Pada waktu yang sama pada malam hari telah tiba, tepat berada dirumah Nica.
Nica masih terpikirkan oleh ingatan dia Tentang Andrika yang mengingatkan dia pada seseorang.
"Hmm, Sebenarnya Kak Andrika Itu mirip dengan siapa yah, Wajah Dan sikapnya kepadaku Begitu Baik dan Perhatian, Mengingatkanku kepada seseorang, Tapi. siapa yah?" pikir Nica sambil mengingat-ingat
Ketika Nica Sedang mengingat-ingat, Ibu Nica pun masuk dan menghampiri Nica.
"Nak, Kamu sedang memikirkan apa? kok belum tidur juga?" sambil mengelus rambut Nica
"Eh ibu, Iyah nih Bu aku kepikiran dengan kakak kelas aku, dia mengingatkanku kepada seseorang, tapi. aku tak tahu siapa itu," jawab Nica kepada Ibunya
"Maksudmu, Anak yang tadi mengobrol denganmu tadi siang Nica?" tanya Ibu Nica Dengan ekspresi Terkejut
"Iyah Bu, apa ada yang salah dengan dia?" tanya Nica dengan Bingung
Seperti nya dia teringat dengan anak pada kejadian waktu itu jadi dia merasa bahwa anak itu mirip dengannya, Batin Ibu Nica.
"Ah, Tidak Nak, tidak ada yang salah kok dengan dia," jawab Ibunya kepada Nica.
"oh baiklah kalau tidak apa-apa aku mau tidur dulu yah Bu, selamat malam," ucap Nica kepada ibunya.
"ya sudah kamu tidur yah, jangan pikirkan laki-laki itu yah pesan ibu, Selamat malam juga Anakku," jawab Ibunya kepada Nica Sambil Mencium Keningnya
Pagi pun Tiba, Nica dan Andrika pun bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.
"Bu Sepatu Andrika dimana?" teriak Andrika memanggil ibunya didalam dengan kebingungan
"Bukannya dirak sepatu kamu menaruhnya kemarin sehabis pulang sekolah?" jawab ibu nya sambil keluar dari dalam rumah
"Tapi tidak ada Bu, Aku sudah kesiangan bagaimana ini Bu?" jawab Andrika dengan rasa Resah
"salah kamu sendiri kenapa bisa hilang, yah sudah nanti ibu cari kan pakai saja sepatu lamamu," jawab Ibu nya Andrika
Duh Sepatu lama aku sudah Bolong ini bawahnya, gimana nanti kalau ketemu Nica dan teman-teman yah, yah sudah mau bagaimana lagi aku sudah kesiangan, Batin Andrika.
"Baiklah Bu aku pakai sepatu lama aku," jawab Andrika kepada ibunya
beberapa menit kemudian
"Baiklah Bu aku berangkat dulu kesekolah," ucap Andrika Sambil mengendarai motor nya.
"Yah sudah kamu hati-hati jangan kebut-kebutan,kalau mau menyebrang lihat kiri kanan pakai lampu sein jangan sampai salah," jawab ibu nya Andrika
Yah ibu memperingati aku tentang lampu sein tapi sendirinya terkadang salah, Batin Andrika.
"Iyah Bu aku akan hati-hati kok," jawab Andrika kepada ibunya
sementara itu di waktu yang sama di rumah Nica
"Ibu aku sudah siap berangkat sekolah," ucap Nica kepada Ibunya
"Oh ya sudah tunggu sebentar ya Ibu Siap-siap yah," jawab Ibu nya Nica
"Iyah Ibu, aku tunggu," jawab Nica kepada Ibunya
setelah beberapa menit Ibu nya pun sudah selesai bersiap dan Sudah di perjalanan ke arah sekolah Setibanya di sekolah.
"Sudah sampai nak, pesan ibu jangan terlalu dekat dengan laki-laki itu yah," pesan ibu nya kepada Nica
walaupun aku masih penasaran latar belakang kak Andrika, Batin Nica.
"Iyah Pasti aku dengar pesan Ibu," jawab Nica kepada Ibunya sambil berkata dalam hati nya
pada saat Nica dan ibunya sedang mengobrol sebentar Andrika pun lewat.
"Hai Nica, Selamat Pagi," sapa Andrika kepada Nica Sambil Tersenyum
"Hai juga kak Andrika, Selamat Pagi juga," jawab Nica kepada Andrika
"Eh Ibu nya Nica, selamat pagi Bu," sapa Andrika kepada ibunya Nica
"Iyah selamat pagi juga, Nak Andrika boleh saya berbicara sebentar denganmu?" jawab dan tanya Ibu nya Nica kepada Andrika
Ada apa ya? Batin Andrika.
