Seorang Wanita mencubit Teresa

Ester melahap daging kepiting dan kemudian mengambil mi dari mangkuk Melvin.

Setelah menghabiskan daging sapi, Faye meminum jusnya, kini, perutnya sudah kenyang oleh Jus.

Thea dan Flora tidak membutuhkan bantuan Melvin untuk makan karna mereka sudah cukup umur untuk mengurus mereka sendiri.

Olivia dan Tonia pun begitu.

Jamuan itu hanya berlangsung satu jam. Sebenarnya tidak akan selesai secepat itu Andai mereka masih sanggup menelan semua hidangan di atas meja.

Jika mereka menyantap semuanya, Jamuan itu akan berlangsung lebih dari satu jam mengingat daging yang membutuhkan waktu beberapa menit agar bisa menjadi matang.

Melvin menatap malaikat-malaikat kecilnya setelah selesai makan.

Mereka semua duduk sambil menepuk-nepuk perut, "Aku kenyang sekali!"

"Kalian mau pergi sekarang atau istirahat di sini dahulu?"

Melvin bertanya sambil tersenyum.

Dia belum menyelesaikan tugas dari sistem PAM. Makan tidak sama dengan jalan-jalan.

"Kita mau kemana?" Tanya Esther sambil meminum jus.

Dia sudah menghabiskan dua gelas jus. Tampaknya dia telah jatuh cinta pada jus.

"Ayo pergi berbelanja. Kita bisa membeli baju, cemilan dan bahkan bermain gim capit."

Melvin memutar otaknya.

Mendengar mereka akan pergi berbelanja, Teresa langsung menjadi bersemangat.

Gadis mana yang tidak menyukai pakaian yang indah.

"Ayo, kita pergi dan bermain gim capit!"

Mereka bangkit dari tempat duduk dengan gembira dan berlarian keluar dari ruang makan privat.

"Hei, kalian, jangan berlari."

Melvin berpesan pada Olivia, "Perhatikan mereka. Aku mau ke toilet dahulu."

Olivia mengeluarkan serdawa dan mengangguk. "Oke."

Melvin pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Setelah beberapa saat, Dia keluar dari biliknya.

Ketika Melvin sedang mencuci tangannya, dia mendengar suara tangisan seorang anak kecil. Saking kencangnya tangisan itu sampai-sampai dia bisa mendengarnya dari dalam kamar mandi.

"Suara itu..."

Melvin bergegas keluar dan berlari mengikuti sumber suara tangisan itu.

Olivia sedang berdebat dengan seseorang, sementara Teresa sedang menangis di sampingnya.

Manajer restoran dan Chelsea berusaha melerai mereka.

Melvin bergegas menghampiri mereka.

"Ada apa ini?" Tanya Melvin begitu sampai di hadapan mereka. Wajahnya tidak terlihat senang.

Begitu melihat Melvin datang, pada saudarinya langsung mengadu padanya.

Elaine membela adik perempuannya.

"Mel, wanita jahat itu memukul Teresa dan membentaknya!

"Dia jahat sekali! Dia mencubit tangan Teresa sampai tangannya memerah! Kamu harus menghukum wanita ini."

Teresa menangis terisak-isak sambil memeluk Melvin.

Suara tangisannya mengiris hati Melvin.

Dia tidak pernah membuat Teresa menangis seperti ini.

Olivia berkata, "Wanita ini berdiri dari tempat duduknya dan berjalan di koridor Tepat saat Teresa sedang berlari kearahnya.

"Teresa berlari dengan kencang hingga tidak bisa menghentikan langkahnya dan akhirnya menabrak wanita ini. Teresa sudah minta maaf, Namun wanita ini mencubit Teresa."

Melvin melirik ke arah Danny. Melihat itu, Danny pun mengangguk setuju.

Chelsea merasa marah saat mengetahui perlakuan wanita itu kepada Teresa. Melvin adalah orang yang sangat berarti bagi karirnya! Beraninya wanita itu memperlakukan adik Melvin dengan kasar!

"Dia masih kecil. Kamu tidak memandang sekelilingmu saat meninggalkan tempat dudukmu. Kamu pikir ini rumahmu?

"Dia menabrakmu sampai terjatuh dan sudah meminta maaf, tetapi kamu malah membentak, bahkan mencubitnya! Apakah kamu tidak punya hari nurani?"

Sebagai seorang pelayan, kata kata Chelsea sungguh tidak sopan.

Akan tetapi, yang dikatakannya itu memang masuk akal.

Danny, selaku manajer restoran itu, tidak menghentikan Chelsea karena menurutnya apa yang di lakukan Chelsea itu benar.

Melvin adalah tamu yang sangat penting!

Perusahan langit hanya mengeluarkan tidak lebih dari dua ratus kartu Naratama Berlian, yang mana tiga belas di antaranya sudah menjadi milik Melvin!

