
episode 46 Nek Lasmi
47
episode 47 silaturahmi
48
episode 48 bertemu Arga
49
episode 49 Dan ternyaman
50
Episode 50 Menuju persiapan
51
episode 51 persiapan 1
52
episode 52 persiapan 2
53
episode 53 persiapan 3
54
episode 54 hari H
55
episode 55 Velly, Velly
56
episode 56 merajuk
57
episode 57 terkejut
58
episode 58 pantai
59
episode 59 Sejarah
60
episode 60 Baikan dengan Ijah
61
episode 61 kepergian mu
62
episode 62 siapakah dia..?
63
episode 63 Laki-laki...
64
episode 64 penasaran
65
episode 65 Debat
66
episode 66 Dandi
67
episode 67 belajar
68
episode 68 Bertemu Dandi
69
episode 69 warung ayam penyet
70
episode 70 Mulai terbiasa
71
episode 71 tatap muka
72
episode 72 pertemuan
73
episode 73 kaya bocil
74
episode 74 tidak di sangka
75
episode 75 Merasa kikuk
76
episode 76 alvano
77
episode 77 curhatan Velly
78
episode 78 janjian
79
episode 79 bermain dengan Vano
80
episode 80 Kejutan untuk Arya
81
episode 81 Kamu aku
82
episode 82 Mimpi
83
episode 83 Mendengar kenyataan
84
episode 84 melihatnya
85
episode 85 Menjumpai Mama
86
episode 86 seblak
87
episode 87 ujian
88
episode 88 aku yakin
89
episode 89 keputusan
90
episode 90 rindu
91
episode 91 tak terbayang kan
92
episode 92 bolang kecebur sawah
93
episode 93 danau dan dengan Sunset nya
94
episode 94 Kekhawatiran Ayana
95
episode 95 akhirnya pulang
96
episode 96 sedikit lega
97
episode 97 kehangatan yang nyata
98
episode 98 bertemuan
99
episode 99 makan malam
100
episode 100 kelulusan
101
episode 101 serius atau nggak
102
episode 102 danau dan kenangannya
103
episode 103 Cup cup manja
104
episode 104 rencana
105
episode 105 cemburu
106
episode 106 akhirnya bertemu
107
episode 107 pertemuan tak terduga
108
episode 108 di rumah sakit
109
episode 109 Sambutan hangat
110
episode 110 Sadar juga
111
episode 111 Gelisah Lisa
112
episode 112 matanya sembab
113
episode 113 bubur ayam
114
episode 114 syarat
115
episode 115 Berbaikan
116
Episode 116 pulang kerumah
117
episode 117 Demam
118
episode 118 kembali baik.
119
episode 119 Bahagianya kebahagiaan
120
episode 120 Ngambek
121
episode 121 pinang/minang
122
episode 122 Vano yang bawel
123
episode 123 Badut
124
episode 124 Surprise..!!!
125
episode 125 tangisan
126
episode 126 Tunangan
127
episode 127 Masih cemburu
128
episode 128 Ijab kabul
129
episode 129 Salah paham
130
episode 130 first kiss
131
episode 131 Gagal mp
132
episode 132 Janur kuning
133
episode 133 Tidur di peluk
134
episode 134 kekenyangan
135
episode 135 Piyama merah muda
136
episode 136 operasi
137
episode 137 Komitmen
138
episode 138 Dih!
139
episode 139 marahnya Velly
140
episode 140 Malu.
141
episode 141 Mini dress
142
episode 142 Lumpuh
143
episode 143 Licik
144
episode 144 Mulessss
145
Episode 145 Obat perangsang
146
episode 146 Terangsang
147
episode 147 Menemui Arga
148
episode 148 Malu
149
episode 149 Vano yang sensitif
150
episode 150 Dendam
151
episode 151 Johan
152
episode 152 club
153
episode 153 Andini
154
episode 154 persiapan
155
episode 155 Tukar cincin
156
episode 156 Nasi padang
157
episode 157 Kerja sama
158
episode 158 Rujak
159
episode 159 Positif
160
episode 160 10 ronde
161
episode 161 Rindunya seorang papa
162
episode 162 rencana
163
episode 163 pergi untuk selamanya
164
episode 164 best mom
165
episode 165 kang somay
166
episode 166 rindu yang terbalas
167
episode 167 tidak nyaman
168
episode 168 panik
169
episode 169 Trauma kedua
170
episode 170 Proses hukum
171
episode 171 penyesalan Arga
172
episode 172 harapan Andini
173
episode 173 mood ibu hamil
174
Episode 174 Di percepat
175
episode 175 Cari mahar
176
episode 176 kesedihan Andini
177
episode 177 pijat spa
178
episode 178 ijab kabul
179
episode 179 belum siap
180
Episode 180 Mimpi
181
episode 181 Merinding
182
Episode 182 Main-main
183
episode 183 Pecel lele
184
episode 184 Mengandung
185
episode 185 Sedikit sakit
186
episode 186 pengakuan Arga
187
episode 187 Cari keperluan bayi
188
episode 188 Eskrim
189
episode 189 pemikiran Ayana
190
episode 190 Tangisan Olivia
191
episode 191 Velly lahiran
192
episode 192 Olivia frustasi
193
episode 193 Kelahiran baby girl
194
episode 194 Ganes Gantari
195
episode 195 Pusing dan mual
196
Episode 196 kabar duka
197
episode 197 Mira yang gak sabar
198
episode 198 positif
199
Episode 199 Sayang.
200
episode 200 kabar bahagia
201
episode 201 pulangnya Arga
202
episode 202 Arga junior

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!