"Boleh bu," jawab Andrika kepada ibunya Nica Sambil berpikir dalam hati
"Nak Andrika, maaf sebelumnya, ibu hanya mau membicarakan latar belakang Nica, yang sebenarnya itu tentang kejadian dulu yang membuat nya trauma. dan apa bila dia mengingatnya lagi, ibu hanya takut kalau dia akan menjadi penyendiri dan stres kembali seperti dulu," ucap ibu Nica kepada Andrika yang membuat Andrika agak sedikit resah
seperti itu, lebih baik aku harus agak mejauh dari nya, Batin Andrika.
"Baiklah Bu saya akan berusaha untuk agak menjauh dari nya, sebenarnya apa yang terjadi kepada nya hingga membuatnya trauma berat seperti itu?" tanya Andrika dengan berat hati kepada Ibu Nica.
"Baiklah Ibu akan ceritakan, cerita yang ibu ketahui sejak dia kecil dulu," jawab Ibu Nica kepada Andrika.
Cerita Nica Sejak kecil
Kejadiannya sudah lama sejak dia berumur 8 tahun lalu, dulu dia mempunyai teman yang bernama Andi mereka adalah teman sejak kecil dengan Nica. Tapi pada suatu hari Nica mengalami kejadian malang temannya Nica mengalami imbas dari Kecelakaan Tabrakan Mobil dan motor, Pada waktu itu Nica dan Andi sedang bermain di pinggir jalan.
"Andi ayo kita main kejar-kejaran," ajak Nica kepada temannya Andi.
"Ayo siapa takut," jawab Andi sambil mengejar Nica.
lalu ketika Nica dan Andi sedang berlari dan bermain, sebuah mobil melaju dengan kencangnya lalu sebuah motor sedang berbelok, lalu Motor tersebut tertabrak oleh mobil hingga motornya terlempar, dan seseorang warga berteriak kepada mereka berdua.
"Hei kalian berdua awas ada motor yang jatuh kearah kalian!" teriak seorang warga kepada Nica dan Andi.
lalu Andi tidak sengaja jatuh ke tengah jalan karena berlari terlalu kencang saat mengejar Nica, hingga membuat Andi tertabrak motor yang terhempas oleh mobil hingga menimpa Andi. Nica pun berteriak dan memanggil Nama Andi berkali-kali sambil menangis namun Andi tidak menjawab sama sekali.
"Andi! Andi! Andiiiii!" teriak Nica sambil memanggil manggil nama Andi.
Andi pun dibawa kerumah sakit terdekat, lalu setelah kejadian tersebut tidak ada kabar lagi dari Andi sama sekali, keluarga Andi pindah entah kemana, yang membuat Nica Trauma berat adalah Andi tertabrak kendaraan motor tepat didepan matanya dan dia yang menyebabkan Andi tertabrak motor, lalu hingga membuat Nica merasa bersalah dan menyesal, hari pun berganti Nica menjadi Pendiam Dan Penyendiri Terkadang dia menangis sendiri hingga membuat nya Stres.
"Maaf ya nak Andrika, Ibu hanya mau yang terbaik untuk Nica ibu harap kamu paham dan mengerti keadaan Nica, kamu tidak bersalah hanya saja kau terlihat mirip dengan Temannya dulu pada kejadian dulu yang menimpa Nica hingga membuatnya trauma berat, walau kini dia sudah melupakannya, tapi ibu harap kamu usahakan untuk membuat dia tidak teringat lagi dengan kejadian dulu," jawab Ibu Nica kepada Andrika dengan perasaan sedih
Anak yang malang, Batin Andrika.
"Yah sudah Bu, saya akan lakukan yang terbaik, saya akan mencoba untuk tidak membuatnya mengingat kejadian dulu dia," jawab Andrika kepada ibunya Nica dengan bersungguh-sungguh
"Terima kasih Nak Andrika, Kamu boleh dekat dengan Nica, tapi usahakan jangan buat dia melihat mengingatkan kejadian seperti dulu, kalau sampai dia melihat kejadian seperti dulu ibu takut dia akan mengingat nya kembali," jawab Ibu nya Nica kepada Andrika.
"Iyah Bu, sama-sama, saya akan berusaha untuk membuat Nica bahagia," ucap Andrika dengan percaya diri
setelah berbincang-bincang ibunya Nica pun kembali pulang kerumah, Nica dan Andrika pun pergi kekelas mereka masing-masing, Walaupun Andrika Takut kalau Nica akan mengingat Andi kembali, dia pun agak menjauh, tapi Andrika tidak mengetahui lengkap cerita nya dan ibu nya Nica pun tidak mengetahui lengkap cerita setelah putri sulungnya trauma dan apa yang terjadi apakah Andi meninggal Atau masih hidup?
BERSAMBUNG
|Tunggu di Episode selanjutnya ya semuanya|
{terimakasih sudah membaca jangan lupa untuk beri like, tinggalkan jejak dengan berkomentar,Vote dan jadikan favorit ya}
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
UCHI °OFFICIAL°
Hadir [SqA]
2020-12-11
1
Caramelatte
jangan kasi kendor thorr
semangat terosss
2020-11-30
1
Bilkis😉
up bagus kak
2020-06-28
1