Mereka sama sekali tidak boleh membuat Melvin marah.

"Ya, aku mencubitnya. Lalu apa? Bocah ini buta. Ah, aku tahu, kalian ingin coba memerasku, bukan? Berapa yang kalian mau? Tiga puluh juta rupiah? Atau empat puluh lima juta rupiah?"

Wanita itu sangat sombong. Dia menganggap dirinya benar.

Melvin membuka mulutnya.

"Kamu pikir statusmu membuatmu berhak menyakiti anak ini?"

Wanita itu memandang pakaian Melvin dengan tatapan jijik. "Tentu saja! Aku bahkan bisa membayar hidupnya!"

Melvin menyipitkan matanya dan tersenyum.

Dia menoleh kepada Danny dan bertanya, "Berapa biaya yang diperlukan untuk mendapatkan perawatan gigi yang komprehensif?"

"Mungkin lebih dari empat ratus lima puluh juta rupiah," Jawab Danny.

Melvin mengangguk, lalu berkata kepada saudari-saudarinya, "Sekarang pejamkan mata kalian. Olivia, kamu juga."

Mereka pun menuruti perintah Melvin.

Setelah semua saudarinya memejamkan mata mereka, Melvin menampar wanita itu.

Terdengar suara tamparan.

Wanita itu pun terjatuh.

Melvin itu kuat. Saat dia masih duduk di bangku SMA, dia sangat mahir dalam bidang olahraga. Sampai sekarang pun, dia masih rutin olahraga di kampusnya.

Dia menampar wanita itu dengan keras.

Wanita itu terjatuh dan berteriak kesakitan. Darah mengalir dari ujung mulutnya.

Dia pun bangkit dan menghardik Melvin, "Kurang ajar! Beraninya kamu memukulku! Kamu..."

Melvin kembali menampar wanita itu.

"Beraninya kamu menyakiti adikku? Ada kata-kata terakhir yang ingin kamu ucapkan?"

Wanita itu tangguh.

Dia bangkir kembali. "Kamu.... "

Melvin mengambil kesempatan ini dan kembali menampar nya.

"Berdiri kalau kamu berani!" Bentak Melvin.

Wanita itu ingin kembali berdiri. Namun, dia terlalu takut saat dia melihat Melvin mengangkat tangannya.

Para tamu lainnya memandang mereka dengan rasa penasaran.

Para tamu disini biasanya memiliki latar belakang yang baik. Selain itu, manajer restoran ini tidak mungkin memberikan pelayanan kepada orang biasa di ruang makan privat.

Oleh karna itu, tidak ada seorang tamu pun yang membantu apa lagi membela wanita itu.

Danny, sang manajer restoran, berpura-pura menghentikan aksi Melvin dan berkata, "Tuan Reed, tolong hentikan. Tuan Reed!"

Namun, dia tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri.

Melvin melemaskan otot tangannya Lalu menunjuk wanita itu. "Kamu bilang kamu bisa menyakiti orang karena kamu orang kaya. Kalau begitu, aku akan membayar ganti rugi masing-masing satu miliar rupiah untuk gigi dan wajahmu itu!

Dia mengeluarkan ponselnya dan berkata kepada Danny, "Aku akan Mentransfer uangnya kepadamu. Selanjutnya, kamu yang urus."

Melvin mentransfer dua miliar enam ratus empat puluh juta rupiah kepada Danny.

"Dua ratus empat puluh juta adalah bagianmu."

Setelah itu, Melvin menggendong Teresa dan berjalan keluar.

Olivia dan Tonia sudah kembali membuka mata. Mereka merasa bersemangat saat melihat aksi melvin.

Keduanya mengiringi saudari-saudari mereka berjalan keluar dari restoran.

Setelah mereka pergi, Danny membantu wanita itu berdiri dan berkata pelan, "Sebaiknya kamu terima saja perlakuannya kepadamu dengan lapang dada. Kamu tidak sepandan dengan pria itu. Aku akan mentransfer dua miliar empat ratus juta rupiah untukmu."

Wanita itu terasa tergiur dengan jumlah uang yang di berikan Melvin.

"Oh, berhubung kamu mengganggu sudah orang lain, kamu harus membayar dua ratus empat puluh juta untuk itu. Aku akan mentransfer dua miliar seratus enak puluh juga rupiah padamu."

Danny pun mentransfer uang kepadanya.

Wanita itu mendadak marah karna potongan harga yang di lakukan oleh Danny. Namun, begitu dia mengingat peringatan yang di berikan Danny, dia tidak punya pilihan lain selain menanggung malu dan beranjak pergi dari situ.

Terpopuler

Comments

L u k e e

L u k e e

🆙🆙

2022-10-02

0

pur~nq

pur~nq

kordinator/koridor?

2022-09-11

1

bacot gaming125

bacot gaming125

semangat

2022-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!